Antisipasi Pemerintah Terhadap Kenaikan Harga Tepung Terigu

Akan tetapi Menperindag Rini Suwandi, mengirim surat kepada Menteri Keuangan Boediono untuk menunda pemberlakuan BMAD dengan alasan ketersediaan stok tepung terigu perlu dijamin, karena mendekati hari besar nasional seperti Idul Fitri, natal dan tahun baru.

E. Antisipasi Pemerintah Terhadap Kenaikan Harga Tepung Terigu

Pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudoyono, tanggal 1 Februari 2008, Menteri Koordinator Perekonomian Boediono mengumumkan Paket Kebijakan Pangan. Kebijakan pangan tersebut dilakukan pemerintah dalam rangka menstabilkan gejolak harga sembako ke tingkat wajar. Kebijakan pangan tersebut dilakukan untuk menstabilkan harga beras, tepung terigu, minyak goreng, dan kacang kedelai. Menurut Menko Perekonomian Boediono, paket kebijakan pangan ini selain untuk menstabilkan harga beras, tepung terigu, minyak goreng, dan kacang kedelai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga memerintahkan BUMN untuk turut serta meredam gejolak harga pangan. 40 Menko Perekonomian Boediono menambahkan, pada masa transisi ke tingkat wajar, kelompok masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dapat memperoleh keringanan melalui beberapa cara yang dilakukan pemerintah melalui paket kebijakan pangan. Paket kebijakan pangan menyangkut tepung terigu adalah: 1. Menghapus bea masuk impor tepung terigu. 2. Melanjutkan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai PPN tepung terigu dan gandum yang ditanggung pemerintah. 3. Menunda sementara pemberlakuan SNI bagi tepung terigu sambil terus melakukan penyempurnan. 4. Memfasilitasi UKM yang berbahan baku tepung terigu dalam konversi minyak tanah ke elpiji. 5. Mendorong diversifikasi pangan, terutama tepung berbahan baku umbi- umbian lokal. 41 40 Lihat Republika, 2 Februari 2008, dalam rubrik Ekonomi Bisnis Investasi Syariah, h. 24. 41 Ibid, h. 24. Neagra dan pengusaha..., Muhammad Findi Alexandi, FISIP UI, 2008. Paket kebijakan pangan untuk beras adalah: 1. Penambahan jatah beras bersubsidi dari 10 kg menjadi 15 kg per bulan dengan harga Rp 1.650 per kg setiap keluarga. 2. Penurunan bea masuk beras dari Rp 550 menjadi 450 per kg. 3. Peningkatan produksi beras dengan percepatan benih bermutu. Paket kebijakan pangan untuk minyak minyak goreng adalah: 1. Melanjutkan kebijakan ekspor progresif sawit dan turunannya. 2. Pajak ekspor Crude Palm Oil CPO naik menjadi 15 pada harga di atas US 1.200 per ton. 3. Melanjutkan kebijakan PPN yang ditanggung pemerintah untuk produksi dan penjualan minyak goreng dalam negeri. 4. Operasi pasar minyak goreng dengan harga Rp 2.500 per liter. Paket kebijakan pangan untuk kacang kedelai adalah: 1. Membebaskan bea masuk kacang kedelai 2. Menurunkan PPh impor dari 2,5 menjadi 0,5 . 3. Peningkatan produksi kacang kedelai dalam negeri tahun 2008. Sedangkan paket kebijakan pangan untuk BUMN diantaranya adalah: 1. Mengikutseratakan BUMN dalam bentuk bazar murah bersubsisdi selama empat bulan. 2. Memberikan pinjaman lunak dan subsidi sebesar Rp 2 juta per pedagang tahu, tempe, martabak dan lain-lain. Untuk memperlancar paket kebijakan pangan tersebut, pemerintah juga akan memperluas distribusi beras untuk rakyat miskin raskin, mempercepat konversi minyak tanah ke elpiji, dan akan melakukan intensifikasi penanggulangan penyalahgunaan minyak tanah. Dalam rangka menenangkan masyarakat dan pelaku pasar, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Neagra dan pengusaha..., Muhammad Findi Alexandi, FISIP UI, 2008. Dirut Bulog Mustafa Abubakar dan Menteri Pertanian Anton Apriyantono, pada tanggal 1 Februari 2008, melakukan inspeksi mendadak ke beberapa pasar dan pabrik tahu dan tempe di Karawang, Jawa Barat. Kunjungan itu dilakukan sebelum Presiden menggelar sidang kabinet paripurna di Istana Negara. Bentuk kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah Peraturan Presiden Perpres Stabilisasi Harga Pangan. Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, paket kebijakan pangan harus tepat, artinya paket kebijakan pangan harus adil, baik bagi konsumen juga bagi produsen. Harga jual produk pangan yang diproduksi petani harus mendapatkan keuntungan yang layak bagi petani sendiri, tetapi di satu sisi masyarakat sebagai konsumen juga dapat menjangkau harga jual yang ditawarkan petani. 42

F. Pengaruh Kekuatan Politik APTINDO Terhadap Penanggungan PPN Gandum Oleh Pemerintah