Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2013
| 41
2. Anggaran
Pelaksanaan pembangunan kesehatan diwujudkan dengan adanya program-program atau proyeksi sektor kesehatan dan program
bantuan pembangunan kesehatan. Jumlah anggaran kesehatan dari semua anggaran sebesar Rp 46.414.048.146,-. Adapun prosentase APBD
kesehatan terhadap total APBD kabupaten sebesar 5,51 . Angka ini masih kurang dari standar yaitu sebesar 15 . Sedangkan anggaran kesehatan
per kapita sebesar Rp 97.385,-.
Lihat lampiran Tabel 79
.
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2013
| 42
BAB V KESI MPULAN
Keberhasilan dan
kekurangberhasilan pembangunan
kesehatan mempunyai posisi sebagai kontributor sebanding bidang-bidang lain. Sedangkan
untuk menilai keberhasilan pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh jajaran kesehatan lebih banyak tercermin dari beberapa indikator sensitif tiap-tiap
program dan kegiatan. Dalam pencapaiannya tidak ditentukan oleh urusan kesehatan semata, misalnya proporsi persalinan oleh tenaga kesehatan yang juga
dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi dan budaya, menyangkut perilaku dan pemberdayaan.
Beberapa hal yang perlu disampaikan bahwa dalam mengatasi masalah kesehatan tidak hanya ditentukan oleh sektor kesehatan semata. Berdasar teori
Bloom, derajat kesehatan tidak hanya dipengaruhi oleh mutu pelayanan kesehatan,
namun juga
faktor perilaku,
lingkungan, dan
faktor keturunan kependudukan. Beberapa determinan itu sendiri juga dipengaruhi oleh
banyak faktor. Upaya pencarian dan pemanfaatan fasilitas kesehatan juga sangat dipengaruh keadaan lingkungan dan perilaku. Perilaku juga dipengaruhi oleh
keadaan sosial, lingkungan fisik, ekonomi sosial dan budaya setempat. Beberapa masalah kesehatan yang masih membebani Kabupaten
Kulonprogo antara lain: 1. Masih ada kasus kematian bayi dan kematian ibu walaupun mengalami
penurunan di bandingkan tahun lalu 2. Penyakit menular DBD meningkat tanpa kematian
3. Penyakit Malaria, tahun ini mengalami peningkatan maka kewaspadaan harus ditingkatkan.
4. Kunjungan penyakit tidak menular cukup tinggi 5. Terjadinnya masalah gizi ganda yaitu meningkatnya kasus gizi lebih dan masih
tingginya kasus gizi buruk 6. Penyebaran tenaga kesehatan yang belum merata.