Keterangan yang Dikumpulkan Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-SKH.S

26 |ST2013-SKH.PCS Rincian101-107: Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan, DesaKelurahan, Klasifikasi DesaKelurahan, Nomor Blok Sensus, Nomor Kode Sampel NKS Disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok I Rincian 1 s.d. 7. Rincian 108: Nomor Satuan Lingkungan Setempat SLS Nomor urut bangunan fisik disalin dari Daftar ST2013-SKH2014.DSRT Blok III Kolom 1. Rincian 109: Nomor Urut Bangunan Fisik Nomor urut bangunan fisik disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom 3. Rincian 110: Nomor Urut Bangunan Sensus Nomor bangunan sensus disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom 4. Rincian 111: Nomor Urut Rumah Tangga Nomor urut rumah tangga harus sesuai dengan Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom 5. Rincian 112: Nomor Urut Sampel Nomor urut sampel disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom 6. Rincian 113: Nama Kepala Rumah Tangga Nomor urut rumah tangga harus sesuai dengan Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom 7. Rincian 114: Nama Pemberi Informasi Tuliskan nama anggota rumah tangga pemberi informasi pada saat pencacahan Rincian 115: Nomor Telepon HP Pemberi Informasi Tuliskan nomor telepon HP anggota rumah tangga pemberi informasi pada saat pencacahan BLOK II. KETERANGAN PETUGAS Blok ini berisi keterangan pencacah dan keterangan pemeriksa. Blok ini diisi setelah pencacahan Daftar ST2013-SKH.S selesai dan benar. Keterangan pencacah diisi oleh pencacah dan keterangan pemeriksa diisi oleh pengawaspemeriksa. Rincian 201 : Kode Petugas Tuliskan kode petugas di tempat yang disediakan Rincian 202 : Nama Petugas Tuliskan nama pencacah dan pemeriksa di tempat yang disediakan. ST2013-SKH.PCS| 27 Rincian 203 : Tanggal Pelaksanaan Isikan tanggal pencacahan dan tanggal pemeriksaan di tempat yang disediakan. Pencacahan belum tentu selesai dalam satu hari, maka tanggal pencacahan dapat ditulis tanggal mulainya melakukan pencacahan s.d. tanggal selesainya pencacahan. Begitu pula untuk pengawasanpemeriksaan. Rincian 204 : Tanda Tangan Bubuhkan tanda tangan pencacah dan pemeriksa di tempat yang disediakan. Penandatanganan hanya dilakukan apabila memang benar-benar telah melakukan tugas sesuai petunjuk. Pemeriksa tidak dibenarkan menandatangani apabila tidak melakukan pemeriksaan. Rincian 301: Hasil Pencacahan Isikan kode keterangan hasil pencacahan yaitu: - kode 1 berhasil diwawancarai, - kode 2 pindah ke luar Blok Sensus, - kode 3 tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan, dan - kode 4 menolak diwawancarai. Isikan kode yang sesuai pada kotak yang disediakan. Apabila Rincian 301 berkode 2,3, atau 4 : ”STOP” BLOK IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan demografi anggota rumah tangga pada saat pencacahan, seperti hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin, umur, ijazah tertinggi yang dimiliki, dan kegiatan anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun keatas. Rumah tangga dibedakan menjadi 2 macam: 1. rumah tangga biasa; 2. rumah tangga khusus. Rumah tangga biasa adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisiksensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur adalah apabila pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-sama menjadi satu. BLOK III. KETERANGAN PENCACAHAN 28 |ST2013-SKH.PCS Penjelasan: 1. Apabila seseorang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus di beberapa daerah disebut indekost tetapi mengurus makannya sendiri, dianggap sebagai satu rumah tangga biasa. 