PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

(1)

THE INFLUENCE OF PERCEPTION STUDENTS ABOUT COMPETENCE OF TEACHERS, THE MOTIVATION TO STUDY AND REVIEWING OF THE

RESULTS OF LEARNING ECONOMIC CLASS XI IPS SMAN 5 BANDAR LAMPUNG YEARS LESSONS 2014 / 2015

Abstract By

ANDRIAN SAPUTRA

Background problems research in a classroom XI IPS SMAN 5 Bandar Lampung are the low competence of teachers, the motivation to study students , and reviewing students as well as the low study results students. The purpose of this research to know the influence of perception students about competence of teachers, the motivation to study and reviewing to study results. A method of the research uses research descriptive correlational with the approach ex post facto capital and survey the. Population selurus shiva class XI IPS SMAN 5 Bandar Lampung as many as 105 students. The sample determined by using formula T.Yamane 83 students. The data collection was done, chief, and documentation. The data collected through chief spss mixed with program.

Based on analysis of the data is collected the result that (1) there is the influence of a positive and significant perception students about teacher competencies of the results of the learning class class XI IPS SMAN 5 Bandar Lampung, (2) there is the influence of a positive and significant the motivation to study for learning of the results of the class class XI IPS SMAN 5 Bandar Lampung, (3) there is the influence of a positive and significant a studied manner of the results of the learning class class XI IPS SMAN 5 Bandar Lampung, and (4) there are the influence of a positive and significant perception students about teacher competencies, the motivation to study for, in a studied manner of the results of the learning outcomes class class XI IPS SMAN 5 Bandar Lampung.

Keywords: How to learn, study results, the motivation to study, competence teachers


(2)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR

LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Abstrak

Oleh

ANDRIAN SAPUTRA

Latar belakang masalah penelitian yang dilakukan di kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung adalah rendahnya kompetensi guru, motivasi belajar siswa, dan cara belajar siswa serta rendahnya hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar. Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan Ex Post Facto dan survei. Populasi selurus siwa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung sebanyak 105 siswa. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan rumus T. Yamane sebanyak 83 siswa. Pengumpulan data dilakukan, angket, dan dokumentasi. Data yang terkumpul melalui angket diolah dengan program SPSS.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa (1) ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap hasil belajar kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015, (2) ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015, (3) ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015, dan (4) ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar, cara belajar terhadap hasil hasil belajar kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.


(3)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR

LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

OLEH: Andrian Saputra

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR

LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 (Skripsi)

Oleh Andrian Saputra

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG


(5)

MOTO

Tuntutlah ilmu dari buaian ibu (lahir) hingga liang lahat (kubur)

~Rasululloh Muhammad SAW~

Orang yang berilmu pengetahuan lebih tinggi derajatnya dari yang tidak berilmu.

~Rasullulloh Muhammad SAW~

Sesungguhnya orang-orang yang berilmu lebih tinggi kedudukannya di sisi Alloh.

~Q.S. Al Hujurat ayat 11~

Ilmu itu ibarat air jernih yang mengalir, jika tak di cari maka akan meninggalkan kita dalam kebodohan dan kematian hati selamanya.

~Andrian Saputra~

Orang-orang yang sukses itu berawal dari kegagalan.


(6)

Persembahan

Alhamdulillahi Robbil ‘Aalamiin, Segala Puji bagi Alloh SWT atas limpahan

nikmat, hidayah dan rahmat-Nyalah skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dengan segala kasih dan sayang saya persembahkan karya kecilku untuk orang-orang yang berarti dalam hidupku:

Ayah dan Ibu tersayang, yang selalu mendukung, memberikan kasih saya

serta mendo’akanku dan mengupayakan segala yang terbaik untuk hidupku.

Adik dan keluarga besarku, yang telah memberikan dukungan moril,

semangat dan do’a untukku.

Para guru dan dosenku yang telah mendidik, membimbing serta mengajarkanku ilmu yang bermanfaat yang berguna demi masa depanku

kelak.

Teman-teman baik angkatan 2008 maupun adik tingkat serta teman bermain dan orang yang ku cinta.


(7)

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gumawang, Kecamatan Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur pada tanggal 04 Juni 1989 dengan nama lengkap Andrian Saputra. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara, Putra dari pasangan Bapak Ahmad Yani dan Ibu Kustini.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. SD Negeri 1 Pasar Lama Belitang OKU Timur masuk pada tahun 1995 (Pindah sekolah lain ketika naik kelas 2)

2. SD Negeri 4 Sangkuriang (Gunter OKU Timur) masuk pada tahun 1996 (pindah ke sekolah lain ketika naik kelas 6)

3. SD Negeri 3 Sawah Lama Brebes Tanjung Karang Timur diselesaikan pada tahun 2002 (pindah disekolah ini ketika kelas 6)

4. SMP Wiyatama Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2005 5. SMA Negeri 5 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2008

Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur Ujian Masuk Lokal (Mandiri).


(9)

SANWACANA

Segala pujian dan syukur keharibaan Allah Subhanallahu Wataala atas segala rahmat, kasih sayang, dan kemurahan yang tiada pernah putus, hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya sederhana ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, terdapat begitu banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik redaksional, metode penelitian ataupun substansial. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai langkah perbaikan untuk penulis dalam menyusun karya ilmiah atau laporan lain dimasa-masa mendatang.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Dr. Abdurahman, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan kerjasama FKIP Unila.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Alumni FKIP Unila.


(10)

4. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Hubungan Masyarakat FKIP Unila.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.

6. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi dan selaku pembahas yang telah membantu mengarahkan serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Dr. Pujiati, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Drs. H. Nurdin, M.Si, selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

10. Terima kasih (Alhamdulillah) kepada Alloh SWT yang telah memberi segala nikmat-Nya.

11. Bapak dan Ibu, terimakasih atas semua yang telah diberikan untukku, baik doa, motivasi, maupun materi yang tidak akan bisa dibalas dengan apapun. 12. Keluargaku Dwi Eva Yanti (adikku), Fajri afandi (sepupu), Rika Septiana

(sepupu) dan semua yang telah mendukung, memotivasi dan selalu menghiburku.


(11)

13. Teman-teman angkatan 2008; Wardani, Galih, Udin, Rudi, Ony, Diah, Rahma, Puji, Santi, Elisa, Evo, Rosi, Ika, Fany, Endryan, Andrea,Citra, Ratih Ida, Ewa, Yana, Gika, Aulia, Devy, Sri, Elda, Fadila, Kris, Fadila , Selvina, Fajaria, Eka Novi, Dinar, Ayu Rachma, Fauziyah, Ana, Acc, Joko, Ivan, Fiqih, Ferly, Fredy, Metra, Rahmat, Angga, Eis, Dini, Nia, Mita, Yuli, Pepi, Marcel, Hindarti, Ernia, Dede, Ratih Cahya, Lia, Rini,Siti, Minaria, pSuryo dan semua angkatan 2008 terimakasih atas kebersamaannya selama ini. Suka dan duka kita bersama saat mencari ilmu untuk masa depan kita kelak dan tentunya untuk mencapai ridho Allah SWT.

14. Kakak tingkat 2006,2007 yang telah memberikan masukan dan informasi dalam penyelesaian skripsi ini serta adik tingkat angkatan 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015.

