1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan taknologi saat ini sangat pesat, kini sangat berpengaruh terhadap praktik pembelajaran dalam dunia pendidikan.
Tuntutan pembelajaran yang sangat efektif dan efisien sangat dibutuhkan, untuk itu guru harus dapat memahami bagaimana proses pembelajaran sehingga
dapat menentukan tindakan pembelajaran yang tepat. Pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat memenuhi
tuntutan tersebut. Media pembelajaran yang menarik diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan efektif dan efisien. Media sangat berperan penting dalam proses pembelajaran untuk
membantu kegiatan belajar mengajar, karena dengan adanya media pembelajaran dapat memudahkan guru dalam menyajikan materi dan
memudahkan siswa dalam mendapatkan pemahaman. Penggunaan media pembelajaran diperlukan ketrampilan seorang guru dalam memilih media
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Sekolah menengah kejuruan SMK Negeri 1 Depok merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan menghasilkan tenaga profesional dan mampu
menghadapi tuntutan sesuai dengan perkembangan zaman. Jurusan tata busana merupakan program studi yang tergolong baru di SMK negeri 1 Depok. Hanya
terdapat 3 orang pengajar pada jurusan tata busana, sedangkan banyak kompetensi yang harus dicapai untuk menghasilkan lulusan yang baik, sehingga
guru harus mempunyai strategi, metode dan teknik untuk mencapai tujuannya
2 secara efektif dan efisien. Pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran
dapat membantu tercapainya kompetensi, salah satunya pada mata pelajaran
memilih bahan baku busana.
Materi pembelajaran memilih bahan baku busana merupakan kompetensi yang harus ditempuh pada kelas X pada semester 1 dan 2. Berdasarkan silabus
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP salah satu indikatornya adalah pemeliharaan busana sesuai label. Materi yang harus dicapai pada indikator ini
adalah mengenai macam – macam label dan pemeliharaan sesuai jenis – jenis
busana. Materi ini wajib dipelajari setiap siswa karena pemeliharaan busana selalu diterapkan dalam kehidupan sehari
– hari dalam menjaga busananya.
Berdasarkan observasi dan wawancara guru di SMK Negeri 1 Depok pada proses pembelajaran memilih bahan baku busana setiap tahunnya masih
terdapat hasil belajar peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM atau nilai tersebut masih dibawah rata
– rata terutama pada kompetensi pemeliharaan busana sesuai label. Hasil penilaian yang ada,
diperoleh data bahwa masih terdapat 40 siswa belum mencapai keriteria ketuntasan minimal. KKM yang ditentukan pada kompetensi pemeliharaan
busana sesuai label yaitu 80. Media pembelajaran yang sering digunakan dalam proses pembelajaran yaitu media pembelajaran tradisional diantaranya adalah
papan tulis, bookcliper, power point dan handout. Media yang digunakan tersebut kurang menarik perhatian siswa, tidak terdapat gambar ataupun animasi
didalamnya, dan penyampaianya bersifat verbal. Hal tersebut membuat siswa kurang termotivasi pada saat pembelajaran yang menimbulkan kebosanan pada
diri siswa serta membuat siswa kurang mandiri sehingga menjadikan siswa
kurang memperhatikan pembelajaran yang disampaikan.
3 Pesatnya pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini
guru diwajibkan dalam mengajar menerapkan ilmu teknologi, namun pada kenyatanya teknologi belum di terapkan secara maksimal pada saat mengajar.
Kemampuan teknis, keterbatasan waktu, dan masih minimalnya pemahaman strategi melaksanakan proses pembelajaran berbasis teknologi masih menjadi
alasan. Sedangkan fasilitas yang ada disekolah cukup memadai seperti laboratorium komputer dan LCD proyektor pada setiap ruang kelas yang sudah
disediakan. Hal ini menjadikan penggunaan media pembelajaraan pemeliharaan busana sesuai label kurang dimanfaatkan secara maksimal. Keterbatasan media
pembelajaran yang menarik membuat peserta didik kurang termotivasi, dalam proses pembelajaran. Sehingga dibutuhkan media pembelajaran yang dapat
digunakan untuk membantu memaksimalkan proses belajar mengajar. Adanya media pembelajaran berupa adobe flash diharapkan dapat
membantu memaksimalkan proses belajar mengajar sehingga dapat memudahkan pemahaman, ketertarikan, motivasi, serta prestasi peserta didik
dan memudahkan guru menyajikan materi yang menarik dengan menerapkan ilmu teknologi. Media pembelajaran adobe flash dapat memungkinkan siswa
untuk belajar mandiri, belajar aktif dan interaktif. Adobe flash merupakan software yang menyediakan berbagai macam fitur yang mempermudah dalam
pembuatan animasi dan mampu mengolah teks maupun objek dengan efek dua dimensi atau tiga dimensi sehingga tampak lebih menarik. Program adobe flash
ini dapat digunakan untuk membuat presentasi dan model pembelajaran interaktif. Hal ini adobe flash merupakan multimedia interaktif yang didalamnya
terdapat komponen berupa teks, gambar, sound, animasi dan video, serta dapat
memberikan keleluasaan pengguna untuk mengontrol media tersebut.
4 Berdasarkan permasalahan kurangnya media yang menarik perhatian
siswa pada saat pembelajaran dapat diberikan solusi yaitu dengan membuat media pembelajaran berbasis adobe flash untuk memudahkan guru dalam
menyampaikan materi dan meningkatkan pemahaman serta ketertarikan siswa pada saat pembelajaran pemeliharaan busana sesuai label. Keunggulan media
yang akan dikembangkan adalah tampilan lebih menarik, karena terdapat animasi-animasi yang ada didalamnya, dapat digunakan siswa secara mandiri
kapasitas ukuran file kecil. Diharapkan dengan adanya perkembangan teknologi dalam pembuatan media pembelajaran berbasis adobe flash dapat
dimanfaatkan untuk menunjang keefektifan dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan gagasan ini penulis tertarik melakukan penelitian dan
mengembangan media pembelajaran pemeliharaan busana sesuai label
berbasis adobe flash untuk kelas X di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah