PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK PERISTIWA ALAM DAN DAMPAKNYA

ABSTRAK
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP AKTIVITAS
BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA
PADA MATERI POKOK PERISTIWA
ALAM DAN DAMPAKNYA
(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas V Semester Genap
SD Negeri 1 Kampung Baru Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh
IMRON ROSADI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan audio visual
terhadap penguasaan konsep dan aktivitas siswa. Desain penelitian adalah pretespostes kelompok ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas V A dan V B
yang dipilih secara purposive sampling. Data penelitian berupa data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa, diperoleh dari rata-rata
nilai pretes, postes, dan n-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t
dan uji-u. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa dan tanggapan siswa
terhadap penggunaan audio visual yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dibuktikan dengan rata-rata gain sebesar 39,41 ±

11,49. Peningkatan hasil belajar juga terjadi pada indikator aspek kognitif (C1,
C2) dengan rata-rata n-gain pada indikator C1 sebesar 55,71 ± 56,66; indikator C2

Imron Rosadi
sebesar 37,59 ± 13,84. Dari data yang ada diketahui bahwa terdapat nilai pretes
yang lebih kecil dari nilai postes, sehingga didapatkan standar deviasi yang lebih
besar dari pada nilai rata-rata. Sedangkan rata-rata aktivitas belajar siswa dalam
semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen yaitu 73,97 ± 0,62 dengan
kriteria sedang. Selain itu, sebagian besar siswa (94,49%) memberikan tanggapan
positif terhadap penggunaan audio visual. Dengan demikian, pembelajaran
menggunakan audio visual berpengaruh signifikan dalam meningkatkan aktivitas
dan penguasaan konsep siswa pada materi pokok peristiwa alam dan dampaknya
Kata kunci: aktivitas belajar penguasaan konsep, audio visual, peristiwa alam dan
dampaknya
.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kenali 16 Desember 1990, merupakan
anak pertama dari lima bersaudara pasangan Bapak Sahyan

dan Ibu Zuaida. Tempat tinggal penulis di Kenali,
Kecamatan Belalau, Lampung Barat. Cp (085768018454).
Penulis mengawali Pendidikan formal di SD Negeri 1
Kenali, Lampung Barat (1997-2003), SMP Negeri 1 Belalau, Lampung Barat
(2003-2006), SMA Kemala Bhayangkari Kotabumi (2006-2009). Pada tahun
2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui
jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN).
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam Panitia khusus (PANSUS)
(2009/2010). Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMP Negeri 1 Sukau dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kabupaten
Lampung Barat tepatnya di Desa Buay Nyerupa Kecamatan Sukau (Tahun 2013),
dan penelitian pendidikan di SD Negeri 1 Kampung Barat untuk meraih gelar
sarjana pendidikan/S.Pd. (Tahun 2015).

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmad dan karunia-Nya
sehingga karya ini dapat diselesaikan. Sholawat beriring salam selalu
dicurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah

menunjukkan jalan yang terang benderang
bagi kemaslahatan umat manusia di bumi.
Teriring doa, rasa syukur dan segala kerendahan hati
Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya ini
untuk orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:
Yang tercinta ibu dan bapakku, yang telah mendidik dan membesarkanku
dengan segala doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu
menguatkanku, mendukung segala langkahku menuju kesuksesan dan
kebahagian.
Adikku Firmansyah, Dina Andri Yani, Novi Yulyasari, dan Lisdaria yang
selalu memotivasiku dan menyayangiku; serta keluarga besarku di Lampung
Barat yang selalu kurindukaan.

Almamater tercinta Universitas Lampung.

MOTO
“Dunia ini hanya terdiri atas tiga hari: Kemarin, ia telah pergi
bersama dengan semua yang menyertainya. Besok, engkau mungkin
tak akan pernah menemuinya. Hari ini, itulah yang kau punya, jadi
beramallah di sana.”

(Hasan al Bashri)
Janganlah kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu,
tetapi tuntutlah dirimu sendiri karena engkau telah menunda adabmu
kepada Allah.
(Syeikh Ibnu Athaillah As-Sakandar)
Kalau tak bisa tersenyum, setidaknya janganlah cemberut. Jagalah
keindahan wajahmu.
(Achmad Mustofa Bisri)
Kalau hidup mu kau anggap beban akan sulit bagimu menikmatinya
(Penulis)

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL
TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR
PEMBELAJARAN SISWA (Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V
Semester Genap SD Negeri 1 Kampung Baru Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2013/2014 Pada Materi Pokok Peristiwa Alam Dan Dampaknya)”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
3. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
dan selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
hingga skripsi ini dapat selesai;
4. Dr. Tri Jalmo, M. Si., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan
dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
5. Drs. Arwin Acmad, M. SI., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan dan
motivasi yang sangat berharga;

6. Rini Rita T. Marpaung S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
7. Dra. H.Mega Wati selaku Kepala SD Negeri 1 Kampung Baru Bandar
Lampung dan Ngadiah, S.Pd., selaku guru mitra, yang telah memberikan izin
dan bantuan selama penelitian serta motivasi yang sangat berharga;
8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas V A dan V B SD Negeri 1
Kampung Baru Bandar Lampung atas kerjasama yang baik selama penelitian

berlangsung;
9. Sahabat-sahabatku seperjuangan atas doa dan bantuannya, semangat
kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin hingga saat ini;
10. Rekan-rekan Amniota (Asosiasi Mahasiswa Pendidkan Biologi Unila 2009),
kakak dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan
yang kalian berikan;
11. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 9 Januari 2015
Penulis

Imron Rosadi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ......................................................................................................... i
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ iii
MOTTO ............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN .............................................................................................. v
SANWACANA .................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Latar Belakang Masalah ..........................................................................
Rumusan Masalah ..................................................................................
Tujuan Penelitian ...................................................................................

