8
B. Improvisasi
Improvisasi, suatu tahapan proses kreatif dimana pencipta mencoba mengolah hasil dari eksplorasi tersebut dan menerjemahkannya ke dalam sketsa
pada suatu media dengan mempertimbangkan jenis elemen apa yang akan digunakan, serta pengambilan objek yang tepat guna terwujudnya pesan yang
ingin disampaikan didalam karya lukis yang diwujudkan. Improvisasi memberikan kesempatan yang lebih besar bagi imajinasi, seleksi, dan mencipta
dari pada tahap eksplorasi, karena dalam tahap ini terdapat kebebasan yang lebih sehingga jumlah keterlibatan diri dapat dikembangkan Hadi, 2003: 29. Proses
percobaan yang dilakukan pencipta berupa eksperimen dengan mencoba berbagai macam alat dan teknik, guna menunjang karya seni lukis yang berkualitas. Objek-
objek foto yang akan dipilih tidak mutlak dipindahkan langsung untuk diwujudkan diatas kanvas, dengan pertimbangan ide, estetik, dan artistik, dengan
pengolahan-pengolahan objek oleh pencipta, ditambah dengan sketsa-sketsa yang mendukung penciptaan karya.
Tahapan seperti ini sangat dibutuhkan dalam berproses seni lukis, sebagai salah satu bagian dari proses eksperimentasi, karena sketsa-sketsa yang telah
dibuat dapat memberikan suatu gambaran yang dapat memberikan dorongan dan imajinatif untuk mendapatkan ide-ide yang kreatif. Berikut ini adalah beberapa
contoh sketsa-sketsa yang menjadi gagasan pencipta.
9
Sketsa 2
“
Freedom
”. 30cm x 21cm. Pulpen di atas kertas. 2013.
Sketsa 3
“
Overioad
”. 30cm x 21cm. Pulpen di atas kertas. 2013.
10
C. Pembentukan
Forming
Tahap ini merupakan suatu tahap pembentukan dari suatu ide gagasan awal pencipta. Dari sketsa yang terbaik dan pas dengan tema, kemudian pencipta
wujudkan di atas kanvas, namun dalam mewujudkan sketsa tersebut menjadi suatu karya seni lukis, pencipta kerap kali melakukan pengolahan-pengolahan
demi pencapaian estetik baik itu dari segi warna dan besarnya bidang yang akan dipakai. Dalam melakukan proses pembentukan hal pertama yang dilakukan
pencipta adalah mencari objek yang akan dilukis , objek itu disimpan dengan alat dokumentasi kamera, kemudian objek dicetak sesuai keinginan pencipta agar
mudah dalam mewujudkannya. Pencipta tidak menjiplak secara mutlak objek foto tersebut melainkan melakukan suatu pengolahan-pengolahan warna dan lain
sebagainya untuk mencapai kesan estetik. Tahap berikutnya memindahkan objek dan sketsa yang telah dipilih
kedalam media kanvas yang telah ditekstur terlebih dahulu. Tekstur dibuat dengan menggunakan campuran lem
fox
dan
zinc white
serta ditambah sedikit
ultraproof
yang kemudian dibuatkan tekstur yang menyerupai goresan-goresan garis yang bergerak liar dengan alat pisau palet bergerigi. Sketsa dipindahkan dengan
menggunakan
charcoal
, digoreskan secara global dengan penekanan kontur objek tersebut. Setelah selesai sketsa diatas kanvas pencipta mengamati hal-hal yang
sekiranya tidak sesuai dengan keinginan pencipta, misalnya pada komposisi, proporsi pada objek tersebut. Tidak menutup kemungkinan nantinya terjadi
pengembangan atau pengolahan pada sketsa awal yang pencipta tuangkan diatas kanvas, karena adanya suatu pertimbangan pada penyusunan elemen-elemen seni
lukis yang ada, tanpa mengubah maksud sketsa awal tersebut. Setelah sekiranya dianggap selesai, maka tahap berikutnya memberikan
warna. Pencipta biasanya memulai tahapan warna dari proses pengerjaan latar belakang
background
, kemudian baru dilanjutkan dengan memberikan warna yaitu cat
acrylic
dengan menggunakan kuas pipih dengan ukuran besar, dan pada bagian-bagian tertentu pencipta memberikan kesan lelehan dengan menggunakan
warna
background
tersebut. Jika
background
sudah selesai, dilanjutkan dengan penciptaan objek dalam lukisan. Objek manusia dengan fokus gerak tubuhnya
11
tersebut diblok dengan warna
acrylic titanium white
dengan teknik transparan. Setelah itu objek utama
didrawing
dengan menggunakan
charcoal
untuk mencari bagian gelap dari objek. Kemudian objek dibasahi dengan
