PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL

SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN

2011/2012

(Skripsi)

Oleh :

Andrea Rizki Destriyanti

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG


(2)

ABSTRAK

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR

EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

Andrea Rizki Destriyanti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh cara belajar, motivasi belajar dan ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar Ekonomi siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 161 orang dengan sampel 108 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menggunakan regresi linier sederhana, sedangkan hipotesis keempat menggunakan regresi linier multiple. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 sebesar 21,3%; (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar Ekonomi kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 sebesar 25,2%; (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar Ekonomi kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 sebesar 20,4%; (4) Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar, motivasi belajar dan ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar Ekonomi kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012 sebesar 49,4%.

Kata kunci: Cara Belajar, Motivasi Belajar, Ketersediaan Sarana Belajar dan Hasil Belajar Ekonomi


(3)

PENGARUH CARA

KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR

Sebagai Salah

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR

KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

ANDREA RIZKI DESTRIYANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012

LAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH

Satu Syarat untuk Mencapai Gelar


(4)

Judul Skripsi :

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa Program Studi

Jurusan Fakultas

Pembimbing I,

Dr. R. Gunawan S., S. E, M. M. NIP 19600818 198603 1 005

Ketua Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si NIP 19560108 198503 1

Judul Skripsi : PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

: Andrea Rizki Destriyanti ahasiswa : 0853031001

: Pendidikan Ekonomi : Pendidikan IPS

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing II

. R. Gunawan S., S. E, M. M. Drs. Nurdin, M. Si

19600818 198603 1 005 NIP 19600826

2. Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi

Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP 19560108 198503 1 002 NIP 19600817 198603

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA RHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

Pembimbing II,

, M. Si.

19600826 198031 1 001

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi,

Nurdin, M.Si. NIP 19600817 198603 1 003


(5)

MENGESAHKAN

1.

Tim Penguji

Ketua : Dr. R. Gunawan S., S. E, M. M. ...

Sekertaris : Drs. Nurdin, M. Si. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Yon Rizal, M. Si. ...

2.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003


(6)

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah:

1. Nama : Andrea Rizki Destriyanti 2. NPM : 0853031001

3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi

4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila

5. Alamat : Jl. Kiwi gg. Kiwi VI Kedaton, Bandar Lampung, 35147

Telp. 0819695620

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Juni 2012

Andrea Rizki Destrriyanti 0853031001


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Andrea Rizki Destriyanti dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 10 Desember 1989, merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Bapak YB. Suradjianto dan Ibu Yustina Suwarni (almh).

Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah Sekolah Dasar (SD) Fransiskus1 Pasir Gintung selesai pada tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Xaverius 1 Bandar Lampung selesai pada tahun 2005 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Xaverius Bandar Lampung selesai pada tahun 2008 Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui jalur Mandiri atau Non-SNMPTN.

Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis dituntut untuk dapat

mengaplikasikan matakuliah teori yang didapat selama diperkuliahan. Penulis telah mengikuti dan melaksanakan program-program wajib perkuliahan yang antara lain:


(8)

1. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Studi Banding dengan tujuan Solo – Yogyakarta – Semarang – Bandung – Jakarta yang dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2011 sampai 29 Januari 2011.

2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang telah dilaksanakan di Pekon Sriwungu Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu selama 40 hari, terhitung tanggal 30 Juni 2011 sampai 11 Agustus 2011.

3. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Banyumas Kab. Pringsewu. Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini berintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sehingga waktu pelaksanaan bersamaan selama 3 bulan, terhitung tanggal 11 Juli 2011 sampai 30 September 2011.


(9)

MOTTO

Sama seperti lilin yang tidak bisa bersinar tanpa api,

manusia pun tidak bisa benar-benar hidup tanpa doa.

*Merry Riana*

“I keep doing my best and let God do the rest”

*Alitt Susanto*

Don”t ever give up on something you can’t go

a day without thinking.

*Ihateqoutes*

Setiap usaha akan benar-benar memberikan hasil

setelah seseorang menolak untuk berhenti.

*Napoleon Hill*

Masa depan adalah milik mereka yang percaya

akan keindahan impian-impian mereka.

*Eleanor Roosevelt*

Selalu bersyukur adalah cara terbaik untuk menikmati hidup.

*Andrea Rizki Destriyanti*


(10)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Bapa Yang Mahakasih karena atas berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Pengaruh Cara Belajar, Motivasi Belajar dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.S., selaku Dekan FKIP Unila;

2. Bapak Dr. M. Thoha B. S. Jaya, M.Si., selaku pembantu Dekan I FKIP Unila; 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II FKIP Unila; 4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku pembantu Dekan III FKIP Unila; 5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Unila;

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang sekaligus menjadi


(11)

Pembimbing II dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas bimbingan, nasehat serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis; 7. Bapak Dr. R. Gunawan S., S.E, M.M., selaku Pembimbing I dan Pembimbing

Akademik yang telah memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam meyelesaikan skripsi ini;

8. Bapak Drs. Yon Rizal, M. Si., selaku penguji yang telah membantu mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini; 9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis;

10. Bapak YB. Suradjianto dan Ibu Yustina Suwarni (almh) atas cinta kasih serta doa yang selalu menyertaiku, yang senantiasa menyayangi dan mendoakanku serta menantikan keberhasilanku;

11. Kakak-kakakku tercinta Mbak Pipin, Mbak Rizka serta adikku Bertin terima kasih atas doa dan semangat yang kalian berikan;

12. Kepala SMA Negeri 1 Banyumas, Bapak Aris Wiranto, S. Pd., M. M. Bapak Yon Wahyudi, S. Pd., selaku Wakil Kepala SMA Negeri 1 Banyumas dan Seluruh Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri 1 Banyumas yang telah

mengizinkan dan membantu dalam proses penelitian;

13. Untuk teman-teman seperjuangan ECOUTION 2008 Mandiri dan Reguler, teman-teman MAHO ECOUTION 2008 (Citra, Endriyan, Fani, Gika, Yana, Ewa, Anggia, Ratih), sahabat-sahabatku (Ney, Mithul, Ika Bong, Selvina, Chintya, Nuy, Desi A, Ony, Angga, Joko, Dini, Ela, Osie, Ika Ojek) terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini;


(12)

14. Teman-teman KKN Tematik 2008 Hesti, Ria, Dewi, Mandala dan Aji serta teman-teman PPL Melio, Anis, Nova, Metong, Arief, Eko, Arum, Rendi, Emy dan Yuyun serta murid-muridku di SMA Negeri 1 Banyumas;

15. Kakak tingkat 2006, 2007 yang telah memberikan masukan dan informasi dalam penyelesaian skripsi ini serta adik tingkat angkatan 2009, 2010, dan 2011 semoga sukses untuk kalian;

16. Untuk Nyo-Nyo yang selalu menemani dan menjadi temapt berkeluh kesah terima kasih atas cinta dan dukungan yang selalu diberikan untukku;.

