w. TokoKios adalah tempat berupa tokokios milik Pemerintah
Kabupaten Bima yang disewa oleh pedagang sebagai tempat kegiatan usaha;
x. Prakualifikasi adalah proses untuk menentukan Orang atau Badan
yang memenuhi kualifikasi untuk mengikuti pengundian tokokios milik Pemerintah Kabupaten Bima.
y. Pengundian adalah proses untuk menentukan Orang atau Badan
yang berhak menyewa tokokios milik Pemerintah Kabupaten Bima dengan cara pengambilan gulungan kertas dari kotak yang berisi
angka atau kata yang menentukan kemenangan.
dd. Tim Prakualifikasi dan Pengundian TokoKios adalah tim yang dibentuk dengan Keputusan Bupati Bima yang akan melaksanakan
proses prakulifikasi dan pengundian tokokios milik Pemerintah Kabupaten Bima.
ee. Pedagang Lapak adalah Orang yang melakukan kegiatan jualbeli di Pasar Grosir Milik Pemerintah Kabupaten Bima dengan
menggunakan lapak atau peti; ff.
Pedagang Lesehan adalah Orang yang melakukan kegiatan jualbeli di Pasar Grosir Milik Pemerintah Kabupaten Bima dengan menggelar
dagangannya di lantai los pasar.
BAB II NAMA,SUBYEK OBYEK DAN GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 2
Dengan nama retribusi pasar grosir danatau pertokoan dipungut retribusi atas setiap penggunaan pasar grosir danatau pertokoan.
Pasal 3
1 Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan atau memanfaatkan pasar danatau pertokoan dan
diwajibkan untuk membayar retribusi;
2 Obyek Retribusi adalah pelayanan yang diberikan untuk setiap pemanfaatan pasar grosir danatau pertokoan milik Pemerintah
Kabupaten Bima. 3 Retribusi pasar grosir danatau pertokoan tergolong retribusi jasa
usaha.
BAB III PERIJINAN
Bagian Kesatu Ketentuan Umum Perijinan
Pasal 4
1 Setiap orang atau badan yang akan menempati pasar grosir danatau pertokoan yang dimiliki atau dikuasai Pemerintah Kabupaten Bima
wajib memiliki ijin; 2 Ijin sebagaimana dimaksud ayat 1 diterbitkan oleh Bupati atau
Pejabat yang ditunjuk; 3 Untuk mendapatkan ijin sebagaimana dimaksud ayat 1 harus
mengajukan surat permohonan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, disertai persyaratan administrasi kepada Bupati Bima;
4 Untuk memperoleh ijin dimaksud dikenakan retribusi; 5 Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud ayat 1 untuk
tempat Pelelangan Ikan TPI dan pasar ternak tidak memerlukan ijin;
Bagian Kedua Surat Izin Menempati Toko SIMT
Pasal 5
Setiap Orang atau Badan yang menyewa dan menempati tokokios milik Pemerintah Kabupaten Bima wajib memiliki Surat Izin Menempati Toko
SIMT.
Pasal 6
1 Penentuan Orang atau Badan yang menyewa dan menempati tokokios milik Pemerintah Kabupaten Bima dilakukan dengan cara
cara yang adil, terbuka dan melibatkan pihakpihak yang
berkepentingan;
2 Penentuan Orang atau Badan yang menyewa dan menempati tokokios sebagaimana dimaksud ayat 1 dilakukan dengan proses
prakualifikasi dan pengundian; 3 Persyaratan umum Orang atau Badan yang berhak mengikuti proses
prakualifikasi dan pengundian meliputi : a. Diutamakan pedagang yang menempati lokasi pasar yang terkena
dampak langsungpenggusuran untuk pembangunan unit tokokios milik Pemerintah Kabupaten Bima.
b. Telah berdagang di pasar setempat minimal 6 enam bulan berturutturut.
c. Memiliki surat keteranganrekomendasi dari Kepala Pasar setelah melakukan verifikasi bersama dengan organisasi pedagang
setempat dan mengetahui camat setempat yang menerangkan bahwa pedagang tersebut memenuhi kualifikasi poin a danatau
poin b. d. Belum memiliki danatau menyewa tokokios pribadi dan belum
pernah menyewa danatau menempati toko milik Pemerintah Kabupaten Bima.
e. Belum pernah melakukan pemindahtanganan tokokios milik Pemerintah Kabupaten Bima yang pernah disewa kepada orang
lainpihak ketiga. f. Memiliki usaha perdagangan sembakopakaianbahan
pakaianbarang pecah belahkonveksi dan barangjasa lainnya selain sayur mayurikan segardaging segar dan menjalankan
usahanya di pasar setempat. g. Memilikimenjalankan usaha secara mandiri bukan kantor cabang
atau anak perusahaan milik orang lain. h. Memiliki kelayakan usaha dengan penghasilan minimal
Rp1.000.000, satu juta rupiah per bulan. i. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan, danatau tidak sedang menjalani sanksi pidana.
j. Mengisi blanko permohonan mengikuti undian yang disediakan oleh tim pelaksana prakualifikasi dan pengundian tokokios milik
Pemerintah Kabupaten Bima. k. Bersedia membuat pernyataan yang benar tentang kondisi dan
kemampuan usaha yang dimilikinya.
4 Persyaratan khusus Orang atau Badan yang berhak mengikuti proses prakualifikasi dan pengundian diatur dengan Keputusan Bupati.
Pasal 7
1 Proses prakualifikasi dan pengundian sebagaimana dimaksud Pasal 6 Ayat 2 dilakukan oleh Tim prakualifikasi dan pengundian.
2 Tim prakualifikasi dan pengundian bertugas : a.
Melakukan pendataan Orang atau Badan yang terkena dampak langsungpenggusuran lokasi usahanya akibat Pembangunan
tokokios milik Pemerintah Kabupaten Bima;
b. Menyusun jadwal pelaksanaan prakualifikasi dan pengundian
tokokios;
c. Menyusun persyaratan kualifikasi Orang atau Badan yang
berhak mengikuti pengundian untuk menyewa dan menempati
tokokios; d.
Memeriksa dan meneliti kelengkapan berkas permohonan yang diajukan Orang atau Badan yang akan menyewa dan menempati
tokokios;
e. Melaksanakan undian dan mengusulkan pemenang untuk
ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati.
3 Tim Prakualifikuasi dan pengundian sebagaimana dimaksud ayat 1 ditetapkan dengan Keputusan Bupati;
Pasal 8
1 Dalam hal terbatasnya masa kerja Tim, khususnya untuk pengalihan Surat Izin Menempati Toko SIMT dari penyewa lama kepada
penyewa baru, tugas untuk melakukan seleksi dan mengusulkan Orang atau Badan yang berhak menyewa dan menempati toko dapat
diambil alih oleh Kepala Bagian Perekonomian dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah, berdasarkan rekomendasi Kepala Pasar
mengetahui Camat setempat. 2 Pengalihan dapat langsung dilakukan kepada penyewa baru dalam
halhal sebagai berikut : a.
Anak kandung dari penyewa lama yang dibuktikan dengan akta kelahiran atau dokumen lainnya yang sah;
b. Istrisuami sah dari penyewa lama yang dibuktikan dengan
surat nikah atau dokumen lainnya yang sah;
Pasal 9
1 Untuk kelancaran proses pengundian maka ditetapkan tata cara pengundian;
2 Tata cara pengundian sebagaimana dimaksud ayat 1 tercantum dalam
lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 10
1 Setiap Orang atau Badan yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati untuk menyewa dan menempati tokokios milik
Pemerintah Kabupaten Bima wajib menandatangani surat perjanjian kontrak penyewaan toko;
2 Setiap Orang atau Badan yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati untuk menyewa dan menempati tokokios milik
Pemerintah Kabupaten Bima wajib memiliki Surat Izin Menempati Toko SIMT;
3 Format Surat Perjanjian Kontrak sebagaimana dimaksud ayat 1 tercantum dalam
lampiran II yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; 4 Format Surat Izin Menempati Toko SIMT sebagaimana dimaksud
ayat 1 tercantum dalam lampiran III yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; 5 Orang atau Badan yang mengurus Surat Izin Menempati Toko SIMT
wajib melampirkan : a. Surat Permohonan Surat Ijin Menempati Toko SIMT kepada
Bupati Bima; b. Surat Rekomendasi dari Kepala UPT Pasar setempat dan Camat
setempat; c. Foto Copy kartu tanda penduduk yang masih berlaku;
d. Pas Foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar;
e. Materai Rp6000, enam ribu rupiah sebanyak 2 lembar.
6 Format surat permohonan Surat Ijin Menempati Toko SIMT tercantum dalam
lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; 7 Dalam hal kehilangan Surat Izin Menempati Toko SIMT, untuk
memperoleh Surat Izin Menempati Toko SIMT Pengganti, pemohon harus melampiri keterangan hilang dari Kepolisian.
Pasal 11
1 Permohonan Surat Izin Menempati Toko SIMT dapat dikabulkan apabila :
a. Identitas pemohon, lokasi pasar, Blok dan Nomor TokoKios
sesuai dengan Keputusan Bupati Bima; dan b. Pemohon memenuhi syaratsyarat administrasi sebagaimana
dimaksud pasal 10 ayat 5. 2 Pemohon Surat Izin Menempati Toko SIMT dapat ditolak apabila :
a. Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pasal 10 ayat 5 tidak lengkapkurang;
b. Adanya keberatan dari pihak lain dengan alasanalasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang berlaku.
