TINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013
ABSTRAK
TINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2013
Oleh
UMMAH NURJANNAH
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang lokasi Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah. Titik tekan kajian penelitian ini mengenai lokasi relatif pasar, keadaan topografi daerah, jumlah penduduk, dan aksesibilitas lokasi Pasar Bandar Agung yang dilihat dari jarak tempuh, waktu tempuh, dan ongkos yang harus dikeluarkan penduduk untuk menuju ke pasar tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik teknik purposive sample, data dikumpulkan dengan teknik observasi, kuisioner, dokumentasi. Objek penelitian ini adalah lokasi Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai.
Hasil penelitian membuktikan bahwa : (1) Lokasi relatif tidak mendukung keberadaan pasar. (2) topografi mendukung keberadaan pasar. (3) Jumlah penduduk tidak mendukung terbentuknya pasar. (4) aksesibilitas tidak mendukung terbentuknya pasar.
(2)
TINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR BANDAR AGUNG DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013
Oleh
Ummah Nurjannah
SkripsiSebagai Salah Satu Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
(3)
TINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR BANDAR AGUNG DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013
(Skripsi)
Oleh
Ummah Nurjannah
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014
(4)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gambar Kerangka Pikir Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai ... 19 2. Peta Lokasi Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung
Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 30 3. Diagram Batas Besar Nilai Q Dari Masing-masing Tipe Curah
Hujan Schmidth-Ferguson ... 34 4. Piramida Penduduk Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan
Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 38 5. Gambar Topografi Desa Bandar Agung ... 46
(5)
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ...
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Kegunaan Penelitian ... 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 9
1. Tinjauan Geografis ... 10
2. Pasar ... 12
3. Lokasi ... 13
4. Topografi ... 14
5. Jumlah Penduduk ... 15
6. Aksesibilitas ... 17
B. Kerangka Pikir ... 18
III. METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian ... 20
B. Obyek Penelitian ... 20
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 21
1. Variabel Penelitian ... 22
2. Definisi Operasional Variabel ... 22
a. Lokasi Relatif ... 22
b. Topografi ... 22
c. Jumlah Penduduk ... 22
(6)
D. Teknik Pengumpulan Data ... 23
1. Teknik Observasi ... 23
2. Teknik kuesioner ... 24
3. Teknik Dokumentasi ... 24
E. Teknik Analisis Data ... 24
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Geografis Desa Bandar Agung ... 28
1. Letak, Luas dan Batas Wilayh ... 28
2. Keadaan Topografi ... 31
3. Keadaan Hidrografi ... 31
4. Keadaan Iklim ... 32
5. Keadaan Penduduk Desa Bandar Agung ... 35
a. Jumlah dan Kepadatan penduduk ... 35
b. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin ... 36
c. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 39
d. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan ... 40
e. Tata Guna Lahan Desa Bandar Agung ... 40
6. Transportasi Desa Bandar Agung ... 41
a. Jaringan Transportasi ... 41
b. Jenis Alat Angkutan ... 42
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 43
1. Lokasi Relatif ... 43
2. Topografi ... 45
3. Jumlah penduduk ... 47
4. Aksesibilitas ... 50
. V. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan ... 56
b. Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(7)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Klasifikasi Kemiringan Lereng Sesuai Tempat Tinggal ... 15 2. Kriteria Kemiringan Lereng Untuk Daerah Pemukiman ... 22 3. Skor Untuk Menilai Lokasi Relatif Yang Berada di Pasar Bandar
Agung Desa Bandar Agung ... 25 4. Skor Untuk Menilai Variabel Aksesibilitas Menuju Pasar Desa
Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 27 5. Data curah hujan bulanan di Desa Bandar Agung Kecamatan
Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2001 – 2010 ... 32 6. Zone/Tipe Iklim Berdasarkan Klasifikasi Schmidht-Ferguson ... 34 7. Jumlah Penduduk Tiap Dusun Menurut Jens Kelamin, Luas Wilayah
dan Kepadatan Penduduk di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 36 8. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Desa
Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah tahun 2013 ... 37 9. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Bandar
Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah tahun 2013 ... 39 10. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa
Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampug Tengah Tahun 2013 ... 40 11. Tata Guna Lahan Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai
(8)
12. Panjang Jalan Menurut Jenisnya di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 42 13. Jumlah Alat Angkutan di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan
Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 42 14. Pendapat Responden Terhadap Lokasi Pasar Bandar Agung ... 44 15. Jarak Antar Dusun di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan
Nunyai Kabupaten Lampung Tengah dalam Km Tahun 2014 ... 48 16. Potensi Penduduk Tiap-Tiap Dusun dan Persentase Potensial
Penduduk Terhadap Tempat Dengan Potensi Penduduk Tertinggi Di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah dalam Km Tahun 2014 ... 48 17. Jarak tempuh responden ke Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan
Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 51 18. Waktu tempuh responden ke Pasar Bandar Agung Kecamatan
Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 52 19. Biaya yang dikeluarkan responden ke Pasar Bandar Agung
Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 53 20. Sarana transportasi yang digunakan responden untuk mencapai
Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 54
(9)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. I Gede Sugiyanta, M. Si. ...
Sekretaris : Drs. Zulkarnain, M.Si. ...
Penguji Utama : Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP : 19600315 198503 1 003
(10)
Judul Skripsi : Tinjauan Geografis Lokasi Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2013
Nama Mahasiswa : Ummah Nurjannah No. Pokok Mahasiswa : 0743034042
Jurusan : Pendidikan IPS Program Studi : Pendidikan Geografi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing
Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,
Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si Drs. Zulkarnain, M.Si. NIP 19570725198503 1 001 NIP 19600111 198703 1 001
2. Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi
Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Zulkarnain, M.Si. NIP 19560108 198503 1 002 NIP 19600111 198703 1 001
(11)
MOTO
Hidup itu seperti musik,yang harus dikomposisi oleh telinga,
perasaan dan insting, bukan oleh peraturan
(Samuel Butler)
Tiada doa yang lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat
selesai
(Ummah Nurjannah)
Orang tua kita adalah anugerah terbesar dalam sebuah
kehidupan
(12)
PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini:
1. Nama : Ummah Nurjannah 2. NPM : 0743034042
3. Program Studi : Pendidikan Geografi 4. Jurusan Fakultas : Pendidikan IPS/KIP
5. Alamat : RT 015/RW 001 Desa Gunung Agung
Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam suatu Perguruan Tinggi dan sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, Oktober 2014
Ummah Nurjannah NPM 0743034042
(13)
PERSEMBAHAN
Dengan ucapan syukur dengan kerendahan dan dengan
keikhlasan hati serta mengharapkan ridho Allah S.W.T,
Kupersembahkan karya kecilku ini kepada orang-orang yang
aku sayangi dan aku hormati :
AYAHANDA SUPRIYA
dan
IBUNDA SULIYANI
Yang telah tulus dan ikhlas memberiku kasih sayang,
membesarkanku dengan penuh kesabaran dan memberikan
doanya yang tiada batas untuk keberhasilanku dan maaf atas
kekecewaan dan kesalahan yang slalu Ummah berikan
Kakak-kakakku tersayang, Puspita Sari S.Si, Kapten Arya
Putra Kurniawan S.T yang selalu membantu dan memberikan
keceriaan dalam hidupku
Almamater tercinta “Universitas Lampung” yang telah
(14)
RIWAYAT HIDUP
Ummah Nurjannah dilahirkan di Desa Tanjung Anom Kecamatan Way Pengubuhan Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 14 Oktober 1989, anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak Supriya dan Ibu Suliyani.
Pendidikan formal ditempuh di Taman Kanak-Kanak Nurul Huda pada tahun 1995, Sekolah Dasar Negeri 2 Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2001, Sekolah Menengah Pertama Satya Dharma Sudjana Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2004, dan penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri I Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah selesai pada tahun 2007.
Pada tahun 2007 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Geografi. Pada tanggal 11 juni 2010 sampai 18 juni 2010, penulis melaksanakan kuliah kerja lapangan terpadu di provinsi Jawa Timur, Bali dan di Yogyakarta. Penulis telah melaksanakan program pengalaman lapangan (PPL) pada tahun 2011 di SMA Gajah Mada Bandar Lampung.
(15)
SANWACANA
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas limpahan Rahmad, Karunia dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tinjauan Geografi Lokasi Pasar Di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2013”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Melalui kesempatan ini diucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku pembimbing utama dan Bapak I Gede Sugiyanta, M.Si. selaku pembimbing pembantu, serta Bapak Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. selaku penguji, atas arahan-arahan ilmiah yang sangat bermanfaat.
Dalam kesempatan ini diucapkan terima kasih pula kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung.
(16)
3. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung dan selaku dosen Pembimbing Akademik.
4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berharga kepada penulis.
5. Bapak Sutopo selaku Lurah Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai yang telah banyak membantu memberikan keterangan dan data-data.
6. Sahabat-sahabatku tercinta, GANDULLAZ (cyun-cyun, nitoel, dan boret) adikku Bettet, dan semua teman-teman geografi angkatan 2007 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
7. Serta semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberi bantuan moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini.
Segala kritik serta saran yang konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat.
