Sampel Populasi dan Sampel 1. Populasi

30 yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011. Sedangkan menurut Riyanto 2011, populasi adalah selur subjek manusia, binatang, percobaan, data laboratorium, dll yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik yang ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana yang bekerja shift di rumah sakit.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Oleh karenanya sampel yang dipalajari, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau mewakili Sugiyono, 2011. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik total sampling sehingga semua perawat pelaksana yang bekerja shift dijadikan sebagai responden. Proporsi jumlah sampel di masing-masing bangsal di setiap rumah sakit adalah sebagai berikut: Tabel 1.2: Proporsi jumlah sampel di masing-masing bangsal pada setiap rumah sakit No. Rumah Sakit Bangsal Populasi Sampel 1. RS DKT Dr. Utama 17 orang 16 orang 31 Asmir Salatiga Dahlia 12 orang 11 orang Operasi 7 orang 7 orang IGD 9 orang 9 orang 2 RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga Flamboyan Atas 12 orang 10 orang Flamboyan Bawah 12 orang 10 orang Mawar 14 orang 12 orang Dahlia Bawah 18 orang 16 orang Dahlia Atas 13 orang 11 orang Kepodang 11 orang 9 orang IGD 13 orang 11 orang ICU Dalam 13 orang 11 orang 3 RS Panti Wilasa Citarum- Semarang Anggrek 18 orang 17 orang Operasi 14 orang 13 orang IGD 12 orang 11 orang Dahlia 13 orang 12 orang HCU 14 orang 13 orang Bougenvil 15 orang 14 orang Peristi 6 orang 5 orang ICU 12 orang 11 orang Cempaka 18 orang 17 orang Poliklinik 14 orang 13 orang Jumlah 287 orang 259 orang Pada rumah sakit DKT Dr. Asmir Salatiga Untuk bangsal Operasi dan IGD diambil total populasinya karena kepala ruang 32 kedua ruangan tersebut juga mengikuti shift kerja secara bergilir. Sedangkan untuk RS Panti Wilasa Citarum Semarang, peneliti mengambil poliklinik sebagai tempat meneliti karena poliklinik RS ini juga melaksanakan shift kerja. RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga memiliki dua koordinator dalam setiap bangsal perawatan yaitu kepala ruang dan wakil kepala ruang sedangkan untuk RS DKT Dr. Asmir Salatiga dan RS Panti Wilasa Citarum-Semarang hanya memiliki koordinator ruangan atau kepala ruang tanpa wakil kepala ruang.

G. Teknik Pengumpulan Data