2. Apabila dua orang atau lebih mendiami satu kamar bersama-sama dalam satu bangunan sensus atau fisik walaupun makannya sendiri-sendiri, dianggap satu rumah tangga biasa. 3. Dua keluarga yang tinggal bersama di suatu bangunan sensus dimana keperluan makannya hanya dilakukan oleh salah seorang anggota rumah tangga dianggap sebagai satu rumah tangga biasa. 4. Dua keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus dan pengurusan makannya oleh seorang anggota rumah tangga dianggap sebagai satu rumah tangga biasa. Contoh: 1. Agustina menyewa salah satu kamar dari suatu bangunan fisiksensus dan mengurus makannya sendiri, maka ia dianggap sebagai satu rumah tangga biasa. 2. Jayadi dan Sucipto mendiami satu kamar bersama-sama dan mengurus makannya sendiri-sendiri. Dalam kasus seperti ini mereka tetap dianggap sebagai satu rumah tangga biasa meskipun makannya sendiri-sendiri. 3. Puji dan Nina tinggal bersama di suatu bangunan fisiksensus dimana pengurusan makannya dilakukan oleh Puji, maka Puji dan Nina dianggap sebagai satu rumah tangga biasa. Rumah tangga khusus meliputi: 1. Orang-orang yang tinggal di Lembaga Pemasyarakatan, Panti Asuhan dan sejenisnya. 2. Orang-orang yang tinggal di asrama dan diatur oleh yayasan atau badan sosial. 3. Sekelompok orang indekost mondok dengan makan berjumlah 10 orang atau lebih. Contoh : Ny. Arsah menerima indekost mondok dengan makan sebanyak 10 orang atau lebih, maka rumah tangga Ny. Arsah merupakan rumah tangga biasa sedangkan orang-orang yang mondok dianggap sebagai rumah tangga khusus. ST2013-SKH.PCS| 29 Cara pengisian: Kolom 1: Nomor Urut Nomor urut sudah disediakan dari nomor 1 s.d 20. Apabila banyaknya anggota rumah tangga lebih dari 20 orang, maka tambah dengan kertas lain yang ditempelkan pada bagian bawah dengan nomor urut 21, 22, 23, dst. Kolom 2: Nama Anggota Rumah Tangga Untuk mendapatkan keterangan ini, tanyakan terlebih dahulu siapa kepala rumah tangga. Kemudian isikanlah nama semua anggota rumah tangga diurutkan mulai dari kepala rumah tangga, istrisuami, anak yang belum kawin, anak yang sudah kawin, menantu, cucu, orang tuamertua, famili lain, pembantu rumah tangga, dan lainnya. Setelah semua selesai dicatat, bacakan satu persatu kemudian tanyakan, “apakah ada nama yang terlewat seperti bayi, anggota rumah tangga yang sementara bepergian atau pembantu yang menginap ?”. Apabila ada, tambahkan pada daftar nama anggota rumah tangga. Ditekankan disini bahwa wawancara harus dimulai dengan mengisi Kolom 2 secara lengkap terlebih dahulu dan setelah yakin lengkap, barulah mengisi Kolom 3 dan seterusnya untuk setiap baris. Kepala rumah tangga adalah seorang dari anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tanggga tersebut atau orang yang ditunjukdianggap sebagai pemimpin dalam rumah tangga. Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasa bertempat tinggal dalam suatu rumah tangga, baik yang ada maupun sementara tidak ada atau sedang bepergian kurang dari 6 bulan pada waktu pencacahan. Anggota rumah tangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindahakan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih tidak dianggap sebagai anggota rumah tangga. Dalam survei ini yang dicakup adalah rumah tangga biasa. 30 |ST2013-SKH.PCS Penjelasan: 1. Tamu yang tinggal di suatu rumah tangga selama 6 bulan atau lebih secara terus menerus dan atau tamu yang telah tinggal di rumahnya kurang dari 6 bulan tetapi akan tinggal 6 bulan atau lebih dianggap sebagai anggota rumah tangga. 