Kontribusi laba. Nilai modal saham diterbitkan akan ditentukan dengan mengkapitalisasi laba

Penentuan Jumlah Modal Saham Untuk menentukan jumlah nilai modal saham sebaiknya memperhatikan tingkat keuntungan relatif masing-masing. Dasar penentuan jumlah dan pembagian modal saham yang dapat dipergunakan ada 3, yaitu : 1 Kontribusi aktiva bersih, 2 Kontribusi laba, 3. Gabungan kontribusi aktiva bersih dan laba. 1. Kontribusi aktiva bersih. Jumlah modal saham yang diterbitkan akan sama jumlahnya dengan jumlah aktiva bersih. Yang diterima secara proporsional dengan kontribusi aktiva bersihnya.

2. Kontribusi laba. Nilai modal saham diterbitkan akan ditentukan dengan mengkapitalisasi laba

perusahaan dengan tingkat kapitalisasi tertentu tingkat laba normal. Prosedur penentuan modal sahamnya : 1. Menentukan kontribusi laba masing-masing perusahaan. 2. Menentukan tingkat kapitalisasi yang dipakai. Sebaiknya tingkat kapitalisasi TIDAK melebihi tingkat laba terendah dari perusahaan yang bergabung. 3. Menghitung jumlah modal saham, sama dengan jumlah kontribusi laba dibagi dengan tingkat kapitalisasi yang telah ditentukan ndy Lasmana, SE, MM. 3. Gabungan kontribusi aktiva bersih dan laba. Cara ini merupakan penggabungan dari cara Kontribusi Aktiva Bersih dan Kontribusi Laba, untuk menghidari kelemahan yang terdapat dari cara 1 dan 2. Jadi tujuannya adalah untuk menghilangkan terjadinya ketidakadilan pembagian laba atau pembagian kas. Prosedur penentuan jumlah modal sahamnya : 1. Menentukan kontribusi laba masing-masing perusahaan. 2. Menentukan tingkat kapitalisasi. 3. Menghitung jumlah modal saham secara keseluruhan. Agar tujuan tersebut dapat dicapai diperlukan syarat-syarat berikut : 1. Tingkat kapitalisasi tidak melebihi tingkat laba terendah dari perusahaan yang bergabung. 2. Diterbitkan 2 jenis saham Saham Biasa dan Istimewa. Besarnya masing-masing jenis saham tergantung pada hak prioritas saham Istimewa, yang dalam hal ini ada 2 kemungkinan : a. Saham Istimewa mempunyai hak prioritas di dalam pembagian laba. b. Saham Istimewa mempunyai hak prioritas di dalam pembagian aktiva di saat dilikuidasi ndy Lasmana, SE, MM. Pada awal tahun 2006 PT. A, PT. B, PT. C, sepakat melakukan penggabungan badan usaha membentuk PT. ABC. Ikhtisar Neraca masing- masing sebelum penggabungan dalam jutaan rupiah : Keterangan PT. A PT. B PT. C Total Aktiva 300 450 600 1.350 Hutang 50 100 200 350 Modal Aktiva bersih 250 350 400 1.000 Kontribusi relatif 25 35 40 100 Laba 50 70 80 200 Tingkat Laba 20 20 20 20 Kontribusi Laba 25 35 40 100 Aktiva 1.350.000.000 Hutang 350.000.000 Modal Saham 1.000.000.0000 Jurnalnya : ndy Lasmana, SE, MM. Pada awal tahun 2006 PT. A, PT. B, PT. C, sepakat melakukan penggabungan badan usaha membentuk PT. ABC. Disepakati tingkat kapitalisasi adalah 20. Ikhtisar Neraca masing-masing sebelum penggabungan dalam jutaan rupiah : Keterangan PT. A PT. B PT. C Total Aktiva 300 450 600 1.350 Hutang 50 100 200 350 Modal Aktiva bersih 250 350 400 1.000 Kontribusi relatif 25 35 40 100 Laba 50 70 80 200 Tingkat Laba 20 20 20 20 Kontribusi Laba 25 35 40 100 ndy Lasmana, SE, MM. Jadi sepertinya halnya contoh 1, maka PT. ABC akan menerbitkan modal saham sebesar Rp. 1.000.000.000 yang akan dibagi sbb : Keterangan PT. A PT. B PT. C Total Laba 50 70 80 200 Tingkat Laba 20 20 20 20 Jumlah modal saham 250 350 500 1000 ndy Lasmana, SE, MM. Pada awal tahun 2006 PT. A, PT. B, PT. C, sepakat melakukan penggabungan badan usaha membentuk PT. ABC. Ikhtisar Neraca masing- masing sebelum penggabungan dalam jutaan rupiah : Keterangan PT. A PT. B PT. C Total Aktiva 250 400 700 1.350 Hutang 50 100 200 350 Modal Aktiva bersih 200 300 500 1.000 Kontribusi relatif 20 30 50 100 Laba 60 60 80 200 Tingkat Laba 30 20 16 20 Kontribusi Laba 30 30 40 100 Dari data di atas ditentukan : 1. Perusahaan menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham istimewa 16 dan saham biasa. 2. Saham istimewa mempunyai hak prioritas dalam pembagian laba, berpartisipasi penuh dan kumulatif tidak terbatas. 3. Penentuan modal saham didasarkan pada tingkat kapitalisasi 16. ndy Lasmana, SE, MM. Dalam hal ini besarnya modal saham dapat dihitung sbb : Keterangan PT. A PT. B PT. C Total Laba 60 60 80 200 Tingkat Kapitalisasi 16 16 16 16 Jumlah modal saham 375 375 500 1.250 Jumlah modal saham biasa 200 300 500 1.000 Jumlah modal saham istimewa 175 75 250 Jadi PT. ABC akan menerbitkan modal saham sebesar Rp. 1.250.000.000 yang terdiri atas : Modal Saham Biasa sebesar Rp. 1.000.000.000 PT. A : Rp. 200.000.000 PT. B : Rp. 300.000.000 PT. C : Rp. 500.000.000 Modal Saham Biasa sebesar Rp. 250.000.000 PT. A : Rp. 175.000.000 PT. B : Rp. 75.000.000 ndy Lasmana, SE, MM. Aktiva 1.350.000.000 Goodwill 250.000.000 Hutang 350.000.000 Modal Saham Istimewa 16 250.000.000 Modal Saham Biasa 1.000.000.0000 Jurnalnya : ndy Lasmana, SE, MM. Dewasa ini terdapat 2 metode akuntansi yang lazim digunakan untuk mencatat Pengabungan badan usaha yaitu :

1. Metode Kepentingan Pooling of Interest Method 2. Metode Pembelian By Purchases Method