15. My Darling tersayang Yulina yang telah memberikan semangat dan motivasi yang dapat membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Bandar Lampung, September 2015 Penulis,


(12)

(13)

(14)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP

PERSEMBAHAN MOTTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 6

C.Pembatasan Masalah………. 7

D.Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Kegunaan Penelitian ... 8

G.Ruang Lingkup Penelitian ... 9

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A.TinjauanP ustaka ... 11

1. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 11

2. Motivasi Belajar ... 14

3. Cara Belajar ... 18

4. Hasil Belajar ... 21

B. Penelitian yang Relevan ... 25

C. Kerangka Pikir ... 26


(15)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 31

1. Populasi ... 31

2. Sampel ... 31

C. Variabel Penelitian ... 33

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ... 33

1. Definisi Konseptual ... 33

2. Definisi Operasional ... 34

E. Pengukuran Variabel penelitian………. 37

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

G. Uji Persyaratan Instrumen ... 38

1. Uji Validitas Angket ... 38

2. Uji Reliabilitas Angket ... 42

H. Teknik Analisis Data ... 45

1. Uji Normalitas ... 45

2. Uji Homogenitas ... 46

I. Uji Asumsi Klasik ... 47

1. Uji Linearitas Garis Regresi ... 47

2. Uji Multikolinearitas ... 49

3. Uji Autokorelasi ... 49

4. Uji Heteroskedastisitas ... 51

J. Teknik Pengujian Hipotesis ... 53

1. Regresi Linier Sederhana ... 53

2. Regresi Linier Multiple ... 54

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 56

B. Deskripsi Data ... 57

1. Data Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru (X1) ... 58

2. Data Motivasi Belajar(X2) ... 62

3. Data Cara Belajar(X3) ... 64

4. Data Hasil Belajar (Y) ... 67

C. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 71

1. Uji Normalitas Data ... 71

2. Uji Homogenitas...73

D. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda………. 74

1. Uji Kelinieran Regresi...74

2. Uji Multikolinearitas...76

3. Uji Autokorelasi ... 78


(16)

A. Pengujian Hipotesis ... 81

1. Pengujian Hipotesis Pertama (X1) ... 82

2. Pengujian Hipotesis Kedua (X2) ... 84

3. Pengujian Hipotesis Ketiga (X3) ... 86

4. PengujianHipotesisKeempat (X1, X2, X3) ... 88

B. Pembahasan ... 90

1. Pengaruhpersepsi siswa tentang Kompetensi guru terhadap Hasil belajar ... 90

2. PengaruhMotivasi Belajar terhadap hasil belajar ... 94

3. Pengaruh Cara Belajar terhadap hasil belajar... 97

4. Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi guru, dan cara belajar terhadap hasil belajar ... 101

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 105

B. Saran ... 106

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A. Angket Penelitian………...108

B. Kisi-Kisi Angket………...…………..112

C. Uji Autokorelasi………...116

D. Uji Hipotesis………...117

E. Uji Heterokedastisitas……….121

F. Uji Homogenitas……….122

G. Uji Multikolinieritas………123

H. Uji Linieritas………...124

I. Uji Realibilitas……….126

J. Uji Normalitas……….129

K. Uji Validitas………133 L. Surat IzinPenelitian


(17)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu sumber daya manusia dan membantu proses pembangunan nasional suatu negara. Pendidikan bertujuan menambah ilmu dan meningkatkan kecerdasan serta keemampuan manusia. Sedangkan, ilmu pengetahuan memberikan manfaat untuk manusia di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga dengan adanya kedua aspek tersebut, manusia dapat menjadi terampil, kreatif, dan berkompetensi atau prolesional. Jika disebuah negara tingkat pendidikan dan iimu pengetahuan masyarakatnya berkualitas tinggi (baik), dapat dipastikan suatu negara tersebut memiliki sumberdaya berkualitas dan dapat menjadi negara yang makmur. Mutu pendidikan dan ilmu pengetahuan yang berkuatitas ditunjang dengan adanya dana sebesar 20% anggaran dari APBN setiap tahunnya, sarana dan prasarana yang memadai serta guru ataupun tenaga pengajar dan tenaga pendidik yang berkualitas, dan peraturan pemerintah yang mendukung adanya proses pendidikan tersebut. Kualitas pendidikan yang kurang baik akan menyebabkan prestasi peserta didik menurun dengan adanya nilai ujian-ujian sekolah maupun UN yang nilainya buruk dan bahkan tidak lulus.


(18)

2 Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dari mereka. Faktor internal berasal dari diri peserta didik itu yang berupa motivasi belajar, cara belajar dan perilaku mereka. Sedangkan, faktor eksternal kompetensi guru dan iklim belajar di Sekolah. Persepsi siswa akan akan timbul setelah terjadinya proses pembelajaran berupa proses mengamati, melihat, mendengar,merasakan dan mengaplikasikan kompetensi serta ilmu yang dimiliki dan disampaikan oleh gurunya. Untuk menjadi guru yang berkompeten maka guru harus menguasai kompetensi yang menjadi dasar dan acuan dalam melaksanakan tugasnya tersebut seperti pedoman menggunakan RPP, silabus, dan media belajar (LCD, komputer dan sebagainya).

Guru yang memiliki kemampuan mengajar akan lebih siap dan mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, efektif dan berkualitas, selain itu guru juga dituntut mampu menjadi pengayom dan teladan yang baik. Secara kognitif, guru harus memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas seperti memiliki nilai ijazah lebih baik dari nilai peserta didiknya agar mampu menyampaikan materi akan disampaikan. Sebaliknya, guru yang memiliki nilai ijazah kurang baik atau lebih buruk nilainya dibandingkan peserta didiknya dapat mengakibatkan proses pembelajaran tidak maksimal dan kualitas materi yang disampaikan kurang baik serta menciptakan suasana belajar yang tidak kondusif.


(19)

3 Tabel 1.1 Hasil Penelitian Pendahuluan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

SMA Negeri 5 Bandar Lampung

No. Kompetensi Guru

Kriteria (%) Sangat

Baik Cukup Kurang 1 Menguasai bahan pelajaran 33,33 50 16,67

2 Mengelola kelas 15 60 25

3 Menggunakan media dan sumber belajar

15 50 35

4 Menilai hasil belajar siswa 30 40 30

Faktor lain yang dianggap berkaitan dengan hasil belajar adalah motivasi belajar peserta didik. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non kognitif. Seorang siswa atau peserta didik yang mempunyai intelengensi cukup tinggi dapat gagal karena kurangnya motivasi dalam proses belajarnya. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran, baik guru maupun peserta didiknya. Bagi peserta didik (siswa) rnotivasi belajar dapat meningkatkan semangat belajar, sehingga mendorong siswa untuk rajin dan mau belajar. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang baik akan mendapatkan nilai yang memuaskan, sebab ia terus sernangat didalam belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kurang termotivasi atau motivasi yang rendah dalam belajarnya, akan merasa bosan jenuh dan cepat putus asa untuk belajar dan menggapai cita-citanya, sehingga akan menyebabkan nilai yang rendah atau prestasi yang menurun.


(20)

4 Tabel 1.2 Hasil Penelitian Pendahuluan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS

SMA Negeri 5 Bandar Lampung

No. Motivasi Belajar Siswa

Kriteria (%) Sangat

Baik Cukup Kurang 1 Semangat untuk mengikuti pelajaran di

kelas

13,33 20 56,67 2 Tekun dalam mengerjakan tugas 10 40 50

3 Berusaha memperoleh prestasi 5 35 60

Selain motivasi belajar, faktor lain yang dapat membantu keberhasilan belajarnya adalah cara belajar. Cara belajar merupakan salah satu aspek yang mendukung dalam proses pembelajaran yang harus ditingkatkan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang baik dan memuaskan. Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas cara belajar adalah siswa atau peserta didik harus membiasakan diri belajar intensif dan dengan baik. Motivasi belajar akan menentukan cara belajar dan kemauan belajar siswa. Kemauan siswa untuk mengatur waktu belajarnya akan mwempermudah dan mempengaruhi hasil belajar yang lebih baik.

Tabel 1.3 Hasil Penelitian Pendahuluan Cara Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung

No. Cara Belajar Siswa

Kriteria (%) Sangat

Baik Cukup Kurang

1 Mempunyai jadwal belajar 10 20 70

2 Konsentrasi dalam mengikuti pelajaran 10 40 50 3 Bertanya kepada guru atau teman

sekelas

5 15 80

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015 menunjukkan hasil


(21)

5 belajar ekonomi yang dicapai oleh siswa seperti yang tersaji atau tersedia dalam Tabel 1.4 berikut.

Tabel 1.5. Hasil Belajar Ekonomi Berdasarkan Nilai MID Semester Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015

NILAI XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3 Jumlah %

฀72 10 15 14 39 37,14

≥72 28 23 15 66 62,86

Jumlah 38 38 29 105 100

Sumber : Guru Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi

Kriteria standar ketuntasan belajar adalah 72, dimana siswa yang memperoleh nilai 72 atau lebih dikatakan telah tuntas atau lulus, sebaliknya siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dinyatakan belum tuntas atau tidak lulus.

Tabel 1.6. Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan Nilai MID Semester Pada Siswa XI IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahim Pelajaran 2014/2015

Rentang Nilai Frekuensi (fi) %

>72 39 37,14

<72 66 62,86

Jumlah 105 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2015

Berdasarkan data perolehan nilai Ekonomi siswa tersebut, diketahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar ekonomi, yaitu siswa yang mendapat nilai kurang dari 72 sebanyak 66 siswa atau sebesar 62,86%.


(22)

6 Berdasarkan observasi, siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung diduga memiliki motivasi belajar yang rendah dan memiliki cara belajar yang bias dikatakan kurang atau tidak baik, ini terlihat dari ketekunan dan keseriusan belajar siswa dalam mengikuti (mempelajari) pelajaran yang belum optimal atau kurangnya perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran di kelasnya, banyak siswa yang cenderung malas belajar, dan dalam menghadapi masalah seperti menjawab atau mengerjakan soal dan tugas yang sulit mereka akan mengeluh dan malas untuk mengerjakannya, bahkan mencontek hasil kerja temannya atau terlambat mengerjakan tugas serta sering tidak membawa perlengkapan yang tidak lengkap.

Berdasarkan pembahasan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul " Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru, Motivasi Belajar dan Cara Belajar Terhadap Peningkatanss Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015"

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut.

1. Rendahnya hasil belajar ekonomi dilihat dari nilai mid semester tahun ajaran 2014/2015.

2. Rendahnya kompetensi guru, sehingga mempengaruhi siswa dalam menyerap pelajaran yang diberikan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

3. Rendahnya motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.


(23)

7 4. Cara belajar siswa yang kurang teratur yang disertai kedisiplinan atau

kesadaran yang kurang.

5. Rendahnya pemahaman guru dan siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan cara belajar siswa, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada persepsi siswa tentang kompetensi guru (Xj), motivasi belajar (X2), cara belajar (Xs), dan hasil belajar belajar (Y) pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap hasil belajar ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015?

2. Apakah terdapat pengaruh pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015?

3. Apakah terdapat pengaruh pengaruh yang positif dan signifikan antara cara beiajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015?

4. Apakah terdapat pengaruh pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar, dan cara belajar


(24)

8 terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap hasil belajar ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

3. Pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

4. Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar, dan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:

1. Secara teoritis:

a. Untuk memperkaya dan rMrtambah khasanah keitmuan serta teori yang diperoleh dari penelitian sebelumnya.

b. Menyajikan suatu wawasan khusus tentang berbahgai kajian siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar, dan cara belajar terhadap hasil belajar


(25)

9 ekonomi, sebagai pedoman untuk lebih meningkatkan dan menyemangati hasil belajar siswa.

c. Untuk menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa dengan mempermudahnya melalui belajar dan membacanya.

2. Secara praktis

a. Memberikan sumbangsih bagi siswa dalam upaya peningkatan kegiatan belajarnya, sehingga mendapatkan hasil belajar yang baik dan memuaskan. b. Memberikan sumbangan pemikiran kepada kepala SMA Negeri 5 Bandar Lampung, para guru dan setafhya dalam usaha menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang berdampak pada terwujudnya hasil belajar yang diharapkan.

c. Sebagai bahan referensi atau pedoman bagi semua pihak yang bermaksud melanjutkan penelitian ini.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:

1. Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian yang akan diteliti adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru (X1), motivasi belajar (X2), dan cara belajar (X3) hasil belajar ekonomi (Y).


(26)

10 2. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS semester ganjil.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

5. Ruang Lingkup Ilmu


(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HlPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

Kata persepsi berasal dari bahasa inggris "perception " yang berarti penglihatan atau tanggapan. Menurut Pusat Bahasa Pendidikan Nasional (2003:863), persepsi diartikan tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.

Secara umum persepsi merupakan penilaian, pengenalan, dan tanggapan seseorang terhadap suatu objek. Menurut Slameto (2003:102) bahwa persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi yang masuk ke dalam pikiran manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungan hidupnya. Hubungan ini dilakukan melalui inderanya, yaitu penglihatan, penciuman, peraba,pendengaran dan perasa.

Berdasarkan pendapat tersebut, persepsi adalah pandangan seseorang untuk menerima stimulus dari lingkungan secara sadar melalui penginderaan serta alat penerima atau respon yang lain, dan kemampuan mendeskripsikan kemampuan tersebut sesuai dengan ciri masing-masing. Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang dalam


(28)

12

pekerjaan, berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang dapat ditampilkan atau ditunjukkan. Sedangkan Kamil, dkk (2005: 2) mengemukakan bahwa "kompetensi dapat diartikan sebagai keterampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak".

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”

Komponen standar kompetensi guru menurut Kamil, dkk (2005: 2) meliputi tiga hal, yaitu:

1. Penguasaan akademik yang terdiri dari pemahaman wawasan kependidikan dab penguasaan bahan kajian akademik.

2. Pengembangan potensi yang berisi tentang pengembangan profesi.

3. Pengolahan pembelajaran yang terdiri dari empat kompetensi yaitu penyususnan rencana pembe|ajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, penilaian hasil belajar, dan pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian belajar.

Secara umum kompetensi guru dijabarkan dalam sepuluh kompetensi menurut Kamil, dkk (2005: 4), yaitu:

1. Mengelola program belajar mengajar 2. Menguasai bahan ajar

3. Mengelola kelas

4. Mengelola interaksi belajar 5. Menggunakan media belajar

6. Menilai kemampuan siswa untuk proses belajar 7. Menguasai landasan kependidikan

8. Mengenai dan menyelenggarakan administrasi sekolah

9. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian kependidikan untuk kepentingan pengajaran.


(29)

13

Adanya pemahaman prinsip-prinsip suatu penelitian, maka guru akan dapat menciptakan penalaran dan meningkatkan wawasan dalam usaha mengembangkan interaksi belajar mengajar yang lebih dinamis dan fleksibel, (Sadirman, 2005: 179).

Berdasarkan penjelasan tersebut, kompetensi guru sangat dibutuhkan untuk menjadi seorang guru yang berkompeten dan professional dibidangnya. Suatu kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh guru menunjukkan kompetensi guru dan mutu pendidikan yang nyata. Kompetensi ini terlihat dalam sikap profesional dan wawasannya yang luas dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru yang profesional.

Guru diharuskan selalu melaksanakan berbagai penyesuaian dan peningkatan penguasaan kompetensi dalam dirinya. Guru diharuskan kreatif, inovatif dan lebih dinamis dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa, agar guru dapat memahami cara dan pola transfer informasi yang begitu cepat dan dinamis, sehingga guru tidak terpuruk dan menjadi lebih profesional. Seorang guru dituntut untuk bekerja dan bersikap secara professional, agar mampu beradaptasi dengan perkembangan kebutuhan terhadap SDM yang berkualitas dan memiliki kapabilitas serta intelegensi yang baik untuk bersaing di segala hal, baik di forum regional, nasional, maupun internasional.

Pengertian persepsi dalam penelitian ini mengindikasikan pandangan, pemahaman, dan perasaan stentang kompetensi atau kemampuan guru mata pelajaran ekonomi/akuntansi. Kompetensi ini dapat terlihat dalam bentuk sikap


(30)

14

professional dan wawasan luas dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru. Persepsi yang dibahas dalam penelitian ini berupa persepsi siswa tentang kompetensi guru yang diindikasikan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

2. Motivasi Belajar

Kecenderungan untuk sukses ditentukan oleh motivasi, peluang, serta insentif dan stimulus yang diberikan berupa suatu imbalan prestasi atau hasil belajar yang baik. Selain itu, adanya dorongan dalam diri dan kekuatan yang bertujuan untuk melaksanakan belajar dan bertingkah laku. Kekuatan dan dorongan dalam hal inilah yang disebut motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal, yaitu: (1) Kesukaan terhadap apa yang diinginkan atau hal yang akan dipelajari; dan (2) Keyakinan akan sesuatu hal berupa tantangan atau tantangan untuk mencapai

prestasi belajar atau hasil belajar yang baik. Dengan berpedoman pada kedua hal ini, maka akan terciptalah permulaan dan kegiatan yang baik untuk belajar. Sebab tanpa adanya motivasi akan mengakibatkan gagalnya belajar, (Hamzah, 2001:1-8).

Menurut Hamzah (2011: 23), motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswanya yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Motivasi intrinsik, yaitu (a) penyesuaian tugas dengan minat, (b) perencanaan yang penuh variasi, (c) umpan balik atas respon siswa, (d) kesempatan respon peserta didik yang aktif, dan (e) kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya.

2. Motivasi ekstrinsik, yaitu.(a) penyesuaian tugas dengan minat, (b) perencanaan yang penuh variasi, (c) respon siswa, (d) kesempatan peserta didik yang aktif,(e) kesempatan peserta didik untuk menyelesaikan pekerjaannya, dan (f) adanya kegiatan menarik dalam belajar.

Menurut Hamalik (2004: 158), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai


(31)

15

tujuan. Menurut Sadirman, (2005: 75) motivasi merupakan serangkain usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Motivasi intrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2. Motivasi ekstrinsik, yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sesuatu yang mendorong tingkah laku (baik dari dalam maupun dari luar) seseorang untuk sesuatu yang diharapkan, untuk mencapai tujuan atau kebutuhan yang di inginkan atau dicita-citakan.

Munculnya motivasi dalam diri seseorang adalah karena seseorang menginginkan sesuatu kebutuhan tertentu, perbuatan itu diarahkan pada pencapaian tujuan tertentu pula. Apabila tujuan tersebut tercapai, maka akan tercipta kepuasan dan kebahagiaan. Sikap yang memberikan suatu kepuasan dan kebahagiaan terhadap kebutuhan dan keinginan yang diharapkan, maka akan terulang lagi atau kecenderungan dalam kecanduaan, sehingga sesesorang itu akan kuat, mantap dan percaya diri atau optimistis. Dari uraian tersebut dapat terlihat bahwa kebutuhan adalah kecenderungan permanen ataun sesuatu yang laten, sehingga menimbulkan dorongan motivasi dan sikap yang pasti untuk mencapai tujuan atau kebutuhan tersebut.

Menurut Hamzah (2011: 23), menyatakan ada beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk belajar, yaitu:

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil;

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan;


(32)

16

4. Adanya penghargaan dalam belajar;

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; dan

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Menurut Frandersen (2001: 50), menyatakan ada beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk belajar, yaitu:

1. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang luas;

2. Adanya sifat yang kreatif pada orang yang belajar dan adanya keinginan untuk selalu maju;

3. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-temannya;

4. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha baru, baik dengan kooeperasi maupun kompetisi;

5. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran; dan

6. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.

Begitu juga dengan Maslow dan Aldefer (1998: 176) mengemukakan dorongan atau motivasi untuk belajar yaitu:

1. Adanya kebutuhan fisiologis atau fisik (sandang, pangan, dan papan); 2. Adanya kebutuhan akan, rasa aman, bebas dari ketakutan dan bahaya;

3. Adanya kebutuhan kasih sayang atau kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang lain;

4. Adanya kebutuhan dihormati dan dihargai dari orang lain atau masyarakat; dan

5. Adanya kebutuhan aktualisasi diri atau sesuai dengan sifat seseorang untuk mengemukakan (mengetengahkan diri).

Motivasi yang tinggi atau cukup akan menciptakan perasaan puas, bahagia, nyaman, optimis dan semangat yang tinggi dalam kegiatan belajar, sehingga siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi atau cukup akan mendorong mereka untuk suka belajar atau rutin belajarnya. Siswa yang memiliki motivasi tinggi atau cukup dapat menumbuhkan minat (kemauan) yang besar dan perhatian yang penuh tanggung jawab terhadap tugas-tugas belajar atau pekerjaan rumah dalam


(33)

17

konteks belajar. Hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar tidak membuat mereka menyerah dan berputus asa, akan tetapi dengan kesulitan dan hambatan itu membuat mereka lebih tertantang dan optimis untuk menyelesaikannya dengan solusi yang tepat dan efektif.

Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi yang tinggi atau cukup adalah sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas; 2. Lebih senang bekerja sendiri;

3. Menunjukkan minat terhadap berbagai masalah; 4. Ulet dan tekun dalam menghadapi kesulitan: 5. Senang meneari dan memecahkan soal-soal; 6. Dapat mempertahankan pendapatnya;

7. Cepat bosan dengan tugas rutin atau tugas yang sama; dan

8. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu (Sadirman, 2005: 83).

Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi yang tinggi atau cukup, yaitu:

1. Adanya kecenderungan belajar dari pengalaman dirinya dan orang lain (evaluasi diri);

2. Sikap optimistis pada siswa untuk berprestasi;

3. Memunculkan kematangap atau kedewasaan berpikir dan bersikap;

4. Mampu memikul tanggung jawab dan tugas yang dibebankan (diberikan); dan, 5. Peduli terhadap lingkungn hidup dan lingkungan sosialnya, (Sadirman, 2005:

84).

Motivasi dalam belajar dapat menjadi daya motor penggerak dari dalam diri siswa yang menciptakan kegiatan belajar yang kondusif, sehingga tujuan atau harapan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis atau kejiwaan yang bersifat non-intelektual atau jiwa. Peranannya yang paling khas atau khusus dapat menimbulkan gairah dan semangat serta kebahagiaan dalam setiap belajarnya. Hasil belajar yang maksiamal, jika terdapat motivasi yang cukup baik. Makin tepat dan tinggi


(34)

18

motivasi yang diberikan dengan dosis tinggi, maka akan berhasil pula pembelajaran atau pelajaran yang dipelajari. Jadi motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar dan kualitas bagi keberhasilan siswa-siswanya.

Berdasarkan uraian tersebut, motivasi menjadi faktor penggerak dan pendorong usaha dan hasil belajar yang baik. Seseorang melakukan sesuatu hal atau usaha karena adanya motivasi yang baik. Adanya motivasi yang baik itu, menunjukkan hasil belajar yang maksimal juga. Dengan kata lain, adanya usaha yang ulet dan tekun, terutama disadari adanya motivasi yang cukup baik, maka seorang siswa yang belajar itu dapat menciptakan hasil yang optimal atau prestasi yang baik. Intensitas atau seringnya seorang yang dimotivasi akan menentukan tingkat indeks prestasi atau hasil belajarnya.

3. Cara Belajar

Belajar adalah proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirnya proses atau aktivitas pembelajaran. Seperti menurut Hamzah mengatakan bahwa Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi suatu tujuan untuk mencapai tujuan tertentu (Hamzah, 2011: 23).

Menurut Thorndike (1997: 118), belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakkan) dan respons (yang juga bisa berupa pikiran, perasaan, atau gerakkan). Sedangkan menurut pendapat Hakim (2002: 7) “cara atau metode belajar adalah cara belajar yang memungkinkan siswa menguasai ilmu dengan mudah dan cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan."


(35)

19

Suatu proses belajar setiap orang memiliki cara atau gaya yang bervariasi dan memiliki keunikan tersendiri antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Menurut Sadirman, (2005: 39), faktor yang mempengaruhi efektifitas belajar antara lain motivasi, konsentrasi, reaksi, cara belajar, organisasi, pemahaman, dan ulangan atau ujian. Klausmeir, (2007: 94), mengatakan bahwa melakukan persepsi terhadap stimulus, menggunakan pengetahuan prasyarat, merencanakan respons, dan pelaksanaan respons yang dipilih, diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar supaya sukses atau berhasil. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003: 56) "siswa yang memiliki intelegensi tingkat nonnal dapat sukses atau berhasil dengan baik, artinya belajar dengan menerapkan metode belajar yang efektif dan efisien."

Menurut Djamarah (2002: 40), kiat belajar sendiri meliputi: mempunyai perabot dan fasilitas belajar, mengatur waktu belajar, menghafal bahan pelajaran, mengulangi bahan pelajaran, membuat ringkasan dan ikhtisar, membaca buku, memenfaatkan perpustakaan dan mengerjakan tugas. Belajar di kelas dengan berdisiplin yaitu memperhatikan dan mendengarkan materi yang disampaikann oleh guru, mencatat hal-hal penting, dan mengerjaklan tugas yang diberikan guru merupakan kegiatan rutinitas di ruangan kelas.

Menurut Hamalik (2004: 8), secara jelas mengemukakan bahwa cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya kegiatan pembelajaran di kelas, ujian-ujian dan sebagainya. Cara belajar merupakan suatu cara atau metode belajar yang diterapkan siswa sebagai usaha dalam rangka mencapai prestasi atau basil belajar yang diinginkan. Ada, beberapa cara atau metode belajar yang efektif dan efisien menurut Slameto (2003: 82), yaitu (1) membuat catatan dan membaca, (2) membuat jadwal dan pelaksanaanya, (3) kosentrasi, (4) mengerjakan tugas, dan (5) mengulangi bahan pelajaran yang didapat.


(36)

20

Cara belajar menurut Klausmeir, (2007: 94) dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Membaca dan membuat catatan

Membaca dan membuat catajan sangat besar pengaruhnya untuk perkembangan siswa-siswa. Selain itu, dengan membaca dan membuat catatan melatih untuk terampil dan berdisiplin diri yang dilandasi tanggung jawab. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sehingga seorang siswa mempunyai intelegensi yang tinggi dan bermanfaat. Sedangkan membuat catatan tidak harus semua yang di buku atau disampaikan oleh guru, namun cukup dicatat intisari atau yang penting-penting saja. Selain itu, mencatat harus rapi dan dapat terbaca untuk diri sendiri maupun orang lain serta mencatat dapat mencegah kebosanan.

2. Membuat jadwal dan pelaksanaanya

Pembuatan jadwal merupakan seni mengatur waktu untuk kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Jadwal dapat berpengaruh terhadap beiajar siswa, sehingga dengan adanya jadwal, maka kegiatan atau pelaksanaannya akan teratur dan jadwal tersusun rapi dengan disiplinnya. Ada tips cara membuat jadwal yang baik menurut, (Slameto, 2003: 82), yaitu:

1. Merencanakan penggunaan beiajar itu dengan menetapkan jenis mata pelajaran dan urutan yang dipelajari;

2. Meyelidiki dan menentukan waktu yang tersedia;

3. Memperhatikan waktu setiap hari untuk keperluan sehari-hari, seperti tidur, makan, olahraga, beribadah, dan lain-lain:

4. Menentukan waktu beiajar terbaik: dan

5. Behemat waktu atau efisien waktu yang disertai kepastian dan tidak ada keraguan.

3. Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu pelajaran dengan meninggalkan sesuatu yang kurang bermanfaat, agar pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat dimengerti dan dipahami. Konsentrasi dalam beiajar sangat diperlukan dengan keseriusan dan keinginan berkonsentrasi yang baik, dapat menentukan hal baik atau buruk yang dihadapi dan diterima.

4. Mengerjakan tugas

Salah satu prinsip belajar adalah pengulangan, latiahan dan keseriusan yang rutin. Mengerjakan tugas dapat berupa PR, latihan soal dan tugas merangkum atau tugas


(37)

21

lainnya. Dalam belajar harus menggunakan pedoman terutama buku, agar memudahkan pengerjaan tugasnya dan memudahkan dalam proses menghadapi ulangan atau ujian-ujian, (Slameto, 2003: 82).

5. Mengulangi bahan pelajaran

Mengulangi bahan pelajaran berdampak besar, karena dalam hal ini pengulangan memudahkan penghapalan dan penanaman pikiran di otak seseorang. Mengulang bahan pelajaran dapat diulangi sesudah belajar pelajaran di sekolah yang dipelajari kembali.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat dianalisis bahwa cara belajar merupakan bagian dari aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal melalui berbagai cara atau metode, diantaranya membuat catatan dan membaca, membuat jadwal dan pelaksanaanya, konsenrasi yang tinggi, mengerjakan tugas, dan mengulangi bahan pelajaran yang diperoleh dari pembelajaran di sekolahnya. Cara belajar yang efektif dan tepat, menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam prestasi atau hasil belajar yang menciptakan suatu tingkah laku secara keseluruhan atau totalitas dalam diri siswa itu sendiri.

4. Hasil Belajar

Hasil akhir sebuah proses pembelajaran adalah hasil belajar atau prestasi. Hasil belajar terdiri dan hasil dan belajar. Kesuksesan seorang siswa dalam proses belajar dapat diukur atau dilihat seberapa besar nilai belajarnya atau dalam bahasa


(38)

22

inggris dikenal dengan value of study. Lalu dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan hasil usaha atau nilai akhir.

Hasil belajar merupakan gambaran atau ilustrasi dari kemampuan penguasaan siswa-siswa yang telah ditentukan didalam suatu pelajaran tertentu. Setiap pembelajaran yang dilakuakan oleh guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar, maupun siswa-siswa selaku pelajar untuk mencapai hasil belajar atau prestasi ' yang sebaik mungkin. Hasil belajar atau prestasi dinyatakan oleh skor atau nilai tes berupa angka yang diberikan oleh guru sesuai hasil observasi semata, atau kedua hal itu dapat terlihat dari proses belajar yaitu diskusi kelompok belajar, (Djamarah, 2002: 54).

Menurut Hamzah (2011: 21), belajar ialah proses perubahan tingkah laku yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Djamarah (2000: 73), belajar adalah berubah dan perubahan dalam belajar akan disadari setelah berakhirnya proses pembelajaran. Jadi, belajar menjadikan perubahan ke arah yang positif dan pendewasaan siswa untuk menghadapi berbagai masalah.

Menurut Gagne (2002: 64), belajar sebagai perubahan perilaku terjadi setelah siswa mengikuti atau mengalami suatu proses belajar mengajar, yaitu hasil belajar dalam bentuk penguasaan kemampuan atau keterampilan tertentu.

Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah maupun di rumah, dan belajar merupakan suatu tindakan dan prilaku yang relatif kompleks atau sedikit lebih rumit. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami siswa tersebut. Siswa adalah subjek pembelajaran yang berperan utama atau penting dalam proses belajar. Proses belajar siswa dapat diperoleh dimana pun siswa berada atau lingkungan Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat kita simpulakan bahwa hasil belajar dapat diperoleh atau tercapai dengan proses usaha belajar yang berupa


(39)

23

perilaku yang baik dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang diukur dengan nilai.

Pada proses belajar, ada yang berhasil dan ada juga yang gagal terhadap harapan atau tujuannya, sehingga perlu antisipasi dan kesiapan yang matang yang disertai sabar, agar tidak mudah putus asa. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:

1. Faktor internal, yaitu yang berasal dari diri masing-masing siswa yang belajar, meliputi:

a. Faktor fisik: kesehatan, kesempurnaan badan.

b. Faktor mental atau psikologi: minat, bakat, itelegensi,emosi, dan sebagainya. 2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang mempengaruhi siswa dari luar atau

lingkungan dan orang lain, meliputi:

a. Lingkungan keluarga: perhatian orang tua didalam mendidik dan keadaan suasana rumah.

b. Lingkungan teman: pergaulan yang baik dan sikap rutin belajar bersama. c. Lingkungan sekolah: lingkungan belajar, metode yang diberikan oleh guru,

alat belajar, dan sebagainya.

d. Lingkungan masyarakat: media massa, adat istiadat, dan kehidupan masyarakat.

Menurut Winkel (2000: 243), mengklasiflkasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu:

(1) Faktor intern, meliputi cara belajar, aktivitas belajar, kebiasaan belajar, minat, sikap dan keadaan kultur.

(2) Faktor ektern, meliputi:

a. faktor belajar di sekolah, yaitu disiplin belajar, fasilitas belajar dan kompetensi guru.

b. faktor sosial ekonomi, interaksi belajar guru dan murid.

c. faktor keadaan politik, seperti keamanan, iklim tinggal, dan sebagainya.

Oleh karena itu, hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dalam proses belajar ekonomi, berupa penguasaan ilmu pengetahuan bersifat kognitif, afektif


(40)

24

dan psikomotor yang terlihat setelah proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar disimbolkan dengan angka berdasarkan tes atau ujian-ujian.

Hasil belajar merupakan penilaian terhadap usaha belajar yang disimbolkan huruf, angka, maupun kalimat yang dapat menggambarkan hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam periode waktu tertentu. Setiap siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk memperoleh hasil belajar yang memuaskan, akan tetapi pada kenyataannya siswa memiliki perbedaan dalam berbagai hal, seperti fisik, latar belakang keluarga, intelegensi, kebiasaan dan pendekatan belajar yang sangat mencolok antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Hal tersebut yang menyebabkan hasil belajar atau prestasi siswa bervariasi atau berbeda-beda.

Faktanya, pencapaian hasil belajar tersebut siswa menghadapi hambatan-hambatan, sehingga memungkinkan pencapaian hasil belajar atau prestasi yang optimal. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono (2006:236-253), menyatakan bahwa untuk bertindak belajar, siswa menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan:

1. Faktor internal, yaitu yang dialami dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh dalam proses belajar, diantaranya sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi, menolah bahan pelajaran, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi, kebiasaan belajar dan cita-cita siswa.