Pasal 12
1 Surat Izin Menempati Toko SIMT berlaku selama 1 satu tahun dan dapat diperpanjang untuk waktu yang sama;
2 Perpanjangan Surat Izin Menempati Toko SIMT dilakukan dengan mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bupati, dengan
melampirkan : a. Surat Izin Menempati Toko SIMT lama;
b. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku; c. Pas Foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar.
Pasal 13
1 Orang atau Badan yang memiliki Surat Izin Menempati Toko SIMT memiliki kewajiban :
a. Membayar restribusi setiap bulan; b. Membayar pajak penerangan jalan dan sumbangan lainnya yang
berkenaan dengan pemanfaatan tokokios;
c. Memperbaiki kerusakankerusakan pada tokokios dan
memelihara kebersihan; d.
Memperpanjang Surat Izin Menempati Toko SIMT bila masa berlakunya berakhir.
2 Orang atau Badan yang memiliki Surat Izin Menempati Toko SIMT dilarang :
a. Memindahtangankanmengalihkan Surat Izin Menempati Toko SIMT kepada pihak lain atau pihak ketiga ;
b. Menyewakan tokokios kepada pihak lain; c. Menjadikan Surat Izin Menempati Toko SIMT ini sebagai jaminan
atau agunan utang piutang; d. Menjadikan tokokios sebagai tempat tinggal dan atau gudang
penyimpanan barang; e. Mengubah bentuk tokokios tanpa izin Bupati Bima.
Pasal 14
1 Orang atau Badan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pasal 13 ayat 1 dan melanggar larangan sebagaimana
dimaksud pasal 13 ayat 2, akan diberikan teguran tertulis yang ditandatangani oleh Bupati;
2 Teguran tertulis sebagaimana dimaksud ayat 1 diberikan maksimal 2 dua kali teguran dalam jangka waktu 14 empat belas hari;
3 Pemerintah Daerah akan mencabut secara sepihak SIMT milik Orang atau Badan yang telah menerima teguran tertulis dan tidak
melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam teguran tertulis; 4 Pencabutan secara sepihak SIMT disampaikan secara tertulis melalui
surat pemberitahuan pencabutan SIMT yang ditandatangani oleh Bupati.
5 Pencabutan Surat Izin Menempati Toko SIMT juga dilakukan apabila :
a. Orang yang menyewa tokokios meninggal dunia dan tidak mengalihkan penyewaan tokokios kepada anak kandung atau
istrisuami yang sah; b. Orang atau Badan pailit dan tidak lagi memanfaatkan tokokios
yang disewa dan ditempati; c. Orang atau Badan yang dengan sengaja tidak memanfaatkan toko
yang disewa lebih dari 2 dua bulan;
d. Orang atau Badan mengajukan surat pernyataan tidak sanggup lagi mengelola toko yang disewa kepada Bupati Bima Cq Bagian
Perekonomian. 6 Pencabutan Surat Izin Menempati Toko SIMT melalui surat
pemberitahuan diikuti dengan pengosongan toko yang ditempati Orang atau Badan yang telah dicabut ijinnya paling lama 3 tiga hari
setelah surat pemberitahuan diterima; 7 Format Surat Pemberitahuan Pencabutan SIMT tercantum dalam
lampiran V yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Ketiga Pedagang Lapak dan Lesehan
Pasal 15
1 Pedagang yang menjual hasil bumi dan barang lainnya di lokasi Pasar Milik Pemerintah Kabupaten Bima dengan menggunakan lapak
dan lesehan wajib mendaftarkan diri secara resmi pada Kantor Pasar; 2 Pedagang yang telah terdaftar berhak menempati lokasi berdagang
dengan ukuran standar maksimal 4 empat meter per segi yang ditentukan oleh Kepala Pasar;
3 Kepala Pasar melakukan registrasi ulang terhadap Pedagang sebagaimana dimaksud ayat 1 setiap 1 satu tahun sekali;
4 Kepala Pasar menyampaikan laporan tertulis daftar pedagang di setiap pasar pada bulan januari setiap tahun kepada Bagian
Perekonomian dan Dinas Pendapatan Daerah; 5 Format laporan daftar pedagang tercantum dalam
lampiran VI yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 16
1 Pedagang lapak dan lesehan memiliki kewajiban : a. Membayar restribusi penjualan hasil bumi dan penjualan barang
lainnya;
b. Membayar sumbangan lainnya yang berkenaan dengan pemanfaatan lokasi pasar;
c. Memelihara kebersihan lokasi berdagang;
d. Melakukan registrasi ulang setiap 1 satu tahun sekali.
2 Pedagang lapak dan lesehan dilarang : a. Menempati lokasi di luar los pasar sesuai peruntukan jenis barang
yang dijual; b. Menempati lokasi di gang pasar, trotoar jalan dan emperan toko;
c. Menggunakan areal berdagang lebih dari ukuran standar. d. Membangun bangunan permanen milik pribadi di lokasi pasar.
BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA