1. Perdebatan judul Rancangan Undang-Undang. 2. Terminologi monopoli alamiah.
3. Legitimasi KPPU
C. 1. Perdebatan Judul RUU
Kritikan lainnya dari anggota Pansus RUU ini terhadap DIM tentang judul yang diusulkan pemerintah yaitu persaingan usaha. Menurutnya judul persaingan
usaha kurang terarah, tidak menggigit dan mengambang apabila dikaitkan dengan keadaan riil struktur pasar dan perilaku usaha yang saat ini telah
terkontaminasi dengan KKN dan telah terstruktur selama puluhan tahun bahkan ratusan rahun. Menurut Dede Suganda Adiwinata, judul larangan praktek
monopoli secara politis lebih diterima dalam masyarakat, dan secara objektif mempunyai nilai yang lebih tinggi, daripada judul persaingan usaha yang tidak
ada kata monopoli.
22
Kritikan mengenai kekaburan judul yang dibuat oleh pemerintah disampaikan pula oleh anggota Pansus dari FPP H.A. Walid. Menurutnya judul
persaingan usaha yang disampaikan oleh pemerintah seolah-olah sebagai upaya pengkaburan dari undang-undang yang akan diterbitkan oleh DPR RI. Padahal
kata monopoli sudah jelas dan dapat dimengerti oleh masyarakat. Karena terminologi kata monopoli mempunyai pengertian yang luas, tidak hanya struktur
pasar, tetapi juga sekaligus perilaku usaha. Secara tegas H.A. Walid mengatakan:
“… saat ini adalah era transparansi. Transparansi itu yang kita gunakan sekarang. Judul persaingan usaha itu seolah-olah sebagai pengkaburan
undang-undang yang akan diterbitkan DPR RI bersama pemerintah. Mengapa kita memakai kata-kata lain dan berputar-putar dalam
penentuan judul undang-undang ini…”
23
22
Lihat Rapat Kerja Pansus ke-2, , Pembahasan Daftar Inventarisasi Masalah DIM, tanggal 23 November 1998, dalam Proses Pembahasan RUU tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Setjend DPR RI, 1999, h. 475. Menurut Dede Suganda Adiwinata, meskipun judul persaingan usaha yang disampaikan pemerintah cukup moderat dan
netral, namun dapat memberikan makna dan interpretasi lain, terkesan tidak ada larangan untuk menguasai pangsa pasar suatu jenis produk
23
Ibid, Lihat pernyataan H.A. Walid h. 481.
Neagra dan pengusaha..., Muhammad Findi Alexandi, FISIP UI, 2008.
C. 2. Terminologi Monopoli Alamiah