2. Faktor ekstern, yaitu faktor yang dari luar yang mempengaruhi proses belajar, diantaranya guru, sarana dan prasarana belajar, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah, dan kurikulum sekolah.

Salah satu faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi hasil atau prestasi belajar adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru. Tanggapan yang baik terhadap guru yang berkompeten secara tidak langsung akan berpengaruh


(41)

25

terhadap peserta didik dalam memotivasi dirinya. Hal ini diduga berkaitan dengan prestasi atau hasil belajar siswa dalam belajarnya.

Sedangkan dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar. Pada kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin dari kelangsungan dari kegiatan belajar, (Sadirman, 2005: 75). Selanjutnya Sadirman, (2005:85) menambahkan dalam pernyataannya bahwa adanya motivasi yang baik dalam belajar, akan menunjukkan hasil yang baik dan melahirkan prestasi atau hasil belajarnya yang baik pula.

Berdasarkan pendapat dan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan cara belajar siswa di duga memiliki hubungan dengan prestasi atauhasil belajar siswa.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

No. Nama dan Tahun Judul

1 Ridaul Inayah (2012) Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

"Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar Siswa, dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lasem Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012" menyatakan bahwa terdapat Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar Siswa, dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lasem Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012.

2 Anni Ubaidah (2011) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang

Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Pendidik terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Al-Hadits Kelas VIII MTs Bandar Alim Jungpasir Wedung Demak Tahun 2010/2011, yang menyatakan adanya Pengaruh Persepsi Siswa tentang


(42)

26

No. Nama dan Tahun Judul

Kompetensi Profesional Pendidik terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Al-Hadits Kelas VIII MTs Bandar Alim Jungpasir Wedung Demak Tahun 2010/2011. 3 Esti Dwi Rohmati dan

Sukanti (2012) Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia (Progam Studi Pendidikan Akuntansi UNY)

"Pengaruh Cara Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012" menyatakan bahwa terdapat Pengaruh Cara Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012.

4 Muh. Yusuf Mappeasse (2009)

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Negeri Makasar

"Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makasar”, menyatakan bahwa terdapat Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makasar

5 Andarti (2013) Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Jakarta

“Pengaruh Kemampuan Intelektual (IQ) dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi pada SMA Labschool Rawamangun” mentakan bahwa ada Pengaruh Kemampuan Intelektual (IQ) dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi pada SMA Labschool Rawamangun

C. Kerangka Pikir

Prestasi atau hasil belajar merupakan hasil belajar yang diperoleh siswa mengikuti proses belajar mengajar. Sebagai suatu otput, prestasi atau hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang mempengaruhi siswa dari dalam diri baik dari fisik (mengolah bahan belajar atau kebiasaan belajar) maupun psikis (motivasi belajar). Se4angkan factor ekstern (sarana prasarana maupun pergaulan siswa dengan teman atau sosial lainnya) merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa bajk


(43)

27

berupa lingkungan sekolah, lingkungan maupun lingkungan sosial. Dari faktor tersebutlah makatidakjarang seorang siswa menghadapi kendala atau berbagai masalah, yang menyebabkan tidak tercapainya prestasi atau hasil belajar secara optimal.

Belum optimal atau rendahnya prestasi (hasil) belajar ekonomi diduga dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan cara belajar. Persepsi siswa tentang kompetensi guru dalam menjalankan perananya sebagai seorang tenaga pendidik dan tenaga pengajar. Kompetensi guru dapat mempengaruhi kondisi belajar, antara lain adanya penguasaan ilmu pengetahuan, guru yang baik, dan sikap professional dalam menjalankan tugasnya sebagai guru dan adanya keharmonisan hubungan diantara semua warga sekolah. Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan input yang pengaruhnya sangat besar pada proses belajar mengajar, yang pada akhirnya akan terlihat pada kualitas output pengajarannya berupa prestasi atau' hasil belajar siswa.

Demikian juga dengan motivasi belajar, siswa yang memiliki motivasi belajar yang cukup tinggi, akan mampu memperoleh prestasi atau hasil belajar yang baik. Karena siswa tersebut memiliki kesadaran tentang pentingnya belajar, sehingga siswa tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan belajar, begitu juga sebaliknya siswa yang memi(iki motivasi belajar yang rendah atau kurang baik, akan sulit mencapai prestasi atau hasil belajar yang baik. Sama seperti motivasi belajar, cara belajar siswa juga merupakan faktor yang diduga mempengaruhi prestasi atau


(44)

28

hasil belajar ekonomi. Cara belajar siswa meliputi pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, konsentrasi terhadap suatu hal yang dibaca atau dipelajari, membaca dan membuat catatan, mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, dan mengulangi bahan pelajaran yang diperoleh dari proses belajar di sekolah. Semua itu diindikasikan dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan atau hasil belajar yang optimal. Siswa yang rendah kualitas cara belajarnya diindikasikan akan berdampak pada pencapaian tujuan atau hasil belajar dalam proses belajar, dan sebaliknya.

Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka piker dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini

Persepsi siswa tentang kompetensi guru (X1)

Motivasi belajar (X2) Hasil Belajar (Y)

Cara belajar (X3)

Gambar 1.1 : Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru, Motivasi Belajar, dan Cara Belajar terhudap Hasil Belajar Ekonomi


(45)

29

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir, hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengaruh persepsi siswa

tentang kompetensi guru terhadap peningkatan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengaruh motivasi

belajar terhadap peningkatan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengaruh cara belajar terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan cara belajar terhadap peningkatan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.


(46)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif verifikatif, dengan menggunakan metode pendekatan Ex Post Facto dan Survei. Penelitian deskriptif menurut Mardalis (2010:26), bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Penelitian Verifikatif yaitu suatu metode untuk tingkat pengaruh variabel-variabel dalam suatu kondisi. Metode Ex Post Facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menurut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (Sugiyono, 2005:7).

Berdasarkan jenis data yang dianalisa, penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bermula dari studi tentang ilmu-ilmu alam (natural sciences) berupa pseudo-kuantitatif yang mengharuskan semua kajian penelitian diukur dengan angka-angka kuantitatif secara antologis dan harus diletakkan pada tatanan realisme, (Basrowi,dkk. 2010: 45).


(47)

31

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015, yaitu berjumlah 105 siswa, yang terbagi dalam 3 kelas.

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015

No Kelas Jumlah Siswa Total

Laki-laki Perempuan

1. XI IPS 1 20 18 38

2. XIIPS 2 17 21 38

3. XI IPS 3 14 15 29

Jumlah 105

Sumber : Tata Usaha Sekolah

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jika sebuah sampel besarnya n ditarik dari sebuah populasi finit atau terbatas yang besarnya N, sedemikian rupa sehingga tiap unit dalam sampel mempunyai peluang yang sama untuk dipilih, maka prosedur sampling dinamakan sampel random secderhana (simple random sampling) (Nazir, 2003:279).

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan oleh rumus T.Yamane sebagai berikut:

1 .d2 n

N n


(48)

32

Dimana :

n = Jumlah sampel N =Jumlah Populasi

d2= Presisi yang ditetapkan (Sugiyono, 2005:65)

Terdapat populasi 105 siswa dan presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikansi 0,05, maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah:

1 ) 05 , 0 ( 105

105

2

n 83,168 dibulatkan menjadi 83

Selanjutnya karena populasi terdiri dari 4 kelompok secaraproportional random samling ditentukan memakai rumusan alokasi proporsional Sugiyono, (2009: 104), sebagai berikut:

n N N ni

dimana:

n1 = jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya

N1= jumlah populasi menurut stratum

N = jumlah populasi seluruhnya

Tabel 3.2 Perhitungan Proporsi Sampel Setiap Kelas

Kelas Perhitungan Sampel

XI IPS 1 n = 38/105x83 = 30,04 30 XI IPS 2 n = 38/105x83 = 30,04 30 XI IPS 3 n = 29/105x83 = 22,92 23

Jumlah 83


(49)

33

C. Variabel Penelitian

Berdasarkan penelittan ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel prediktor (independen) dan variabel respon (dependen). Yang menjadi variable bebas dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru (X(), motivasi belajar (X2) dan cara belajar (X3), sedangkan variabel terikat (Y) adalah hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS.

