Jenis Kebutuhan Informasi Kebutuhan Informasi

center, yaitu menyesuaikan koleksi dan sumber informasi dengan kebutuhan pemakai, mengidentifikasi perbedaan kebutuhan informasi pemakai, mendukung pendistribusian dana yang wajar dan adil, menjamin perpustakaan mampu merespon kebutuhan pemakai p. 91 . Dari uraian di atas jelas dinyatakan bahwa untuk dapat mengetahui kebutuhan yang diinginkan masyarakat pengguna, pihak perpustakaan harus dapat memahami kebutuhan seperti apa dan bagaimana yang diinginkan masyarakat pengguna tersebut. Setelah dapat memahami kebutuhan penggunanya, perpustakaan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut melalui ketersedian berbagai jenis koleksi perpustakaan yang dibutuhkan oleh masyarakat pengguna. Jika dikaitkan dengan lingkungan yang mendorong timbulnya kebutuhan informasi, maka banyak kebutuhan yang dapat dikemukakan.

2.2.2 Jenis Kebutuhan Informasi

Dikaitkan dengan lingkungan yang mendorong timbulnya kebutuhan, khususnya yang berkaitan dengan seseorang yang dihadapkan pada bebagai media penampung informasi sumber-sumber informasi, maka banyak kebutuhan informasi yang dikemukakan, antara lain: Menurut Pendit 2008 ada empat tingkat kebutuhan informasi, yaitu: a. Visceral need, yaitu tingkatan ketika ”need for information not existing remembered experience of the inquirer” atau dengan kata lain ketika kebutuhan informasi belum sungguh-sungguh dikenali sebagai kebutuhan, sebab belum dapat dikaitkan dengan pengalaman- pengalaman seseorang dalam hidupnya. Inilah kebutuhan “tersembunyi” yang sering kali baru muncul setelah ada pengalaman tertentu. b. Conscious need, yaitu ketika seseorang mulai menggunakan “mental description of an ill-defined area of indecision” atau ketika seseorang mulai menerka-nerka apa sesungguhnya yang ia butuhkan. c. Formalized need, yaitu ketika seseorang mulai secara lebih jelas dan terpadu dapat mengenali kebutuhan informasinya, dan mungkin disaat inilah ia baru dapat menyatakan kebutuhannya kepada orang lain. d. Compromised need, yaitu ketika seseorang mengubah-ubah rumusan kebutuhannya karena mengantisipasi, atau bereaksi terhadap kondisi tertentu. Selanjutnya menurut Devadason yang dikutip oleh Ishak 2006 Jenis kebutuhan informasi tergantung pada kegiatan kerja, disiplin ilmu bidang Universitas Sumatera Utara pekerjaanminat, fasilitas yang tersedia, kedudukan atau jabatan seseorang, motivasi, kebutuhan untuk mengambil keputusan, kebutuhan untuk menemukan ide baru dan kebutuhan mencari kebenaran p. 92 . Menurut Saepudin 2009 ada empat jenis kebutuhan informasi, sebagai berikut: 1. Current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya mutakhir. Pengguna berinteraksi dengan sistem informasi dengan cara yang sangat umum untuk meningkatkan pengetahuannya. Jenis pedekatan ini perlu ada interaksi yang sifatnya konstan antara pengguna dan sistem informasi. 2. Everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang spesifik dan cepat. Informasi yang dibutuhkan pengguna merupakan informasi yang rutin dihadapi oleh pengguna 3. Exchaustic need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna akan informasi yang mendalam, pengguna informasi mempunyai ketergantungan yang tinggi pada informasi yang dibutuhkan dan relevan, spesifik dan lengkap. 4. Catching-up need approach, yaitu pendekatan terhadap pengguna akan informasi yang ringkas, tetapi juga lengkap khususnya mengenai perkembangan terakhir suatu subyek yang diperlukan dan hal-hal yang sifatnya relevan. Kemudian menurut Kurnia 2013 jenis-jenis kebutuhan informasi yaitu: 1. Kebutuhan menurut intensitasnya Kebutuhan ini dipandang dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tertier. - Kebutuhan primer Kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan sebagainya. - Kebutuhan sekunder Kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban manusia seperti: ingin makan enak, ingin pakaian yang lebih bagus, ingin perabotan lebih bagus, nonton film, pentas seni, dan sebagainya. - Kebutuhan tertier Kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dan sebagainya.. Dewasa ini banyak barang yang semula dipandang mewah, sekarang telah digolongkan menjadi kebutuhan sekunder, seperti: pesawat TV, Universitas Sumatera Utara telepon, dan komputer. Demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan telah digolongkan menjadi kebutuhan primer, mengingat kebutuhan ini sangat mendesak dan penting bagi kehidupan manusia. 2. Kebutuhan menurut sifatnya Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani. a Kebutuhan jasmani, contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb. b Kebutuhan rohani, contohnya: musik, menonton bola, ibadah, dan sebagainya. 3. Kebutuhan menurut waktu Kebutuhan ini dibedakan menurut waktu sekarang dan waktu masa yang akan datang. Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, seperti: makan di saat lapar, atau obat-obatan pada saat sakit. Kebutuhan masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, dan sebagainya. 4. Kebutuhan menurut wujud Kebutuhan ini meliputi kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa barang-barang yang dapat diraba dan dilihat. Misalnya: buku, sepeda, radio, dan sebagainya. 5. Kebutuhan menurut subyek Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan ini meliputi: kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru. Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama, yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama, misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman, dan sebagainya. Dari penjelasan di atas maka penulis dapat dinyatakan bahwa jenis kebutuhan informasi seseorang dapat dilihat dari pendekatan-pendekatan serta tingkatan kebutuhan yang pada akhirnya dapat membantu seseorang dalam menemukan serta memenuhi kebutuhan informasinya.

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi