Perbandingan dengan Eksperimental HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4.16 Grafik nilai TSR vs efisiensi turbin untuk semua jumlah sudu Dari grafik di atas terlihat bahwa semakin besar nilai TSR, maka nilai efisiensi turbin angin juga akan semakin besar. Turbin angin yang memiliki jumlah sudu 5 buah memiliki tingkat efisiensi yang paling tinggi dibandingkan dengan turbin angin yang memiliki jumlah sudu 3, 4 maupun 6 buah. Nilai maksimum efisiensi untuk turbin dengan jumlah sudu 5 buah mencapai pada 58,9413 pada TSR 1.8. Sedangkan efisiensi paling rendah dimiliki oleh jumlah sudu 3 buah dengan nilai efisiensi 55,2841 pada TSR 1,65.

4.3 Perbandingan dengan Eksperimental

Penelitian secara eksperimental telah dilakukan sebelumnya terhadap turbin angin tipe Darrieus H-rotor dengan menggunakan airfoil NACA 0018. Jumlah sudu yang digunakan 3 buah, diameter turbin angin 1,5 meter, dan kecepatan angin 3 ms. Pengujian dilakukan secara langsung di tambak udang di daerah Jalan Young Panah Hijau Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan. Berikut ini data yang diperoleh dari hasil pengujian yang dilakukan secara eksperimen di lapangan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Data pengujian eksperimen 3 sudu sebelum dikenakan beban dan sesudah dikenakan beban aerator. Sebelum pembebanan Setelah pembebanan n rpm TSR P t Watt n rpm TSR P t Watt 80 2.09 16.07 16 0.418 8.39 Tabel 4.11 Data pengujian simulasi 3 sudu sebelum dikenakan beban dan sesudah dikenakan beban aerator Sebelum pembebanan Setelah pembebanan n rpm TSR ν ave ms Cp P t Watt η n rpm TSR ν ave ms Cp P t Watt η 2.09 2.09 1.34 0.578 27.178 57.88 16 0.42 2.328 0.353 16.57 35.29 Kesimpulan yang dapat diambil dari data di atas yaitu sebagai berikut. • Daya turbin yang diperoleh dari hasil eksperimen turbin angin tipe Darrieus H-rotor sebelum pembebanan sebesar 16.07 Watt, setelah pembebanan aerator menjadi 8.39 Watt. • Daya turbin yang diperoleh dari hasil simulasi turbin angin tipe Darrieus H-rotor sebelum pembebanan sebesar 27,178 Watt, setelah pembebanan aerator menjadi 16,57 Watt. • Perbedaan dari hasil eksperimen dan hasil simulasi dikarenakan pada metode simulasi nilai-nilai efisiensi dari bantalan, generator serta massa konstruksi turbin angin diabaikan. Simulasi CFD merupakan pendekatan teoritis melalui aplikasi software. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah dilakukan dan dilaporkan pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu: 1. Pada saat sudut serang 0 nilai koefisien gaya angkat airfoil NACA 0018 bernilai nol, hal ini akan mengakibatkan tidak adanya gaya aerodinamis dari profil airfoil. Ini disebabkan karena profil airfoil ini berbentuk simetri, dimana bentuk bagian atas profil sama dengan bentuk bagian bawah profil airfoil. Unjuk kerja aerodinamis profil airfoil NACA 0018 akan memiliki nilai optimum pada sudut serang α = 7 , nilai ini diperoleh dari perbandingan antara koefisien gaya angkat dengan koefisien gaya hambat tertinggi yang diperoleh dari hasil simulasi yang nilainya sebesar 44,106. 2. Simulasi turbin angin dengan variasi tip speed ratio menunjukkan nilai koefisien daya terkecil 0,553 dihasilkan oleh jumlah sudu 3 buah dengan nilai tip speed ratio sebesar 1.65, sedangkan koefisien daya terbesar 0,589 dihasilkan oleh jumlah sudu 5 buah dengan nilai tip speed ratio 1.8. 3. Turbin angin dengan jumlah sudu 5 buah lebih efisien untuk mengekstrak energi angin daripada turbin angin dengan jumlah sudu 3 buah, 4 buah dan 6 buah. Hal ini disebabkan karena ketika jumlah sudu 5 buah kerapatan luas sapuan turbin semakin besar. Efisiensi maksimum untuk tiap jumlah sudu yaitu: • 3 sudu, η max = 56.203 • 4 sudu, η max = 58.098 • 5 sudu, η max = 58.941 • 6 sudu, η max = 58.534 4. Setelah dilakukan perbandingan dengan penelitian lain yang dilakukan secara eksperimen didapatkan hasil yang cukup mendekati. Penelitian yang dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan 3 sudu, panjang sudu 45 cm menghasilkan daya sebesar 8.39 Watt pada putaran turbin 16 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Simulasi Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Menggunakan Profil Sudu Naca 4415 Terhadap Variasi Panjang Chord Dan Tip Speed Ratio Dengan Software Cfd

12 65 125

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 4415 dan analisa perbandingan menggunakan variasi jumlah sudu dan sudut PITCW

11 83 99

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0012 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

2 86 108

Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0018 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

5 59 106

Simulasi Pengaruh Jumlah Sudu Dan Tip Speed Ratio Terhadap Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Menggunakan Profil Sudu Naca 0018

0 0 17

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 4415 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

1 2 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Angin - Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0018 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

1 1 18

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 0018 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Angin - Uji Performansi Turbin Angin Tipe Darrieus-H Dengan Profil Sudu Naca 0012 Dan Analisa Perbandingan Efisiensi Menggunakan Variasi Jumlah Sudu Dan Sudut Pitch

1 1 21

UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 0012 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH SKRIPSI

0 0 13