9
BAB II LANDASAN TEORETIS
2.1 Motivasi Berprestasi
2.1.1 Pengertian motivasi berprestasi
Mc  Clelland  dalam  Opnanningtyas,  2010  menyatakan  bahwa motivasi  berprestasi  merupakan  kecenderungan  seseorang  dalam
mengarahkan  dan  mempertahankan  tingkah  laku  untuk  mencapai  suatu standar  prestasi.Pencapaian  standar  prestasi  digunakan  oleh  siswa  untuk
menilai  kegiatan  yang  pernah  dilakukan.  Siswa  yang  menginginkan prestasi  yang baik  akan menilai apakah kegiatan yang dilakukannya telah
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. McClelland  dalam  Sukadji  dkk,  2001    mendefinisikan  motivasi
berprestasi  sebagai  motivasi  yang  mendorong  seseorang  untuk  mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan suatu ukuran keunggulan
standard of excellence
.  Sedangkan  menurut  Murray  dalam  Beck,  1998,  motivasi berprestasi  adalah  suatu  keinginan  atau  kecenderungan  untuk  mengatasi
hambatan, melatih kekuatan, dan untuk berusaha melakukan sesuatu yang sulit  dengan  baik  dan  secepat  mungkin.  Sementara  itu  Atkinson  dalam
Petri,  2001  menyatakan  bahwa  motivasi  berprestasi  individu  didasarkan atas  dua  hal,  yaitu  tendensi  untuk  meraih  sukses  dan  tendensi  untuk
menghindari  kegagalan.  Individu  yang  memiliki  motivasi  berprestasi
10
tinggi  berarti  ia  memiliki  motivasi  untuk  meraih  sukses  yang  lebih  kuat daripada motivasi untuk menghindari kegagalan, begitu pula sebaliknya.
Motivasi  yang  muncul  dari  dalam  diri  individu  tidak  terlepas  dari adanya  kebutuhan.  Faktor  utama  yang  menyebabkan  timbulnya  suatu
kebutuhan dalam kehidupan individu adalah untuk mempertahankan hidup dan  memelihara  keseimbangan  psikis  homeostatis.  Adanya  kebutuhan
tersebut yang akan menimbulkan dorongan atau motif dalam diri individu untuk melakukan tindakan.
Sudarsono  dalam  Opnanningtyas,  2010  motivasi  adalah  tenaga yang  mendorong  seseorang  berbuat  sesuatu  keinginan,  kecenderungan
organisme untuk melakukan sesuatu sikap atau perilaku yang dipengaruhi oleh  kebutuhan  dan  diarahkan  kepada  tujuan  tertentu  yang  telah
direncanakan sebelumnya,sifatnya sebagai alat pengontrol terhadap dirinya sendiri.
Komarudin  1994  menyebutkan  bahwa  motivasi  berprestasi meliputi: pertama kecenderungan atau upaya untuk berhasil atau mencapai
tujuan  yang  dikehendaki;  kedua  keterlibatan  ego  individu  dalam  suatu tugas;  ketiga  harapan  suatu  tugas  yang  terlihat  oleh  tanggapnya  subyek;
keempat  motif  untuk  mengatasi  rintangan  atau  berupaya  berbuat  sesuatu dengan cepat dan baik.
Dari  beberapa  definisi  diatas  maka  dapat  disimpulkan  bahwa motivasi  berprestasi  adalah  suatu  dorongan  dari  dalam  atau  luar  diri
individu guna meraih prestasi di bidang tertentu.
11
Heckhausen  dalam  Martaniah,  1987  menyatakan  bahwa  seseorang yang motivasi berprestasinya tinggi mempunyai disposisi penilaian  antara
lain: a.
Jika motivasi berprestasi lebih kuat, perbedaan antara bayangan diri yang nyata dan yang ideal akan lebih besar.
b. Orang  yang  berorientasi  sukses  akan  lebih  mengharapkan
kemungkinan  sukses,  dan  yang  berorientasi  gagal  akan  lebih mengharapkan
kemungkinan kegagalan
dalam mencapai
kegagalan. c.
Tingkat aspirasi yang berorientasi sukses biasanya hanya sedang, dan  yang  berorientasi  gagal  biasanya  terlalu  tinggi  atau  terlalu
rendah. d.
Subjek  yang  dimotivasi  sukses  menganggap  sukses  sebagai akibat  faktor  yang  mantap  seperti  kemampuan  dan  menganggap
kegagalan  bukan  karena  faktor  tersebut,  tetapi  sebagai  akibat kurangnya usaha yang momental.
Pengertian  motivasi  untuk  berprestasi  menurut  Mc  Clelland  dalam Sobur,  2003  adalah  suatu  daya  dalam  mental  manusia  untuk  melakukan
suatu kegiatan yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif, dan lebih efisien daripada  kegiatan  yang  dilaksanakan  sebelumnya.  Ini  disebabkan  oleh
virus  mental.  Dari  pendapat  tersebut  Alex  Sobur  mengartikan  bahwa dalam psikis manusia, ada daya yang mampu mendorongnya ke arah suatu
12
kegiatan  yang  hebat  sehingga  dengan  daya  tersebut,  manusia  dapat mencapai kemajuan yang teramat cepat.
2.1.2 Aspek Aspek Motivasi Berprestasi