Populasi Sampel STUDI PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012/2013

B. Populasi dan Sampel

Bagian ini akan membahas mengenai populasi dan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Setelah menentukan populasi, langkah selanjutya adalah menentukan sampel sebagai wakil dari populasi yang akan diteliti. Pembahasan mengenai hal-hal di atas secara rinci dikemukakan sebagai berikut.

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20122013 yang terdiri dari 7 kelas sebanyak 265 siswa.

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian ini diambil dari populasi sebanyak 7 kelas, yaitu X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7. Hasil teknik cluster random sampling diperoleh kelas X1 dan X2 sebagai sampel, kemudian kedua kelas tersebut diundi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas pembanding. Hasil undian diperoleh kelas X1 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatf tipe NHT, dan kelas X2 sebagai kelas pembanding yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Kelas X1 dan X2 merupakan kelas yang mempunyai rata-rata kemampuan akademis yang relatif sama karena dalam pendistribusian siswa tidak dikelompokkan ke dalam kelas unggulan, atau tidak ada perbedaan antar kelas yang satu dengang kelas yang lain. Sampel dalam peneitian ini berjumlah 68 siswa yang tersebar ke dalam dua kelas yaitu kelas X1 sebanyak 30 siswa yang merupakan kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, dan X2 sebanyak 38 siswa yang merupakan kelas pembanding yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS.

C. Variabel Penelitian

Variabel bebas independent dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagai X 1 dan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS sebagai X 2 sedangkan variabel terikatnya dependent adalah hasil belajar ekonomi. Hasil belajar yang diperoleh melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagai Y 1 dan melalui pembelajaran kooperatif tipe TSTS sebagai Y 2 , kemudian Y 1 dan Y 2 dibandingkan. D. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut. Tabel 4. Definisi Operasional Variabel Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Pengukuran Hasil belajar ekonomi Hasil belajar ekonomi adalah hasil yang dicapai siswa yang didapat pada nilai setiap tes yang merupakan hasil dari suatu proses belajar dan tindak mengajar pada mata pelajaran ekonomi yang disusun berdasarkan tujuan instruksional yang ditetapkan. Hasil tes formatif mata pelajaran ekonomi Interval Tabel 4. Lanjutan Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Pengukuran Model pembelaj aran kooperat if tipe NHT NHT adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa secara optimal melalui kegiatan diskusi kelompok dan presentasi individu. Pertama-tama, guru meminta siswa untuk duduk berkelompok- kelompok secara heterogen. Masing-masing anggota diberi nomor. Kelompok berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut. Setelah selesai, guru memanggil salah satu nomor, siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompok mereka. Begitu seterusnya hingga semua nomor terpanggil. Hasil post test setelah menerapkan model pembelajara n NHT Interval Model pembelaj aran kooperat if tipe TSTS Siswa bekerjasama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama. Setelah selesai, dua anggota dari masing-masing kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu kepada ke dua anggota kelompok lain. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas mensharing informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka semua. Hasil post test setelah menerapkan model pembelajara n TSTS Interval

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan berkenaan dengan penelitian ini, yaitu melalui teknik observasi, dokumentasi, dan tes. Beberapa teknik yang dikemukakan di atas akan dibahas secara rinci sebagai berikut.

1. Observasi

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DENGAN GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI

1 14 65

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 83

STUDI PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012/2013

0 11 72

STUDI PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012/2013

0 18 94

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

6 25 59

PENGGUNAAN MODEL KOMBINASI TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 18 59

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJAR

0 6 88

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE

1 16 67

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNGTAHUN PELAJARAN 2

2 4 81

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 10