Alokasi Waktu : 3x45 menit

- Peka dan kritis terhadap fenomena atau kejadian di alam - Tidak percaya pada takhayul, yang kebenarannya tidak dapat dibuktikan - Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi - Memiliki minat yang besar untuk dapat menghasilkan suatu produk sains - Berpikir logis, terbuka, serta mau menerima kritik dan saran orang lain - Jujur dan objektif terhadap hasil penelitian yang dilakukan - Teliti, tekun dan tidak mudah putus asa ketika melakukan penelitian - Optimis tehadap keberhasilan penelitian - Bersikap hormat terhadap peneliti alin ataupun orang lain - Menghargai penemmuan dan hasil penelitian orang lain B. Pendekatan Ketrampilan Proses Pendekatan Ketrampilan Proses inquiry approach adalah suatu cara yang diterapkan pada siswa agar dapat menemukan sendiri fakta dan konsep ilmiah dengan melibatkan secara maksimal seluruh kemampuannya. Pendekatan ketrampilan proses paling tepat digunakan untuk menumbuhkan sikap ilmiah siswa, sehingga menjadikan siswa lebih aktif, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah dan menghasilkan suatu produk sains. Ketrampilan proses antara lain mencakup: 1. Klasifikasi objek Merupakan kegiatan mengelompokkan objek berdasarka kriteria tertentu yang telah ditentukan. Klasifikasi berfungsi untuk menyederhanakan objek sehingga akan mempermudah dalam melakukan penelitian. 2. Mengajukan pertanyaan Ide penelitian bisa muncul dari rasa ingin tahu yang tinggi. Pertanyaan yang muncul ketika anda melihat suatu kejadian yang aneh dapat diangkat sebagai suatu masalah yang diselesaikan melalui serangkaian penelitian. Selain untuk merumuskan maslaah dalam penelitian, pertanyaan-pertanyaan juga diperlukan dalam rangka merancang percobaan, misalnya beberapa pertanyaan sebagai berikut: - Dimana percobaan akan dilakukan? - Berapa lama percobaan akan dilakukan? - Bahan dan alat apa yang diperlukan? 3. Melakukan pengamatan observasi Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan datainformasi yang berhubungan dengan objek yang diteliti dengan menggunakan panca indera atau menggunakan alat bantu. Data yang dikumpulkan bisa berupa data kualitatif seperti: warna, aroma, rasa, dll., serta data kuantitatif misalnya, suhu, pH, intensitas cahaya, dan lain-lain. 4. Menyajikan data Agar lebih mudah dipahami oleh orang lain, sebaiknya data hasil penelitian disajikan dalam bentuk yang ringkas dan menarik. 5. Menafsirkan data Merupakan kegiatan memberikan arti atau memaknai data hasil pengamatan. Dalam menafsirkan data ini diperlukan suatu acuan berupa teori yang sudah ada atau kejadian lainnya 6. Memprediksi dan memprakirakan data a. Memprediksi, contoh: ada seorang anak yang sudah berusia 18 tahun tetapi badannya pendek seperti anak berusia 8 tahun. Kdeua orangtua anak tersebut terlihat normal. Prediksi yang dapat dibuat misalnya pada saat kecil, anak tersebut mungkin kekurangan gizi dan sering menderita sakit. b. Memprakirakan, contoh: prakiraan cuaca