7
Dengan menggunakan kerangka SNA, fenomena ekonomi dapat dengan lebih baik dijelaskan dan dipahami.
Apa Manfaat Perubahan Tahun Dasar ? Manfaat perubahan tahun dasar PDRB antara lain :
- Menginformasikan perekonomian regional yang terkini seperti pergeseran struktur dan pertumbuhan ekonomi;
- Meningkatkan kualitas data PDRB; - Menjadikan data PDRB dapat diperbandingkan secara internasional.
Apa Implikasi Perubahan Tahun Dasar? Pergeseran harga tahun dasar akan memberikan beberapa dampak antara lain:
- Meningkatkan nominal PDRB, yang pada gilirannya akan berdampak pada pergeseran kelompok pendapatan suatu daerah dari pendapatan rendah,
menjadi menengah, atau tinggi dan pergeseran struktur perekonomian; - Akan merubah besaran indikator makro seperti rasio pajak, rasio hutang, rasio
investasi dan saving, nilai neraca berjalan, struktur dan pertumbuhan ekonomi; Mengapa Tahun 2010 sebagai tahun dasar?
Badan Pusat Statistik BPS telah melakukan perubahan tahun dasar secara berkala sebanyak 5 lima kali yaitu pada tahun 1960, 1973, 1983, 1993, dan
2000. Tahun 2010 dipilih sebagai tahun dasar baru menggantikan tahun dasar 2000 karena beberapa alasan berikut:
- Perekonomian Indonesia tahun 2010 relatif stabil; - Telah terjadi perubahan struktur ekonomi selama 10 sepuluh tahun terakhir
terutama dibidang informasi dan teknologi serta transportasi yang berpengaruh terhadap pola distribusi dan munculnya produk-produk baru;
- Rekomendasi PBB tentang pergantian tahun dasar dilakukan setiap 5 lima atau 10 sepuluh tahun;
- Adanya pembaharuan konsep, definisi, klasifikasi, cakupan, sumber data dan metodologi sesuai rekomendasi dalam SNA 2008;
- Tersedianya sumber data baru untuk perbaikan PDRB seperti data Sensus Penduduk 2010 SP2010 dan Indeks harga produsen Producers Price Index
PPI; Tersedianya kerangka kerja SUT yang menggambarkan keseimbangan aliran produksi dan konsumsi barang dan jasa dan penciptaan pendapatan
dari aktivitas produksi tersebut.
2.2. Struktur Ekonomi
Struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Kabupaten Purbalingga telah bergeser dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan ke lapangan
usaha ekonomi lainnya yang terlihat dari penurunan peranan setiap tahunnya terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Purbalingga, Walaupun demikian
8
kategori pertanian masih memegang peranan yang cukup besar di Kabupaten Purbalingga, tercatat hingga 2015 peranannya masih bertengger di kisaran 30
persen. Peranan terbesar selanjutnya di isi oleh kategori C, industri pengolahan yang berada pada kisaran 26 persen. Peranan terendah terjadi pada kategori D,
pengadaan listrik dan gas hingga 2015 hanya memberikan peran sebesar 0,04 persen.
Tabel. Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha persen 2011-2015
Lapangan Usaha 2011
2012 2013
2014 2015
1 2
3 4
5 6
A B
C D
E F
G H
I J
K L
M ,N
O P
Q Pertanian,Kehutanan dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan
sampah,limbah dan daur ulang Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estat
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan
Jasa Pendidikan Jasa Kegiatan dan Kegiatan Sosial
Jasa lainnya 30,80
4,70 24,16
0,06 0,14
5,68 14,12
3,05 2,27
1,64 2,23
1,06 0,14
3,05 4,18
0,85 1,86
29,64 4,66
24,97 0,06
0,13 5,79
13,44 2,97
2,26 1,72
2,28 1,02
0,15 3,07
5,18 0,93
1,74 29,83
4,63 24,81
0,05 0,12
5,72 13,27
2,98 2,21
1,64 2,25
1,04 0,16
2,98 5,57
0,97 1,78
29,74 4,86
25,52 0,05
0,11 5,56
12,60 3,03
2,23 1,58
2,15 1,03
0,16 2,82
5,64 0,98
1,82 29,80
5,09 25,72
0,04 0,10
5,68 12,31
3,08 2,28
1,56 2,11
1,03 0,16
2,78 5,51
0,99 1,75
Produk Domestik Regional Bruto 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
Sumber : PDRB Kab. Purbalingga 2011-2015
‘ A gka se e tara ‘ A gka sa gat se e tara
2.3. Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Purbalingga tahun 2015 mencapai 5,39 persen, tidak selaju dibanding tahun 2014 dengan pertumbuhan 5,86
persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 9,95 persen. Lapangan usaha Pengadaan Listrik dan
Gas merupakan satu-satinya usaha yang mengalami kontraksi rtanian, Kehutanan dan Pertanian merupakan satu-satunya lapangan usaha yang
mengalami kontraksi 3,84 persen.
Tabel Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha persen 2012-2015
Lapangan Usaha 2012
2013 2014
2015
1 2
3 4
5 A
B Pertanian,Kehutanan dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian 2,19
8,17 2,54
6,02 5,54
6,72 5,01
2,40
9
C D
E F
G H
I J
K L
M N
O P
R Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan sampah,limbah dan daur ulang
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi mobil dan Sepeda
Motor Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estat
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
wajib Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
8,27 11,89
-3,32 7,94
2,36 7,29
6,40 17,55
3,42 6,13
10,66 0,48
24,71 12,25
1,78 7,46
8,26 0,25
4,86 4,89
8,94 4,19
5,98 2,98
9,59 12,88
2,29 9,36
8,59 9,23
8,02 3,61
3,44 4,41
4,73 8,46
7,59 11,48
3,68 6,21
7,60 0,75
9,98
9,50 8,53
5,82 3,84
1,46 8,01
4,19 8,83
7,98 9,95
4,33 7,14
9,71 5,04
6,15
7,27 3,23
Produk Domestik Regional Bruto 5,67
5,79 5,86
5,39
Sumber : PDRB Kab. Purbalingga 2012-2015
‘ A gka se e tara ‘ A gka sa gat se e tara
Laju pertumbuhan tertinggi kedua yaitu lapangan usaha jasa perusahaan sebesar 9,71 persen, diikuti lapangan usaha transportasi dan pergudangan tumbuh
sebesar 8,83 persen penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 7,98 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh 7,27 persen, real estat
tumbuh 7,14 persen konstruksi tumbuh 6,01 persen, jasa pendidikan tumbuh 6,15 persen. Sedangkan kegiatan lainnya tumbuh kurang dari 6 persen.
2.4. PDRB Perkapita