Bandar lampung, Agustus 2014 Penulis,
(17)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan penghuni bumi yang memerlukan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Fasilitas yang ada merupakan wujud dari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan tempat tinggalnya. Lingkungan yang tepat huni memerlukan perencanaan dan pembangunan yang baik. Menurut pendapat Bintarto (1977:8), perencanaan dapat diterapkan di daerah-daerah kosong dan terhadap daerah yang sudah didiami. Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai mahluk hidup. Jika kebutuhan pakaian dan makanan sudah terpenuhi, selanjutnya orang akan memikirkan tempat tinggal.
Ilmu yang mengkaji berbagai fenomena sebagai hasil interaksi manusia dengan ruang muka bumi adalah geografi. Sebelum ruang muka bumi dimanfaatkan oleh manusia sebagai makhluk yang dianugerahi akal dan hati nurani oleh Tuhan Yang Maha Esa melakukan perencanaan guna menuju perubahan dan perbaikan yang disebut dengan pembangunan. Pembangunan merupakan realisasi dari sebuah perencanaan.
Setiap manusia menginginkan wilayah-wilayah yang memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidup pada lingkungan sekitarnya. Kebutuhan setiap manusia berbeda-beda sesuai dengan keadaan wilayah dan tempat tinggalnya.
(18)
2
Suatu wilayah atau area yang ditempati oleh sekelompok manusia dinamakan pemukiman. Pemukiman yang baik yaitu pemukiman yang dapat meningkatkan sarana dan prasarana serta fasilitas yang mendukungnya. Bertambahnya penduduk di Indonesia berarti bertambah pula persoalan dalam pembangunan baik perkotaan maupun pedesaan. Persoalan yang dapat timbul dalam wilayah pedesaan antara lain penyediaan areal pemukiman, sarana dan prasarana desa serta penataan ruang. Berdasarkan pendapat di atas, untuk melakukan suatu pembangunan pada suatu daerah khususnya desa, diperlukan perencanaan yang baik agar pembangunan yang dilakukan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, karena pada dasarnya masyarakat yang melaksanakan dan menjadi sasaran dari pembangunan. Pembangunan pada dasarnya sebagai usaha manusia dalam beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya dan usaha di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembangunan harus meliputi semua aspek kehidupan manusia, baik pembangunan dibidang ekonomi, politik, sosial, budaya maupun pendidikan. Pembangunan ekonomi menentukan maju dan mundurnya suatu wilayah. Salah satu wujud dari pembangunan ekonomi adalah dengan membangun fasilitas yaitu pasar untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Langkah inilah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dengan mendirikan pasar yang terletak di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang baru di Desa Bandar Agung.
Pasar adalah suatu tempat yang berfungsi untuk menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. B. Realino dalam Hendro koestoer (2001:182) menyebutkan bahwa di
(19)
3
tempat ini biasanya dijumpai kaum perempuan terutama ibu-ibu yang berusaha untuk mendapatkan kaperluan sehari-hari, terutama yang menyangkut sembilan bahan pokok (sembako).
Berdasarkan pendapat di atas, pasar memiliki fungsi sebagai tempat untuk menjual dan membeli barang-barang kebutuhan penduduk. Pasar dapat berfungsi dengan baik, hendaknya lokasi pasar dekat dengan pemukiman penduduk, karena penduduk pada dasarnya memilih lokasi pasar yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Desa Bandar Agung berdiri pada tanggal 22 februari 1973 yang berasal dari 351 kepala keluarga transmigrasi TNI – AD (TRANSAD). Nama Kampung Bandar Agung berasal dari dua suku kata yaitu Bandar yang berarti tempat berkumpulnya suatu kebaikan sedangkan Agung berarti besar, jadi Bandar Agung adalah tempat berkumpulnya suatu kebaikan yang sangat besar. Luas desa Bandar Agung sendiri saa ini ialah 1.771 ha, dengan jumlah penduduk 5. 548 jiwa.
Pada awal tahun 2004 telah diputuskan untuk membangun dan merenovasi pasar Bandar Agung yang memiliki luas 2 ha. Pembangunan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi pedagang dan memajukan Desa Bandar Agung. Lokasi pasar yang strategis menunjang untuk awal pembangunan yang baik. Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai yang diharapkan mampu menjadi tempat yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai ternyata belum berfungsi dengan optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari luas pasar sekitar 2 ha dengan keseluruhan jumlah kios 460 buah, yang diisi hanya sekitar 130 buah dan
(20)
4
sisanya tidak terpakai. Keberadaan letak lokasi Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai yang dilalui oleh jalan negara untuk menuju ke provinsi lain diharapkan dapat membantu mengembangkan Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai. Pasar yang seharusnya mampu memperbaiki perekonomian dan kemajuan Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai tidak sesuai dengan harapan, karena masih belum ada perubahan. Pada kenyataan yang ada pasar yang telah dibangun dari tahun 2004 sampai saat ini masih belum menampakkan hasil yang maksimal.
Bila dilihat dari pasar di daerah yang lain yang keberadaannya sama dengan pasar Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai mampu berjalan dengan lancar seperti pasar Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar. Perkembangannya bahkan mulai dari awal pembangunan sampai saat ini telah menunjukkan kemajuan. Faktor lain yang mempengaruhi tidaklah hanya memiliki topografi yang datar, melainkan dapat dilihat dari hal lain seperti jumlah penduduknya. Dengan jumlah penduduk 5.548 jiwa dan luas sekitar 1.771 Ha, dirasakan masih mampu menjadi penunjang kemajuan pasar yang telah disediakan. Jauh dekatnya pasar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, merupakan pilihan konsumen untuk mencapai tujuan dan sarana transportasi sebagai penunjang aktivitas manusia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kenyataannya jarak menuju pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai tidaklah begitu jauh dibandingkan dengan pasar yang terletak di Bandar Jaya, akan tetapi penduduk lebih memilih memenuhi kebutuhannya di pasar yang letaknya lebih jauh dari tempat tinggalnya. Suatu tempat membutuhkan aksesibilitas yang baik terlebih dahulu guna kelancaran tempat tersebut pula. Kondisi jalan yang baik
(21)
5
mempengaruhi kelancaran laju transportasi yang tersedia di suatu tempat, sehingga waktu tempuh yang diperlukan akan sedikit. Bila kondisi yang ada tidak sesuai dengan harapan, maka penduduk pun tidak akan selalu memenuhi kebutuhan sehari-harinya di pasar yang dekat tempat tinggalnya. Biaya yang dikeluarkan dan kelengkapaan kebutuhan yang ditawarkan oleh pasar juga menjadi pilihan penduduk untuk berbelanja di pasar tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian bagaimanakah keberadaan lokasi Pasar Bandar Agung bila ditinjauan dari aspek-aspek geografi yang meliputi lokasi relatif, topografi, jarak, aksesibilitas dan jumlah penduduk Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah lokasi relatif mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah? 2. Apakah topografi yang ada mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung Desa
Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah? 3. Apakah jumlah penduduk yang ada mendukung keberadaan Pasar Bandar
Agung Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah?
(22)
6
4. Apakah aksesibilitas yang ada mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi relatif yang mendukung keberadaan Pasar Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.
2. Untuk mendapatkan informasi mengenai topografi yang mendukung keberadaan Pasar Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.
3. Untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi Pasar Desa Bandar Agung mendukung terhadap keberadaan Pasar Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.
4. Untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah penduduk yang mendukung keberadaan Pasar Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.
D. Kegunaan penelitian
1. Merupakan syarat bagi penulis untuk mencapai gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
(23)
7
2. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan di Universitas Lampung.
3. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi lebih lanjut kepada pemerintah guna pembangunan pasar yang selanjutnya.
4. Sebagai bahan informasi dan sumbangan pemikiran bagi penelitian yang sejenis di lokasi lain.
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup objek penelitian adalah Pasar Desa Bandar Agung yang meliputi topografi, jumlah penduduk, dan aksesibilitas yang meliputi jarak tempuh ke Pasar Desa Bandar Agung,waktu tempuh ke Pasar Desa Bandar Agung, dan ongkos yang dikeluarkan penduduk ke Pasar Desa Bandar Agung. 2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah penduduk yang pergi ke Pasar Desa
Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah. 3. Ruang lingkup tempat adalah Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan
Nunyai, Kabupaten Lampung tengah. 4. Ruang lingkup waktu adalah tahun 2013.
5. Ruang Lingkup ilmu adalah Geografi Pembangunan
Menurut Bintarto (1977:7) Geografi pembangunan adalah suatu studi yang memperhatikan aspek-aspek geografi yang menunjang suatu pembangunan. Selanjutnya mengemukakan bahwa Geografi Pembangunan adalah studi yang memperhatikan aspek-aspek geografi yang berupa spek fisik yang meliputi jumlah penduduk, morfologi, iklim, hidrologi, topografi, aspek manusia yang meliputi
(24)
8
jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk, kepadatan penduduk, pola pemukiman penduduk, dan aspek abstrak yang meliputi letak, luas dan batas.
Berdasarkan pendapat di atas maka dalam penelitian ini menggunakan ilmu Geografi Pembangunan sebagai ruang lingkup ilmu, dikarenakan aspek-aspek tersebut merupakan aspek yang mendukung pembangunan salah satunya adalah sarana pelayanan umum khususnya adalah pasar.
(25)
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka
Menurut Bintarto (1977:9) geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menceritakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.