17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Bapa Yang Mahakasih. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Bandar Lampung, Juni 2012 Penulis,


(13)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

I. PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang... 1

1.2Identifikasi Masalah... 8

1.3 Pembatasan Masalah... 8

1.4Rumusan Masalah... 9

1.5Tujuan Penelitian... 9

1.6Kegunaan Penelitian... 10

1.7 Ruang Lingkup Penelitian... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 12

2.1 TinjauanPustaka... 12

2.1.1 Cara Belajar... 12

2.1.2 Motivasi Belajar... 17

2.1.3 Sarana Belajar... 22

2.1.4 Hasil Belajar... 26

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan... . 33

2.3 Kerangka Pikir... 33

2.4 Hipotesis... 35

III. METODE PENELITIAN 37

3.1 Metode Penelitian... 37

3.2 Populasi dan Sampel... 38

3.2.1 Populasi... 38

3.2.2 Sampel... . 39

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel... 40


(14)

Halaman

3.4 Definisi Operasional Variabel... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 44

3.5.1 Observasi... 44

3.5.2 Wawancara... 45

3.5.3 Dokumentasi... 45

3.5.4 Angket... 45

3.6 Uji PersyaratanInstrumen... 46

3.6.1 Uji Validitas... 46

3.6.2 Uji Reliabilitas... . 49

3.7 Uji Persyaratan Statistik Parametrik... 52

3.7.1 Uji Normalitas... 52

3.7.2 Uji Homogenitas... 53

3.8 Uji Asumsi Klasik... 54

3.8.1 Uji Kelinearan... 54

3.8.2 Uji Multikolinieritas... 56

3.8.3 Uji Autokorelasi... . 56

3.8.4 Uji Heteroskedastisitas... . 56

3.9 Pengujian Hipotesis... 58

3.9.1 Regresi Linier Sederhana... 58

3.9.2 Regresi Linier Multiple... 59

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62

4.1 Hasil Penelitian... 62

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 62

4.1.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Banyumas... 62

4.1.1.2 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Banyumas... 64

4.1.1.3 Upaya Peningkatan Mutu... 65

4.1.1.4 Situasi dan Kondisi SMA Negeri 1 Banyumas... 66

4.1.1.5 Tugas dan Peranan Kepala dan Wakil Kepala Sekolah... 67

4.1.1.6 Proses Belajar Mengajar di SMA Negeri 1 Banyumas... 71

4.1.1.7 Kondisi Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Banyumas... 71

4.1.1.8 Kondisi Siswa... 72

4.1.2 Gambaran Umum Responden... 72

4.2 Deskripsi Data... 72

4.2.1 Data Cara Belajar (X1)... 73


(15)

Halaman 4.2.3 Data Ketersediaan Sarana Belajar

di Rumah(X3)... 77

4.2.4 Data Hasil Belajar Ekonomi (Y)... 79

4.3 Uji Persyaratan Statistik Parametrik... 81

4.3.1 Uji Normalitas... 81

4.3.2 Uji Homogenitas... 85

4.4 Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda... 86

4.4.1 Uji Kelinearan Regresi... 87

4.4.2 Uji Multikolinieritas... . 89

4.4.3 Uji Autokorelasi... . 91

4.4.4 Uji Heteroskedastisitas... . 92

4.5 Pengujian Hipotesis... . 94

4.5.1 Uji Hipotesis Pertama (X1)... 94

4.5.2 Uji Hipotesis Kedua (X2)... 96

4.5.3 Uji Hipotesis Ketiga (X3)... 98

4.5.4 Uji Hipotesis Keempat (Y) ... 100

4.6 Pembahasan... ... 103

4.6.1 Pengaruh Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar ... 103

4.6.2 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi... 105

4.6.3 Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi... 108

4.6.4 Pengaruh Cara Belajar, Motivasi Belajar dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012... ... 110

V. SIMPULAN DAN SARAN 114

5.1 Kesimpulan .. ... 114

5.2 Saran ... ... 115

DAFTAR PUSTAKA... 117


(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Belajar Mid Semester Siswa Kelas X

Semester Ganjil SMA Negeri 1Banyumas

Tahun Pelajaran 2011/2012... 5 2. Hasil Penelitian Yang Relevan... 23

3. Jumlah Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1

Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012... 38

4. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk

Masing-Masing Kelas... 40 5. Indikator dan Sub Indikator Variabel... 43 6. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk

Variabel X1... 47

7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk

Variabel X2... 48

8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk

Variabel X3... 49

9. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk

Variabel X1... 50

10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk

Variabel X2... 51

11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk

Variabel X3... 52

12. Daftar analisis varians (ANOVA) untuk

Uji kelinearan regresi... 55

13. Daftar Sarana dan Prasarana SMA


(17)

Halaman

14. Distribusi Frekuensi Variabel Cara Belajar... . 73

15. Kategori Variabel Cara Belajar... 74

16. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar... 75

17. Kategori Variabel Motivasi Belajar... 76

18. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah... 77

19. Kategori Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah... 78

20. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi... 79

21. Kategori Hasil Belajar Ekonomi... 80

22. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X1, X2, X3 dan Y Dengan Menggunakan SPSS... 82

23. Hasil Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Dengan Menggunakan SPSS... . 85

24. Hasil Pengujian HomogenitasDengan Menggunakan SPSS... 86

25. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Cara Belajar (X1)... . 87

26. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Motivasi Belajar(X2)... 88

27. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah (X3) ... 89

28. Hasil Uji Multikolinearitas... 90

29. Hasil Uji Autokorelasi... 92

30. Hasil Uji Heteroskedastisitas... 93

31. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas... 93

32. Hasil Uji Hipotesis Pertama... 94

33. Hasil Uji Hipotesis Kedua... . 96


(18)

Halaman 35. Korelasi Regresi Cara Belajar (X1), Motivasi Belajar (X2)

dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah (X3) Terhadap

Hasil Belajar Ekonomi (Y)... 100

36. ANOVA Untuk Uji Hipotesis Pengaruh Cara Belajar (X1),

Motivasi Belajar (X2) dan Ketersediaan Sarana Belajar di

Rumah (X3) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 100 37. Koefisien Regresi Cara Belajar (X1), Motivasi Belajar (X2)

dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah (X3) Terhadap


(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema Pengaruh Cara Belajar, Motivasi Belajar dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Terhadap

Hasil Belajar Ekonomi... 35 2. Kurva Normal Q-Q Plot Cara Belajar (X1)... 83

3. Kurva Normal Q-Q Plot Motivasi Belajar (X2)... 83

4. Kurva Normal Q-Q Plot Ketersediaan Sarana

Belajar di Rumah (X3)... 84


(20)

(21)

I. PENDAHULUAN

Bagian pertama ini akan membahas hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembahasan masalah. Adapun hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan adanya pendidikan, martabat dan suatu bangsa dapat ditingkatkan. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.

Pendidikan merupakan pula salah satu komponen dalam pembangunan nasional suatu bangsa. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan tantangan pendidikan di dalam era globalisasi saat ini. Upaya yang harus dilakukan untuk menghadapi era globalisasi dalam dunia pendidikan adalah dengan peningkatan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia.


(22)

Lembaga pendidikan merupakan salah satu tempat untuk menciptakan manusia-manusia yang berkualitas. Setiap lembaga pendidikan dituntut untuk

melaksanakan proses belajar-mengajar secara efektif untuk mencapai keberhasilan dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan serta untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri. Tanpa adanya pendidikan suatu negara tidak akan pernah maju dan berkembang. Pendidikan mampu merubah seseorang menjadi lebih baik. Hal inilah yang menarik perhatian pemerintah dan masyarakat untuk lebih

mengutamakan pendidikan.

Upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan belajar. Belajar adalah proses kompleks yang terjadi pada setiap individu sepanjang hidupnya. Belajar pula merupakan kegiatan yang berproses dan unsur yang sangat fundamental dalam penyelengaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung dalam proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Salah satu cara untuk melihat tingkat pencapaian kualitas dapat dilihat dari keberhasilan belajar siswa di sekolah. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan yang telah dimiliki siswa biasanya diukur dari tingkat pencapaian hasil belajarnya.

Secara umum, keberhasilan proses belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi, kecerdasan, bakat, minat, perhatian orang tua, motivasi, kesehatan jasmani, dan cara belajar siswa itu sendiri. Faktor eksternal meliputi keluarga, lingkungan, guru, masyarakat, sekolah serta peralatan belajar atau sarana belajar.