D. Defenisi Konseptuan dan Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel 1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut.

a) Menurut Slameto (2003:102) bahwa persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi yang masuk ke dalam pikiran manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungan hidupnya. Hubungan ini dilakukan melalui inderanya, yaitu penglihatan, penciuman, peraba,pendengaran dan perasa.

b) Menurut Hamzah (2011: 23), motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswanya yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.

c) Menurut Hamalik (2004: 8), secara jelas mengemukakan bahwa cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya kegiatan pembelajaran di kelas, ujian-ujian dan sebagainya. Cara belajar merupakan suatu cara atau metode belajar yang diterapkan siswa


(50)

34

sebagai usaha dalam rangka mencapai prestasi atau basil belajar yang diinginkan.

d) Hasil belajar merupakan gambaran atau ilustrasi dari kemampuan penguasaan siswa-siswa yang telah ditentukan didalam suatu pelajaran tertentu. Setiap pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar, maupun siswa-siswa selaku pelajar untuk mencapai hasil belajar atau prestasi yang sebaik mungkin. Hasil belajar atau prestasi dinyatakan oleh skor atau nilai tes berupa angka yang diberikan oleh guru sesuai hasil observasi semata, atau kedua hal itu dapat terlihat dari proses belajar yaitu diskusi kelompok belajar (Djamarah, 2002: 54).

2. Defiisi Operasional Variabel

1. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru (X1)

Kompetensi yang berhubungan dengan proses belajar adalah menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media/ sumber, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi atau hasil belajar siswa untuk kepentingan pengajaran (Sadirman, 2005: 164)

2. Motivasi Belajar (X2)

Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. (Hamzah,2011: 23).


(51)

35

3. Cara Belajar (X3)

Tujuan dari belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan, sehingga diperlukan cara-cara dalam belajar yang akan menjadi kebiasaan. Cara-cara atau metode yang diperlukan dalam belajar meliputi pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuatn catatan, berkonsentrasi, mengerjakan tugas, dan mengulangi bahan.

4. Hasil Belajar (Y)

Prestasi atau hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan pada siswa setelah dilakukannya proses mengajar (Hamalik, 2004: 84).

Tabel 3.3 Definisi Operasional

Variabel Indikator Sub Indikator Skala pengukuran Persepsi

siswa tentang kompetensi guru (X1)

Menguasai bahan Mengelola program belajar mengajar Mengelola kelas

1 Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum di sekolah

1 Menguasai bahan pengayaan

penunjang bidang studi

1 Melaksanakan PBM

1 Merencanakan dan melaksanakan program remedial

1 Mengaturtata ruang kelas yang memadai

Ordinal dengan pendekatan rating scale


(52)

36

Variabel Indikator Sub Indikator Skala pengukuran

Menggunakan media dan sumber belajar Mengelola interaksi belajar mengajar Menilai prestasi atau hasil belajar siswa untuk kepentingan pengajaran Mengenal fungsi dan peiayanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah

1 Menciptakan iklim belajar yang kondusif untuk pengajaran Mengenal, memilih, dan menggunakan media Menggunakan dan mengelola fasilitas lain yang tersedia Memotivasi siswa Komunikasi dengan siswa secara dua arah, agar proses

pembelajaran dapat optimal

Menyelenggarakan tes/ujian

Menilai hasil tes/ujian Identifikasi kesulitan siswa

Memecahkan masalah siswa

Motivasi belajar (X2)

Motivasi intrinsik

1 Tantangan untuk maju dalam

meningkatkan pengetahuan 1 Ketekunan dalam menghadapi tugas Ordinal dengan pendekatan rating scale Cara Belajar (X3) a) Cara mengatur waktu belajar b)Cara membaca dan membuat catatan

Membuat j adwal belajar

Melaksanakan pelajaran

Teknik atau metode yang digunakan daiam membaca dan mencatat materi Ordinal dengan pendekatan rating scale


(53)

37

Variabel Indikator Sub Indikator Skala pengukuran c) Cara mengurangi pelajaran d) Konsentrasi belajar e) Mengerjakan tugas Kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari kembali materi

yang diterima pada saat akan

menghadapi ujian Usaha memusatkan

pikiran dalam belajar

Usaha untuk aktif dalam proses pembelajaran Usaha yang

dilakukan pada saat menyelesaikan tugas Prestasi atau Hasil belajar ekonomi (Y) Nilai yang diperoleh oleh siswa

Nilai mid semester mata pelajaran ekonomi semester ganjil

interval

2. Pengukuran Variabel

Suatu variabel penelitian diperlukan kesesuaian antara alat ukur dengan apa yang diukur serta diperlukan kestabilan dan kecermatan alat ukur, sehingga benar-benar realibel dan valid. Untuk mengukur variabel, peneliti menggunakan instrumen kuesioner dengan skala likert dengan modiftkasi empat piiihan yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sukardi, (2007: 147), bahwa modifikasi terhadap skala likert dimaksudkan agar peneliti memperoleh informasi yang pasti dari responden.


(54)

38

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah siswa, sejarah berdirinya sekolah, keadaan guru dan siswa, dan nilai ekonomi siswa di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung tentang keadaan umum sekolah yang diteliti.

3. Angket

Angket yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang kompetensi guru, motivasi belajar, dan cara belajar siswa.

F. Uji Persyaratan Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment , sebagai berikut:

2 2 2 2 ) ( }{ ) ( { ) )( ( Y Y n X X n Y X XY n rhitung keterangan : hitung

r = koefisien korelasi Xi = j umlah skor item Yi = Jumlah skor total N = jumlah responden


(55)

39

tabel

r berarti tidak valid.

Jika instrument itu valid, maka dilihat criteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 - tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 - cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah (tidak valid) (Riduwan, 2006: 110).

Berikut disajikan tabel hasil uji validitas angket pada 20 responden dengan 20 item pernyataan untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru (X1). Tabel 3.4 Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X1

Item Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

1 0,624 0,444 Valid

2 0,917 0,444 Valid

3 0,910 0,444 Valid

4 0,678 0,444 Valid

5 0,653 0,444 Valid

6 0,720 0,444 Valid

7 0,946 0,444 Valid

8 0,935 0,444 Valid

9 0,936 0,444 Valid

10 0,677 0,444 Valid

11 0,642 0,444 Valid

12 0,335 0,444 Tidak Valid

13 0,614 0,444 Valid

14 0,767 0,444 Valid

15 0,635 0,444 Valid

16 0,565 0,444 Valid

17 0,572 0,444 Valid

18 0,488 0,044 Valid

19 0,485 0,444 Valid

20 0,563 0,444 Valid


(56)

40

Item Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

22 0,568 0,444 Valid

23 0,451 0,444 Valid

24 0,719 0,444 Valid

25 0,474 0,444 Valid

26 0,402 0,044 Tidak Valid

27 0,672 0,444 Valid

28 0,563 0,444 Valid

29 0,828 0,444 Valid

30 0,526 0,444 Valid

31 0,722 0,444 Valid

32 0,499 0,444 Valid

33 0,499 0,444 Valid

34 0,525 0,044 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data 2015

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut dinyatakan

valid dan sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >

rtabel, maka soal tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dari

34 item pernyataan yang ada di dalam angket uji coba terdapat 2 item pernyataan yang dinyatakan tidak valid dan pernyataan tersebut tidak dipakai dalam angket selanjutnya.

Berikut disajikan tabel hasil uji validitas angket pada 20 responden dengan 20 item pernyataan untuk variabel motivasi belajar (X2).

Tabel 3.5 Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X2 Item

Pernyataan

rhitung rtabel Kesimpulan

1 0,755 0,444 Valid

2 0,780 0,444 Valid

3 0,171 0,444 Tidak Valid

4 0,536 0,444 Valid

5 0,860 0,444 Valid

6 0,774 0,444 Valid


(57)

41

Item Pernyataan

rhitung rtabel Kesimpulan

8 0,666 0,444 Valid

9 0,585 0,444 Valid

10 0,203 0,444 Tidak Valid

11 0,570 0,444 Valid

12 0,513 0,444 Valid

13 0,700 0,444 Valid

14 0,727 0,444 Valid

15 0,763 0,444 Valid

16 0,659 0,444 Valid

17 0,666 0,444 Valid

18 0,843 0,044 Valid

19 0,674 0,444 Valid

20 0,763 0,444 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data 2015

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut dinyatakan

valid dan sebaliknyajika rhitung < rtabel, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka dari 20 item pernyataan yang ada dalam angket uji coba terdapat 2 item pernyataan yang dinyatakan tidak valid dan item pernyataan tersebut tidak dipakai dalam angket selanjutnya.