2. Seorang pembantu rumah tanggasopir yang tinggal di rumah majikannya dianggap sebagai anggota rumah tangga majikannya. 3. Seorang kepala rumah tangga yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu dicatat di tempat tinggal istrisuami dan anaknya. 4. Seorang kepala rumah tangga yang mempunyai istri lebih dari satu, maka dia harus dicatat disalah satu tempat tinggal rumah tangga istrinya, dimana ia tinggal lebih lama. Apabila lamanya tinggal sama maka ia dicatat di rumah istri yang paling tua. Contoh: 1. Joko indekost di Bandung karena kuliah, sedangkan orang tuanya tinggal di Jakarta Timur. Walaupun setiap hari minggu Joko pulang ke Jakarta, tetapi Joko tetap dicatat sebagai penduduk Bandung. 2. Romdhoni adalah pegawai BPS Propinsi Kalimantan Barat dan seluruh anggota rumah tangganya tinggal di Kabupaten Landak. Untuk menghemat biaya, ia pulang ke Landak hanya setiap hari Sabtu sore sampai dengan Senin pagi. Dalam kasus seperti ini, karena Romdhoni adalah seorang kepala rumah tangga, maka Romdhoni tetap dicatat sebagai penduduk Kabupaten Landak. 3. Pak Tajidin dan keluarganya tinggal di Kabupaten Sintang. Sejak tanggal 3 Januari 2010 ia tinggal di Kota Pontianak, Kalimantan Barat untuk bisnis dan kalau tak ada halangan baru akan pulang ke Kabupaten Sintang pada tanggal 10 Agustus 2010. Maka Pak Tajidin dicatat sebagai penduduk Kota Pontianak. Kolom 3: Hubungan Dengan Kepala Rumah Tangga Isikan kode 1 s.d 9 untuk hubungan anggota rumah tangga yang namanya tercantum pada kolom 2 dengan kepala rumah tangga. Hubungan dengan kepala rumah tangga, yaitu : 1. Kepala rumah tangga. 2. Istrisuami dari kepala rumah tangga. 3. Anak, adalah anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat yang diangkat oleh kepala rumah tangga. ST2013-SKH.PCS| 31 4. Menantu, adalah suamiistri dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat. 5. Cucu, adalah anak dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat. 6. Orang tuamertua, adalah bapakibu dari kepala rumah tangga atau bapakibu dari istrisuami kepala rumah tangga. 7. Famili lain, adalah orang-orang yang ada hubungan famili dengan kepala rumah tangga atau ada hubungan famili dengan istrisuami kepala rumah tangga, misalnya : adik, kakak, keponakan, bibi, paman, ipar, kakek, nenek, dan sebagainya. 8. Pembantu rumah tangga, adalah seseorang yang bekerja sebagai pembantu yang menginap di rumah tangga tersebut dengan menerima upahgaji baik berupa uang ataupun barang. 9. Lainnya, adalah orang yang tidak ada hubungan famili dengan kepala rumah tangga atau istrisuami kepala rumah tangga, seperti tamu, teman, orang yang mondok dengan makan indekost, dan sebagainya. Kolom 4: Jenis Kelamin Tuliskan kode 1 apabila laki-laki atau 2 apabila perempuan. Kolom 5: Umur tahun Tuliskan umur masing-masing anggota rumah tangga pada saat pencacahan. Umur dihitung dengan pembulatan kebawah atau menurut ulang tahun yang terakhir. Penghitungan umur berdasarkan pada kalender masehi. Penjelasan: a. Apabila umurnya 7 tahun 10 bulan, umurnya dicatat 7 tahun. b. Apabila umurnya kurang dari satu tahun, umurnya dicatat 0 tahun. Apabila responden tidak mengetahui dengan pasti, usahakanlah mendapatkan keterangan mengenai umur dengan jalan menghubungkan kejadian-kejadian penting baik bersifat nasional maupun lokaldaerah setempat, sehingga paling tidak umurnya dapat diperkirakan lebih tepat. Peristiwa-peristiwa penting antara lain:  Pendaratan Jepang 1942  Proklamasi Kemerdekaan RI 1945  Pemilu I 1955  Pemberontakan G.30.SPKI 1965 32 |ST2013-SKH.PCS Karena untuk umur disediakan dua kotak, maka untuk yang umurnya kurang dari 10 tahun agar ditambahkan 0 di depannya dan yang umurnya 98 tahun atau lebih diisikan 98. Contoh: 7 tahun 10 bulan11bulan 103 tahun Kolom 6: Apabila K ol 5 ≥ 5 Partisipasi Sekolah: Apabila isian pada kolom 5 ≥ 5, tuliskan kode 1 apabila “Tidakbelum sekolah”, kode 2 apabila “Masih sekolah”, dan kode 3 apabila ”Tidak sekolah lagi”. Contoh: 1. Untuk anggota rumah tangga yang sedang mendaftar dan menunggu penerimaaan masuk sekolah atau yang belum mendaftar tapi berniat melanjutkan sekolah dianggap masih sekolah berkode 2. 2. Sebaliknya, jika anggota rumah tangga yang belum mendaftar dan tidak berniat untuk melanjutkan sekolah maka dianggap tidak sekolah lagi berkode 3. Kolom 7: Apabila K ol 5 ≥ 5, IjazahSTTB Tertinggi yang Dimiliki Apabila isian pada kolom 5 ≥ 5, tuliskan kode ijazahSTTB tertinggi yang dimiliki oleh tiap-tiap anggota rumah tangga. Isiannya salah satu kode 1 s.d 8. IjazahSTTB, adalah surat keterangansertifikat yang diperoleh setelah menamatkan pendidikan formal pada tingkatan tertentu seperti SD, SLTP, SMU dan Perguruan Tinggi. Sekolah, adalah pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar, menengah dan tertinggi. Belumtidak tamat SD, adalah tidak atau belum pernah sekolah, termasuk yang tamatbelum tamat taman kanak-kanak yang tidak melanjutkan ke Sekolah Dasar. Tamat Sekolah, adalah yang menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan tanda tamat belajarijazah. Seseorang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi, tetapi telah lulus ujian akhir, dianggap tamat sekolah. Sekolah Dasar SDsederajat, adalah Sekolah Dasar 567 tahun atau yang sederajat, termasuk Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Sekolah Dasar Kecil, Sekolah Dasar Pamong, Paket Aatau Madrasah Ibtidaiyah. 0 7 9 8 ST2013-SKH.PCS| 33 SLTPsederajat, adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama baik Umum maupun Kejuruan, misalnya : SMP, MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah, SKKP, SMEP, SPMP, ST, PGA 4 tahun, SGB , Paket B, dan sebagainya. SLTAsederajat, adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas baik Umum maupun Kejuruan, misalnya : SMA, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, SPMA, SMKK, SMEA, STM, SPG, SGOSMOA, PGA 6 tahun, SAKMA, SAASMF, KPAA, Program Diploma I dan II, PGSLP, Paket C, dan sebagainya. D1D2, adalah program D1D2 pada suatu perguruan tinggi yang menyelenggarakan program diploma III pada pendidikan formal, seperti program Diploma I dan II PGSLP, D1 sekretaris, D1 komputer dan sebagainya AkademiD3, adalah program DIII atau yang telah mendapatkan gelar Sarjana Muda pada suatu akademiperguruan tinggi. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan gelar Sarjana Muda maka mahasiswa yang duduk di Tingkat 4 atau 5 tetap dimasukkan Sekolah Menengah Tingkat Atas. D4S1, adalah program pendidikan sarjana, pasca sarjana, doktor, diploma IV, akta IVV, spesialis III pada suatu UniversitasInstitutSekolah Tinggi. S2S3, adalah program pendidikan pasca sarjana, doktor, spesialis III pada suatu UniversitasInstitutSekolah Tinggi. Kolom 8: Apakah Dapat Membaca dan Menulis Huruf Latin? Apabila isian pada kolom 5 ≥ 10, tanyakan apakah anggota rumah tangga dapat membaca dan menulis huruf latin, Isikan kode 1 apabila “Ya” dan kode 2 apabila “Tidak”. Dapat membaca dan menulis