Swasta Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan .
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual
dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua
sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan.
D. Konsep Pemerintahan Desa
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Undang-Undang No.32 Tahun 2004.
Desa adalah wilayah yang penduduknya saling mengenal, hidup bergotong royong, memiliki adat istiadat yang sama, dan mempunyai tata cara sendiri dalam mengatur kehidupan masyarakatnya.
Widjaja2005:3, mengemukakan mengenai pengertian dari desa adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa
dimana landasan pemikiran dalam mengenai pemerintahan desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi, dan pemberdayaan masyarakat. Terkhusus mengenai bentuk desa di Sulawesi
Utara Koentjaraningrat dkk 2005:271 mengemukakan bahwa desa sekarang merupakan kesatuan- kesatuan administratif, gabungan-gabungan sejumlah Desa-Desa lama yang disebut desa-desa gaya baru.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sebagai suatu karya ilmiah, maka adanya keteraturan jalan pemikiran agar kemampuan berpikir itu tertata pada suatu jalur yang baik, maka dibutuhkan suatu metodologi.
Menurut W.J.S. Poerwadarminta 1982:649, menjelaskan bahwa metode adalah cara yang teratur dapat terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Jadi pada dasarnya dalam menguraikan
suatu maksud tertentu, perlu ada cara atau jalam yang jelas dan teratur, terarah melalui daya pikir yang logis juga.
Berangkat dari rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
B. Fokus Penelitian
Yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah : a. Kinerja Badan Permusyawaratan Desa BPD dalam menjalankan tugas pengawasan khususnya
pengawasan terhadap peraturan desa di desa Lopana Kec. Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan.
b. Ada beberapa faktor yang telah diidentifikasi oleh peneliti dan akan dianalisa yang mendukung peran Badan Permusyawaratan Desa BPD Desa Lopana dalam menjalankan tugas pengawasan. Antara lain
faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Tingkat pendidikan anggota BPD
2.
pola hubungan kerjasama anggota BPD dengan pemerintah desa
3.
jenis pekerjaan anggota BPD
C. Informan Penelitian
Setiap penelitian berhadapan dengan masalah sumber data yang disebut Informan penelitian. Di dalam subjek penelitian kualitatif, informasi atau data diperoleh dari sumber yang dapat memberikan
informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian, untuk itu harus ditentukan informan penelitian yang dapat disajikan sumber informasi. Dengan penelitian kualitatif informan penelitian dipilih secara
Purposive berkaitan dengan tujuan tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat ditentukan informan dalam penelitian ini adalah : Ketua Badan Permusyawaratan Desa
Wakil Ketua Badan Permusyawaratn Desa Anggota Badan Permusyawaratan Desa
Pemerintah Desa Serta Masyarakat Desa Lopana
D. Teknik Pengumpulan Data