Sosial Kemasyarakatan Pulau Sarinah Dan Tlocor
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tlocor sangat tertinggal. Untuk bisa mengenyam pendidikan, penduduk usia sekolah di Tlocor pergi sejauh 10 kilometer dengan mengendarai motor
seadanya untuk bersekolah. Selain jarak sekolah yang cukup jauh. Potret desa yang tertinggal menjadikan penduduk Tlocor masih jauh dari kualitas
pendidikannya. Di Tlocor hanya memiliki pendidikan non formal. Hanya sebuah TPQ taman pendidikan alquran yang digunakan setiap hari di sore hari.
Kegiatan belajar mengajar mengaji disini masih sama memiliki literatur yang sama seperti TPQ pada umumnya. Yang membedakan adalah di TPQ ini belum
mengajarkan ilmu – ilmu tajwid seperti TPQ pada umunya. Kegiatan belajar
mengajar mengaji disini hanyalah sebatas membaca kitab iqra’. Dan jumlah tenaga pengajarnya yang hanya 2 orang Disinilah kualitas dari pendidikan
agama di Tlocor masih diragukan. Selain itu untuk bangunan TPQ sendiri masih seadaanya dan masih dalam tahap pembangunan dan masih jauh dari kata layak.
Pengembangan lebih lanjut kedepannya TPQ di Tlocor dapat mengembangkan proses belajar mengajinya agar dapat memenuhi kompetensi yang berkualitas.
Gambar 1.4
TPQ taman pendidikan alquran di Tlocor
Dokumentasi : penulis
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id