huruf latin artinya dapat membaca dan menulis kata-katakalimat sederhana dalam aksara latin. Catatan : a. Orang buta yang dapat membaca dan menulis huruf braille digolongkan dapat membaca dan menulis huruf latin. b. Orang cacat yang sebelumnya dapat membaca dan menulis, kemudian karena cacatnya tidak dapat membaca dan menulis digolongkan dapat membaca dan menulis huruf latin. Kolom 8 s.d. 10 ditanyakan hanya untuk anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun ke atas 34 |ST2013-SKH.PCS c. Orang yang hanya dapat membaca saja tetapi tidak dapat menulis atau sebaliknya, dianggap tidak dapat membaca dan menulis huruf latin. Kolom 9: Kegiatan Utama Seminggu yang lalu Apabila isian pada kolom 5 ≥ 10, tanyakan kegiatan utama anggota rumah tangga seminggu yang lalu. Tuliskan kode 1 s.d. 7, sesuai kegiatan utama yang dilakukan seminggu yang lalu bekerja di subsektor kehutanan, bekerja di sektor pertanian selain kehutanan, bekerja di sektor lain, sementara tidak bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Kegiatan di sini mencakup kegiatan bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya kursus, olahraga, rekreasi termasuk mereka yang tidak mampu melakukan kegiatan karena cacat atau jompo. Kegiatan utama adalah kegiatan yang menggunakan waktu terbanyak dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Waktu terbanyak diperhitungkan dengan membandingkan waktu yang digunakan untuk bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya olah raga, kursus, piknik, dan kegiatan sosial. Waktu luang yang digunakan untuk arisan keluarga, mengunjungi famili, santai, tidur dan bermain tidak dihitung sebagai bahan pembanding. Cara menentukan kegiatan utama adalah sebagai berikut:  apabila kepala rumah tangga anggota rumah tangga pada seminggu terakhir hanya mempunyai satu pekerjaan, maka pekerjaan tersebut dicatat sebagai pekerjaan utama,  apabila kepala rumah tangga anggota rumah tangga pada seminggu terakhir mempunyai lebih dari satu pekerjaan, maka pekerjaan yang menggunakan waktu terbanyak dicatat sebagai pekerjaan utama. Apabila waktu yang digunakan sama, maka pekerjaan yang memberikan penghasilan terbesar dianggap sebagai pekerjaan utama. Apabila waktu yang digunakan sama dan penghasilannya juga sama besar, maka terserah pada responden pekerjaan mana yang dianggapnya merupakan pekerjaan utama,  kepala rumah tangga anggota rumah tangga dianggap mempunyai pekerjaan lebih dari satu apabila bekerja pada beberapa bidang dan atau pengelolaan pekerjaan tersebut dilakukan secara terpisah. Contoh: kepala rumah tangga anggota rumah tangga berprofesi sebagai guru sekolah dasar dengan waktu kerja mulai pagi hingga siang kemudian di sore ST2013-SKH.PCS| 35 hari kepala rumah tangga anggota rumah tangga tersebut menjadi tukang ojek. Buruh tani meskipun bekerja pada beberapa petani, namun pengelolaannya terpisah dikategorikan hanya mempunyai satu pekerjaan. Penjelasan: a. Kepala rumah tangga anggota rumah tangga yang sedang cuti pada masa cuti tersebut ia tidak melakukan pekerjaan lain maka pekerjaan utamanya adalah pekerjaan yang dia cutikan. b. Kepala rumah tangga anggota rumah tangga yang sedang cuti dan pada masa cuti tersebut melakukan pekerjaan lain, maka salah satu dari pekerjaan lainnya itu merupakan pekerjaan utamanya. c. Kepala rumah tangga anggota rumah tangga yang sudah pensiun dan tidak mempunyai kegiatan isikan kode 7 lainnya pada kolom 9. Contoh: Rochan Jasman ialah seorang mahasiswa pada perguruan tinggi swasta, kuliah selama 2 jam per hari sejak hari Senin sampai dengan Jumat. Pulang kuliah ia bekerja di Toko Jaya Ayu Abadi dengan jam kerja selama 5 jam per hari. Dalam hal ini kegiatan yang memakai waktu terbanyak adalah bekerja walaupun ia juga bersekolah. Seminggu yang lalu adalah jangka waktu 7 hari berturut-turut yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan. Misalnya pencacahan dilakukan tanggal 1 Juli, maka yang dimaksud seminggu yang lalu adalah tanggal 24 Juni sampai dengan 30 Juni. Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama 1 satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Penghasilan atau keuntungan mencakup upahgaji termasuk semua tunjangan dan bonus bagi pekerja karyawanpegawai dan hasil usaha berupa sewa atau keuntungan, baik berupa uang atau barang termasuk bagi pengusaha. Penjelasan bekerja: a. Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa. b. Orang yang melakukan kegiatan budidaya tanaman yang hasilnya hanya untuk dikonsumsi sendiri dianggap tidak bekerja, kecuali budidaya tanaman 36 |ST2013-SKH.PCS bahan makanan pokok, yaitu padi, jagung, sagu, danatau palawija ubi kayu, ubi jalar, kentang. c. Anggota rumah tangga yang membantu melaksanakan pekerjaan kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga yang lain, misal di sawah, ladang, warungtoko dan sebagainya dianggap bekerja walaupun tidak menerima upahgaji pekerja tak dibayar. d. Orang yang memanfaatkan profesinya untuk keperluan rumah tangga sendiri dianggap bekerja, misal dokter yang mengobati anggota rumah tangga sendiri, tukang bangunan yang memperbaiki rumah sendiri dan tukang jahit yang menjahit pakaian sendiri. e. Seorang petinju atau penyanyi profesional yang sedang latihan dalam rangka profesinya, dianggap sebagai bekerja f. Seseorang yang mengusahakan persewaan mesinalat pertanian, mesin industri, peralatan pesta, alat pengangkutan dan sebagainya dikategorikan bekerja. g. Pembantu rumah tangga termasuk kategori bekerja, baik sebagai anggota rumah tangga majikannya maupun bukan anggota rumah tangga majikannya. h. Seseorang menyewakan tanah pertanian kepada orang lain secara bagi hasil, dikategorikan bekerja bila ia menanggung risiko ada keterlibatan biaya produksi atau turut mengelola atas usaha pertanian itu. Bekerja di subsektor kehutanan meliputi pemungutan hasil hutanpenangkapan satwa liar, penangkaran satwatumbuhan liar, jasa penebangan kayu, usaha pembibitan, budidaya tanaman kehutanan dan jasa kehutanan lainnya. Bekerja di subsektor pertanian selain kehutanan adalah seseorang yang bekerja di sektor pertanian selain kehutanan yaitu meliputi subsektor padipalawija, hortikultura, peternakan, perikanan, jasa pertanian selain kehutanan dan lainnya. Bekerja di sektor lain adalah seseorang yang bekerja di sektor selain pertanian yaitu meliputi sektor penggalianpenambangan, industrikerajinan, perdagangan, angkutan, pergudangan, komunikasi, dan lainnya. Sementara tidak bekerja adalah kepala rumah tangga anggota rumah tangga yang mempunyai pekerjaanusaha tetapi seminggu terakhir tidak bekerja karena sesuatu sebab seperti sakit, cuti, menunggu panen, atau mogok kerja. ST2013-SKH.PCS| 37 Penjelasan sementara tidak bekerja: a. Pekerja profesional yang sedang tidak bekerja karena sakit atau menunggu pekerjaan berikutnya. Contoh: Dalang, tukang pijat, penyanyi, dan dukun. b. Pekerja tetap, pegawai pemerintah atau swasta yang sedang tidak bekerja karena cuti, sakit, mangkir, mogok kerja, atau diberhentikan sementara karena perusahaan menghentikan