oil painting
dan dihisap dengan menggunakan kain kering untuk mencari bagian terang daripada objek
tersebut. Setelah itu objek diwarnai dengan menggunakan cat minyak untuk bagian yang terkena sinar sebagai kesan-kesan cahaya serta agar warna objek
terlihat lebih matang, berbagai jenis warna dimasukan dalam pewarnaan objek dengan teknik goresan kuas pipih. Proses berikutnya memblok-blok bagian paling
gelap terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan warna yang lebih terang hingga paling terang. Tahap pewarnaan menggunakan kuas pipih yang ukurannya
relative atau menyesuaikan dengan kebutuhan, sehingga tercipta teknik menggores seperti kesan pisau palet. Disini pencipta memberikan warna objek
pada karya tidak sesuai dengan warna objek aslinya
real
, namun dengan warna- warna berbeda sesuai dengan suasana hati pencipta dan hanya sebagai kesan-
kesan cahaya serta estetika karya. Warna-warna tersebut pencipta tidak tuangkan begitu saja, namun juga memperhatikan ritme warna agar terkesan harmonis.
Tahap berikutnya adalah tahapan mencari detail pada objek lukisan, yang dimana proses pengerjaannya lebih berhati-hati dan teliti agar detail lukisan dapat
terlihat jelas. Pada objek utama pencipta juga memberikan kesan lelehan dengan menggunakan cat minyak yang menghasilkan suatu efek lelehan yang menarik.
Setelah lukisan total diwarnai dan ada beberapa bagian yang memang sengaja tidak didetail namun hanya diwakilkan oleh goresan yang lebih impresif.
Tahap terakhir, yaitu evaluasi dilakukan berdasarkan atas rasa estetik dan kemampuan untuk menjadikan ide-ide sebagai tujuan
visualnya
. Segala unsur dari
subject matter,
komposisi, pusat perhatian, kesatuan serta bentuk-bentuk yang telah dicapai diteliti kembali. Sehingga lukisan pencipta sesuai dengan harapan
dan dapat memuaskan hati pencipta. Terakhir pencipta memberikan lapisan perlindungan pada lukisan pencipta disertai dengan memberikan nama atau tanda
tangan pada pojok bawah lukisan sebagai bentuk identitas pencipta dan pertanggung jawaban terhadap karya yang diciptakan. Pencipta juga
menambahkan bingkai
frame
pada beberapa karya demi perhitungan keserasian
12
serta tercapainya keharmonisan dalam berkarya. Dengan demikian proses berkarya pencipta telah selesai, dan selanjutnya siap untuk diberikan masukan
guna terciptanya karya – karya yang lebih baik dan inspiratif.
Berikut ini pencipta tampilkan beberapa foto bahan dan alat dalam proses penciptaan karya lukis pencipta serta tahapan-tahapan yang dilakukan dalam
proses hingga terwujudnya karya lukisan pencipta.
Foto Alat dan Bahan
Cat minyak dan
acrylic
sebagai bahan pewarna,
painting oil
sebagai pencair cat minyak,
charcoal
untuk
drawing
, dan kuas dari berbagai ukuran.
13
Foto Pencipta
Pencipta dalam proses berkarya di atas kanvas.
14
WUJUD KARYA
Penciptaan suatu karya seni dilakukan melalui beberapa tahapan yang sangat mendasar dan merupakan sebagian dari proses kreatif. Begitu juga dalam
penciptaan suatu karya seni lukis yang melalui beberapa proses tahapan hingga mencapai suatu wujud karya yang diinginkan. Dalam hal ini pencipta mencoba
memindahkan inspirasi yang muncul ketika melihat kesederhanaan, keunikan bentuk serta eksistensi gerak tubuh manusia kedalam suatu karya seni lukis
dengan kemampuan melukis yang pencipta miliki. Wujud karya dalam skrip karya ini merupakan penjelasan dari karya seni
lukis pencipta, untuk dapat memahami tentang hubungan antara ide dengan wujud karya. Pencipta berusaha mewujudkan karya seni lukis yang memberikan suatu
gambaran tentang gerak tubuh manusia yang menjadi inspirasi dalam menciptakan suatu karya seni lukis. Dimana dalam setiap gerak tubuh manusia memiliki suatu
pesan yang ingin disampaikan. Dalam wujud karya, ada dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu aspek ideoplastis dan aspek fisioplastis. Berikut adalah
beberapa contoh karya pencipta.