Manfaat Penelitian .................................................................................
Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................
Kerangka Pikir ........................................................................................
Hipotesis..................................................................................................

1
3
3
3
4
5
7

II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
B.
C.
D.

Media....................................................................................................... 8

Audio Visual ........................................................................................... 10
Aktivitas Belajar...................................................................................... 17
Penguasaan Konsep ................................................................................ 19

III. METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.

Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................
Populasi dan Sampel ..............................................................................
Desain Penelitian ....................................................................................
Prosedur penelitian ..................................................................................
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ......................................................

23
23
23

24
32

F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 33
G. Pengolahan Data Angket Siswa .............................................................. 38
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 40
B. Pembahasan ............................................................................................ 44
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................................ 49
B. Saran ...................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 50
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.


Silabus...................................................................................................... 54
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................................ 59
Lembar Kerja Kelompok ........................................................................ 79
Soal Pretes dan Postes ............................................................................. 126
Data Hasil Penelitian .............................................................................. 139
Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian ............................................ 149
Foto-Foto Penelitian ............................................................................... 162

DAFTAR TABEL

Tabel
1.
2.
3.
4.
5.

Halaman
Lembar observasi aktivitas siswa ......................................................... 36
Klsifikasi indeks aktivitas siswa .......................................................... 37
Angket tanggapan siswa terhadap media audio visual......................... 38
Skor perjawaban angket ....................................................................... 39
Kriteria persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan medis
audio visual .......................................................................................... 39
6. Hasil uji statistik terhadap hasil belajar siswa...................................... 40
7. Hasil uji statistik terhadap indikator aspek kognitif ............................ 41
8. Aktivitas belajar siswa ......................................................................... 42
9. Nilai pretes, postes dan N-Gain pada kelas eksperimen ...................... 139
10. Nilai pretes, postes dan N-Gain pada kelas kontrol ............................. 140
11. Analisis butir soal pretes kelas eksperimen ......................................... 141
12. Analisis butir soal postes kelas eksperimen ......................................... 142
13. Analisis butir soal pretes kelas kontrol ................................................ 143
14. Analisis butir soal postes kelas kontrol ................................................ 144
15. Analisis butir soal per indikator kelas eksperimen .............................. 145
16. Analisis butir soal per indikator kelas kontrol ..................................... 146
17. Analisis data observasi aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan
kontrol ................................................................................................ 147
18. Analisis data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan audio
visual .................................................................................................... 148
19. Hasil uji normalitas terhadap pretes ..................................................... 149
20. Hasil uji homoginitas pretes ................................................................. 149
21. Hasil uji satu sepihak pretes ................................................................. 151
22. Hasil uji normalitas terhada postes ...................................................... 152
23. Hasil uji Mann-WithneyU terhadap postes.......................................... 152
24. Hasil uji normalitas terhadap N-Gain .................................................. 154
25. Hasil uji homogenitas terhadap N-Gain ............................................... 154
26. Hasil uji sepihak terhadap N-Gain ....................................................... 156
27. Hasil uji normalitas terhadap N-Gain aspek kognitif C1...................... 157
28. Hasil uji Mann-WithneyU terhadap N-Gain aspek kognitif C1 ............ 157
29. Hasil uji normalitas terhadap N-Gain aspek kognitif C2...................... 158
30. Hasil uji homogenitas terhadap N-Gain aspek kognitif C2 ................. 159
31. Hasil uji sepihak terhadap N-Gain C2 ................................................ 160

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman
1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat...........................
6
2. Kerucut pengalaman Edgar Dale..........................................................
9
3. Desain penelitian pretes-postes kelompok tak ekuivalen ..................... 24
4. Persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan media audio visual 44
5. Siswa kelas eksperimen mengerjakan pretes bencana alam dan
dampaknya ........................................................................................... 162
6. Siswa kelas kontrol mengerjakan pretes bencana alam dan
dampaknya ........................................................................................... 162
7. Siswa kelas eksperimen mengamati video bencana alam dan
dampaknya ........................................................................................... 163
8. Siswa kelas kontrol berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan
LKK dan dibantu oleh observer ........................................................... 163
9. Guru membimbing siswa kelas eksperimen dalam mengerjakan LKK 164
10. Siswa kelas eksperimen mempresentasikan hasil diskusi .................... 164
11. Guru membimbing siswa kelas kontrol dalam mengerjakan LKK ...... 165
12. Siswa kelas kontrol mempresentasikan hasil diskusi ........................... 165
13. Guru membantu kelompok yang sedang presentasi untuk menjawab
pertanyaan dari siswa. .......................................................................... 166
14. Observer membantu mengoprasikan laptop pada siswa kelas
ekperimen ............................................................................................. 166

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan dan peran teknologi sudah semakin menonjol sehingga penggunaan
alat-alat, perlengkapan pendidikan, media pembelajaran dan pengajaran di
sekolah-sekolah mulai disesuaikan dengan kemajuan. Salah satu pemanfaatan
teknologi dalam pendidikan diantaranya adalah sebagai media pembelajaran,
Misalnya media audio-visual yang menggunakan indra ganda pandang dan
dengar akan memberikan keuntungan bagi siswa (Arsyad, 2013: 12). Ilmu
Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar
siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang
alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses
ilmiah antara lain penyelidikan, penyusun dan penyajian gagasan-gagasan.
Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara
mengerjkan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam
sekitar secara lebih mendalam BNSP (2008: 7).

Masalah pendidikan di sekolah yang sering muncul saat ini adalah masih
rendahnya prestasi atau hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Sejalan dengan
hasil survey yang dilakukan oleh Trends in International Mathematics and
Science Study (TIMSS) membagi pencapaian para siswa peserta survei ke

2
dalam empat tingkat: rendah (low), sedang (intermediate), tinggi (high), dan
lanjut (advanced), sesuai dengan pemenuhan sejumlah standar untuk masingmasing tingkat. Untuk TIMSS 2011, persentase siswa Indonesia yang
mencapai tingkat rendah, sedang, tinggi dan lanjut dalam bidang sains berturutturut adalah 54%, 19%, 3% dan 0%. Dari 42 negara berpartisipasi pada tahun
2013, anak Indonesia menempati peringkat 40 dengan nilai rata-rata 406
(Kompas: 2013).

Hal di atas juga terjadi di SD Negeri 1 Kampung Baru kota Bandar Lampung.
Diketahui bahwa pada tahun ajaran 2012/2013 nilai rata-rata hasil ulangan
harian pada materi pokok peristiwa alam dan dampaknya yang diperoleh siswa
yaitu 60.00 masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan yaitu 75. pembelajaran di kelas hanya menggunakan sumber
belajar buku cetak tidak menggunakan media pembelajaran, terlebih lagi
berbasis Information Technology (IT) dengan alasan keterbatasan sumber daya
sekolah. Kurang kreatifitas guru dalam memberikan pengalaman belajar secara
maksimal sehingga menyebabkan penguasaan konsep oleh siswa masih rendah.
Berdasarkan kondisi tersebut, guna meningkatkan penguasaan konsep dan
aktivitas siswa, diperlukan media yang membuat siswa lebih mudah memahami
konsep materi dengan menggunakan unsur pada media seperti teks, video,
animasi, gambar dan suara yang menjadi suatu penyajian pembelajaran pada
siswa agar lebih mudah mentelaah konsep pembelajaran yaitu media audio
visual. Hal ini didukung juga oleh hasil penelitian (Rinawati, 2014: 56) yang
menyatakan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan
aktivitas belajar dan penguasaan konsep siswa.

3
Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian mengenai “Penggunaan
Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar dan Penguasaan
Konsep oleh Siswa pada Materi Peristiwa Alam dan Dampaknya”.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penggunaan media audio-visual berpengaruh terhadap aktivitas
belajar siswa pada materi pokok peristiwa alam dan dampaknya?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media audio-visual
terhadap penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok peristiwa alam
dan dampaknya?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui:
1. Pengaruh penggunaan media audio-visual terhadap peningkatan aktivitas
Belajar siswa pada materi pokok peristiwa alam dan dampaknya.
2. Pengaruh penggunaan media audio-visual terhadap penguasaan konsep
siswa pada materi pokok peristiwa alam dan dampaknya.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi:
1. Peneliti yaitu memberikan pengalaman, wawasan dan pengetahuan bagi

4
peneliti sebagai calon guru untuk menggali aktivitas dan penguasaan konsep
siswa.
2. Guru biologi yaitu memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam
memilih media pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar
dan penguasaan konsep siswa.
3. Siswa yaitu mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda dalam
pembelajaran mareri pokok Peristiwa Alam dan Dampaknya
4. Sekolah yaitu memberikan masukan untuk menggunakan media audiovisual secara optimal, sumbangan informasi dan pemikiran dalam upaya
peningkatan mutu sekolah dan kualitas pembelajaran

E. Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan dikemukakan,
maka perlu adanya batasan ruang lingkup penelitian yaitu:
1. Media yang digunakan adalah audio-visual berupa film tentang
peristiwa alam dan dampaknya dibuat dengan Pinnacle Studio 14.
2. Metode diskusi dengan komponen-komponen sebagai berikut: (1)
membentuk kelompok-kelompok diskusi, (2) mendiskusikan materi dari
tayangan audio visual, (3) presentasi kelas, (4) tanya jawab dari hasil
diskusi , (5) penguatan materi oleh guru.
3. Hasil belajar diukur berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil pretes,
postes, dan N-Gain pada materi pokok peristiwa alam dan dampaknya.

5
4. Aktivitas yang diamati yaitu aktivitas siswa dalam (1) mengajukan
pertanyaan, (2) memberikan ide atau pendapat, (3) bertukar informasi (4)
bekerja dalam tim, dan (5) mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
5. Materi pokok pada penelitian ini adalah Peristiwa Alam dan Dampaknya
dengan KD “Mengidentifikasi Peristiwa Alam Yang Terjadi Di Indonesia
dan Dampaknya Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungannya”.
6. Sampel penelitian adalah siswa kelas VA (kelas eksperimen) dan
VB (kelas kontrol) semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD
Negeri 1 Kampung Baru Kota Bandar Lampung.

F. Kerangka Pikir
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus-stimulus
kepada siswa dengan harapan terjadinya respon yang positif pada diri siswa.
Proses pembelajaran ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan
penguasaan konsep siswa. Untuk memperoleh aktivitas dan penguasaan konsep
dipengaruhi beberapa faktor, yaitu penguasaan materi oleh guru, serta media
yang digunakan pada saat pembelajaran. Pemilihan media yang tepat akan
mempermudah siswa dalam memahami materi IPA. Pembelajaran yang
menggunakan media audio visual dapat membuat materi pembelajaran lebih
menarik dan memberikan rangsangan untuk siswa menjadi lebih aktif karena
dalam proses pembelajarannya melibatkan lebih dari satu indra.

Keunggulan lain dari media audio visual yakni dapat menampilkan secara lebih
representatif materi-materi pembelajaran yang abstrak dan sulit dihadirkan
secara konkrit, antara lain yaitu organisme yang sangat kecil dan tidak tampak

6
oleh mata, benda-benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke
sekolah, benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung cepat
atau lambat. Dengan menggunakan media audio visual materi-materi
pembelajaran tersebut dapat disajikan dengan lebih konkrit dan menarik serta
dapat menghemat waktu dan biaya. Dengan demikian penggunaan media audio
visual dalam proses belajar mengajar tentu dapat meningkatkan efektivitas dan
efisiensi proses belajar mengajar dan pada akhirnya dapat meningkatkan
penguasaan konsep siswa dan aktivitas belajar siswa.

Materi Pokok Peristiwa Alam dan Dampaknya berisi tentang peristiwa alam
yang dapat dicegah dan peristiwa alam yang tidak dapat dicegah tidak tepat
jika disampaikan melalui media gambar. Berdasarkan kondisi tersebut, guna
meningkatkan penguasaan konsep dan aktivitas siswa, perlu upaya untuk
mencari pembelajaran yang inovatif yaitu dengan menggunakan media audio
visual.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah media audio visual
dan yang menjadi variabel terikat adalah aktivitas belajar dan pengetahuan
konsep. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan
pada diagram di bawah ini.
Y1
X
Y2

Keterangan : X
: Pembelajaran menggunakan media audio-visual
Y1 : Aktivitas siswa
Y2 : Penguasaan konsep siswa
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

7
G. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0= Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media audio- visual
terhadap penguasaan konsep oleh siswa.

H1= Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media audio-visual
terhadap penguasaan konsep oleh siswa.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media

Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang secara harfiah berarti
„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach
dan Ely (dalam Arsyad, 2013: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media.

Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi
yang mengandung maksud pengajaran. Hamidjojo (dalam Arsyad, 2013: 4)
menyatakan bahwa media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan
oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat
sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada
penerima yang dituju.

Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman
belajar bagi siswa, Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian

9
dinamakan kerucut pengalaman (cone of experience), seperti yang
ditampilkan pada Gambar 2.

verbal
Symbol

visual
visual
radio
film
televisi
wisata
demonstrasi
partisipasi
observasi
Pengalaman Langsung

Gambar 2. Kerucut pengalaman Edgar Dale (dalam Sanjaya, 2009: 199).

Kerucut pengalaman tersebut memberikan gambaran bahwa pengalaman yang
diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa
yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu
dan proses mendengarkan melalui bahasa.

Media pembelajaran memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut (Susilana dan
Riyana (2008: 1):
1. Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak.
2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke
dalam lingkungan belajar.
3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau terlalu kecil.
4. Memperhatikan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.

Ada berbagai macam jenis media pembelajaran. Djamarah dan Zain (2006:
124) mengklasifikasikan media berdasarkan jenisnya yaitu:

10
1. Media Auditif
Media audiktif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini cocok
untuk orang yang mengandang kelainan dalam pendengeran.
2. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.
Media visual ini yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film
bingkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada
pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak
seperti film bisu, dan film kartun.
3. Media Audio-visual
Media Audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi
kedalam Audio-visual Diam dan Audio-visual bergerak.

B. Audio-Visual

1.

Pengertian audio-visual

Media audio-visual adalah media yang audible artinya dapat di dengar dan
media yang visible artinya dapat dilihat. Media audio visual gunanya untuk
membuat cara berkomunikasi lebih efektif (Suleiman, 1988: 11). Suleiman,
(1988: 12) menambahkan 75% dari pengetahuan manusia sampai ke otaknya
melalui mata dan yang selebihnya melalui pendengaran dan indera-indera
yang lain.

11

Media audio-visual menurut Sanaky (2009: 1), adalah sebuah perangkat alat
yang dapat memproyeksikan gambar dan suara. Alat-alat yang termasuk
media audio-visual contohnya televise, video-VCD, sound slide, dan film.
Kinder menjelaskan bahwa “audiovisual adalah peralatan atau mekanisme
yang digunakan untuk memfasilitasi pengalaman belajar individu dan
membuat pembelajaran lebih realistis dan dinamis” (Akram 2012: 2)
Rinanto (1982: 1) mengungkapkan bahwa. “media audio-visual merupakan
perpaduan yang saling mendukung antara gambar dan suara, yang mampu
menggugah perasaan dan pemikiran bagi yang menonton”. Rinanto (1982: 1)
menambahkan bahwa media audio-visual terdiri dari software yaitu bahanbahan informasi yang terdapat dalam sound slide, kaset televisi, film, dan
hardware yaitu segenap peralatan teknis yang memungkinkan software bisa
dinikmati contohnya tape, proyektor, slide, dan proyektor film.

2. Jenis-jenis Media Audio Visual
2.1 Media Audio Visual Gerak
Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang
sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan,
serta menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang
termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film
bergerak (Sudjana, 1978: 131)
a. Film

12
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame
dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor
secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup.
Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya
daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya
digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan
pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan
proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan
keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan
mempengaruhi sikap (Arsyad, 2013: 50)
b. Video
Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak,
semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang
disajikan dapat bersifat fakta (kejadian/ peristiwa penting, berita),
maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif,
edukatif maupun intruksional. Sebagian besar tugas film dapat
digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan
menggantikan kedudukan film. Masing-masing memiliki
keterbatasan dan kelebihan sendiri (Arsyad, 2013: 50)
c.

Televisi (TV)
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam
dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang. Dewasa
ini televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan
mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan

13
dapat dihubungkan melalui satelit. Televisi pendidikan adalah
penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai
tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang
menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi
lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, ia memiliki ciri-ciri
tersendiri, antara lain yaitu:
(1) Dituntun oleh instruktur, seorang instruktur atau guru
menuntun siswa sekedar menghibur tetapi yang lebih penting
adalah mendidik. melalui pengalaman-pengalaman visual.
(2) Sistematis, siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus
dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.
(3) Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu
yang berurutan secara berurutan dimana satu siaran dibangun
atau mendasari siaran lainnya,
(4) Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya,
seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan,
menulis, dan pemecahan masalah (Arsyad, 2013: 51-52).
Televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat.
Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat
dilihat dan didengar secara bersamaan (Asnawir dan Usman, 2002: 102).
Media komunikasi massa khususnya televisi berperan besar dalam hal
interaksi budaya antar bangsa, karena dengan sistem penyiaran yang ada
sekarang ini, wilayah jangkauan siarannya, tidak ada masalah lagi. Meskipun
demikian, bagaimanapun juga televisi hanya berperan sebagi alat bukan

14
merupakan tujuan kebijaksanaan komunikasi, karena itu televisi mempunyai
fungsi:
a.

Sebagai alat komunikasi massa
Daerah jangkauan televisi, dibelahan bumi manapun sudah tidak
menjadi masalah bagi media massa. Hal ini karena ada revolusi
dibidang satelit komunikasi massa yang terjadi pada akhir-akhir ini.
Sebagi akibat adanya sistem komunikasi yang canggih itu, media
massa televisi mampu membuka isolasi masyarakat tradisional yang
sifatnya tertutup menjadi masyarakat yang terbuka.

b.

Sebagi alat komunikasi pemerintah
Sebagi alat komunikasi pemerintah, televisi dalam pesan
komunikasinya terhadap kondisi sosial budaya suatu bangsa, meliputi
tiga sasaran pokok, yaitu:
1) Memperkokoh pola-pola sosial budaya
2) Melakukan adaptasi terhadap kebudayaan
3) Kemampuan untuk mengubah norma-norma soaial budaya bangsa
(Syukur, 2005: 150-152)

2.2 Media Audio Visual Diam
Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan
gambar diam, seperti:
a. Film bingkai suara (sound slides)
Film bingkai adalah suatu film transparan (transparant) berukuran 35
mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dari
kraton atau plastik. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi

15
ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu
program film bingkai suara (sound slide) lamanya berkisar antara 1030 menit. Jumlah gambar (frame) dalam satu program pun bervariasi,
ada yang hanya sepuluh buah, tetapi ada juga yang sampai 160 buah
atau lebih (Sadiman, 1996: 57)
b. Film rangkai suara
Berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film rangkai
berurutan merupakan satu kesatuan. Ukurannya sama dengan film
bingkai, yaitu 35 mm. Jumlah gambar satu rol film rangkai antara 5075 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130,
tergantung pada isi film itu (Sadiman, 1996: 61)

3. Karakteristik Media Audio Visual
Teknologi Audio visual cara untuk menghasilkan atau menyampaikan
materi yaitu dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik
untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui
audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangakat keras selama proses
belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual
yang lebar. Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi media audio-visual
adalah sebagai berikut:
a. Mereka biasanya bersifat linier;
b. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis;
c. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang/pembuatnya;

16
d. Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan
abstrak;
e. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan
kognitif;
f. Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan
interaktif murid yang rendah (Arsyad, 2013: 32-33)
Beberapa kelebihan atau kegunaan media Audiovisual dalam pembelajaran
menurut Fazriah (2011: 1) yaitu:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
1) Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film
bingkai,film atau model.
2) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film
atau gambar.
3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan
tame lapse atau high speed photografi.
4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
5) Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dll.
6) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dll)
dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dll.
7) Media audiovisual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.

17

Menurut Fazriah (2011: 1) media audiovisual memiliki beberapa
kekurangan untuk digunakan dalam pembelajaran, antara lain:
1. Media audiovisual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.
2. Media audiovisual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja,
karna media audiovisual cenderung tetap di tempat.

C. Aktivitas Belajar

Belajar sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk
mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, bertujuan
memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan,
keterampilan ataupun sikap (Arikunto, 2006: 19)

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan
kesempatan kepada siswa untuk dapat belajar sendiri atau melakukan
aktivitas sendiri. Dalam aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam
pembelajaran, mereka belajar sambil bekerja. Dengan bekerja tersebut, siswa
mendapatkan pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku yang
lainnya (Hamalik 2003: 171).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 114) keaktifan siswa dalam
pembelajaran yang memiliki bentuk yang beraneka ragam, dari kegiatan fisik
yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik
yang dapat diamati diantaranya adalah kegiatan dalam bentuk membaca,
mendengarkan, menulis, meragakan, dan mengukur. Sedangkan contoh
kegiatan psikis diantaranya seperti mengingat kembali isi materi pelajaran

18
pada pertemuan sebelumnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang
dimiliki untuk memecahkan masalah, menyimpulkan hasil eksperimen,
membandingkan satu konsep yang lainnya, dan yang lainnya.

Senada dengan pendapat Dimyati tersebut, Dierich (dalam Hamalik, 2003:
172) membagi aktivitas belajar kedalam 8 kelompok, yaitu:

1. Kegiatan-kegiatan visual, yang termasuk di dalam kegiatan visual
diantaranya membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen,
demontrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
2. Kegiatan-kegiatan lisan, yang termasuk di dalamnya antara lain
mengemukakkan suatu fakta atau prinsip menghubungkan suatu kejadian,
mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,
wawancara, diskusi dan interuksi.
3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan termasuk di dalamnya antara lain :
mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi
mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
4. Kegiatan-kegiatan menulis, yang termasuk di dalamnya antra lain menulis
cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat
rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.
5. Kegiatan-kegiatan menggambar, yang termasuk di dalamnya antara lain
menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
6. Kegiatan-kegiatan metrik, yang termasuk di dalamya antara lain
melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran,

19
membuat model, menyelenggarakan pameran, membuat model,
menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.
7. Kegiatan-kegiatan mental, yang termasuk di dalamnya antara lain
merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat,
hubungan-hubungan dan membuat keputusan.
8. Kegiatan-kegiatan emosional, yang termasuk di dalamnya antara lain
minat, berani, tenang, dan lainnya.

D. Penguasaan Konsep

Penguasaan berasal dari kata kuasa, kuasa artinya kemampuan atau
kesanggupan untuk berbuat sesuatu sedangkan penguasaan adalah
kesanggupan untuk menggunakan (tentang pengetahuan, kepandaian dan
sebagainya) (KBBI, 2003: 604). Dari pengertian penguasaan dan konsep
dapat disimpulkan penguasaan konsep merupakan kemampuan untuk
mengungkapkan arti dari objek-abjek atau kejadian kejadian yang diperoleh
melalui pengalaman, untuk membuat keputusan dalam menyelesaikan
masalah. Penguasaan konsep yang dimiliki oleh siswa yang telah mengalami
proses belajar. Penguasaan konsep yang dimiliki oleh siswa dapat digunakan
untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan konsep yang
dimiliki.

Menurut Dahar (1989: 79) konsep-konsep itu merupakan penyajian-penyajian
dari sekelompok stimulus-stimulus, konsep-konsep itu tidak dapat diamati
dan konsep harus disimpulkan dari perilaku. Flavel (dalam Dahar 1989: 79)
menyatakan bahwa konsep-konsep dapat berbeda dalam tujuh dimensi, yaitu:

20
1. Atribut
Setiap konsep memiliki atribut yang berbeda. Atribut-atribut ini dapat
berupa fisik, seperti warna, tinggi atau bentuk, atau dapat juga atributatribut fungsional.
2. Struktur
Struktur mengangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atribut-atribut
itu. Ada tiga macam struktur yang kita kenal. Pertama, konsep
konjunktif yaitu konsep-konsep dimana terdapat dua atau lebih sifat
sehingga memenuhi sebagai contoh konsep. Kedua, konsep disjunktif
yaitu konsep-konsep dimana satu dari dua atau lebih harus ada. Ketiga,
konsep relasional antara atribut-atribut konsep. Contohnya ialah kelas
sosial.
3. Keabstrakan
Konsep-konsep dapat dilihat dan konkret, atau konsep-konsep itu
terdiri dari konsep-konsep yang lain.
4. Keinklusifan
Keinklusian ditunjuk oleh contoh-contoh yang terlibat dalam konsep
tersebut.
5. Keumuman
Bila di klasifikasikan, konsep-konsep dapat berbeda dalam posisi
superordinat. Makin umum suatu konsep, makin banyak asosiasi yang
dapat dibuat dengan konsep-konsep yang lainya.
6. Ketetapan

21
Ketetapan suatu kosep menyangkut apakah ada sekumpulan aturanaturan untuk membedakan contoh-contoh dari noncontoh-noncontoh
suatu konsep.
7. Kekuatan
Kekuatan suatu konsep ditentuka oleh sejauh mana orang tersebut
setuju bahwa konsep itu penting.

Oleh karena ada berbagai dimensi-dimensi konsep seperti yang telah
dikemukan di atas, rasanya cukup sulit menemukan suatu definisi tentang
konsep. Menurut Rosser (dalam Dahar 1989: 80) konsep adalah suatu
abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatankegiatan atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang
sama. Beberapa pengertian konsep tersebut maka konsep-konsep dapat
diartikan sebagai suatu arti dari objek-objek atau kejadian-kejadian untuk
merumuskan prinsip-prinsip yang diperoleh melalui pengalaman.

Penguasaan konsep merupakan salah satu bentuk hasil belajar yang diperoleh
siswa dari mengikuti proses kegiatan pemelajarannya. Menurut Benjamin
S.Bloom tiga ranah (dominan) hasil belajar, yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik (dalam Dimyati dan Mudjiono 2006: 26-27). Menurut Bloom
(dalam Hamid, 2009: 110), segala upaya yang mengangkut aktifitas otak
adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah Kognitif itu terdapat enam
jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah samapai dengan jenjang
yang paling tinggi. Ke enam jenjang dimaksud adalah: (1) pengetahuan/
hafalan/ ingatan (knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3) penerapan

22
(application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis (synthesis), dan (6) penilaian
(evaluation).

Menurut (Arikunto , 2006: 115) pemahaman (comprehension) siswa diminta
untuk membuktikan bahwa siswa memahami hubungan sederhana diantara
fakta-fakta atau konsep. Pemahaman dibedakan dalam tiga katagori antara
lain: (1) tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari
menerjemahkan dalam arti yang sebenararnya, mengartikan prinsip-prinsip,
(2) tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan
dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok, dan (3)
tingkat ketiga merupakan tingkat tertinggi yaitu pemahaman ektrapolasi.
Penguasaan konsep penting bagi siswa karena dengan memahami konsep yang
benar maka siswa dapat menyerap, mengusai, dan menyimpan materi yang
dipelajarinya dalam jangka waktu yang lama (Arikunto, 2006: 132).

Seseorang dikatakan menguasai konsep apabila seseorang tersebut mengerti
benar konsep yang dipelajarinya sehingga mampu menjelaskan dengan
menggunakan kata-kata sendiri sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya,
tetapi tidak mengubah magna yang ada di dalamnya (Sumaya, 2004: 1).

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap bulan Mei 2013 tahun
pelajaran 2013/2014, di SD Negeri 1 Kampung Baru Kota Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Kampung
Baru Kota Badar Lampung tahun pelajaran 2013/2014. Sampel penelitian ini
terdiri dari kelas V A (21 siswa) sebagai kelas eksperimen dan kelas V B (20
siswa) sebagai kelas kontrol, yang diambil dengan teknik purposive sampling
(Margono, 2010: 128)

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretes-postes kelompok
tak ekuivalen. Kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan audio-visual
sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan media gambar.
Setelah itu, kedua kelompok diberi tes/ soal penyelesaian masalah berupa soal
essay yang sama diawal dan akhir kegiatan pembelajaran (pretes-postes).

24
Hasil tes awal-tes akhir pada kedua kelas subyek dibandingkan.
Struktur desainnya adalah sebagai berikut:

Kelas
I
II

Pretes
O1
O1

Perlakuan
X
C

postes
O2
O2

Keterangan:
I
II
O1
O2
X1
C

= Kelas eksperimen (Kelas VA )
= Kelas kontrol (Kelas VB )
= Pretes
= Postes
= Pembelajaran menggunakan media audio visual
= Pembelajaran menggunakan media gambar
(Hadjar, 1999: 335).

Gambar 3. Desain pretest-posttest non equivalen

D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan
penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah:
a. Membuat izin penelitian untuk sekolah tempat diadakannya penelitian
b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,
untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang telah diteliti,
untuk mengetahui kondisi awal nilai siswa serta mendiskusikan
masalah-masalah yang dihadapi guru saat ini.
c. Menetapkan sampel penelitian sebagai kelas eksperimen dan kelas
kontrol.