kegiatannya. c. Kepala rumah tangga anggota rumah tangga yang mengusahakan tanah pertanian, sedang tidak bekerja karena sakit atau menunggu pekerjaan berikutnya, seperti menunggu panen atau musim hujan untuk menggarap sawah. Pekerja serabutanbebas baik yang bekerja di sektor pertanian maupun non pertanian yang sedang menunggu pekerjaan, dianggap tidak bekerja. Sekolah, adalah kegiatan bersekolah di sekolah formal baik pada pendidikan dasar, pendidikan menengah atau pendidikan tinggi. Tidak termasuk yang sedang libur. Mengurus rumah tangga, adalah kegiatan mengurus rumah tangga atau membantu mengurus rumah tangga tanpa mendapat upahgaji. Ibu rumah tangga atau anak-anaknya yang melakukan kegiatan kerumahtanggaan, seperti memasak, mencuci, dan sebagainya, digolongkan sebagai mengurus rumah tangga. Bagi pembantu rumah tangga yang mengerjakan hal yang sama tetapi mendapat upahgaji, tidak digolongkan sebagai mengurus rumah tangga, melainkan digolongkan sebagai bekerja. Lainnya, adalah kegiatan selain bekerja, sekolah, dan mengurus rumah tangga. Termasuk didalamnya mereka yang tidak mampu melakukan kegiatan, seperti orang lanjut usia, cacat jasmani, dan penerima pendapatanpensiun yang tidak bekerja lagi. Kategori lainnya dibagi menjadi 2 kelompok: a. Olahraga, kursus, piknik, dan kegiatan sosial berorganisasi, kerja bakti. b. Tidur, santai, bermain, dan tidak melakukan kegiatan apapun. Kegiatan yang dibandingkan guna menentukan waktu terbanyak hanyalah kegiatan yang termasuk dalam kelompok a. Kolom 10: Kegiatan Usaha Kehutanan Utama yang Biasa Dilakukan Apabila isian pada kolom 5 ≥ 10, tanyakan kegiatan usaha kehutanan utama yang biasanya dilakukan anggota rumah tangga. Tuliskan kode 1 s.d. 7 pemungutan 38 |ST2013-SKH.PCS hasil hutan, penangkapan satwa liar, penangkaran satwatumbuhan liar, jasa penebangan kayu, usaha pembibitan tanaman kehutanan, budidaya tanaman kehutanan, dan jasa kehutanan lainnya. Tuliskan kode 0 apabila tidak melakukan kegiatan kehutanan. Pemungutan hasil hutan adalah kegiatan memanfaatkan hasil hutan baik berupa kayu maupun bukan kayu seperti usaha mencari dahan, rotan, getah, akar-akaran, dan sarang burung walet. Hasil hutan adalah semua produk yang dihasilkandiperoleh dari hutan baik berupa kayu maupun non kayu. Penangkapan satwa liar adalah kegiatan yang meliputi perburuan binatang, seperti: berburu babi hutan, rusa dan sebagainya, dengan menggunakan perlengkapan, seperti : senapan, panah, dan tombak. Penangkaran satwatumbuhan liar adalah kegiatan perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran satwatumbuhan liar dengan tetap memperhatikan kemurnian jenisnya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan di dalam maupun di luar habitat dengan tujuan untuk kelestarian satwatumbuhan liar maupun komersil. Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, dan atau di air, danatau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara manusia. Contoh : harimau, buaya, penyu, babi hutan, dan rusa. Tumbuhan liar adalah semua tumbuhan yang hidup di darat, dan atau di air, yang masih mempunyai kemurnian jenisnya, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara manusia.Contoh : anggrek hutan, kaktus, dan gaharu. Jasa penebangan kayu adalah kegiatan penebangan kayu yang dilakukan atas dasar balas jasa atau kontrak, di beberapa daerah disebut blandong. Usaha pembibitan tanaman kehutanan adalah kegiatan pengembangbiakan tanaman kehutanan yang hanya terbatas pada pembibitan. Budidaya tanaman kehutanan