Dari definisi di atas dikemukakan bahwa antara manusia dengan alam memiliki keterkaitan yang saling mempengaruhi. Ilmu geografi sangat berperan penting di dalam mendeskripsikan fenomena-fenomena fisik maupun sosial di permukaan bumi secara teliti, terarah dan harus rasional khususnya mengenai keberadaan lokasi yang berbeda-beda di permukaan bumi sebagai tempat beraktivitas dan tempat hidup manusia. Lokasi pasar perlu dikaji secara teliti guna mengetahui kebaradaan dan kelangsungan pasar yang telah dibangun.
Menurut Nursid Sumaatmadja (1981:130) menyatakan bahwa kelangsungan hidup suatu pemukiman, pusat kegiatan, pelayanan dan kemudahan sosial yang menjamin kebutuhan hidup masyarakat, ditunjang serta dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain penyediaan air, kemiringan lahan, kesuburan tanah, aliran sungai, aliran udara, dan lain-lain. Aspek-aspek yang dikemukakan merupakan aspek-aspek geografis secara fisik namun kelangsungan suatu pusat kegiatan atau fasilitas sosial khususnya pasar juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti lokasi relatif, jaringan transportasi, aksesibilitas, dan lain sebagainya.
(26)
10
Dalam penelitian ini, menggunakan Geografi Pembangunan sebagai ruang lingkup bidang ilmu. Menurut Bintarto (1977:7), Geografi Pembangunan adalah suatu studi yang memperhatikan aspek-aspek geografi yang menunjang suatu pembangunan wilayah. Selanjutnya mengemukakan Geografi Pembangunan adalah studi yang memperhatikan aspek-aspek geografi yang berupa aspek fisik, aspek manusia, dan aspek abstrak.
Dari pendapat di atas, untuk melaksanakan pembangunan harus memperhatikan aspek-aspek geografi baik yang bersifat fisik dan nonfisik agar suatu pembangunan dapat dikatakan bermanfaat. Salah satu pembangunan yang perlu memperhatikan aspek-aspek geografi adalah pasar. Untuk membangun suatu pasar perlu memperhatikan aspek-aspek geografi agar dapat bermanfaat secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
1. Tinjauan Geografis
Tinjauan geografis dalam penelitian ini berdasarkan faktor-faktor geografis dan lingkungan geografis. Daldjoeni (1992:22), mengemukakan bahwa faktor geografis adalah jenis-jenis di dalam faktor alam yang mempunyai pertalian dengan kehidupan manusia dalam arti memberikan fasilitas untuk menghuni permukaan bumi sebagai wilayah.
Faktor - faktor yang mempengaruhi kehidupan manusia, delapan faktor ini oleh para geograf disebut delapan faktor geografis. Seperti yang dikemukakan oleh Daldjoeni (1987:20) bahwa:
Para geograf menunjuk kepada adanya delapan faktor: relasi ruang (lokasi, posisi, bentuk, luas, jarak), relief atau topografi (tinggi rendahnya permukaan bumi),
(27)
11
iklim (dengan permusimannya), jenis tanah (kapur, liat, pasir, gambut), flora dan fauna, air tanah dan kondisi pembuangan air, sumber-sumber mineral (barang-barang tambang) dan relasi dengan lautan.
Faktor-faktor geografis tersebut di atas dapat dibedakan kembali dalam lingkungan geografis berdasarkan unsur-unsur lingkungan geografi. Seperti yang dikemukakan Bintarto (1977:7) bahwa:
Di dalam geografi dikenal empat jenis unsur lingkungan:
a. Unsur Fisik yang meliputi pantai, cuaca, iklim, relief, tanah, mineral, air tanah, jalur pantai, samudera, dan sebagainya.
b. Unsur-unsur biotis, misalnya: tetumbuhan, hewan, dan mikroorganisme (jasad renik).
c. Unsur teknis seperti pergedungan, jaringan jalan, alat transportasi dan komunikasi.
d. Unsur-unsur abstrak seperti bentuk (persegi, bulat, memanjang) dan luas wilayah, lokasi tempat, jarak antara tempat.
Adanya empat jenis unsur-unsur lingkungan menyebabkan adanya pembagian lingkungan geografis atas empat jenis, yaitu lingkungan fisis, lingkungan biotis, lingkungan teknis (artefak), dan lingkungan abstrak.
Berdasarkan pernyataan di atas menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam geografi ternyata sangat luas. Geografi membagi dalam dua faktor, yaitu faktor fisik dan nonfisik. Pertama, geografi fisik mempelajari gejala-gejala alam di permukaan bumi yang meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi, serta tentang proses-proses fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
Sedangkan geografi non fisik mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia di bumi dan interaksinya dengan lingkungan, baik dalam lingkungan sosial,
(28)
12
ekonomi, maupun budaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi fisik mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia.
2. Pasar
Pasar adalah tempat yang berfungsi sebagai tempat yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Menurut Menurut B. Realino dalam Raldi Hendro Koestoer (2001:182), di tempat ini biasanya sering dijumpai kaum perempuan terutama ibu-ibu yang berusaha untuk mendapatkan keperluan sehari-hari, terutama yang menyangkut Sembilan bahan pokok (sembako). Ari Sudarman (1989:7) pasar adalah salah satu pusat pelayanan masyarakat, dimana masyarakat mendapatkan segala barang kebutuhan bagi kelangsungan hidupnya. Pasar juga merupakan suatu tempat dimana pembeli dan penjual saling bertemu untuk membeli dan menjual barang dan jasa atau faktor-faktor lainnya.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa pasar merupakan suatu tempat untuk berinteraksi antara penjual dan pembeli dan bertransaksi barang maupun jasa ataupun faktor-faktor produksi lainnya sebagai salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
B. Rialino dalam Koestoer (2001:183) membedakan pasar tradisional menjadi dua jenis, yaitu pasar lingkungan dan pasar wilayah.
“Pasar lingkungan merupakan pasar yang ukuran luasnya tidak begitu luas dan barang dagangan yang disediakan tidak lengkap sekali. Pasar jenis ini didirikan oleh pemda setempat untuk memenuhi kebutuhan penduduk di desa tertentu. Sedangkan pasar wilayah menyediakan barang yang lebih lengkap dan lebih luas dibandingkan dengan pasar lingkungan”.
(29)
13
Pasar Desa Bandar Agung dapat dikatakan sebagai pasar lingkungan karena hanya memiliki luas 2 hektar dan barang yang diperjual belikan tidak lengkap dan hanya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Agar Pasar Bandar Agung dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat hendaknya dalam pembangunan Pasar Bandar Agung perlu memerhatikan lokasi relatif, topografi, jumlah penduduk, dan aksesibilitas keberadaan Pasar Bandar Agung.
3. Lokasi
Lokasi suatu wilayah sangat mempengaruhi kemajuan dan kelancaran suatu pempangunan wilayah. Sumaatmaja (1998:118) mengemukakan bahwa lokasi dalam ruang, dapat dibedakan antara lokasi absolute dengan lokasi relatif. Lokasi absolut suatu tempat atau suatu wilayah, yaitu lokasi yang berkenaan dengan posisinya menurut garis lintang dan garis bujur atau berdasarkan jaring-jaring derajat. Sumaatmaja (1998:119) memberikan pengertian yaitu lokasi relatif suatu tempat atau suatu wilayah, yaitu lokasi tempat atau wilayah yang bersangkutan berkenaan dengan hubungan tempat atau wilayah itu dengan faktor alam atau faktor budaya yang ada disekitarnya. Jadi lokasi relatif ini ditinjau dari posisi suatu tempat atau suatu wilayah terhadap kondisi wilayah-wilayah yang ada disekitarnya. Lokasi relatif suatu wilayah dapat memberikan gambaran tentang kemajauan suatu wilayah dan hubungan atau interaksi wilayah tersebut dengan wilayah lainnya serta faktor-faktor yang mendorong atau menghambat perkembangan wilayah tersebut. Hal ini selalu dikaitkan pula dengan alokasi geografis dari sumber daya yang terbatas yang pada gilirannya akan berpengaruh dan berdampak terhadap lokasi berbagai aktivitas baik ekonomi maupun sosial. Losch dalam Tarigan (2006:101) mengatakan bahwa lokasi penjual sangat
(30)
14
berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari pasar, konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjualan (pasar) semakin mahal.
Lokasi sebuah pasar menurut David Dewar dan Vanessa W (1990 : 14), merupakan faktor yang penting atau berpengaruh pada keberhasilan pasar tersebut. Tiga faktor utama yang mempengaruhi lokasi pasar adalah :
1. Suatu pasar mampu berkembang secara baik karena berada pada lokasi yang begitu dekat dengan pergerakan orang banyak, berada pada kumpulan pedagang formal yang lain, pusat atau konsentrasi industri, sekitar terminal transportasi umum, serta lokasi yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.
2. Lokasi yang dekat dengan sumber-sumber persediaan barang yang diperjual belikan.
3. Lokasi yang dekat dengan pembeli atau pengguna pasar.
Berdasarkan pendapat tersebut, lokasi pasar yang strategis harus berada pada wilayah konsentrasi penduduk karena penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya cenderung memilih lokasi pasar yang terdekat dengan tempat tinggalnya karena lebih efektif dan efisien.
4. Topografi
Topografi adalah perbedaan tinggi rendahnya daerah di permukaan bumi. Semakin curam berarti lahan tersebut mempunyai kemiringan yang semakin besar. Lahan yang baik untuk dijadikan atau dikembangkan sebagai areal
(31)
15
pemukiman adalah lahan yang relatif datar, memiliki kemiringan yang kecil, sehingga mempunyai potensi pengembangan yang besar (M. Suparno Sastra dan Marlina Endy, 2005:139). Oleh karena itu suatu daerah pemukiman memerlukan kondisi topografi yang baik untuk dapat berkembang dengan baik.