(23)

3 SMA Negeri 1 Banyumas merupakan sekolah menengah atas (SMA) pertama yang terdapat di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu. Meskipun tergolong sekolah yang baru berdiri, namun SMA Negeri 1 Banyumas memiliki misi untuk dapat menciptakan siswa sebagai sumber daya manusia yang

berkualitas dan dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain. Untuk dapat

menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tentu halnya para siswa dapat menguasai semua mata pelajaran yang diberikan di sekolah dengan baik. Salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai adalah Ekonomi.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Banyumas dengan melakukan metode observasi dan wawancara menunjukkan bahwa kurang efektifnya cara belajar siswa, rendahnya motivasi belajar siswa serta ketersediaan sarana belajar di rumah yang kurang memadai. Hal tersebut diperoleh berdasarkan wawancara kepada 20 siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas, dimana dari 20 siswa tersebut 15 siswa mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai catatan yang lengkap untuk mata pelajaran ekonomi.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa catatan yang kurang lengkap merupakan cerminan dari cara belajar yang kurang efektif. Selain catatan yang tidak lengkap terdapat pula beberapa siswa yang mengatakan tidak

mempunyai waktu belajar yang rutin di rumah. Hal ini pun menunjukkan kurang efektifnya cara belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Banyumas. Sebab dalam Djamarah (2008 : 61) kiat belajar yang efektif antara lain; mempunyai fasilitas dan perabot belajar, mengatur waktu belajar, mengulangi bahan pelajaran,


(24)

menghafal bahan pelajaran, membaca buku, membuat ringkasan atau ikhtisar, mengerjakan tugas dan memanfaatkan perpustakaan.

Sedangkan untuk rendahnya motivasi belajar data yang diperoleh berdasarkan observasi. Menurut observasi yang telah dilakukan terdapat 3 orang siswa setiap harinya yang datang terlambat datang ke sekolah. Tidak hanya terlambat saat datang sekolah saat waktu istirahat berakhir pun terdapat banyak siswa yang tidak tepat waktu masuk ke dalam kelas untuk segera mengikuti pelajaran kembali. Dilihat dari kedua fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas kurang memiliki di dalam diri mereka motivasi untuk belajar. Rendahnya motivasi belajar siswa pun didukung dengan banyaknya siswa yang tidak mengerjakan tugas serta mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Kurangnya sarana belajar di rumah dapat dilihat berdasarkan wawancara dan observsi yang dilakukan kepada 20 siswa. Sebanyak 3 orang siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas tidak mempunyai buku referensi ekonomi atau buku paket sebagai sarana penunjang belajar. Siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas hanya mempunyai LKS (Lembar Kerja Siswa) sebagai buku pegangan mereka dan tidak semua siswa mempunyai LKS tersebut. Selain hal itu, berdasarkan observasi yang telah dilakukan, hampir 50% siswa dari setiap kelas X SMA Negeri 1 Banyumas tidak mempunyai alat tulis atau alat perlengkapan belajar yang lengkap. Banyak siswa yang tidak mempunyai pena, pensil, penghapus, penggaris dan kalkulator untuk dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Para siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas berdasarkan hasil wawancara tidak ada yang memiliki ruang belajar yang khusus untuk mereka belajar. Keterbatasan sarana belajar di rumah


(25)

5 tersebut tentu akan berdampak pada hasil belajar siswa di sekolah. Berdasarkan wawancara terhadap guru bidang studi ekonomi, diperoleh hasil belajar yang dicapai siswa di SMA Negeri 1 Banyumas umumnya kurang optimal, khususnya bidang studi ekonomi. Berdasarkan observasi awal diperoleh data hasil mid semester sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil Mid Semester Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Kelas Interval Nilai Jumlah Siswa < 6,5 > 6,5

1. X1 34 7 41

2. X2 30 10 40

3. X3 32 8 40

4. X4 35 5 40

Jumlah Siswa 131 30 161

Persentase 81,36% 18,64% 100%

Sumber : Daftar nilai siswa pada guru bidang studi kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012.

Berpedoman pada pendapat Djamarah (2001: 97), bahwa setiap interaksi edukatif selalu menghasilkan pretasi belajar. Keberhasilan proses interaksi edukatif dibagi atas beberapa kriteria, yaitu.

1. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.

2. Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar (76% - 90%) bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.

3. Baik/minimal, apabila bahan pelajaran dikuasai oleh anak didik hanya 66% - 75% saja.

4. Kurang, apabila bahan pelajaran dikuasai oleh anak didik kurang 60%. Berdasarkan Tabel 1 dan kriteria di atas, maka diketahui bahwa secara

keseluruhan hasil belajar siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Banyumas pada mata pelajaran ekonomi masih tergolong sangat rendah, yaitu dari sebanyak 161 siswa, hanya sekitar 30 siswa atau 18,64% yang mendapatkan nilai lebih dari


(26)

KKM (Kriterian Ketuntasan Minimum) 65 dan sisanya sebanyak 81,36% masih di bawah KKM yang telah ditentukan.

Keberhasilan siswa dapat diketahui dari hasil belajar yaitu nilai-nilai yang diperoleh pada mata pelajaran yang ditempuh. Kemampuan anak didik dalam menguasai pelajaran tersebut dapat dilihat dari hasil belajar, akan tetapi tidak semua keberhasilan siswa dalam hasil belajar dapat berjalan tanpa kendala karena prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam penelitian ini, faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah cara belajar, motivasi belajar dan ketersediaan sarana belajar di rumah.

Cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Slameto, 2003: 32). Untuk dapat mengembangkan cara belajar yang baik, maka siswa perlu mengenal dan memahami serta

mempraktekan cara belajar yang efektif yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya. Penyebab siswa tidak belajar secara teratur adalah tidak displin, dan kurang bersemangat, tidak tahu cara berkonsentrasi dalam belajar, dan istirahat yang tidak cukup sehingga kurang tidur. Untuk melakukan cara belajar yang efektif tentu saja diperlukan motivasi belajar dalam diri siswa.

Faktor motivasi memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.


(27)

7 Cara belajar dan motivasi belajar tidak akan berjalan apabila kedua hal tersebut tidak ditunjang oleh ketersediaan sarana belajar di rumah. Ketersediaan sarana di rumah merupakan salah satu penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan, alat, media (Kartika, 2008: 329). Pendapat tersebut pun sesuai dengan pendapat menurut Slameto (2003: 28) bahwa salah satu syarat keberhasilan belajar adalah memerlukan sarana belajar yang cukup. Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan kegiatan belajar.

Ketersediaan sarana belajar di rumah seperti, ruang belajar, meja, kursi, alat tulis, buku panduan, buku catatan, dan buku-buku lainnya yang merupakan faktor utama di dalam melancarkan kegiatan belajar di rumah, karena dengan terbatasnya sarana belajar di rumah dapat mengurangi motivasi siswa dalam belajar. Tanpa disadari akan terjadi penurunan terhadap hasil belajar siswa itu sendiri

dikarenakan berkurangnya motivasi belajar dalam diri siswa dan kurang efektifnya cara belajar yang selama ini dilakukan oleh siswa. Akhirnya siswa tidak mampu mengikuti proses pembelajaran secara maksimal baik di sekolah maupun di rumah serta siswa tidak mampu mencapai hasil belajar yang maksimal sesuai dengan standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah

ditetapkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul.


(28)

“Pengaruh Cara Belajar, Motivasi Belajar, dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Ajaran 2011/2012.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut.

1. Kurang efektifnya cara belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas yang selama ini dilakukan.

2. Rendahnya motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas. 3. Kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Kurangnya sarana belajar di rumah yang dapat membantu siswa dalam belajar serta untuk meningkatkan hasil belajar.

