LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2016
I I
I -
NO. URAIAN
TARGET APBD-P TAHUN 2016
REALISASI TINGKAT
PENCAPAIAN
16. Pendapatan BLUD RSUD Kota Dumai
60.000.000.000,00 64.179.488.460,77
106,97 17.
BLUD Puskesmas 11.959.794.450,00
11.317.601.560,58 94,63
II. DANA PERIMBANGAN A+B+C
807.530.689.837,12 689.119.140.681,00
85,34 A.
Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak 278.594.786.337,12
188.564.181.908,00 67,68
1. Bagi Hasil Pajak.
60.226.536.025,00 44.500.051.885,00
73,89 2.
Bagi Hasil Bukan PajakSumber Daya Alam 218.368.250.312,12
144.064.130.023,00 65,97
B. Dana Alokasi Umum DAU
406.116.504.000,00 406.116.504.000,00
100,00 C.
Dana Alokasi Khusus DAK 122.819.399.500,00
94.438.454.773,00 76,89
III. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG
SAH A+B+C 206.148.841.652,17
180.161.630.559,51 87,39
A. Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan
Pemerintahan Lainnya
91.012.397.181,17 85.088.317.014,44
93,49
1. Pajak Kendaraan Bermotor PKB
14.851.766.787,47 15.993.873.926,91
107,69 •
Perhitungan PKB Tw.IV Desember Tahun 2016 4.150.762.026,37
8.650.938.692,73 208,42
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBNKB
14.156.063.854,74 14.392.376.544,31
101,67 •
Perhitungan BBNKB Tw.IV Desember Tahun 2016
2.008.933.287,00 1.017.769.769,97
50,66 3.
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor PBBKB 33.484.193.802,77
30.019.570.498,16 89,65
• Perhitungan PBBKB Tw.IV Desember Tahun 2016
11.738.018.710,00 3.189.632.383,57
27,17 4.
Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan 648.443.010,82
632.841.829,44 97,59
• Perhitungan AP Tw.IV Desember Tahun 2016
3.895.777,00 65.213.379,79
1673,95 5.
DBH Pajak Rokok 7.500.000.000,00
9.722.599.862,52 129,63
• Perhitungan Bagi Hasil Pajak Rokok Tw.IV Tahun
2016 4.150.762.026,37
8.650.938.692,73 208,42
B. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah
Daerah lainnya 115.136.444.471,00
95.073.313.545,00 82,57
1. Alokasi Pendidikan
49.451.291.640,00 44.984.888.900,00
90,97 3.
Alokasi Kesehatan 40.803.360.000,00
37.077.874.645,07 90,87
4. Alokasi Pekerjaan Umum
24.881.792.831,00 13.010.550.000,00
52,29 JUMLAH PENDAPATAN DAERAH I+II+III
1.196.031.219.550,29 1.054.258.664.075,39
88,15 Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2017 data un audit
Berdasarkan uraian Tabel 3.1 diatas sebagaimana tersebut diatas, rinciannya adalah
sebagai berikut : 1. PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Asli Daerah PAD pada Tahun Anggaran 2016 ditargetkan sebesar Rp.182.351.688.061,- dan realisasi pencapaiannya sebessar Rp 185.724.718.582,61 atau 98,18
dari target semula. Adapun rincian Pendapatan Asli Daerah PAD adalah sebagai berikut : a Pajak Daerah
Pendapatan dari sektor Pajak Daerah Tahun Anggaran 2016
ditargetkan sebesar Rp.71.852.300.000,- terealisasi sebesar Rp 69.688.574.292,- atau 96,99 dari target semula.