Menurut Harjowigeno, mengklasifikasikan kemiringan lereng yang sesuai dengan tempat tinggal, seperti yang ada pada Tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Klasifikasi Kemiringan Lereng Sesuai Tempat Tinggal
No Kriteria Kemiringan Lereng Besar Sudut Lereng kriteria
1 Datar – berombak < 8% Baik
2 Berombak – bergelombang 8 – 15% Sedang 3 Bergelombang – terjal > 15% Buruk Sumber: Hardjowigeno dalam I Gede Sugiyanta (2006:84)
Berdasarkan Tabel 1 di atas, wilayah yang baik untuk dijadikan sebagai lokasi pasar adalah wilayah yang memiliki kemiringan lereng < 8 %.
Topografi yang relatif datar akan membuat daerah itu akan cepat berkembang, informasi-informasi yang baru akan mudah didapat dari daerah yang lain sebab daerah yang relatif datar akan mudah dijangkau atau didatangi dengan alat transportasi. Umumnya daerah yang topografinya relatif datar dilengkapi dengan jaringan transportasi yang lengkap pula, berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang yang datang ke daerah tersebut akan membuat daerah itu mengalami perkembangan yang cepat.
(32)
16
5. Jumlah Penduduk
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan regional maupun nasional adalah persebaran penduduk. Persebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan adanya kesenjangan dalam pembangunan sarana dan prasarana bagi masyarakat teraglomerasi dan kepadatan penduduk yang cukup padat sampai padat. N. Daldjoeni (1992:99) menyatakan aglomerasi dapat berfungsi mengurangi jarak total yang semestinya ditempuh, sehingga hal itu termasuk pemuasan secara geografis, juga menguntungkan dalam arti ekonomis, karena dengan berbuat sedikit saja dapat diperoleh hasil yang banyak.
Djojodipuro (1992:135) menyatakan bahwa:
Jumlah untuk penduduk dapat meliputi beberapa puluh keluarga bagi suatu toko atau beberapa ratus keluarga bagi suatu pasar harian. Kalau jumlah tersebut jatuh dari jumlah tertentu, maka pelayanan akan menjadi mahal dan kurang efisien. Sebaliknya bila meningkat di atas umlah tertentu, pelayanan akan menjadi kurang baik dan kurang efisien. Bila kegiatan tersebut menyangkut jual beli maka jumlah penduduk dibawah ambang penduduk akan mengakibatkan terjadinya kerugian dan dapat mengancam kegiatan yang bersangkutan untuk tutup dalam jangka waktu yang panjang. Sebaliknya jika meningkat di atas ambang penduduk, maka kegiatan yang bersangkutan akan memperoleh keuntungan dan akan mengundang entri dalam jangka waktu tertentu memperpanjang persaingan.
Berdasarkan pendapat di atas, untuk melaksanakan pembangunan pasar yang perlu diperhatikan adalah ambang penduduk yang dapat dilayani oleh pasar, sehingga pasar akan berjalan lancar dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat berfungsi dan berkembang dengan baik.
Raldi Hendro Koestoer (1995:138-139)menyatakan hubungan antar jumlah penduduk dengan penyelenggara fasilitas perbelanjaan sebagai berikut:
(33)
17
Bagi suatu lingkungan yang jumlah penduduknya 2500 jiwa diperlukan penyelenggaraan fasilitas perbelanjaan untuk kebutuhan sehari-hari seperti toko dan lain-lain.Bagi suatu lingkungan yang jumlah penduduknya 3000 jiwa disediakan fasilitas perbelanjaan lingkungan yang bersifat lebih lengkap daripada pertokoan. Disamping pertokoan juga terdapat pasar, bengkel-bengkel operasi kecil. Bagi lingkungan yang penduduknya sekitar 12000 jiwa diperlukan fasilitas pertokoan yang lebih besar, yaitu pusat perbelanjaan dan niaga kecamatan. Fasilitas ini tidak hanya melayani kebutuhan sehari-hari tetapi juga dilengkapi fasilitas niaga yang lebih besar dan lebih luas, bank, industri berunit produksi, dan tempat hiburan.
Berdasarkan pendapat diatas pelayanan yang dapat menyediakan kebutuhan kehidupan penduduk adalah pasar. Jadi semakin besar tingkat perkembangan penduduk suatu daerah semakin mendukung perkembangan fasilitas-fasilitas umum yang salah satunya yaitu pasar.
6. Aksesibilitas
Daili dalam Jayadinata (1995:88) berpendapat bahwa aksesibilitas adalah kemampuan orang untuk mencapai tempat tujuan dimana ia dapat melaksanakan kegiatan tertentu. Pasar merupakan salah satu tempat tujuan seseorang dapat melaksanakan kegiatan tertentu sehingga pasar harus mudah dijangkau oleh seseorang. Hal ini sesuai dengan pendapat Djojodipuro (1992:4) yang menyatakan bahwa
“Jangkauan pasar atau aktivitas jasa adalah jarak yang seseorang bersedia untuk menempuhnya untuk mendapatkan jasa yang bersangkutan, lebih jauh dari jarak ini, orang yang bersangkutan akan mencari tempat yang lain yang lebih dekat untuk memenuhi akan kebutuhan dan jasa yang sama. Jangkauan pasar tidak hanya ditentukan oleh jarak. Akan tetapi, lebih banyak dipengaruhi oleh lancar waktu yang terbatas dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai pasar tertentu”. Rondinelli (1985) dalam Raldi Hendro Koestoer (1995:78) mengembangkan teori ini dan mencatat bahwa aksesibilitas dihitung berdasarkan jumlah waktu dan jarak
(34)
18
yang dibutuhkan oleh seseorang dalam menempuh perjalanan antara tempat dimana dia bertempat tinggal dan dimana fungsi-fungsi fasilitas berada.
Sedangkan menurut Departemen Pertanian Direktorat Jendral Kehutanan (1995). Aksesibiltas (tingkat keterjangkauan) merupakan kemampuan untuk mencapai suatu tempat tujuan tertentu, dapat dengan mudah, atau sebaliknya sulit untuk dijangkaunya, aksesibilitas dapat diukur dengan beberapa parameter yaitu, jarak tempuh, waktu tempuh, kondisi jalan, jaringan transportasi, frekuensi kendaraan, lokasi serta biaya yang dikeluarkan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa aksesibilitas sangat menentukan gerak manusia dalam beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Apabila suatu lokasi memiliki aksesibilitas yang mudah dijangkau maka lokasi tersebut akan cepat berkembang.
B.Kerangka Pikir
Berbagai macam faktor terutama dari segi geografis atau non geografis merupakan unsur penting dalam sebuah pembangunan khususnya pasar. Faktor-faktor geografis tersebut diantaranya lokasi yang strategis yang dapat menunjang aktivitas penduduk yaitu dapat memberikan kemudahan penduduk dalam mendapatkan sarana angkutan sehingga dapat memudahkan penduduk dalam mencapai tujuan di mana ia dapat melakukan kegiatan tertentu.
Faktor geografis merupakan unsur penting bagi suatu keputusan untuk menentukan suatu perencanaan dan pembangunan suatu wilayah. Dalam pembangunan sebuah pasar banyak sekali faktor geografis yang mempengaruhi
(35)
19
diantaranya faktor fisis yaitu lokasi relatif, topografi, dan aksesisibilitas. faktor non fisisnya yaitu jumlah penduduk.
Pemilihan lokasi pasar harus mengacu kepada berbagai macam faktor utama dari segi geografis atau lingkungannya daripada sekedar mementingkan keuntungan materil, sehingga dapat bermanfaat bagi penduduk. faktor-faktor utama dalam pembangunan pasar yaitu lokasi yang strategis. Topografi yang sesuai dengan pembangunan. Jumlah penduduk untuk mendukung keberadaan pasar dan aksesibilitas sebagai penunjang untuk mencapai tempat yang akan dituju oleh penduduk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini :
]
Gambar 1. Kerangka Pikir
Lokasi relatif topografi
Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung Kecamatan
Terusan Nunyai
(36)
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, menurut Moh. Nasir (1983:54), metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek , suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Menurut M. Ali (1985:120) metode deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.
Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mempelajari masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat sebagai hasil dari hubungan antara gejala fisik maupun sosial yang terjadi di muka bumi. Data yang diperoleh dihitung berdasarkan analisis data setiap variabel, hasilnya dianalisis dan disimpulkan untuk menggambarkan keadaan yang terjadi dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi tentang tinjauan geografi terhadap lokasi Pasar Bandar Agung di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah.
B. Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah lokasi Pasar Bandar Agung Terusan Nunyai. Penelitian ini juga menggunakan responden untuk memperoleh data yang berkaitan dalam penelitian di Lokasi Pasar Bandar Agung
(37)
21
Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai. Pengambilan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sample yang dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2006:139).
Responden dalam penelitian ini yaitu warga Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai yang terdiri dari enam RW yang diambil sesuai dengan kebutuhan peneliti, dan warga yang diambil dari tiap-tiap RW sebanyak lima responden yang bertempat tinggal di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai. Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini sebanyak tiga puluh orang.
A. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel 1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah penelitian ataupun yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (suharsimi Arikunto, 2006: 118). Berdasarkan pendapat tersebut, maka variabel dalam penelitian ini adalah tinjauan geografi terhadap lokasi Pasar Bandar Agung di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah, yang meliputi lokasi relatif, topografi, jumlah penduduk, jarak, dan aksesibilitas.
(38)
22
2. Definisi Oprasional Variabel a. Lokasi Relatif
Lokasi relatif merupakan lokasi suatu tempat ditinjau dari posisi suatu tempat terhadap tempat atau wilayah-wilayah yang ada disekitarnya. Suatu daerah yang memiliki jumlah penduduk banyak merupakan salah satu syarat yang perlu dipertimbangkan untuk menjadi sebuah pasar.
b. Topografi
Topografi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbedaan tinggi rendahnya permukaan bumi. Semakin curam berarti lahan tersebut mempunyai kemiringan yang semakin besar. Lahan yang baik adalah lahan yang relatif datar, memiliki kemiringan yang kecil, sehingga baik untuk dijadikan areal pemukiman.
Dilihat dari kemiringan lerengnya sesuai dengan kriteria kemiringan lereng untuk pemukiman. Kriteria kemiringan lereng atau area dibagi dalam tiga kriteria, yaitu: Tabel 2. Kriteria Kemiringan Lereng Untuk Daerah Pemukiman.
No Kemiringan Lereng / bentuk Wilayah / Kriteria
1 < 8% Datar Baik
2 8 – 15% Landai sedang
3 > 15% curam buruk
Sumber : Hardjowigeno dalam I Gede Sugiyanta (2006:84)
c. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah banyak sedikitnya penduduk yang menempati suatu wilayah. Marsudi Djojodipuro (1992:30), menyatakan bahwa makin dekat ia berada dekat konsumen, makin besar
(39)
23
kemungkinan konsumen akan membeli barang yang di perlukan. Berdasarkan kalimat di atas maka dapat diartikan bahwa sebuah pasar akan lebih baik apabila berada pada lingkungan dengan jumlah penduduk yang banyak.
d. Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan kemampuan untuk mencapai atau bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dalam satu wilayah. Aksesibilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat kemudahan untuk mencapai suatu tempat yang dalam hal ini adalah Pasar Bandar Agung di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai yang meliputi jarak tempuh, waktu tempuh, kondisi jalan, jaringan transportasi, frekuensi kendaraan, dan biaya yang dikeluarkan. Dalam penelitian ini aksesibilitas diklasifikasikan menjadi mudah, sedang, dan sulit. a. Aksesibilitas mendukung apabila skor yang diperoleh >16
b. Aksesibilitas cukup mendukung apabilah skor yang diperoleh 11 – 15 c. Aksesibilitas tidak mendukung apabila skor yang diperoleh 6 – 10
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi
Pengambilan data penelitian dilakukan dengan pengamatan pada saat datang langsung ke lokasi penelitian. Peneliti juga dapat mencatat keadaan daerah yang akan diteliti sesuai kebutuhan data yang dibutuhkan. Adapun data yang dikumpulkan yaitu data tentang topografi dan aksesibilitas.
(40)
24
2. Teknik Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang diigunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang belum diketahui (Suharsimi Arikunto, 2006:151).
Teknik kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data dari responden dalam hal ini adalah pendapat-pendapat penduduk yang berada di Desa Bandar Agung yang meliputi lokasi relatif, jumlah penduduk, dan aksesibilitas.
3. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk mengambil data yang sifatnya sekunder baik berupa catatan-catatan, laporan dan keterangan yang diperoleh dari monografi Desa Bandar Agung berupa data mengenai jumlah penduduk, persebaran penduduk, luas wilayah, peta administrasi kelurahan dan data lainnya yang mendukung penelitian ini.
E. Teknik Analisis Data 1. Lokasi Relatif
Analisis data menggunakan scoring. Rumus =
n b -a
K
Keterangan : K : interval kelas a : skor tertinggi b : skor terendah n : jumlah kelas
(41)
25
Tabel 3. Skor Untuk Menilai Lokasi Relatif Yang Berada di Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agungnn
Variabel Parameter Jarak skor
Lokasi relatif
Pusat Industri
Dekat (0km-5km) 2 Jauh(6km-10km) 1 Terminal
Transportasi
Dekat(0km-5km) 2 Jauh(6km-10km) 1 Sumber Barang yang
dijualbelikan
Dekat(0km-5km) 2 Jauh(6km-10km) 1 Pemukiman Padat
Penduduk
Dekat(0km-5km) 2 Jauh(6km-10km) 1
Berdasarkan variabel lokasi relatif didapat jumlah (n) = 4 dan dari hasil perhitungan maka didapat skor tertinggi (a) = 8 dan skor terendah (b) = 4 maka diperoleh interval kelas sebagai berikut :
1 4 4 -8 K
Maka lokasi relatif digolongkan menjadi :
a. dikatakan strategis jika skor yang diperoleh 7-8 b. dikatakan cukup strategis jika skor yang diperoleh 5-6 c. dikatakan kurang strategis jika skor yang diperoleh 3-4 2. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk dianalisis dengan model gravitasi untuk potensi penduduk dihitung dengan rumus :
(42)
26
Keterangan :
PP1 = potensi penduduk di tempat 1
J1.2 = jarak antara tempat 1 dengan tempat 2
J1. = jarak antara tempat 1 dengan tempat terdekat dengan tempat 1 J1.n = jarak antara tempat 1 dengan tempat n
a = konstanta empirik (1)
b = eksponen jarak yang mempunyai nilai-nilai dalam model gravitasi yang asli
3. Topografi
Analisis data untuk mengetahui kondisi topografi Desa Bandar Agung sebagai tempat adanya Pasar Bandar Agung dapat diketahui dengan melihat Peta Topografi yang ada. Dengan melihat peta tersebut, maka dapat diketahui kemiringan lereng berdasarkan warna pada peta kemudian dideskripsikan.
4. Aksesibilitas
Analisis data yang digunakan menggunakan rumus Scoring. Rumus
n b -a
K
Keterangan : K : interval kelas a : skor tertinggi b : skor terendah n : jumlah kelas
(43)
27
Tabel 4. Skor Untuk Menilai Variabel Aksesibilitas Menuju Pasar Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah
Variabel Parameter Kriteria Skor
Aksesibilitas/ tingkat keterjangkau an
a.Jarak tempuh
b. Waktu tempuh
c. Kondisi jalan
d. Jaringan transportasi e. Frekuensi
kendaraan f. Biaya yang
dikeluarkan
- Lebih dari 2 km - 1 km sampai 2 km - kurang dari 1 km - lebih dari ½ jam
- 15 menit sampai ½ jam - kurang dari 15 menit - Jalan tanah
- Jalan aspal kondisi berlubang
- Jalan aspal kondisi baik - Sedikit
- Cukup banyak - Banyak
- Sukar/ 0-3 kali/hari - Sedang/4-7 kali/hari - mudah/ 8-11 kali/hari - ≤ Rp 2500
- Rp 2600 sampai Rp 4000 - > Rp 4000
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Jumlah Skor tertinggi = 18 Skor terendah = 6
Untuk mengukur aksesibilitas atau tingkat keterjangkauan suatu wilayah dapat dilakukan dengan menggunakan teknik skoring dengan menggunakan rumus model sturge maka diperoleh interval kelas sebagai berikut :
4 3 6 -18 K
Dengan demikian interval aksesibilitasnya adalah :
d. Aksesibilitas mendukung apabila skor yang diperoleh 15-18
e. Aksesibilitas cukup mendukung apabilah skor yang diperoleh 11 – 14 f. Aksesibilitas tidak mendukung apabila skor yang diperoleh <11
(44)
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian deskripsi data primer yang telah dianalisis, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Lokasi relatif tidak mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai karena masyarakat lebih memilih untuk belanja di warung atau di pedagang keliling.
2. Topografi mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai karena sebagian besar daerahnya termasuk dataran rendah.
3. Jumlah penduduk tidak mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung karena sedikitnya jumlah penduduk di Desa Bandar Agung mengakibatkan daya beli rendah.
4. Aksesibilitas tidak mendukung karena jarak tempuh yang jauh untuk mencapai pasar sehingga membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal.
B. SARAN
Berdasarkan deskripsi data dan analisis data agar Pasar Bandar Agung kembali aktif maka disarankan :
1. Membangun sebuah pasar ditempat yang strategis yang dapat dijangkau oleh semua penduduk.
(45)
56
2. Melengkapi barang-barang yang ada di pasar agar penduduk lebih menyukai berbelanja di pasar dari pada berbelanja di warung.
3. Mempermudah aksesibilitas untuk menuju pasar agar minat penduduk datang ke pasar meningkat.
(46)
DAFTAR PUSTAKA
B. Realino. 2001. Persebaran Pasar Dan Perkotaan Di Kotamadya Jakarta Timur dalam Raldi Hendro Koestoer, dkk (penyunting). Dimensi Keruangan Kota: Teori dan kasus. Jakarta: UI. Press.
Bintarto, R. 1977. Geogragi Sosial. Jogjakarta: U.P Spring.
Bintarto, R dan Sarastopo Hadisumarno. 1987. Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES.
Djojodipuro. Marsudi. 1992. Teori Lokasi. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. Johnson, E. A. J. (1975). The Organization Of Space in Developing Tries. Harvard University Press, London.
Koestoer, Raldi Hendro. 1995. Perspektif Lingkungan Desa Kota: Teori dan Kasus. Jakarta: UI. Press.
Mantra, Ida Bagus. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mustofa, Bisri dan Sektiyawan, Inung. 2008. Kamus Lengkap Geografi. Yogyakarta: Panji Pustaka Yogyakarta.
Nurhanifah, Heni. 2003. Tinjauan Geografi Terhadap Lokasi Pasar sukarame di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung (skripsi). Program Studi Geografi Pendidikan Geografi. Jurusan IPS. Fakultas dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Sajogyo dan Sajogyo, Pudjiwati. 1984. Sosiologi Pedesaan. Bogor: Gadjah Mada University Press.
Sudarman, Ali. 1989. Teori Ekonomi Makro I. Yogyakarta: BPFE.
Sugiyanta, I Gede. 2006. Geomorfologi II. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.
(47)
Sumaaatmaja, Nursid. 1988. Studi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni.
Suparno, Satra M dan E. Marlina. 2005. Perencanaan dan Pengembangan Perumahan. Yogyakarta: Andi Offset
(48)
Judul Penelitian :
Tinjauan Geografi Lokasi Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2013.
Petunjuk Pengisian :
1. Untuk pertanyaan yang telah tersedia jawabannya pilih jawaban yang sesuai dengan keadaan dengan memberi tanda (x).
2. Isilah titik-titik dengan jawaban yang singkat dan jelas.
Identitas responden :
Nama :
Umur :
Pendidikan : Jumlah keluarga :
1. Berapa kali bapak/ibu pergi ke pasar dalam waktu satu minggu?
1 kali 2 kali lebih 2 kali tidak tentu sebutkan alasannya a. Pasar Bandar Agung … ….. …. kali …………
b. Pasar Tempel … ….. …. kali …………
c. Warung … …. …. Kali …………
(49)
2. Menggunakan apakah Bapak/Ibu bila pergi belanja? Jalan
kaki sepeda Naik
Naik motor
Naik
angkot Ojek a. Ps. Bandar Agung
b. Pasar Tempel c. Warung
d. Lain-lain, sebutkan
3. Apabila menggunakan jasa transportasi, berapakah Bpk/Ibu ganti kendaraan?
a. Pasar Bandar Agung kali
b. Pasar Tempel kali
c. Warung kali
d. Lain-lain, sebutkan kali
4. Berapa ongkos transportasi yang bapak/Ibu keluarkan untuk pergi dan pulang ke dan dari tempat belanja?
Tanpa Biaya
Naik angkot dengan ongkos
Ojek dengan ongkos
a. Ps. Bandar Agung Rp. Rp.
b. Ps. Tempel Rp. Rp.
c. Warung Rp. Rp.
d. Lain-lain, sebutkan Rp. Rp.
5. Berapa jarak antara tempat tinggal Bpk/Ibu dengan tempat belanja?
a. Pasar Bandar Agung m/km
b. Pasar tempel m/km
c. Warung m/km
d. Lain-lain m/km
6. Menurut pendapat Bapak/Ibu bagaimanakah jarak tempat belanja dari tempat tinggal Bapak/Ibu?
(50)
Dekat Jauh Sangat Jauh a. Pasar Bandar Agung
b. Pasar temple c. Warung
d. Lain-lain, sebutkan
7. Berapakah waktu yang diperlukan dari tempat tinggal Bapak/Ibu menuju tempat belanja?
a. Pasar Bandar Agung jam
b. Pasar temple jam
c. Warung jam
d. Lain-lain, sebutkan , jam
8. Apakah transportasi dari tempat tinggal Bapak/Ibu menuju tempat belanja sudah lancar?
Sudah lancar Belum lancar a. Pasar Bandar Agung
b. Pasar tempel c. Warung
d. Lain-lain, sebutkan
9. Ada berapa alternatif jalan menuju tempat belanja dari tempat tinggal bapak/ibu?
a. Pasar Bandar Agung b. Pasar tempel
c. Warung
(51)
10. Jenis jalan apakah yang Bapak/Ibu lalui apabila pergi ke tempat belanja? Jalan aspal Jalan batu Jalan tanah a. Pasar Bandar Agung
b. Pasar temple c. Warung
d. Lain-lain, sebutkan
11. Apakah perlu adanya perbaikan kondisi jalan yang ada saat ini? a. Perlu dengan alasan
b. Tidak pelu dengan alasan
12. Dimanakah Bpk/Ibu memperoleh bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari? Bahan pokok Ps.BA Ps.tempel warung Lain-lain,sebutkan Beras
Minyak goreng Minyak tanah Gula pasir Garam Sabun Sayur mayur Pakaian Tekstil kasar
13. Apakah semua kebutuhan pokok pada no.12 yang diperlukan tersedia di Pasar Bandar Agung?
a. Tersedia b. Tidak tersedia
14. Bila tidak tersedia, kemanakah Bpk/Ibu belanja untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut?
(52)
15. Selain untuk belanja kebutuhan pokok seperti pada no.12, untuk keperluan apa pergi ke pasar?
a. Membeli kebutuhan lainnya, sebutkan b. Menjual barang-barang lain, sebutkan c. Menjual hasil pertanian, sebutkan
16. Pada no.15 bila Bpk/Ibu tidak ke Pasar Bandar Agung, kemanakah Bpk/Ibu pergi?
a. Pasar tempel b. Warung
c. Lain-lain, sebutkan
17. Menurut Bpk/Ibu apakah barang-barang yang dijual di Pasar bandar Agung sudah lengkap?
a. Sudah
b. Belum, contoh
18. Menurut Bapak/Ibu bagaimanakah harga barang-barang yang dijual di pasar Bandar Agung bila dibandingkan dengan dengan harga barang-barang yang sejenis di tempat belanja yang lain?
a. Sama
b. Lebih murah, contoh ……….. c. Lebih mahal, contoh ………
19. Menurut pengmatan Bapak/Ibu apakah penduduk di sekitar tempat tinggal Bapak/Ibu berbelanja di Pasar Bandar Agung?
a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu
(53)
20. Apakah Bapak/Ibu masih berminat belanja ke Pasar Bandar Agung? a. Masih
b. Tidak, dengan alasan ……….
21. Apabila Bapak/Ibu masih belanja ke Pasar Bandar Agung, barang-barang apakah yang dibeli oleh Bapak/Ibu?
a. Bahan kebutuhan pokok sehari-hari (beri tanda “X” pada bahan-bahan yang Bapak/Ibu beli di Pasar Bandar Agung)!
1. Beras
2. Minyak goring 3. Minyak tanah 4. Gula putih 5. Garam 6. Sabun 7. Sayur mayor 8. Pakaian 9. Tekstil kasar
b. Membeli barang-barang kebutuhan lainnya, sebutkan ………. 22.Selain membeli bahan-bahan kebutuhan pokok, apakah Bapak/Ibu membeli
barang-barang kebutuhan lain di Pasar Bandar Agung? a. Ya
(54)
23. Bila iya, barang-barang apakah yang Bapak/Ibu beli di Pasar Bandar Agung? a. Barang-barang hasil pertanian
b. Barang-barang kebutuhan lainnya, sebutkan………. 24. Bila Bapak/Ibu sudah tidak belanja ke Pasar Bandar Agung, kemanakah