5. Siswa masih banyak yang belum memiliki ruangan belajar sendiri di rumah.

6. Masih rendahnya hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh cara belajar siswa (X1), motivasi

belajar siswa (X2), ketersediaan sarana belajar di rumah (X3), dan hasil belajar (Y)

pada mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas tahun ajaran 2011/2012.


(29)

9

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditentukan di atas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh cara belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas?

2. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas?

3. Apakah ada pengaruh ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas?

4. Apakah ada pengaruh cara belajar, motivasi belajar, dan ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas tahun pelajaran 2011/2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan di atas maka tujuan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Mengetahui pengaruh cara belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas tahun pelajaran 2011/2012. 2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi

siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas tahun pelajaran 2011/2012. 3. Mengetahui pengaruh ketersediaan sarana di rumah terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas tahun pelajaran 2011/2012.


(30)

4. Mengetahui pengaruh cara belajar, motivasi belajar, dan ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Banyumas tahun pelajaran 2011/2012.

1.6 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pejelasan secara terperinci dan sistematis mengenai pengaruh positif cara belajar, motivasi belajar dan ketersediaan sarana belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Banyumas tahun ajaran 2011/2012. 2. Secara praktis

a) Bagi siswa dapat dijadikan sebagai informasi, yang diharapkan dengan membaca skripsi ini siswa dapat termotivasi sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

b) Bagi guru dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi siswa.

c) Bagi sekolah dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dan buku bacaan.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terlalu melebar maka penulis memberi batasan ruang lingkup penelitiannya adalah sebagai berikut.


(31)

11 1. Objek Penelitian

Ruang lingkup objek yang akan diteliti adalah cara belajar (X1), motivasi belajar (X2), ketersediaan fasilitas di rumah (X3), dan hasil belajar siswa (Y). 2. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Banyumas.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Banyumas. 4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan surat izin penelitian sampai dengan selesai.


(32)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bagian kedua akan membahas mengenai tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya penelitian dapat melakukan kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan

kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

2.1 Tinjauan Pustaka

Bagian tinjauan pustaka akan membahas teori-teori yang mendasari tentang cara belajar, motivasi belajar, ketersediaan sarana belajar di rumah dan hasil belajar. Bagian ini juga menjelaskan teori-teori yang mempengaruhi antara cara belajar terhadap hasil belajar, motivasi belajar terhadap hasil belajar, ketersediaan sarana di rumah belajar terhadap hasil belajar.

2.1.1 Cara Belajar

Siswa dalam proses belajar sering mengalami hambatan dan kesulitan-kesulitan. Hambatan itu menyebabkan siswa tersebut mengalami kesulitan dalam


(33)

13 belajar. Dalam hal ini telah terjadi ketidakseimbangan antara tenaga dan pikiran yang dikerahkan untuk belajar dengan hasil belajar yang didapat.

Cara belajar dapat dilihat dari sisi orang yang belajar, merupakan upaya belajar yang efektif sehingga dapat menyerap semua materi pelajaran, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang sangat kompleks. Hasil belajar dipengaruhi dari cara belajar seseorang dan berbagai faktor kecakapan serta ketangkasan belajar seseorang.

Slameto (2003: 2) berpendapat dalam bahwa belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Slameto (2003: 32), cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Banyak anak didik gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif.

Masih menurut Slameto (2003: 32), cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar, misalnya bagaimana mereka

mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar.


(34)

Sardiman (2007: 21) berpendapat belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan

penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jelasnya menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang. Menurut Hamalik dalam Nurbayanti (2008: 23), cara belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Artinya kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu.

Sedangkan menurut Djamarah dan Zain (2006: 44), cara belajar adalah cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar, atau cara yang digunakan dalam memberikan pelajaran (mengajar) kepada orang yang mempelajarinya (belajar). Penentuan cara belajar memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar.

Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh relevansi penggunaan suatu cara atau metode yang tepat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, cara belajar yang efektif adalah suatu cara atau metode yang harus dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Sehingga, siswa dalam belajar harus mempunyai metode atau cara belajar yang efektif agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam belajar dan dapat meningkatkan kemampuan siswa.

Banyak siswa gagal atau tidak mendapatkan hasil yang baik dalam pelajarannya karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif. Mereka hanya mencoba menghafal pelajaran. Sehingga, diperlukanlah cara-cara belajar yang


(35)

15 efektif untuk dapat meningkatkan hasil belajar, seperti yang dikemukan oleh Slameto (2003: 82) yang meliputi sebagai berikut.

1) Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya

Jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang

dilaksanakan oleh seseorang setiap harinya. Jadwal sangat berpengaruh terhadap belajar. Agar belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil perlulah seorang siswa mempunyai jadwal yang baik dan

melaksanakannya dengan teratur dan disiplin. Namun, dalam belajar tidak hanya diperlukan jadwal untuk belajar tetapi juga diperlukan sikap

konsistensi untuk melaksanakannya setiap hari.

2) Membaca dan membuat catatan

Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. Agar dapat belajar dengan baik maka perlulah membaca dengan baik pula, karena membaca adalah alat belajar. Selain membaca, membuat catatan juga memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar. Membaca dan membuat catatan merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena siswa akan membaca dari apa yang telah mereka catat. Jika siswa tidak memiliki catatan maka tentu saja ia tidak dapat membaca dan proses belajarnya akan terganggu.

3) Mengulangi bahan pelajaran

Mengulangi besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya pengulangan terhadap bahan yang belum begitu dikuasai dengan

mengulangi materi tersebut akan tertanam dalam otak siswa. Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting adalah mempelajari kembali pelajaran yang telah dipelajari.

4) Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan

menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap suatu hal atau pelajaran itu pada dasarnya ada pada setiap orang, hanya besar atau kecilnya kemampuan itu berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan orang tersebut, lingkungan dan latihan/pengalaman.

5) Mengerjakan tugas

Mengerjakan tugas dapat berupa pengerjaan tes/ulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga termasuk membuat/mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku-buku ataupun soal-soal buatan sendiri.

Belajar yang efesien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat. Strategi belajar diperlukan untuk mencapai hasil yang semaksimal


(36)

mungkin. Selain Slameto terdapat pula kiat belajar yang efektif yang dikemukakan oleh Djamarah (2008: 61), kiat belajar sendiri, yaitu.

1) Mempunyai fasilitas dan perabot belajar

Fasilitas dan perabot belajar yang dimaksud tentu saja berhubungan

dengan masalah keperluan belajar berupa kertas, pensil, buku catatan, meja dan kursi belajaar, mesin tik/komputer (untuk mahasiswa), kertas karbon dan sebagainya. Semua fasilitas dan perabot belajar sangat membantu pelajar atau mahasiswa dalam belajar. Paling tidak akan memperkecil kesulitan belajar.

2) Mengatur waktu belajar

Pengaturan waktu belajar mempunyai arti penting dalam cara belajar sendiri. Siswa atau mahasiswa yang tidak bisa membagi waktu belajar akan menghadapi masalah yang serius.

3) Mengulangi bahan pelajaran

Belajar dengan cara mengulangi bisa dibantu dengan membandingkan bahan pelajaran yang baru saja diserap dengan buku paket bagi pelajar dan literatur wajib atau penunjang bagi siswa atau mahasiswa, sangat

membantu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan tingkat pemahaman.

4) Menghafal bahan pelajaran

Dalam belajar, menghafal merupakan salah satu kegiatan dalam rangka penguasaan bahan pelajaran. Bahan pelajaran yang harus dikuasai tidak hanya dengan cara mengambil inti sarinya (pokok pikirannya), tetapi ada juga bahan pelajaran yang harus dikuasai dengan cara menghafalnya. Masalah menghafal pelajaran ini berkaitan langsung dengan masalah kemampuan mengingat. Tanpa kemampuan mengingat sangat mustahil untuk dapat menghafal pelajaran.

5) Membaca buku

Kegiatan membaca adalah kegiatan yang paling banyak dilakukan selama menuntut ilmu di sekolah atau perguruan tinggi. Masalah membaca merupakan keharusan bagi pelajar atau mahasiswa, memang tidak diragukan lagi, tetapi persoalan cara membaca yang baik dan efisien merupakan masalah bagi pelajar atau mahasiswa.

6) Membuat ringkasan dan ikhtisar

Kegiatan membuat ringkasan atau ikhtisar ini biasanya seseorang lakukan setelah dia selesai membaca suatu buku, suatu bab, atau sub-subbab tertentu. Kegiatan membuat ringkasan atau ikhtisar ini tidak lain adalah kegiatan yang berupaya untuk memadatkan isi dengan landasan kerangka dasarnya dan menghilangkan pikiran-pikiran jabaran.


(37)

17

7) Mengerjakan tugas

Selama menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal, baik pelajar atau mahasiswa, tidak akan dapat melepaskan diri dari keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Semua tugas itu tidak bisa diabaikan dan jika menunda pengerjaannya hingga menjelang tentamen (ujian) akan menghadapi masalah yang serius. Inilah sikap yang tidak baik. Bermalas-malasan mengerjakan tugas sama halnya menumpuk persoalan di dalam diri.

8) Memanfaatkan perpustakaan

Perpustakaan adalah suatu istilah yang tidak asing bagi setiap orang, terutama bagi pelajar atau mahasiswa. Perpustakaan sebagai wadah berhimpunnya sejumlah literatur (buku) yang diperuntukkan bagi mereka yang kehausan ilmu. Jika pelajar atau mahasiswa ingin memanfaatkan perpustakaan untuk menunjang studi, sebaiknya kenalilah dulu sistem yang ada di dalamnya. Dengan pengenalan sistem itu akan lebih mudah mencari pustaka (literatur) yang dibutuhkan.

2.1.2 Motivasi belajar

Menurut Whittaker dalam Darsono (2001: 61), motivasi adalah suatu istilah yang sifatnya luas yang digunakan dalam psikologi yang meliputi kondisi-kondisi atau keadaan internal yang mengaktifkan atau memberi kekuatan pada organisme dan mengarahkan tingkah laku organisme mencapai tujuan. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004: 83), motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi

menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar.

Sedangkan menurut Sardiman (2006: 75) dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu tercapai.

Sedangkan menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2006: 73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling


(38)

dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Menurut Latief (2005: 65) motivasi adalah suatu proses untuk menggerakan motif-motif menjadi perilaku yang mengatur perilaku untuk memuaskan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan. Menurut Hamalik (2001: 158), motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Menurut Uno (2008: 23), hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator dan unsur yang mendukung. Sedangkan menurut Djaali (2007: 101), motivasi adalah kondisi psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan (kebutuhan).

Menurut Hamalik (2009: 108), fungsi motivasi, yaitu.

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka

tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.

b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.

c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai penggerak bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Motivasi sangat penting manfaatnya untuk mencapai hasil belajar atau presatsi belajar sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut pun sesuai dengan pendapat Hamalik (2004: 159), peranan motivasi sangat besar terutama untuk mendorong


(39)

19 kegiatan belajar, serta untuk mencapai tujuan belajar siswa. Menurut Sardiman (2006: 83) bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Tekan menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk

sukses).

d. Mempunyai orientasi ke masa depan.

e. Lebih senang bekerja mandiri.

f. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

g. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)

h. Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.

i. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Masih menurut Sardiman (2005: 85), seseorang melakukan suatu usaha yang baik akan menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan usaha yang tekun dan terutama didasarkan pada motivasi, maka seseorang yang belajar akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Menurut Hakim (2000: 30-31), motivasi belajar seorang siswa dapat dibangkitkan dengan mengusahakan agar siswa memiliki motif intrinsik dan entrinsik dalam belajar.

Adapun cara menimbulkan motif intrinsik adalah.

a.Memahami manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari setiap pelajaran atau kuliah.

b.Memilih bidang studi yang paling disenangi dan paling sesuai dengan minat. c.Memilih jurusan bidang studi yang sesuai dengan bakat dan pengetahuan. d.Memilih bidang studi yang paling menunjang masa depan.

Untuk membangkitkan motif ekstrinsik dapat dilakukan dengan memiliki berbagai keinginan untuk membangkitkan motivasi belajar adalah.

1.Keinginan mendapatkan ujian yang baik 2.Keinginan menjadi juara kelas atau umum 3.Keinginan naik kelas atau lulus ujian


(40)

4.Keinginan menjaga harga diri atau gengsi, misalnya untuk dianggap sebagai orang pandai

5.Keinginan untuk menang bersaing dengan orang lain 6.Keinginan menjadi siswa atau mahasiswa teladan

7.Keinginan untuk dapat memenuhi persyaratan dalam memasuki pendidikan

lanjutan

8.Keinginan untuk menjadi sarjana

9.Keinginan untuk dikagumi sebagai orang yang berprestasi

10.Keinginan untuk menutupi atau mengimbangi kekurangan tertentu yang ada dalam diri siswa.

11.Keinginan untuk melaksanakan anjuran atau dorongan dari orang lain seperti orang tua, kakak, teman akrab, guru dan orang lain yang disegani serta mempunyai hubungan erat.

Menurut Sardiman (2006: 92-95), ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar di sekolah.

1. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Bagi siswa angka-angka itu merupakan motivasi yang kuat. Sehingga yang biasa dikejar siswa adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport

angka-angkanya baik. 2. Hadiah

Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik perhatian bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan tersebut.

3. Saingan atau kompetitor

Saingan atau kompetitor dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar.

4. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerima sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan

mempertaruhkan harga diri adalh sebagai salah sau bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.

5. Memberi ulangan

Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Memberi ulangan seperti juga merupakan sarana motivasi.

6. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil


(41)

21 belajar semakin meningkat maka ada motivasi dalam diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.

7. Pujian

Pujian ini merupakan suatu bentuk reinforcement yang positif dn sekaligus merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat yang

menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

9. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar sehingga hasilnya akan baik.

10. Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepat kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.

11. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, karena dirasa berguna dan menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

Menurut Sardiman (2001: 88), bahwa motivasi dapat dibedakan menjadi. 1. Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya

tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2. Motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.

Berdasarkan uraian di atas, maka motif intrinsik dan ekstrinsik sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, karena peranan motivasi bagi siswa atau mahasiswa adalah mengarahkan serta menjaga ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar sehingga hasil belajarnya akan baik.


(42)

2.1.3 Sarana Belajar

Sarana belajar adalah peralatan belajar siswa yang dibutuhkan dalam proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Kelengkapan fasilitas belajar di rumah sangat diperlukan oleh siswa untuk belajar, misalnya: sarana belajar yang meliputi meja, kursi, lemari/rak buku, ruangan alat-alat tulis dan gambar serta penerangan.

Nasution (2005: 76) mengemukakan bahwa untuk memperbaiki mutu pengajaran harus didukung oleh berbagai fasilitas, sumber, dan tenaga pembantu. Antara lain yang diperlukan adalah sumber-sumber dan alat-alat yang cukup untuk

memungkinkan murid belajar secara individual. Kekurangan sarana belajar dapat membawa akibat negatif bagi siswa, misalnya siswa tidak bisa belajar secara baik, sehingga hasil belajar yang tinggi akan sulit dicapai.

Hal ini didukung oleh pendapat Suryosubroto (2004: 292) bahwa proses belajar akan berjalan dengan lancar jika ditunjang dengan sarana yang memadai, baik jumlah, keadaan maupun kelengkapannya. Kemudian sarana belajar disini dimaksudkan sebagai sebuah fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak, maupun yang tidak bergerak demi pencapaian tujuan.

Menurut Imron (1996: 35), sarana belajar adalah alat bantu yang termasuk unsur dinamis dalam belajar kedudukannya juga penting, dapat membantu kegiatan belajar anak. Hal ini didukung oleh Hamalik (2004: 196) yang menguraikan fungsi instruksional yaitu program intruksional yang merupakan suatu lingkungan pengajaran atau pembelajaran yang dirancang secara khusus.


(43)

23 Menurut Bafadal (2003: 2), sarana belajar adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar. Selanjutnya Bafadal dan Syaodih dalam Pardede (2008) berpendapat bahwa, sarana dan alat bantu pelajaran menjadi pendukung terlaksananya berbagai aktivitas belajar siswa. Sarana belajar penting sekali diperlukan oleh siswa dalam pencapaian belajar yang maksimal. Belajar akan timbul dalam diri anak apabila disediakan tempat atau ruang khusus serta dilengkapi dengan sarana belajar yang diperlukan.

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima materi yang telah disampaikan. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimiyati dan Mujiono dalam Pardede (2008) bahwa lengkapnya sarana pembelajaran menentukan kondisi pembelajaran yang baik, meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas di laboratorium di sekolah.

Adapun sarana belajar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian.. 1. Ruang tempat belajar siswa

Ruang tempat belajar yang memungkinkan untuk belajar dengan baik adalah ruang khusus untuk belajar, dengan perlengkapan seperti meja, kursi dan lampu penerangan. Slameto (2003: 76) mengungkapkan bahwa, untuk dapat belajar efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur misalnya: a. Ruang belajar harus bersih dan tidak menggangu konsentrasi belajar.


(44)

b. Ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat menggangu mata pelajaran. c. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya pelajaran,

buku-buku dan sebagainya. Dengan perlengkapan belajar seperti adanya ruang belajar khusus, meja tulis, rak buku, dan kondisi belajar yang

memungkinkan seseorang untuk dapat belajar dengan tenang sangat diperlukan, hal ini karena keberadaan siswa lebih banyak di rumah dibandingkan di sekolah.

2. Alat perlengkapan belajar

Yang termasuk perlengkapan belajar diantaranya adalah buku tulis, buku bacaan, pena, pensil, penggaris, karet penghapus dan kalkulator. Hamalik (2001: 51) berpendapat bahwa, alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar

sehingga kegiatan belajar menjadi efektif dan efisien.

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajar akan menjadi lebih giat dan lebih maju.

Sarana belajar sangatlah penting dalam menunjang dan memperlancar proses belajar siswa, karena dengan tersedianya sarana belajar di rumah yang lengkap atau memadai maka siswa akan dapat belajar dengan lebih baik. Sebaliknya bila tidak tersedianya sarana belajar, hal ini akan menghambat siswa dalam belajar.


(45)

25 Hamalik (2004: 48) berpendapat bahwa, tersedianya cukup bahan dan alat-alat yang diperlukan, bahan dan alat-alat itu menjadi sumber belajar dan alat-alat sebagai pembantu belajar, kekurangan dalam hal ini setidak-tidaknya akan menghambat kelancaran belajar anak.

Berdasarkan pendapat di atas bahwa ketersediaan sarana belajar di rumah sangat diperlukan dalam kegiatan belajar, sebab bila tidak ada menyebabkan siswa akan terhambat dan juga terganggu dalam kegiatan belajar, sehingga dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa yang diperoleh.

Adapun indikator-indikator sarana belajar yang dapat dirumuskan berdasarkan pendapat di atas, yaitu.

1. Memiliki ruangan belajar

2. Memiliki penerangan yang baik

3. Memiliki sumber buku (buku panduan dan buku penunjang)

4. Memiliki perlengkapan sekolah

Tersedianya sarana belajar di rumah dan pemanfaatan yang baik, akan

menghasilkan prestasi yang baik pula. Slameto (2003: 28) mengatakan salah satu syarat keberhasilan belajar adalah bahwa “Belajar memerlukan sarana yang cukup. Dengan tersedianya sarana belajar yang cukup akan membuat belajar lebih bersemangat.”

Secara garis besar sarana belajar yang seharusnya dimiliki oleh siswa di rumah antara lain:


(46)

1. Benda yang berhubungan dengan keperluan belajar misalnya meja belajar, ruang belajar, penerangan dalam belajar, buku-buku acuan, buku untuk mencatat, mistar, pena, kalkulator, pensil, tas, dan penghapus.

2. Benda yang dilihat dan disentuh berdasarkan kontak dengan lingkungan kehidupan siswa antara lain dengan melihat dan mendengar, merasakan benda yang berbunyi, benda yang mengalami pemanasan dan pendinginan.

Upaya orang tua untuk mendorong semangat belajar siswa sangatlah diperlukan. Dalam hal ini orang tua kiranya dapat melengkapi sarana dan fasilitas belajar siswa, sebab akan membantu siswa dalam proses belajar. Kelengkapan fasilitas belajar akan membantu siswa dalam belajar, dan kurangnya alat-alat atau fasilitas belajar akan menghambat kemajuan belajarnya.

Selain itu, tersedianya sarana belajar yang lengkap di rumah dan pemanfaatan sarana belajar yang baik akan memperlancar kegiatan belajar dan menjadikan suasana belajar menjadi lebih menarik dan efektif, siswa juga menjadi lebih giat dan bersemangat sehingga akan mencapai prestasi yang baik pula.

2.1.4 Hasil Belajar

Setelah belajar individu mempunyai keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Setelah belajar maka memperoleh hasil belajar yang berupa kapabilitas untuk mengetahui dan mengerti konsep. Timbulnya kapabilitas tersebut karena adanya stimulus yang berasal dari lingkungan dan dari memproses kognitif yang

dilakukan oleh siswa. Belajar merupakan suatu proses usaha yang seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,


(47)

27 sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2003: 3).

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar mengajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku yang baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik (1995: 48) hasil belajar adalah “Perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang”. Pendapat tersebut didukung oleh Sudjana

(2005:3) “hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.”

Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa unutk mencapai tujuan belajar (Keller dalam Nashar 2004: 77). Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar.

“Hasil belajar pada suatu sisi adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pembelajaran. Pada sisi lain, merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut dapat berguna bagi guru dan juga siswa. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah


(48)

latihan. Sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 4).

Sesuai dengan pendapatnya Dimyati dan Mudjiono, Paul Suparno dalam Sardiman (2006: 38) mengatakan dalam ciri-ciri belajar bahwa.

“Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.”

Selanjutnya didukung oleh pendapat Sagala (2003: 38) mengatakan bahwa agar peserta didik dapat berhasil belajar diperlukan persyaratan tertentu antara lain seperti dikemukakan berikut ini.

1. Kemampuan berfikir yang tinggi bagi para siswa, hal ini ditandai dengan berfikir kritis, logis, sistematis, dan objektif (Scolastic Aptitude Test). 2. Menimbulkan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran (Interest

Inventory).

3. Bakat dan minat yang khusus para siswa dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya (Differential Aptitude Test).

4. Menguasai bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk meneruskan pelajaran

di sekolah yang menjadi lanjutannya (Achievement Test), dan sebagainya. Menurut Dalyono (1997: 55-60) berhasil tidaknya seseorang dalam mengajar disebabkan oleh dua faktor, yaitu.

a) Faktor Intern (berasal dari dalam diri orang yang belajar) 1. Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang yang tidak selalu sehat, sakit kepala, demam, pilek, batuk, dan sebagainya dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar. Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) kurang baik.

2. Intelegensi dan Bakat

Kedua aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya terhadap

kemampuan belajar. Seseorang yang mempunyai intelegensi baik (IQ-nya tinggi) umum(IQ-nya mudah belajar dan hasil(IQ-nya pun cenderung baik. Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan belajar. Jika seseorang mempunyai intelegensi yang tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajar akan lebih mudah


(49)

29 dibandingkan orang yang hanya memiliki intelegensi tinggi saja atau bakat saja.

3. Minat dan motivasi

Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan juga datang dari sanubari. Timbulnya minat belajar disebabkan beberapa hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau

memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang atau bahagia. Begitu pula seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat, akan melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah dan semangat. Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong.

4. Cara belajar

Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang.

b) Faktor Ekstern (berasal dari luar diri orang yang belajar) 1. Keluarga

Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar, misalnya tinggi rendahnya pendidikan, besar kecilnya penghasilan dan perhatian.

2. Sekolah

Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan anak. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas atau

perlengkapan di sekolah dan sebagainya, semua ini mempengaruhi keberhasilan belajar.

3. Masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukan hasil belajar. Bila sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang

berpendidikan, terutama anak-anaknya, rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak giat belajar.

4. Lingkungan sekitar

Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan sebagainya semua ini akan mempengaruhi kegairahan belajar.


(50)

2.1.5 Pengaruh Cara Belajar, Motivasi Belajar, dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar

Keberhasilan dalam proses pembelajarandapat dilihat dari hasil belajar dan prestasi belajar yang diperoleh para peserta didik. Secara umum hal-hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar terbagi atas dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa faktor biologis (kondisi umum jasmani) dan faktor psikologis (intelegensi, sikap, minat, bakat, dan motivasi). Sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik, salah satu yang merupakan dari faktor eksternal adalah cara belajar yang termasuk dalam lingkungan keluarga atau lingkungan rumah. Cara belajar dapat diartikan sebagai suatu cara dalam kegiatan belajar untuk mempelajari sesuatu. Cara belajar dapat dilihat dari sisi orang yang belajar, merupakan upaya belajar yang efektif sehingga dapat menyerap semua materi pelajaran, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang sangat kompleks. Hasil belajar dipengaruhi dari cara belajar seseorang dan berbagai faktor kecakapan serta ketangkasan belajar seseorang. Menurut Slameto (2003: 32), cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar, misalnya bagaimana mereka mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan

berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar.


(51)

31 Cara belajar yang efektif dapat terlaksana oleh para peserta didik apabila dalam diri siswa terdapat motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor dari faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan atau energi seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entuasiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Menurut Sardiman (2006: 75) dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu tercapai.

Cara belajar dan motivasi belajar dapat berhasil dan meningkatkan hasil belajar peserta didik apabila kedua faktor tersebut ditunjang oleh ketersediaan sarana belajar di rumah. Sarana belajar adalah peralatan belajar siswa yang dibutuhkan dalam proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Kelengkapan fasilitas belajar di rumah sangat

diperlukan oleh siswa untuk belajar, misalnya: sarana belajar yang meliputi meja, kursi, lemari/rak buku, ruangan alat-alat tulis dan gambar serta penerangan. Menurut Imron (1996: 35), sarana belajar adalah alat bantu yang termasuk unsur dinamis dalam belajar kedudukannya juga penting, dapat membantu kegiatan belajar anak. Sarana belajar penting sekali diperlukan oleh siswa dalam

pencapaian belajar yang maksimal. Belajar akan timbul dalam diri anak apabila disediakan tempat atau ruang khusus serta dilengkapi dengan sarana belajar yang


(52)

diperlukan. Keterbatasan sarana belajar di rumah dapat mengurangi motivasi belajar dalam diri siswa. Tanpa disadari akan terjadi penurunan terhadap hasil belajar peserta didik itu sendiri dikarenakan berkurangnya motivasi belajar siswa yang kemudian akan berpengaruh pada kurang efektifnya cara belajar siswa. Setelah peserta didik menerapkan cara belajar efektif, memiliki motivasi belajar serta ketersediaan sarana belajar di rumah maka hasil belajar yang ingin diperoleh akan maksimal. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar mengajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku yang baik mengenai pengetahuan, pemahaman, sikap dan

keterampilan siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Menurut Hamalik (1995: 48) hasil belajar adalah perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil. Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan terjadi. Jadi hasil belajar

merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses belajar.


(53)

33

2.2 Penelitian Yang Relevan

Tabel 2. Penelitian yang relevan

No. Nama Judul Hasil

1. Agus Mulyanto (2011)

Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap di SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2009/2010.

ada pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester genap di SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2009/2010 yang dibuktikan dengan hasil perhitungan uji F

yang menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel atau 38, 457 >

3, 957. 2. Misfi Laili

Rohmi (2010) Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Pengantar Akuntansi Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Unila Angkatan 2007 Non Reguler Tahun Akademik 2008/2009

ada pengaruh positif motivasi belajar dan cara belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar pengantar akuntansi pada mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi FKIP Unila angkatan 2007 Non Reguler tahun akademik 2008/2009 dengan kadar determinasi sebesar 52, 3%. 3 Christine Natalia

Eva Santi (2009) Hubungan Antara Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Kristen 3 Bandarjaya Tahun Pelajaran 2008/2009

ada pengaruh yang signifikan antara ketersediaan sarana belajar di rumah dan motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Kristen 3 Bandarjaya tahun pelajaran 2008/2009.

2.3 Kerangka Pikir

Tingkat keberhasilan siswa dalam belajar tergantung dari proses kegiatan belajar dari siswa sendiri ataupun proses belajar mengajar yang diberikan guru di sekolah. Selain itu, keberhasilan siswa dalam belajar pun dipengaruhi oleh beberapa faktor


(54)

yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

Faktor-faktor tersebut adalah cara belajar siswa, motivasi belajar siswa dan

ketersediaan sarana belajar di rumah. Cara belajar siswa sangat menentukan dalam hasil belajar siswa di sekolah. Kiat cara belajar yang efektif menurut Djamarah (2008: 61) antara lain seperti mempunyai fasilitas dan perabot belajar, mengatur waktu belajar, mengulangi bahan pelajaran di rumah, menghafal bahan pelajaran, membaca buku, membuat ringkasan, mengerjakan tugas, dan memanfaatkan perpustakaan yang ada di sekolah. Hasil belajar akan lebih memuaskan apabila setiap siswa menerapkan cara belajar tersebut.

Menurut Slameto (2003: 32), cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar, misalnya bagaimana mereka mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan

berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar.

Selain cara belajar, motivasi untuk belajar pun sangat menentukan hasil belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi dapat dilihat dari kebiasaan mengerjakan tugas, pantang menyerah dalam mengerjakan soal-soal dan belajar tanpa disuruh orang lain.


(55)

35 Motivasi belajar merupakan salah satu faktor dari faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan atau energi seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entuasiasmenya dalam

melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Menurut Sardiman (2006: 75) dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang

memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu tercapai

Cara belajar yang efektif dan motivasi belajar yang tinggi akan lebih dapat meningkatkan hasil belajar apabila kedua hal tersebut ditunjang dengan ketersediaan sarana belajar di rumah. Seperti yang telah dikemukan oleh Djamarah (2008: 61), salah satu cara belajar yang efektif adalah mempunyai fasilitas dan perabot belajar, dengan ketersediaan sarana belajar yang lengkap maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tanpa adanya sarana belajar yang lengkap, maka siswa akan malas untuk belajar, sehingga dengan demikian hasil belajar yang ingin dicapai sulit untuk diraih.