adalah kegiatan yang meliputi pembenihan, penanaman, pemeliharaan, pemungutanpemanenan hasil tanaman kehutanan. Jasa kehutanan lainnya adalah kegiatan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak seperti melayani usaha di bidang kehutanan, jasa kehutanan meliputi: jasa penyiapan lahan tanaman kehutanan, jasa penanaman dan pemeliharaan tanaman kehutanan, jasa rehabilitasi lahan, dll. ST2013-SKH.PCS| 39 BLOK V. PENGUASAAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA SAAT PENCACAHAN m 2 Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai penguasaan dan penggunaan lahan oleh rumah tangga di dalam dan di sekitar kawasan hutan pada saat pencacahan. Lahan yang dikuasai, adalah lahan milik sendiri ditambah lahan yang berasal dari pihak lain, dikurangi lahan yang berada di pihak lain baik didalam maupun di luar kawasan hutan. Lahan milik sendiri, berasal dari: a. Lahan pembelian, adalah lahan yang didapat secara pembelian baik tunai maupun angsuran;

b. Lahan warisan, adalah lahan yang diterima oleh ahli waris berdasarkan

pembagian dari harta orang yang telah meninggal dunia;

c. Lahan hibah, adalah lahan yang diterimadidapat secara cuma-cuma dari

badanharta orang yang masih hidup;

d. Lahan yang dimiliki berdasarkan:

 land reform;  permohonan biasa;  pembagian lahan transmigrasi;  hukum adat;  penyerahan konversi dari program perusahaan inti rakyat perkebunan PIR-Bun. PIR-Bun adalah suatu pola pelaksanaan pengembangan perkebunan dengan mempergunakan perkebunan besar sebagai inti yang membantu dan membimbing perkebunan rakyat di sekitarnya sebagai plasma dalam suatu sistem kerjasama yang saling menguntungkan dan berkesinambungan.Pada saat tanaman sudah mulai berproduksi, kebun plasma diserahkan kepada petani peserta. Lahan yang berasal dari pihak lain, terdiri dari: a. Lahan kawasan hutan Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan hutan berdasarkan fungsinya dibagi kedalam kelompok Hutan Konservasi, Hutan Lindung, dan Hutan Produksi. 40 |ST2013-SKH.PCS Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Kawasan hutan konservasi terdiri dari : a. Kawasan Hutan Suaka Alam KSA yaitu hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.Termasuk dalam kelompok KSA adalah Cagar Alam CA dan Suaka Margasatwa SM. b. Kawasan Hutan Pelestarian Alam KPA yaitu hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Termasuk dalam kelompok KPA adalah Taman Nasional TN, Taman Hutan Raya THR, dan Taman Wisata Alam TWA. c. Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata perburuan. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan.Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap HP, Hutan Produksi Terbatas HPT dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi HPK. Lahan berasal dari pihak lain yang berupa kawasan hutan adalah lahan hutan milik negara yang dikuasakan kepada masyarakat dengan tujuan untuk dikelola bersama biasanya dikenal dengan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM. Lahan kehutanan juga bisa berasal dari lahan hutan yang dikelola masyarakat tanpa ijin negara serobotan. b. Lahan di luar kawasan hutan Lahan berasal dari pihak lain yang beradadi luarkawasan hutanadalah lahan selain lahan hutan milik negara yang penguasaannya dapat berasal dari sewa, bagi hasil, gadai, bengkok maupun lainnya. Lahan sewa, adalah lahan yang didapat dengan perjanjian sewa yang besarnya sewa sudah ditetapkan terlebih dahulu tanpa melihat besar kecilnya hasil produksi. Pembayaran sewa dapat berupa uang.