Baitul Maal Wa Tamwil BMT
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
c. Sistem non-profit
Sistem yang sering disebut sebagai pembiayaan kebajikan ini merupakan pembiayaan yang bersifat sosial dan non-komersial. Nasbah cukup
mengembalikan pokok pinjamannya saja. d.
Akad bersyarikat Akad bersyarikat adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih dan masing-
masing pihak mengikutsertakan modal dalam berbagai bentuk dengan perjanjian pembagian keuntungan atau kerugian yang disepakati.antara lain:
1 Al-Musyarokah
Adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana amal dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
2 Al-Mudharabah
Adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh 100 modal, sedangkan pihak
lainnya menjadi pengelola. Sedangkan keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan
apabila rugi di tanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena
kecurangan atau kelalaian si pengelola maka pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
e. Produk pembiayaan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Penyediaan uang dan tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam di antara BMT dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya beserta bagi hasil setelah jangka waktu tertentu.
4 Fungsi BMT
Dalam rangka mencapai tujuannya, BMT berfungsi sebagai :
a Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong, dan
mengembangkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi anggota. b
Meningkatkan kualitas SDM anggota menjadi lebih professional dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh dalam menghadapi persaingan global.
c Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan anggota. d
Menjadi perantara keuangan financial intermediary antara pemilik dana dengan dhuafa terutama untuk dana-dana sosial seperti zakat, infaq, sedekah,
hibah dan lain-lain. e
Menjadi perantara keuangan antara pemilik dana, baik sebagai pemodal maupun sebagai penyimpan dengan pengguna dana untuk usaha
pengembangan produktif.
5 Tujuan dan Ciri-ciri BMT
Sebagai salah satu lembaga perekonomian umat, baitul maal wa tamwil memiliki beberapa tujuan, antara lain
59
: 1 Meningkatkan dan mengembangkan potensi umat dalam program pengentasan kemiskinan, khususnya pengusaha
59
A.Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga – lembaga Perekonomian Umat Suatu Pengenalan,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, 183.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
kecil: 2 Memberikan sumbangan aktif terhadap upaya pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan umat: 3 Menciptakan sumber pembiayaan dan
penyediaan modal ba gi anggota dan prinsip syari’ah: 4 Mendorong sikap hemat
dan gemar menabung: 5 Menumbuhkan usaha-usaha yang produktif: 6 Membantu para pengusaha lemah untuk mendapatkan modal pinjaman dan
membebaskan dari sistem riba: 7 Menjadi lembaga keuangan alternative yang dapat menopang percepatan pertumbuhan ekonomi nasional: 8 Meningkatkan
kualitas dan kuantitas kegiatan usaha, disamping meningkatkan kesempatan kerja dan penghasilan umat.
Dan sebagai salah satu lembaga perekonomian umat, baitul mal wat tamwil memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a. Ciri utama BMT yaitu: 1 Berorientasi bisnis, mencari laba bersama,
meningkatkan pemanfaatan ekonomi paling banyak untuk anggota dan masyarakat: 2 Bukan lembaga sosial tapi dapat dimanfaatkan untuk
mengefektifkan penggunaan Zakat, Infaq dan Sodaqoh ZIS bagi kesejahteraan orang banyak: 3 Ditumbuhkan dari bawah berlandaskan peran
masyarakat disekitarnya: 4 Milik bersama masyarakat kecil ke bawah dari lingkungan BMT itu sendiri, bukan milik perorangan.
b. Ciri khusus BMT yaitu: 1 Staf dan karyawan BMT bertindak proaktif, tidak
menunggu tapi menjemput nasabah baik sebagai penyetor dana maupun untuk pembiayaan: 2 Kantor dibuka dalam waktu tertentu dan ditunggu oleh
sejumlah staf yang terbatas, karena sebagian besar staf harus bergerak di lapangan untuk mendapatkan nasabah: 3 BMT mengadakan pendampingan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
atau memonitor usaha anggota. Dan dalam pendampingan ini akan dilakukan pengajian rutin dan tempatnya bisa dirumah atau di masjid: 4 Manajemen
BMT diselenggarakan secara professional dan Islam.
6 Aspek Kesehatan BMT
Tingkat Kesehatan BMT adalah ukuran kinerja dan kualitas BMT dilihat dari
aktor-faktor yang
mempengaruhi kelancaran,
keberhasilan, dan
keberlangsungan utama BMT, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Sebuah BMT perlu diketahui tingkat kesehatannya karena BMT merupakan
sebuah lembaga keuangan pendukung kegiatan ekonomi rakyat. BMT yang sehat akan: 1. Aman, 2. Dipercaya, 3. Bermanfaat.
Aspek Kesehatan BMT dapat dilihat dari: a.
Aspek Jasadiyah: 1
Kinerja Keuangan. BMT mampu melakukan penggalangan, pengaturan, penyaluran, dan
penempatan dana dengan baik, teliti, hati-hati, cerdik, dan benar, sehingga berlangsung kelancaran arus pendanaan dalam pengelolaan kegiatan usaha
BMT dan akan meningkatkan keuntungan secara berkelanjutan. 2
Kelembagaan dan Manajemen. BMT memiliki kesiapan untuk melakukan operasinya dilihat dari sisi
kelengkapan legalitas, aturan-aturan, dan mekanisme organisasi dalam perencanaan,
pelaksanaan, pendampingan
dan pengawasan,
SDM, permodalan, sarana dan prasarana kerja.
b. Aspek ruhiyah meliputi:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1 Visi dan Misi BMT.
Pengelola, pengurus, pengawas syariah, dan seluruh anggotanya memiliki kemampuan dalam mengaplikasikan visi dan misi BMT.
2 Kepekaan sosial pengelola.
pengurus, pengawas syariah dan seluruh anggotanya memiliki kepekaan yang tajam dan dalam, responsif, proaktif, terhadap nasib para anggota dan
nasib kualitas hidup warga masyarakat di sekitar BMT tersebut. 3
Rasa Memiliki yang Kuat. Pengelola, pengurus, pengawas syariah, dan seluruh anggotanya serta
masyarakat sekitar memiliki kepedulian untuk memelihara keberlangsungan hidup BMT sebagai sarana ibadah.
4 Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Syariah.
Pengelola, pengurus, pengawas syariah, dan seluruh anggotanya memberlakukan aturan dan implementasi operasional BMT sesuai dengan
syariah.