25
d. Membuat media pembelajaran audio-visual dan media gambar untuk
setiap submateri pokok yang diteliti.
e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Kelompok (LKK).
f. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal tes awal dan tes akhir berupa
soal uraian yang disesuaikan dengan penguasaan konsep siswa, lembar
observasi untuk pengamatan aktivitas belajar siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan menggunakan media audio-visual untuk kelas eksperimen, dan
menggunakan media gambar untuk kelas kontrol. Penelitian ini telah
dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
membahas submateri pokok peristiwa alam yang dapat dicegah dan
dampaknya di Indonesia, pertemuaan kedua membahas submateri pokok
peristiwa alam yang tidak dapat dicegah dan dampaknya di Indonesia.

Kelas eksperimen (Pembelajaran menggunakan media audio-visual)
a. Pendahuluan
1). Guru mengadakan pretes tertulis (dilakukan diluar jam pelajaran).
2). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3). Guru memberikan apersepsi:
a) Pertemuan 1 : “Kalian tentu pernah mendengar peristiwa alam
banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan kekeringan. Apa saja
yang kalian ketahui dari peristiwa alam tersebut?

26
b) Pertemuan 2 : “ Kalian tentu pernah mendengar peristiwa alam
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan angin puting topan?
Apa saja yang kalian ketahui dari peristiwa alam tersebut?
4). Guru memberikan motivasi:
“Kalian tentu tahu bagaimana pentingnya lahan hijau sebagai tempat
resapan air namun kegiatan manusia seperti penebangan hutan secara
liar dan pembangunan yang tidak terencana dengan baik dapat
mengurangi lahan hijau sebagai resapan air khususnya di kota-kota
besar aliran air terhambat karena banyak sampah yang menyumbat
saluran air yang beresiko terjadi banjir. Hari ini kalian akan
mempelajari peristiwa alam di Indonesia yang dapat dicegah yaitu
banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan kekeringan. Setalah
kalian mempelajari peristiwa alam yang dapat dicegah dan
dampaknya di Indonesia diharapkan siswa dapat menjaga
lingkungannya dengan membuang sampah pada tempatnya
(Pertumuan ke I). (Pertemuan ke II) Guru memberikan motivasi
tentang peristiwa alam yang tidak dapat dicegah dan dampaknya di
Indonesia: “Kalian tentu pernah mengalami peristiwa alam berupa
gempa bumi walaupun hanya getaran ringan dan sifatnya tidak
merusak, perlu kalian ketahui gempa bumi dengan goncangan yang
hebat bisa merusak bangunan rumah, sekolah bahkan merungut
korban jiwa. Bila gempa bumi terjadi segeralah keluar rumah jauhi
bangunan, tiang listrik, papan pengumumanan dan benda berbahaya
lainnya. Hari ini kalian akan mempelajari peristiwa alam yang dapat

27
dicegah di Indonesia yaitu gempa bumi, tsunami, gunung meletus,
kebakaran hutan dan angin topan.”.
b. Kegiatan inti
1) Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 5-6 orang (Pertemuan I dan II). Kelompok
bersifat heterogen dibentuk berdasarkan nilai akademik,
kemudian siswa duduk dikelompoknya masing-masing.
2) Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang relevan
dengan media audio-visual yang telah ditayangkan selama proses
pembelajaran (Pertemuan I dan II).
3) Guru Memberikan Arahan kepada siswa bagaimana cara
mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) mengenai peristiwa
alam yang dapat dicegah dan dampaknya di Indonesia (pertemuan
I), peristiwa alam yang tidak dapat dicegah dan dampaknya di
Indonesia (pertemuan ke II).
4) Guru menyajikan video mengenai peristiwa alam yang dapat
dicegah dan dampaknya di Indonesia (pertemuan ke I), peristiwa
alam yang tidak dapat dicegah dan dampaknya di Indonesia
(pertemuan ke II).
a) Pertemuan ke I : Menyajikan video pembelajaran tentang
peristiwa alam yang dapat dicegah dan dampaknya di
Indonesia serta memberi instruksi agar siswa mengamati
tayangan dengan seksama.

28
b) Pertemuan ke II : Menyajikan video pembelajaran tentang
peristiwa alam yang tidak dapat dicegah dan dampaknya di
Indonesia, dan memberi instruksi agar mengamati tayangan
dengan seksama.
5) Siswa mengerjakan LKK dengan berdiskusi dengan anggota
kelompok masing-masing.
6) Memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi atau
bertanya tentang hasi pekerjaan temannya kemudian
mempersilahkan kepada siswa yang presentasi untuk menjawab
pertanyaan dari temannya. Tahap ini dapat membuat siswa lebih
komunikat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Fotosintesis

0 7 233

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 5 50

PENGGUNAAN TEKNIK PENCATATAN PEMETAAN KONSEP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN OLEH SISWA KELAS VII SMPN 10 BANDAR LAMPUNG

0 4 54

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK GERAK TUMBUHAN

2 24 55

Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar untuk meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok ekosistem

0 7 62

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK VERTEBRATA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung S

0 2 60

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK VERTEBRATA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung S

1 8 76

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA PADA MATERI POKOK DAUR AIR

0 11 68