Kelengkapan fasilitas belajar di rumah sangat diperlukan oleh siswa untuk belajar, misalnya: sarana belajar yang meliputi meja, kursi, lemari/rak buku, ruangan alat-alat tulis dan gambar serta penerangan. Menurut Imron (1996: 35), sarana belajar adalah alat bantu yang termasuk unsur dinamis dalam belajar kedudukannya juga penting, dapat membantu kegiatan belajar anak. Sarana belajar penting sekali


(56)

diperlukan oleh siswa dalam pencapaian belajar yang maksimal. Belajar akan timbul dalam diri anak apabila disediakan tempat atau ruang khusus serta dilengkapi dengan sarana belajar yang diperlukan.

Setelah peserta didik menerapkan cara belajar efektif, memiliki motivasi belajar serta ketersediaan sarana belajar di rumah maka hasil belajar yang ingin diperoleh akan maksimal. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar mengajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku yang baik mengenai pengetahuan, pemahaman, sikap dan

keterampilan siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Menurut Hamalik (1995: 48) hasil belajar adalah perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses belajar.

Berdasarkan uraian di atas tersebut maka dapat diketahui bahwa variabel terikat Hasil Belajar (Y) berhubungan dengan berbagai variabel bebas yaitu Cara Belajar (X1), Motivasi Belajar (X2), dan Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah (X3) serta

Hasil Belajar Ekonomi (Y).

Dengan demikian, maka kerangka pikir pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.


(57)

37

Gambar 1. Skema Pengaruh Cara Belajar, Motivasi Belajar, dan

Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah terhadap Hasil Belajar Ekonomi

2.4 Hipotesis

Menurut Sudjana (2002: 121) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Ada pengaruh positif cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Ajaran 2011/2012. 2. Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa

kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Ajaran 2011/2012. 3. Ada pengaruh positif ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil

belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Ajaran 2011/2012.

4. Ada pengaruh positif cara belajar, motivasi belajar, dan ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Ajaran 2011/2012.

Cara Belajar (X1)

Hasil Belajar Ekonomi (Y) Motivasi Belajar (X2)

Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah (X3)


(58)

III. METODE PENELITIAN

Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, teknik analisis data, uji kelinieran dan uji hipotesis. Adapun pembahasannya akan dijelaskan lebih rinci berikut ini.

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survei. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga,

masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Sedangkan verifikatif menunjukkan penelitian mencari pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Menurut Sugiyono (2005: 7) penelitian ex post facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Menurut Sugiyono (2005: 7), penelitian survey adalah penelitian yang


(59)

39 dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipeljari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

3.2 Populasi dan Sampel

Bagian ini akan mengemukakan secara lebih rinci tentang populasi dan sampel dalam penelitian ini. Pada pembahasan sampel akan dibagi tentang teknik penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel tersebut. Adapun penjelasannya lebih rinci akan dijelaskan berikut ini.

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakterisitk tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Banyumas tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 161 siswa. Seperti yang terlihat dalam Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Jumlah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Kelas Jumlah Siswa Laki-Laki Perempuan

1 X1 41 12 29

2 X2 40 13 27

3 X3 40 12 28

4 X4 40 10 30

Jumlah 161 siswa 47 114


(1)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian kelima ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012. Jika cara belajar siswa efektif, maka hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah. Sebaliknya jika cara belajar siswa tidak efektif, maka hasil belajar akan rendah.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012. Jika motivasi belajar siswa tinggi, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika motivasi belajar siswa masih rendah, maka hasil belajarnya akan rendah juga.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa Kelas X Semester Ganjil


(2)

SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012. Jika ketersediaan sarana belajar di rumah adalah baik maka akan menunjang siswa dalam proses belajar untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Sebaliknya, jika ketersediaan sarana belajar di rumah kurang baik maka proses belajar akan terganggu dan hasil belajar yang diperoleh tidak optimal.

4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar, motivasi belajar, dan ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012. Jika cara belajar efektif, motivasi belajar tinggi dan ketersediaan sarana belajar di rumah baik, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika cara belajar siswa tidak efektif, motivasi belajar rendah dan ketersediaan sarana belajar di rumah kurang baik, maka hasil belajar yang diperoleh siswa akan rendah.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh cara belajar, motivasi belajar dan ketersediaan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri1 Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.

1. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya senantiasa membiasakan diri untuk menerapkan cara belajar yang efektif seperti mengatur jadwal belajar secara teratur, mengerjakan tugas dengan baik dan mengumpulkan tugas tersebut dengan tepat waktu, mencatat materi-materi yang dianggap penting serta membaca buku-buku di perpustakaan untuk menambah wawasan.


(3)

116 2. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat meningkatkan motivasi

belajar karena motivasi belajar merupakan modal awal untuk meningkatkan hasil belajar. Untuk hasil belajar yang maksimal, siswa diharapkan memiliki motivasi belajar tinggi.

3. Siswa diharapkan memiliki sarana belajar yang memadai di rumah sebagai instrumen penunjang siswa dalam belajar. Tersedianya sarana belajar yang memadai secara tidak langsung akan menimbulkan dalam diri siswa motivasi untuk belajar.

4. Sekolah diharapkan dapat memberikan sarana belajar di sekolah yang diperlukan siswa. Misalnya, ruang multimedia, laboratorium pratek IPA, serta buku-buku di perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Agar siswa dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya di sekolah maupun di rumah.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Aadesanjaya.blogspot.com/Pengertian Definisi Hasil Belajar. 2010.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Basrowi dan Akhmad Kasinu. 2007. Metodologi Penelitian Sosial Konsep, Prosedur dan Aplikasi. Kediri: CV Jenggala Pustaka Utama.

Dimyati. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gie, The Liang. 1984. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi angkasa. Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Pustaka Jaya.

Latief, Syarifuddin. 2005. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Listiana, Febri. 2009. Pengaruh Motivasi, Cara Belajar dan Sikap Siswa atas Guru Mengajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Semester Ganjil Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Natar Lampung Selatar Tahun Pelajaran 2008/2009. Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Pardede, Intan Yuliana. 2008. Hubungan antara Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas VII Semester Ganjil di SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2007/2008. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Rohmi, Misfi Laili. 2010. Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Pengantar Akuntansi Pada


(5)

118

Non Reguler Tahun Akademik 2008/2009. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Rusman, Tedi. 2011. Modul Aplikasi Statistik Penelitian dengan SPSS. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Sardiman.A.K, 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada (Rajawali Pers).

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2011. Penentuan Besarnya Sampel Penelitian

Menggunakan Rumus Cochran. (Online).

(http://blog.unila.ac.id/radengunawans). Diakses 17 November 2011. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Teori Motivasi

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/). Diakses tanggal 07 Maret 2012.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Universitas Lampung. 2011. Format PenulisanKarya IlmiahUniversitas Lampung. Universitas Lampung: Bandar Lampung.

( http://www.infoskripsi.com/Proposal/Proposal-Skripsi-Pengaruh-Cara-Belajar.html). Diakses tanggal 19 April 2012.

(http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/motivasi-belajar/). Diakses tanggal 19 April 2012.

( http://rawal06matematika-mathematic.blogspot.com/2010/10/pengaruh-persepsi-kemampuan-mengajar.html). Diakses tanggal 19 April 2012.


(6)

Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 3 79

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP SISWA PADA GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 77

PENGARUH MINAT BACA, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 13 79

PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA TELADAN WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 92

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 87

PENGARUH KUALITAS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010-2011

0 6 25

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR, DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 10 103

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, MOTIVASI BELAJAR, DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KASUI PASAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 71

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 3 78

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI PRINGSEWU SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 7 76