Bapak/Ibu belanja? a. Pasar tempel b. Warung
c. Lain-lain, sebutkan ………
25. Menurut Bapak/Ibu apakah perlu didirikan pasar lain selain pasar Bandar Agung?
a. Perlu dengan alasan ………. b. Tidak perlu dengan alasan ………
(55)
Data Responden
No Nama
responden
Umur
(Th) Pendidikan
∑ Anak
Tempat Belanja Dalam 1 Minggu Pasar BA Pasar
Tempel warung
1 Nil 47 D3 3 1 1 √
2 Ani 48 SMA 4 - - √
3 Budi 50 SMA 2 - 1 √
4 Aswin 51 SMA 2 3 1 √
5 Wiwik 34 SMP 3 4 1 √
6 Samsul 66 SD 5 3 1 √
7 Endang 54 D3 4 - - √
8 Ba’i 52 SMA 4 4 - √
9 Sugeng 37 SMA 3 1 - √
10 Sutrisno 47 SMA 4 - 1 √
11 Ujang 40 SMP 2 1 - √
12 Yuges 46 SMA 2 4 - √
13 Said 51 SMA 6 2 - √
14 Mak Lana 50 SMP 5 - 2 √
15 Heri Tukung 52 SMA 4 2 - √
16 Yunis 46 SMA 3 - 1 √
17 Sutikno 37 SMA 2 - 1 √
18 Tata 32 SMA 1 1 - √
19 Jumiran 54 S1 4 1 - √
20 Tatok 51 SMA 1 3 - √
21 Wul 45 SMA 2 2 - √
22 Endah 49 SMA 4 - 2 √
23 Suradi 51 SMA 4 1 - √
24 Wati 53 SMA 3 3 - √
25 Sutining 57 SMA 3 2 - √
26 Ros 50 SMA 3 2 1 √
27 Mahfud 52 SMA 5 2 1 √
28 Dwi 47 SMA 7 1 - √
29 Joko 46 SMA 3 1 1 √
(56)
Hasil Rekapitulasi
No
Sarana ke Pasar Jarak Tempuh (Km) Pendapat Responden Terhadap Jarak Tempuh
Ps. BA
Pasar
Tempel Warung Ps. BA (Km)
Pasar Tempel
(Km)
Warung
(Km) Ps. BA
Pasar
Tempel Warung 1 Angkot Angkot Jalan kaki 1 1 0,010 Dekat Jauh Dekat 2 Angkot Angkot Jalan kaki 1,5 1 0,015 Jauh Jauh Dekat 3 Angkot Angkot Jalan kaki 1,5 0,500 0,018 Jauh Dekat Dekat 4 Angkot Angkot Jalan kaki 0,400 0,600 0,025 Dekat Dekat Dekat 5 Ojek Angkot Jalan kaki 1 0,500 0,012 Dekat Dekat Dekat 6 Jalan kaki Angkot Jalan kaki 0,500 0,800 0,020 Dekat Jauh Dekat 7 Motor Angkot Jalan kaki 1,5 0,500 0,015 Jauh Dekat Dekat 8 Motor Angkot Jalan kaki 1 0,700 0,012 Dekat Jauh Dekat 9 Angkot Angkot Jalan kaki 0,800 0,500 0,010 Dekat Jauh Dekat 10 Motor Angkot Jalan kaki 0,800 1 0,020 Dekat Jauh Dekat 11 Motor Angkot Jalan kaki 2,5 1 0,020 Jauh Jauh Dekat 12 Angkot Motor Jalan kaki 2,5 1 0,025 Jauh Jauh Dekat 13 Motor Motor Jalan kaki 3 0,800 0,020 Sangat jauh Dekat Dekat 14 Motor Motor Jalan kaki 0,500 0,500 0,017 Dekat Dekat Dekat 15 Sepeda Angkot Jalan kaki 3 0,800 0,018 Sangat jauh Jauh Dekat 16 Motor Angkot Jalan kaki 0,500 0,800 0,020 dekat Jauh Dekat 17 Angkot Angkot Jalan kaki 3 0,700 0,015 Sangat jauh Jauh Dekat 18 Ojek Angkot Jalan kaki 0,500 0,900 0,015 Dekat Jauh Dekat 19 Angkot Angkot Jalan kaki 2,5 1 0,015 Jauh Jauh Dekat 20 Motor Angkot Jalan kaki 1 0,600 0,017 Dekat Dekat Dekat 21 Sepeda Angkot Jalan kaki 3 1 0,018 Sangat jauh Jauh Dekat 22 Jalan kaki Angkot Jalan kaki 1 0,600 0,015 Dekat Jauh Dekat 23 Angkot Angkot Jalan kaki 1 1 0,017 Dekat Jauh Dekat 24 Angkot Angkot Jalan kaki 1,5 0,800 0,015 Jauh Jauh Dekat 25 Angkot Motor Jalan kaki 2,5 1 0,020 Jauh Jauh Dekat 26 Ojek Angkot Jalan kaki 3 1 0,018 Sangat jauh Jauh Dekat 27 Motor Angkot Jalan kaki 3 1 0,015 Sangat jauh Jauh Dekat 28 Motor Angkot Jalan kaki 0,500 0,800 0,018 Dekat Jauh Dekat 29 Jalan kaki Angkot Jalan kaki 1 0,500 0,017 Dekat Dekat Dekat 30 Angkot Angkot Jalan kaki 1,5 0,500 0,015 Jauh Dekat Dekat
(57)
Data Rekapitulasi
No
Waktu Tempuh (menit) Ongkos Transportasi Pasar
BA
Pasar
Tempel warung
Pasar BA
Pasar
Tempel Warung
Pasar BA Pasar Tempel
1 15 15 5 3.000 3.000 - Mahal Mahal
2 30 15 7 3.000 3.000 - Mahal Murah
3 30 10 8 3.000 3.000 - Mahal Murah
4 10 10 10 3.000 3.000 - Mahal Murah
5 15 10 7 5.000 3.000 - Sangat mahal Sangat mahal
6 10 10 9 - 3.000 - Mahal Murah
7 20 7 7 - 3.000 - Murah Murah
8 15 9 5 - 3.000 - Mahal Mahal
9 8 8 5 3.000 3.000 - Murah Murah
10 8 15 10 - 3.000 - Murah Murah
11 20 15 10 - 3.000 - Murah Murah
12 20 15 8 3.000 - - Murah Murah
13 35 13 7 - - - Mahal Mahal
14 10 10 7 - - - Mahal Mahal
15 20 15 7 - 3.000 - Mahal Mahal
16 10 18 10 - 3.000 - Mahal Mahal
17 35 15 5 3.000 3.000 - Murah Murah
18 10 14 5 5.000 3.000 - Sangat mahal Sangat mahal
19 20 15 5 3.000 3.000 - Mahal Mahal
20 15 11 5 - 3.000 - Murah Murah
21 35 18 10 - 3.000 - Murah Murah
22 15 11 5 - 3.000 - Murah Murah
23 15 18 5 3.000 3.000 - Mahal Mahal
24 30 12 5 3.000 3.000 - Mahal Mahal
25 20 15 8 3.000 - - Mahal Mahal
26 40 20 10 5.000 3.000 - Sangat mahal Sangat mahal
27 35 15 5 - 3.000 - Mahal Murah
28 10 12 10 - 3.000 - mahal Murah
29 15 10 8 - 3.000 - Murah Murah
(58)
Hasil Rekapitulasi
No
Keadaaan Transportasi Alternatif Jalan Jenis Jalan Yang Dilalui Ps.
BA
Ps.
Tempel Warung Ps. BA
Ps.
Tempel Warung Ps. BA
Ps. Tempel
Warung
1 BL L L 2 1 1 Batu,aspal Aspal Aspal
2 BL L L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Aspal
3 BL L L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Aspal
4 BL BL L 1 1 1 Tanah,aspal Batu,aspal Batu
5 BL L L 1 2 1 Batu,aspal Batu,aspal Batu
6 BL BL L 2 1 1 Batu,aspal Tanah,aspal Batu
7 L L L 2 1 1 Batu,aspal Tanah,aspal Batu
8 BL L L 2 1 1 Tanah,aspal Tanah,aspal Batu
9 L BL L 1 1 1 Batu,aspal Batu,aspal Aspal
10 BL BL L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Batu
11 BL BL L 1 1 1 Batu,tanah Aspal Tanah
12 BL BL L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Tanah
13 L L L 2 1 1 Batu,aspal Aspal Batu
14 L L L 1 1 1 Batu,tanah Aspal Aspal
15 L BL L 1 1 1 Aspal Batu,aspal Aspal
16 L L L 1 1 1 Aspal Batu,aspal Aspal
17 BL BL L 1 1 1 Aspal Aspal Tanah
18 BL L L 1 1 1 Aspal Aspal Batu
19 L L L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Aspal
20 BL BL L 1 1 1 Batu,aspal Batu,aspal Aspal
21 BL L L 1 2 1 Aspal Batu,aspal Batu
22 BL BL L 1 1 1 Aspal Aspal Tanah
23 L BL L 1 1 1 Aspal Aspal Tanah
24 L L L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Aspal
25 BL BL L 1 1 1 Batu,aspal Batu Aspal
26 L L L 1 1 1 Aspal Batu Aspal
27 BL L L 2 1 1 Aspal Batu Aspal
28 BL L L 2 1 1 Batu,aspal Aspal Batu
29 BL L L 2 1 1 Batu,aspal Aspal Tanah
30 L BL L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Batu
Keterangan :
BL : belum lancar L : lancar
(59)
Tabel responden
No Jarak Tempuh ∑ Responden Persentase (%)
1 Dekat (0 – 500m) 8 26,66
2 Jauh (501 – 1km) 12 40
3 Sangat jauh ( >1km) 10 33,33
Jumlah 30 100
No Waktu Tempuh ∑ Responden Persentase (%) 1 Sebentar (≤10 menit) 8 26,67 2 Lama (11 – 20 menit) 16 53,33 3 Sangat lama (> 20 menit) 6 20
Jumlah 30 100
No 0ngkos (Rp) ∑ Responden Presentase (%)
1 Murah (≤ Rp 2500) 11 36,67
2 Mahal (> Rp 2500 – 4000) 16 53,33 3 Sangat mahal (> Rp 4000) 3 10
Jumlah 30 100
No Sarana Transportasi ∑ Responden Persentase (%)
1 Angkot 12 40
2 Ojek 3 10
3 Motor 10 33,33
4 Sepeda 2 6,67
5 Jalan kaki 3 10
(60)
Hasil Rekapitulasi
No Harga Barang Barang Yang Dicari
Sama Lebih Murah Lebih Mahal Tersedia Tidak Tersedia
1 - - - - -
2 - - √ - -
3 - - - - √
4 √ - - - √
5 - - √ √ -
6 √ - - - -
7 - - - - √
8 √ - - - √
9 - - √ - √
10 √ - - - √
11 √ - - - √
12 - - - - √
13 - - √ - √
14 - - √ - √
15 - - √ √ -
16 - - √ √ -
17 √ - - - -
18 - - - - √
19 √ - - - -
20 - - √ √ -
21 √ - - - -
22 - - - - √
23 - - √ - -
24 √ - √ - -
25 √ - - √ -
26 - - - - √
27 √ - - - √
28 - - √ √ -
29 - - √ - -
(61)
Tabel Lokasi Relatif
Keterangan :
Cs : Cukup strategis KS : Kurang strategis S : Strategis
Dekat Jauh Dekat Jauh Dekat Jauh Dekat Jauh
1 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
2 - 1 2 - - 1 2 - 6 CS
3 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
4 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
5 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
6 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
7 - 1 - 1 2 - - 1 5 CS
8 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
9 - 1 2 - - 1 - 1 5 CS
10 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
11 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
12 - 1 - 1 2 - - 1 5 CS
13 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
14 2 - - 1 2 - - 1 6 CS
15 - 1 2 - 2 - 2 - 7 S
16 - 1 2 - 2 - 2 - 7 S
17 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
18 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
19 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
20 - 1 2 - 2 - 2 - 7 S
21 - 1 - 1 - 1 2 - 5 CS
22 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
23 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
24 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
25 2 - 2 - 2 - - 1 7 S
26 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
27 - 1 2 - 2 - 2 - 7 S
28 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
29 - 1 - 1 2 - 2 - 6 CS
30 - 1 - 1 2 - 2 - 6 CS
Skor Kriteria Pusat Pemerintah
(62)
Tabel Dusun Desa Bandar Agung
No Dusun
Jenis Kelamin ∑
(Jiwa) Luas Wilayah (Km²) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km²) Laki-Laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa)
1 Dusun I 388 425 813 261 3 2 Dusun II 396 395 791 251 3 3 Dusun III 359 402 761 239 3 4 Dusun IV 387 413 800 253 3 5 Dusun V 380 411 791 249 3 6 Dusun VI 395 389 784 260 3 7 Dusun VII 424 384 808 258 3
∑ 2729 2819 5548 1771 3
1. Potensi Penduduk 1 (PP1) PP1 =
+
+
+
+
+
+
= 192426,0355 + 11701,1834 + 703,5873 + 11834,3195 + 11701,1834 +11597,6331 + 478,1065
= 240442,0487 2. Potensi Penduduk 2 (PP2) PP2 =
+
+
+
+
+
=
46804,7337 + 703,5873 + 11834, 3195 + 11701,1834 +11597,6331 + 478,1065 = 83119,56353. Potensi Penduduk 3 (PP3) PP3 =
+
+
+
+
= 2814,3491 + 11834, 3195 + 11701,1834 +11597,6331 + 478,1065 = 38425,5916
(63)
PP4 =
+
+
+
= 47337,2781 + 11701,1834 +11597,6331 + 478,1065 = 71114, 2011
5. Potensi Penduduk 5 (PP5) PP5 =
+
+
= 46804,7337 +11597,6331 + 478,1065 = 58880,4733
6. Potensi Penduduk 6 (PP6) PP6 =
+
= 46390,5325 + 478,1065 = 46868,639
7. Potensi Penduduk 7 (PP7) PP7 =
(1)
Hasil Rekapitulasi
No
Keadaaan Transportasi Alternatif Jalan Jenis Jalan Yang Dilalui Ps.
BA
Ps.
Tempel Warung Ps. BA
Ps.
Tempel Warung Ps. BA
Ps. Tempel
Warung
1 BL L L 2 1 1 Batu,aspal Aspal Aspal
2 BL L L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Aspal
3 BL L L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Aspal
4 BL BL L 1 1 1 Tanah,aspal Batu,aspal Batu
5 BL L L 1 2 1 Batu,aspal Batu,aspal Batu
6 BL BL L 2 1 1 Batu,aspal Tanah,aspal Batu
7 L L L 2 1 1 Batu,aspal Tanah,aspal Batu
8 BL L L 2 1 1 Tanah,aspal Tanah,aspal Batu
9 L BL L 1 1 1 Batu,aspal Batu,aspal Aspal
10 BL BL L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Batu
11 BL BL L 1 1 1 Batu,tanah Aspal Tanah
12 BL BL L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Tanah
13 L L L 2 1 1 Batu,aspal Aspal Batu
14 L L L 1 1 1 Batu,tanah Aspal Aspal
15 L BL L 1 1 1 Aspal Batu,aspal Aspal
16 L L L 1 1 1 Aspal Batu,aspal Aspal
17 BL BL L 1 1 1 Aspal Aspal Tanah
18 BL L L 1 1 1 Aspal Aspal Batu
19 L L L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Aspal
20 BL BL L 1 1 1 Batu,aspal Batu,aspal Aspal
21 BL L L 1 2 1 Aspal Batu,aspal Batu
22 BL BL L 1 1 1 Aspal Aspal Tanah
23 L BL L 1 1 1 Aspal Aspal Tanah
24 L L L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Aspal
25 BL BL L 1 1 1 Batu,aspal Batu Aspal
26 L L L 1 1 1 Aspal Batu Aspal
27 BL L L 2 1 1 Aspal Batu Aspal
28 BL L L 2 1 1 Batu,aspal Aspal Batu
29 BL L L 2 1 1 Batu,aspal Aspal Tanah
30 L BL L 1 1 1 Batu,aspal Aspal Batu
Keterangan :
BL : belum lancar L : lancar
(2)
Tabel responden
No Jarak Tempuh ∑ Responden Persentase (%)
1 Dekat (0 – 500m) 8 26,66
2 Jauh (501 – 1km) 12 40
3 Sangat jauh ( >1km) 10 33,33
Jumlah 30 100
No Waktu Tempuh ∑ Responden Persentase (%)
1 Sebentar (≤10 menit) 8 26,67
2 Lama (11 – 20 menit) 16 53,33
3 Sangat lama (> 20 menit) 6 20
Jumlah 30 100
No 0ngkos (Rp) ∑ Responden Presentase (%)
1 Murah (≤ Rp 2500) 11 36,67
2 Mahal (> Rp 2500 – 4000) 16 53,33
3 Sangat mahal (> Rp 4000) 3 10
Jumlah 30 100
No Sarana Transportasi ∑ Responden Persentase (%)
1 Angkot 12 40
2 Ojek 3 10
3 Motor 10 33,33
4 Sepeda 2 6,67
5 Jalan kaki 3 10
(3)
Hasil Rekapitulasi
No Harga Barang Barang Yang Dicari
Sama Lebih Murah Lebih Mahal Tersedia Tidak Tersedia
1 - - - - -
2 - - √ - -
3 - - - - √
4 √ - - - √
5 - - √ √ -
6 √ - - - -
7 - - - - √
8 √ - - - √
9 - - √ - √
10 √ - - - √
11 √ - - - √
12 - - - - √
13 - - √ - √
14 - - √ - √
15 - - √ √ -
16 - - √ √ -
17 √ - - - -
18 - - - - √
19 √ - - - -
20 - - √ √ -
21 √ - - - -
22 - - - - √
23 - - √ - -
24 √ - √ - -
25 √ - - √ -
26 - - - - √
27 √ - - - √
28 - - √ √ -
29 - - √ - -
(4)
Tabel Lokasi Relatif
Keterangan :
Cs : Cukup strategis KS : Kurang strategis S : Strategis
Dekat Jauh Dekat Jauh Dekat Jauh Dekat Jauh
1 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
2 - 1 2 - - 1 2 - 6 CS
3 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
4 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
5 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
6 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
7 - 1 - 1 2 - - 1 5 CS
8 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
9 - 1 2 - - 1 - 1 5 CS
10 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
11 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
12 - 1 - 1 2 - - 1 5 CS
13 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
14 2 - - 1 2 - - 1 6 CS
15 - 1 2 - 2 - 2 - 7 S
16 - 1 2 - 2 - 2 - 7 S
17 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
18 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
19 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
20 - 1 2 - 2 - 2 - 7 S
21 - 1 - 1 - 1 2 - 5 CS
22 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
23 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
24 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
25 2 - 2 - 2 - - 1 7 S
26 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
27 - 1 2 - 2 - 2 - 7 S
28 - 1 - 1 - 1 - 1 4 KS
29 - 1 - 1 2 - 2 - 6 CS
30 - 1 - 1 2 - 2 - 6 CS
Skor Kriteria Pusat Pemerintah
(5)
Tabel Dusun Desa Bandar Agung
No Dusun
Jenis Kelamin ∑
(Jiwa) Luas Wilayah (Km²) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km²) Laki-Laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa)
1 Dusun I 388 425 813 261 3
2 Dusun II 396 395 791 251 3
3 Dusun III 359 402 761 239 3
4 Dusun IV 387 413 800 253 3
5 Dusun V 380 411 791 249 3
6 Dusun VI 395 389 784 260 3
7 Dusun VII 424 384 808 258 3
∑ 2729 2819 5548 1771 3
1. Potensi Penduduk 1 (PP1)
PP1 =
+
+
+
+
+
+
= 192426,0355 + 11701,1834 + 703,5873 + 11834,3195 + 11701,1834 +11597,6331 + 478,1065
= 240442,0487 2. Potensi Penduduk 2 (PP2)
PP2 =
+
+
+
+
+
=
46804,7337 + 703,5873 + 11834, 3195 + 11701,1834 +11597,6331 + 478,1065 = 83119,56353. Potensi Penduduk 3 (PP3)
PP3 =
+
+
+
+
= 2814,3491 + 11834, 3195 + 11701,1834 +11597,6331 + 478,1065 = 38425,5916
(6)
PP4 =
+
+
+
= 47337,2781 + 11701,1834 +11597,6331 + 478,1065 = 71114, 2011
5. Potensi Penduduk 5 (PP5)
PP5 =
+
+
= 46804,7337 +11597,6331 + 478,1065 = 58880,4733
6. Potensi Penduduk 6 (PP6)
PP6 =
+
= 46390,5325 + 478,1065 = 46868,6397. Potensi Penduduk 7 (PP7) PP7 =
= 1912,4261