Model Pengembangan METODE PENELITIAN

68

BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Pengembangan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan Research development dengan model pengembangan dari Brog Gall yang disederhanakan oleh Puslitjaknov 2008 yang meliputi lima langkah utama : 1. Analisis Analisis dilakukan untuk mengetahui kebutuhan untuk memperoleh informasi awal untuk melakukan pengembangan dengan melakukan observasi dan wawancara. Kemudian merencanakan yang mencakup merumuskan tujuan khusus yang ingin dicapai oleh produk yang dikembangkan 2. Mengembangkan produk awal Pengembangan produk awal yang mencakup penyiapan bahan – bahan pembelajaran, handbook, alat – alat evaluasi, format pengembangan program, dan urutan proses atau prosedur. 3. Validasi ahli dan revisi Validasi merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk, validasi ini penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang dirancang. Produk perlu di revisi sebelum diuji cobakan. 4. Uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk Uji coba lapangan skala kecil dilakukan pada 1 – 3 sekolahyang melibatkan 6 – 12 subjek data dari hasil angket yang dikumpulkan dan dianalisis. Uji coba 69 dilakukan terhadap format program yang dikembangkan. Kemudian dilanjutkan dengan memperbaiki atau menyempurnakan produk apabila terdapat kekurangan dan kelemahan. Revisi terhadap produk berdasarkan saran uji coba skala kecil 5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir Uji coba lapangan skala besar dilakukan terhadap 20 – 100 subjek yang disertai angket kemudian dilakukan analisis. Uji coba skala besar dilakukan setelah uji coba skala kecil. Setelah produk dinyatakan layak maka produk tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Penentuan kelayakan produk minimal dengan klasifikasi baik. Pada penelitian ini produk yang dihasilkan adalah program software berbasis adobe flash sebagai media pembelajaran pemeliharaan busana sesuai label. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah media pembelajaran interaktif yang dihasilkan layak atau tidak sebagai media pembelajaran. Kelayakan tersebut diambil dari data yang diperoleh dari ahli materi, ahli media dan siswa SMK Busana Butik kelas X di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta.

B. Prosedur Pengembangan