berbagai hasil analisis yang didapatkan dalam pribadi Hugues, menunjukkan bahwa Hugues memiliki ketidakseimbangan emosi dalam dirinya. Hugues
dikatakan tidak menjalani tahap perkembangan kepribadian secara matang, yaitu pada tahap genital, dimana depresi atas kematian istrinya. Hugues pun
menyimpan potongan rambut istrinya dan dianggapnya sebagai jiwa dari rumahnya. Hal ini membuktikan bahwa peristiwa yang terjadi pada setiap tahap
perkembangan mempengaruhi perkembangan kepribadian individu. Berbagai kecemasan yang timbul pada diri Hugues setalah pertemuannya
dengan Jane semakin membuat Hugues terpuruk dan depresi. Kepergian Barbe, pelayan setianya, serta kesadaran Hugues akan sifat Jane yang buruk pada
akhirnya membuat Hugues melakukan agresi dengan membunuh Jane. Berbagai perilaku menyimpang berupa kecemasan berasal dari konflik batin yang terus
menghantui Hugues serta frustasi yang dialami sebagai wujud depresinya mengarah pada penyakit neurosis dengan reaksi neurotik gangguan unipolar.
B. Implikasi
Penelitian terhadap roman Bruges La Morte karya Georges Rodenbach ini
dapat dijadikan referensi pendukung serta bahan diskusi kesusastraan Prancis dan pembelajaran sastra dalam mata kuliah Analyse de la Littérature Française dan
Thèori de la Littérature Française di Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis. Penelitian ini juga dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya untuk
mengupas lebih dalam mengenai bentuk-bentuk wacana psikoanalisis selain neurosis gangguan unipolar yang terdapat dalam roman Bruges La Morte karya
Georges Rodenbach.
C. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut. 1.
Hasil penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mengkaji konflik yang terbangun pada roman Bruges La Morte karya Georges Rodenbach.
2. Hasil penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mengkaji latar sosial
masyarakat pada saat munculnya roman Bruges La Morte karya Georges Rodenbach.
3. Hasil penelitian ini dapat dilanjutkan menggunakan teori lain, seperti teori
struktural-semiotik.
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Barthes, Roland. 1981. L’introduction à l’analyse Structurale du Récit. Paris:
Editions du Seuil. Besson, Robert. 1987. Guide Pratique de la Communication Écrite. Paris:
Editions Casteilla. Fannanie, Zainuddin. 2002. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University
Press. Labrousse, Pierre. 2009. Kamus Umum Indonesia Perancis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Larousse. 1994. Le Petit Larousse Illustré. Paris: Larousse.
Milner, Max. 1992. Freud dan Interpretasi Sastra diterjemahkan oleh DS. Apsanti, Sri Widaningsih dan Laksmi. Jakarta: Intermasa.
Minderop, Albertine. 2013. Psikologi Sastra. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah mada University Press.
Peyroutet, Claude. 2001. La Pratique de l’Expression Écrite. Paris: NATHAN. Pradopo, Rachmat Djoko. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan
Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Reber, Arthur S, Emily. 2010. Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Robert, Paul. 2006. Le Robert Micro. Paris: Gallimard. Rodenbach, George. 2005. Bruges La Morte. Paris: Editions du Boucher.
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Semiun OFM, Yustinus. 2006. Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik
Freud. Yogyakarta: Kanisius. _________ . 2006. Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius.
Schmitt, M. P dan Viala. 1982. Savoir-Lire. Paris: Didier. Suseno, Franz Magnis. 2006. Menalar Tuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Ubersfeld, Anne. 1996. Lire le Théâtre. Paris: Berlin.