Berikut disajikan tabel hasil uji validitas angket pada 20 responden dengan 20 item pernyataan untuk variabel cara belajar (X3).

Tabel 3.6 Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X3 Item Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

1 0,599 0,444 Valid

2 0,651 0,444 Valid

3 0,740 0,444 Valid

4 0,381 0,444 Tidak Valid

5 0,823 0,444 Valid

6 0,759 0,444 Valid

7 0,635 0,444 Valid

8 0,854 0,444 Valid

9 0,579 0,444 Valid


(58)

42

Item Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

11 0,710 0,444 Valid

12 0,790 0,444 Valid

13 0,591 0,444 Valid

14 0,564 0,444 Valid

15 0,381 0,444 Tidak Valid

16 0,741 0,444 Valid

17 0,451 0,444 Valid

18 0,789 0,044 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data 2015

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut dinyatakan

valid dan sebaliknyajika rhitung < rtabel, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka dari 18 item pernyataan tersebut terdapat 2 item pernyataan yang dinyatakan tidak valid dan item pernyataan tersebut tidak dipakai dalam angket selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha, yaitu:

Keterangan:

r11 = Nilai Reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total

= jumlah item (Ridwan, 2006 : 125)


(59)

43

Kemudian untuk menginterprestasikan besarnya nilai korelasi adalah: a. Antara 0,800 – 1,000 : Sangat tinggi

b. Antara 0,600 – 0,800 : Tinggi c. Antara 0,400 – 0,600 : Sedang d. Antara 0,200 – 0,400 : Rendah e. Antara 0,000 – 0,200 : Sangat rendah (Suharsimi Arikuto, 2008; 75)

Dengan kriteria pengujian rhitung > rtabel, dengan taraf signifikansi 0,05 maka alat

ukur tersebut valid. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka alat ukur

tersebut tidak reliabel.

Tabel 3.7 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.960 34

Sumber: Hasil pengolahan data 2015

Berdasarkan informasi di atas menunjukkan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel X1 > 0,444, maka dapat dianalisis bahwa angket atau alat pengukur

data tersebut bersifat reliabel. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X1 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 34 item pernyataan.

Tabel 3.8 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.926 20


(60)

44

Berdasarkan informasi di atas menunjukkan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel X2 > 0,444, maka dapat dianalisis bahwa angket atau alat pengukur

data tersebut bersifat reliabel. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X2 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 20 item pernyataan.

Tabel 3.9 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X3 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.766 19

Sumber: Hasil pengolahan data 2015

Berdasarkan informasi di atas menunjukkan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel X3 > 0,444, maka dapat dianalisis bahwa angket atau alat pengukur

data tersebut bersifat reliabel. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X3 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

Berdasarkan analisis uji reliabilitas angket pada variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru (X1) memiliki reliabilitas dengan kategori tinggi dimana rhitung>

rtabel sebesar 0,960 > 0,444. Sementara itu, untuk uji angket pada variabel motivasi

belajar (X2) juga memiliki reliabilitas dengan kategori tinggi dimana rhitung > rtabel

sebesar 0,926 > 0,444. Selain itu, untuk uji angket pada variabel cara belajar siswa (X3) juga memiliki reliabilitas dengan kategori tinggi dimana rhitung> rtabel sebesar


(61)

45

Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas angket untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru (X1), motivasi belajar (X2) dan cara belajar (X3), ketiga

variabel tersebut memiliki nilai rhitung> rtabel. Selain itu, ketiga variabel tersebut

memiliki item pernyataan yang reliabel sehingga alat ukur ini dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.

G. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitjan ini adalah Chi kuadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencari skor terbesar dan terkecil b. Mencari nilai rentang (R)

c. Mencari banyaknya kelas (BK) yaitu dengan rumus Sturgess BK=l+3,3Logn

d. Mencari panjang kelas (i) dengan rumus: I = R/BK e. Membuat tabulasi dengan table penolong

f. Mencari rata-rata (X) yaitu dengan rumus :

n f x X i g.

g. Mencari simpangan baku (S) yaitu dengan rumus:

a fxi fxi

n S

2

)

( 2

h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan:

1) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama Dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval 0,5


(1)

55

JK(sis) = £Y2-JK(reg) n = banyaknya responden k = banyaknya kelompok Dengan Ft = F (k:n-k-l) Keterangan :

= tingkat signifikansi k = banyaknya kelompok n = banyaknya responden

dengan kriteria pengujian hipotesis :

a. Jika Fh > Ft, maka H0 ditolak yang menyatakan ada pengaruh, dengan dk = (k: n-k-1) dan taraf signifikansi 0,05

b. Jika Fh < Ft, maka H0 ditolak yang menyatakan tidak ada pengaruh, dengan dk = (k: n-k-1) dan taraf signifikansi 0,05


(2)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap hasil belajar kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Jika persepsi siswa tentang kompetensi guru positif maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika persepsi siswa tentang kompetensi guru negatif maka hasil belajar siswa akan rendah.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.. Jika motivasi belajar positif maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika motivasi belajar negatif maka hasil belajar siswa akan rendah.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Jika cara belajar positif maka hasil belajar siswa akan semakin meningkat. Sebaliknya, jika cara belajar negatif maka hasil belajar siswa juga akan rendah.


(3)

106

4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar, cara belajar terhadap hasil hasil belajar kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Jika persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar, cara belajar positif maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar, cara belajar negatif maka hasil belajar siswa akan rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar, cara belajar terhadap hasil hasil belajar kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.

1. Guru hendaknya memiliki kompetensi dalam mengajar. kompetensi guru sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Guru yang terampil akan membuat pembelajaran semakin efektif sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal juga.

2. Guru hendaknya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam hal ini motivasi bukanlah suatu anugrah tetapi motivasi dapat dipelajari dan diciptakan sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat terus berkembang.

3. Pemilihan cara belajar hendaknya disesuaikan dengan situasi, kondisi baik dari segi materi pelajaran, siswa, waktu dan faktor-faktor lainnya.


(4)

107

4. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya pihak sekolah dapat memperhatikan kualitas guru, pengalaman guru, memberikan pelatihan PAIKEM terhadap guru – guru sehingga dapat memberikan yang terbaik untuk siswa yang akan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rhineka Cipta: Jakarta.

Basrowi. 2006. Metode Peneiitian Kualitatif dan Kuantitatif. UGM Press. Yogyakarta.

Basrowi,. 2010. Analisis Statisik dengan Menggunakan SPSS. Rhineka Cipta: Jakarta.

B.Uno, Hamzah. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar. Bumi Aksara: Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rhineka Cipta: Jakarta. Hamalik, Oemar. 2004, Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta.

Mardaelis. 2010. Penelitian Dalam Suatu Pendekatan Proposal. Rajawali Pers: Jakarta.

Mulyasa. 2009. Implementasi KTSP dalam Pembelajaran. Rhineka Cipta: Jakarta. Nawawi, Hadari. 2003. Metode Peneiitian Bidang Sosial. UGM Press:

Yogyakarta.

Riduwan. 2006. Metode dan Teknik menyusun Tesis. Alfabeta: Bandung.

Pasmasari. Yanita. 2008. Hubungan Cara Belajar, dan Kelengkapan Sarana dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi J3MK YP Baradatu Way Kanan TahunPelajaran 207/2008. Skripsi. Unila.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta.

Robiyanti. 2008. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Lingkungan Sekolah, Motivasi Belajar dan Kebiasaan Belajar Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan. Skripsi. Unila

Sadirman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Mengajar. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.


(6)

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rhineka Cipta: Jakarta.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Tarsito: Bandung.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Rhineka Cipta: Jakarta.

Sukardi. 2007. Metodologi Peneiitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktinya. PT Bumi Aksara: Jakarta.

Tri Sakung, Nikki. 2011. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru, Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA PGRI 1 Punggur Tahun Peiajaran 2010/2011. Skripsi. Unila

Virzalina, Ira. 2008. Hubungan Motivasi, Cara Belajar dan Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Budaya Bandar Lampung. Skripsi. Unila

Wati, Eni Ratna. 2006. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru dan Minat Belajar Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi. Unila


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 39 86

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 101

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 101

PENGARUH METODE MENGAJAR GURU, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 5 12

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 85

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 SRAGI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 86

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 76

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH, BUDAYA MEMBACA, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TRIMURJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 94

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 11 79

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 54