Rincian dari pencapaian penerimaan Pajak Daerah, adalah sebagai berikut : 1 Pajak Hotel ditargetkan sebesar Rp 2.688.975.540,- dan realisasi pencapaiannya sebesar
Rp.3.175.924.601,- atau 118,11 dari target semula. Faktor – faktor yang mempengaruhi
LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2016
I I
I -
tercapainya target penerimaan ini antara lain : •
Naiknya tingkat hunian hotel Room Accoupancy, yang mengakibatkan omzet penerimaan hotel meningkat, sehingga besaran jumlah Pajak Hotel yang dibayarkan oleh
Pihak Hotel meningkat. •
Dan Adanya Pemeriksaan Pajak Hotel 2 Pajak Restoran ditargetkan sebesar Rp 3.333.100.000,- dan realisasi pencapaiannya sebesar
Rp 3.752.971.695,- atau 112,60 dari target semula. Faktor yang mempengaruhi tercapainya target penerimaan ini antara lain ;
• Hal ini disebabkan karena adanya obyek Pajak Restoran yang baru, dan tingkat
penerimaan omset Restoran meningkat. 3 Pajak Hiburan ditargetkan sebesar Rp 501.791.100,- dan realisasi pencapaiannya sebesar
Rp 621.259.726,- atau 123,81 dari target semula. Faktor tercapainya target penerimaan ini antara lain :
• Naiknya penerimaan omset Pajak hiburan
4 Pajak Reklame ditargetkan sebesar Rp 1.274.761.600,- dan realisasi pencapaiannya sebesar Rp 1.528.790.766,- atau 119,93 dari target semula, hal ini disebabkan karena :
• Tingkat pemasangan reklameiklan pelaku usaha.
• Penagihan dilakukan secara terus menerus sehingga mengurangi jumlah tunggakan.
5 Pajak Penerangan Jalan PLN Tahun Anggaran 2016
ditargetkan sebesar Rp 13.100.000.000,- dan realisasi pencapaiannya sebesar Rp 13.689.142.395,- atau
104,50 dari target semula. Faktor yang mempengaruhi tercapainya target penerimaan ini , antara lain pembayaran PPJ PLN yang dilakukan oleh Pihak PT. Persero PLN
Cab. Dumai dilakukan tepat waktu, hal ini disebabkan karena kebijakan yang dilakukan oleh Pihak PT. Persero PLN Pusat, bahwa sejak tahun 2012, Pihak PLN telah
menerapkan aplikasi tata usaha langganan terpusat yang bernama AP2T, dimana database sudah terpusat untuk seluruh Indonesia, semua pembayaran PPJ telah terpusat dan
langsung di transfer ke Kab.Kota di Indonesia, sehingga semua tagihan PPJ, pembayarannya atau penyalurannya ke Kas Umum Daerah dapat dilakukan tepat waktu.
6 Pajak Penerangan Jalan Non PLN ditargetkan sebesar Rp 7.590.870.000,- dan realisasi pencapaiannya sebesar Rp 8.446.827.589,- atau 111,28 dari target semula. Faktor
pendukung tercapainya target penerimaan ini kerena meningkatnya jumlah pemakaian tenaga listrik Non PLN oleh Perusahaan.
7 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditargetkan sebesar Rp. 606.700.000,- dan realisasi pencapaiannya sebesar Rp 0,- atau 0,00 dari target semula. Faktor penghambat
yang mempengaruhi tidak tercapainya penerimaan ini adalah sebagai berikut :
LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2016
I I
I -
Adanya Surat Edaran dari Dirjend Mineral, Batubara dan Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM No. 03.E31DJB2009, tanggal 30 Januari
2009, tentang perizinan pertambangan mineral dan batuabara sebelum terbitnya Peraturan Pemerintah sebagai pelaksana Undang-undang No, 4 Tahun 2009, tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara, yang intinya melarang Gubernur dan BupatiWalikota untuk
untuk menerbitkan IUP Izin Usaha Pertambangan sampai dengan keluarnya Peraturan Pemerintah tentang Mineral dan Batubara, dengan adanya surat edaran ini, maka Pemko
Dumai belum bisa menerbitkan izin baru terhadap pengusaha Galian C, yang berimbas pada rendahnya penerimaan dari sektor Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ini.
