Mekanisme kerja anestetikum lokal dapat dipelajari melalui fisiologi konduksi saraf. Hodgkin dan Huxley 1952 telah memperkenalkan teori elektrofisiologi untuk
menjelaskan proses fisiologi konduksi saraf. Menurut teori ini, sel saraf berada pada cairan tubuh dan sebagian besar pada kation ekstraseluler adalah natrium.
Sebagian kation pada intraseluler adalah kalium. Pada saat istirahat, rasio ion kalium di dalam sel saraf dibandingkan di luar sel saraf sekitar 30:1. Berdasarkan rasio
ini, potensi pada membran sel saraf adalah -50 sampai-70millivolts. Ini disebut sebagai membran potensial istirahat. Sebagai hasil dari distribusi ion, bagian luar membran sel
saraf memiliki muatan positif dan pada bagian dalam membran sel saraf bermuatan negatif.
Membran sel saraf memiliki struktur berpori dengan ion kalsium berperan sebagai gerbang dalam pori-pori tersebut. Pada membran potensial istirahat gerbang ditutup,
ion natrium dan kalium tidak dapat melewati gerbang tersebut. Ketika terjadi eksitasi saraf dan potensial ambang tercapai, ion kalsium akan
digantikan dari pori-pori ini, gerbang akan terbuka, dan ion natrium segera masuk ke dalam sel saraf mengubah potensial transmembran. Bagian dalam membran sel saraf
akan menjadi relatif positif perubahan polaritas. Perubahan polaritas ini disebut sebagai depolarisasi dan peningkatan aksi potential terbentuk yang disebarkan di sepanjang
membran sel saraf. Saat depolarisasi maksimum terjadi, maka permeabilitas ion natrium akan menurun,
ion kalsium kembali ke pori-pori di membran sel saraf, dan gerbang menutup serta proses repolarisasi terjadi. Repolarisasi membawa potential transmembran serta
membran potensial yang istirahat kembali ke tingkat aslinya. Repolarisasi menyebabkan penurunan gerakan ion natrium ke dalam sel saraf dan peningkatan permeabilitas ion
kalium dengan difusi resultan dari ion kalium ke luar. Oleh karena itu, peristiwa ionik akan mengembalikan potensial transmembran ke tingkat istirahat pada -70 milivolts.
Akhirnya, natrium secara aktif dibawa keluar dari sel saraf, dan kalium secara aktif ditransportasi ke dalam sel untuk mengembalikan konsentrasi ion.
29
2.4 Mekanisme Anestetikum Lokal
Mekanisme anestetikum lokal yaitu dengan menghambat hantaran saraf bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup. Bahan ini bekerja pada
Universitas Sumatera Utara
tiap bagian susunan saraf. Anestetikum lokal mencegah terjadi pembentukan dan konduksi impuls saraf. Tempat kerjanya terutama di membran sel, efeknya pada
aksoplasma hanya sedikit saja. Potensial aksi saraf terjadi karena adanya peningkatan sesaat permeabilitas
membran terhadap ion natrium Na
+
akibat depolarisasi ringan pada membran. Proses inilah yang dihambat oleh anestetikum lokal, hal ini terjadi akibat adanya interaksi
langsung antara zat anestesi lokal dengan kanal Na
+
yang peka terhadap adanya perubahan voltase muatan listrik. Dengan semakin bertambahnya efek anestesi lokal di
dalam saraf, maka ambang rangsang membran akan meningkat secara bertahap, kecepatan peningkatan potensial aksi menurun, konduksi impuls melambat dan faktor
pengaman konduksi saraf juga berkurang. Faktor-faktor ini akan mengakibatkan penurunan kemungkinan menjalarnya potensial aksi, dan dengan demikian
mengakibatkan kegagalan konduksi saraf. Anestetikum lokal juga mengurangi permeabilitas membran bagi kalium K
+
dan Na
+
dalam keadaan istirahat, sehingga hambatan hantaran tidak disertai banyak perubahan pada potensial istirahat. Menurut Sunaryo, bahwa anestesi lokal menghambat
hantaran saraf tanpa menimbulkan depolarisasi saraf, bahkan ditemukan hiperpolarisasi ringan. Pengurangan permeabilitas membran oleh anestesi lokal juga timbul pada otot
rangka, baik waktu istirahat maupun waktu terjadinya potensial aksi. Potensi berbagai anestetikum lokal sama dengan kemampuannya untuk
meninggikan tegangan permukaan selaput lipid monomolekuler. Mungkin sekali anestesi lokal dapat meningkatkan tegangan permukaan lapisan lipid yang merupakan
membran sel saraf, dengan demikian pori dalam membran menutup sehingga menghambat gerak ion melalui membran. Hal ini akan menyebabkan penurunan
permeabilitas membran dalam keadaan istiharat sehingga akan membatasi peningkatan permeabilitas Na
+
. Dapat disimpulkan bahwa cara kerja utama bahan anestetikum lokal adalah dengan bergabung dengan reseptor spesifik yang terdapat pada kanal Na,
sehingga mengakibatkan terjadinya blokade pada kanal tersebut, dan hal ini akan mengakibatkan hambatan gerakan ion melalui membran.
11,13,14,20
Universitas Sumatera Utara
2.5 Klasifikasi Anestetikum Lokal