15
Foto Karya Tugas Akhir
Judul : “Freedom”
Ukuran : 120cm x140cm Bahan :
Mixed Media
di atas Kanvas Ukuran : 2013
16
Terinspirasi dari gerak tubuh manusia yang sedang meloncat dengan melebarkan kedua tangannya disertai teriakan kebebasan, maka terciptalah karya
yang mengambil judul “Freedom” ini, yang berarti suatu kebebasan atau
kemerdekaan. Kata kebebasan menggambarkan pada suatu kondisi yang memungkinkan seseorang tidak terikat pada sesuatu hal yang lain. Kebebasan
merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, namun terkadang kebebasan dimaknai sebagai perilaku seenaknya. Padahal kebebasan melahirkan
tanggung jawab yang mengandaikan adanya hak dan kewajiban manusia itu sendiri. Pada segi lain, manusia dengan bebas mempunyai dan menetapkan suatu
tujuan. Tujuan dari hidup manusia adalah meraih sebuah kebahagiaan, sedangkan kebahagian tidak dapat dicapai ketika sesorang tidak mengaktualisasikan dalam
sebuah tindakan, dalam bentuk kebebasan manusia. Karya ini berawal dari ide kegelisahan yang dimiliki oleh pencipta akan
peraturan formalitas yang mengikat selaku mahasiswa. Ide tersebut pencipta visualisasikan dengan gerakan tubuh seorang laki-laki yang meloncat,
merentangkan kedua tangannya, dan berteriak seakan-akan melepaskan luapan emosinya lepas dari keterikatan. Dengan dukungan
background
kesan-kesan beberapa orang yang berkutat dengan rantai menggambarkan suatu keterikatan.
Dalam pewarnaan, pencipta masih dominan menggunakan warna biru sebagai kesan-kesan cahaya pada objek. Sedangkan
background
disini pencipta lukiskan dengan beberapa teknik, yakni teknik hisap, lelehan, serta cipratan.
17
Foto Karya Tugas Akhir
Judul : “Overload”
Ukuran : 120cm x 140cm Bahan :
Mixed Media
di atas Kanvas Ukuran : 2013
18
“Overload” merupakan sebuah kata yang diambil sebagai judul dalam karya ini, yang berarti kepenuhan, melebihi daripada yang seharusnya
.
Karya ini terinspirasi dari gerak tubuh manusia dalam situasi terjepit, tergencet, dan
terdesak. Berawal dari ide kepenatan dan kepadatan yang sudah mulai dirasakan pencipta di Bali saat ini. Dalam karya ini pencipta memvisualisasikan tujuh tubuh
manusia dalam keaadaan yang saling terdesak satu dengan yang lainnya dalam satu ruang. Dengan ekspresi dan mimik wajah yang seakan-akan tersiksa berada
dalam posisi tersebut. Pewarnaan objek pada karya ini diterapkan dengan beberapa warna agar tekesan variatif.
Pada karya ini pencipta menggambarkan situasi atau kondisi Bali yang tejadi saat ini. Seperti yang kita ketahui kondisi atau situasi di Bali saat ini sangat
gencar akan pembangunan gedung-gedung, hotel dan pembangunan lain sebagainya, membuat Bali ini semakin sempit akan ruang bebas. Ruang yang
awalnya kosong, hijau, untuk menghirup udara bebas kini penuh dan sesak dengan pembangunan yang melebihi batas tersebut. Ditambah dengan masuknya
kendaraan-kendaraan pribadi dari luar yang tanpa kontrol, sehingga membuat kemacetan yang tak terhindarkan, semakin membuat Bali ini menjadi penat dan
padat. Bila kondisi seperti ini terus berkembang, sangatlah tidak baik untuk Bali kedepan. Mengingat Bali merupakan kawasan pariwisata bahkan menjadi salah
satu tujuan wisata dunia, dimana para wisatawan yang datang berlibur ke Bali selain untuk melihat seni budaya Bali, namun juga untuk mencari ketenangan
serta kenyamanan.
19
PENUTUP
A. Kesimpulan