8 Pajak Air Bawah Tanah ditargetkan sebesar Rp 566.577.600,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 757.463.997,- atau 133,69 dari target semula. Faktor yang mempengaruhi
tercapainya target penerimaan ini antara lain : •
Adanya pemantauan secara langsung kelapangan terhadap pemilik usaha penjualan Air. •
Penyuluhan dilakukan secara langsung kepada wajib pajak; •
Tim penagihan secara terus menerus melakukan penagihan secara langsung kepada wajib pajak.
• Meningkatnya kesadaran Wajib Pajak akan kewajibannya.
9 Pajak Parkir ditargetkan sebesar Rp. 750.000.000,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 32.500.000,- atau 4,33 dari target semula. Faktor penghambat tidak tercapainya
target penerimaan ini karena belum optimalnya pelaksanaan Perda No. 5 Tahun 2012 tentang Pajak Parkir.
10 Pajak Sarang Burung Walet ditargetkan sebesar Rp 115.200.000,- dan realisasi
pencapaian sebesar Rp 86.160.000,- atau 74,79 dari target semula. Faktor yang mempengaruhi tidak capainya target penerimaan ini antara lain :
• Menurunnya jumlah produksi sarang burung walet.
• Turunnya harga sarang burung walet di pasaran.
• Pengusaha sarang burung walet yang mengurus perpanjang izinnya tidak sampai 50
sedangkan yang 50 nya lagi tidak memperpanjang izinnya 11
Pajak Bumi dan Bangunan PBB Pedesaan dan Perkotaan ditargetkan sebesar Rp 33.650.000.000,- dan realisasi pencapaiannya sebesar Rp 34.656.081.391,- atau
102,99 dari target semula. Faktor yang mempengaruhi ercapainya target penerimaaan adalah karena kesadaran wajib pajak dalam membayar PBB.
12 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB ditargetkan sebesar
Rp 7.674.324.160,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 2.931.054.332,- atau 38,19 dari
LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2016
I I
I -
target semula. Faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target penerimaaan adalah karena rendahnya tingkat transaksi jual beli tanah di Tahun 2016.
b Retribusi Daerah Pendapatan
Retribusi Daerah pada Tahun Anggaran 2016 ditargetkan sebesar Rp 29.441.326.640,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 25.266.481.726,- atau 85,82 dari target
semula. Adapun rincian lebih lanjut mengenaik realisasi Pendapatan dari sektor Retribusi Daerah ini adalah sebagai berikut ;
1. Izin Gangguan ditargetkan sebesar Rp 3.442.900.000,- dan realisasi pencapaiannya sebesar Rp 3.919.961.732,- atau 113,86 dari target semula. Faktor pendorong tercapainya target
penerimaan ini ditunjang oleh jumlah personil dan fasilitas penunjang lainnya untuk mendukung pelaksanan tugas serta meningkatnya kesadaran wajib retribusi.
2. Retribusi Pelayanan Pasar ditargetkan sebesar Rp 715.000.000,- dan realisasi pencapaiannya sebesar Rp 569.443.000,- atau 79,64 dari target semula. Faktor yang mempengaruhi tidak
tercapainya target penerimaan ini adalah karena: •
Kantor Pelayanan Pasar tidak memiliki kewenangan di pasar swasta •
Pasar binaan pemerintah seperti Pasar kelakap Tujuh dalam kondisi belum aktif 3. Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Daerah ditargetkan sebesar Rp 793.466.640,- dan realisasi
pencapaian sebesar Rp 782.881.795,- atau 98,67 dari target semula. a. Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan Daerah dari Sewa Alat-Alat Berat ditargetkan
sebesar Rp 300.000.000,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 211.600.000,- atau 70,53 dari target semula. Faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target penerimaan ini
adalah karena: •
Banyaknya alat berat yang dipakai untuk kegiatan sosial masyarakat dan pemeliharaan rutin jalan di Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai, sehingga mengakibatkan tidak
tercapainya target penyewaan alat berat. •
Adanya kerusakkan pada beberapa unit alat berat yang mengakibatkan alat berat tersebut tidak bisa beroperasi secara maksimal perlunya tambahan alat berat baru
b. Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan Daerah dari Sewa Gedung Ruangan Aula dan Asrama, ditargetkan sebesar Rp 74.778.000,- dan realisasi pencapainnya sebesar Rp
80.550.000,- atau 107,72. Adapun faktor yang mempengaruhi tercapai atau tidaknya target adalah sebagi berikut:
• Tidak tercapainya target Sewa Gedung Ruangan Aula dan Asrama yang dikelola oleh
PT. Pembangunan Dumai ditagetkan sebesar Rp 23.178.000,-
dan realisasi pencapaiannya sebesar Rp 0,- atau 0,00
LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2016
I I
I -
• Tercapainya target Sewa Gedung Ruangan Aula dan Asrama yang dikelola oleh Bagian
Umum Sekretariat Daerah Kota Dumai ditagetkan sebesar Rp 51.600.000,- dan realisasi pencapaiannya sebesar Rp 80.550.000,- atau 156,10. Faktor yang mempengaruhi
tercapainya target penerimaan adalah karena naiknya tingkat hunian mess Pemko Dumai di pekanbaru
c. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dari Retribusi Pelayanan Bandar Udara ditargetkan sebesar Rp 374.288.640,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 476.331.795,- atau 127,26
dari target semula. d. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dari Retribusi Jasa Usaha Rumah Potong Hewan
ditargetkan sebesar Rp 30.000.000,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 13.200.000,- atau 44,00 dari target semula. Faktor penghambat tidak tercapainya target penerimaan ini
antara lain : •
Pemotongan ternak belum seluruhnya dilakukan di Rumah Potong Hewan di Bagan Besar.
• Harga sapi yang masih tinggi
e. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dari Retribusi Workshop Konveksi ditargetkan sebesar Rp 14.400.000,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 1.200.000,- atau 8,33 dari
target semula Faktor penghambat tidak tercapainya target penerimaan ini adalah: •
Belum adanya minat IKM Konveksi untuk menyewa workshop konveksi dikarenakan: -
Terbatasnya modal usaha -
Mahalnya upah tenaga kerja sehingga menyulitkan IKM untuk mendapatkan tenaga ahli di bidang konveksi
- Letak UPT BLI yang cukup jauh dari pusat kota
- Sebagian alat rusak
4. Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan ditargetkan sebesar Rp 419.640.000,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 410.175.000,- atau 97.74 dari target semula. Faktor yang
mempengaruhi tidak tercapainya target penerimaan ini antara lain : •
Retribusi pelayanan Persampahan Kebersihan pembayarannya dilakukan sekali setahun, sehingga masyarakat toko akan membayar retribusi menjelang akhir tahun.
• Beberapa obyek retribusi tidak bersedia membayar retribusi karena sampahnya dikelola
atau dibuang sendiri. •
Belum diterapkan sanksi bagi wajib pajak yang tidak membayar retribusi pelayanan persampahan sesuai dengan Perda No. 09 Tahun 2012.
LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2016
I I
I -
5. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor ditargetkan sebesar Rp 1.086.090.000,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 535.797.200,- atau 49,33 dari target semula. Faktor penghambat
tidak tercapainya target penerimaan antar lain disebabkan: •
Masyarakat luas belum ada kesadaran untuk andil dalam melakukan uji emisi kendaraan penumpang yang tidak dijasakan dan sepeda motor.
• Tingkat kesadaran pemilik kendaraan masih rendah untuk memperbaiki kondisi kendaraan
sehingga benar-benar layak jalan, maka banyak kendaraan yang tidak lulus Uji KIR. •
Dinas Perhubungan dan SAMSAT Kota Dumai belum mempunyai kerjasama yang kongkrit seperti penundaan perpanjangan STNK apabila wajib pajak belum melakukan Uji Emisi
Gas Buang Kendaraannya. •
Belum adanya sanksi hukum atau penindakan hukum di jalan tentang Perda Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Khusunya Uji Emisi Gas Buang Kendaraan yang tidak
dijasakan. •
Kondisi Peralatan Uji yang tidak baik sehingga menyulitkan untuk melakukan implementasi Emisi Gas Buang Kendaraan dengan cara jemput bola ke pemilik kendaraan.
6. Retribusi Jasa Usaha Terminal ditargetkan sebesar Rp 13.223.780.000,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 13.529.053.000,- atau 102,31 dari target semula. Faktor pendorong
tidak tercapainya target penerimaan ini adalah sebagai berikut : •
Pada Terminal Penumpang, ditargetkan sebesar Rp 129.210.000,- terealisasi sebesar Rp 79.220.000,- atau 61,31. Hal ini disebabkan karena belum semua agen bus maupun travel,
baik itu Bus AKAP, AKDP dan travel antar kota maupun travel antar provinsi yang masuk ke dalam terminal penumpang, sehingga armadanya belum optimal masuk terminal, yang
mengakibatkan penerimaan Retribusi Terminal Penumpang menurun. •
Pada Terminal Barang, dari Rp 13.000.000.000,- yang ditargetkan, terealisasi sebesar Rp 13.395.953.000,- atau 103,05. Faktor yang mempengaruhi tercapainya target adalah
meningkatnya kendaraan CPO, BBM dan Gas ke Terminal. •
Retribusi Pemakaian Tempat Usaha Terminal Penumpang dari Rp 36.720.000,- yang ditargetkan, terealisasi sebesar Rp 27.600.000,- atau 75,16 dan Retribusi Pemakaian
Tempat Usaha Terminal Barang dari Rp 39.600.000,- yang ditargetkan, terealisasi sebesar Rp 26.280.000,- atau 66,36. Faktor penghambat tidak tercapainya adalah menurunkan
tingkat kunjungan tempat usaha kantin terminal penumpang. •
Retribusi Terminal Oplet, dari Rp 18.250.000,- yang ditargetkan, terealisasi sebesar Rp 0,- atau 0 , hal ini disebabkan belum semua oplet yang ada di Kota Dumai, masuk ke Dalam
LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2016
I I
I -
Terminal Oplet yang ada, sehingga Penerimaan dari Sektor Retribusi Angkutan KotaOplet, menurun.
7. Retribusi Jasa Usaha Tempat Khusus Parkir ditargetkan sebesar Rp 548.000.000,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 14.180.000,- atau 2,59 dari target semula. Faktor penghambat tidak
tercapainya target penerimaan ini disebabkan karena : •
Tempat Khusus Parkir RSUD tidak mencapai target •
Tempat Khusus Parkir UPT AKAP Penumpang tidak mencapai target •
Tempat Khusus Parkir Bukit Gelanggang tidak tercapai target 8. Retribusi Jasa Kepelabuhan ditargetkan sebesar Rp 205.000.000,- dan realisasi pencapaian
sebesar Rp 135.715.099,- atau 66,20 dari target semula. Retribusi Jasa Kepelabuhan ini meliputi :
a. Jasa Tiket Penumpang Perusahaan Pelayaran target sebesar Rp 120.000.000,- realisasi sebesar Rp 118.545.400,- atau 98,79
b. Jasa Dermaga target sebesar Rp 85.000.000,- realisasi sebesar Rp 15.611.699,- atau
18,37 Faktor pedorong tidak tercapainya target penerimaan ini adalah :
• Menurunnya tingkat kunjungan masyarakat menggunakan transportasi penyebrangan roro
• Dinas Perhubungan telah membuat kontrak dengan CV. Mundam sejahtera dalam
pengelolaan dermaga untuk meminta rekomendasi izin dari KSOP, namun tidak mendapat izin tersebut.
• Berdasarkan PP Nomor 11 Tahun 2015 tanggal 24 Februari 2015 bahwa jasa labuh disetor
ke kas negara melalui KSOP 9. Retribusi Perizinan Tertentu ditargetkan sebesar Rp 8.011.950.000,- dan realisasi pencapaian
sebesar Rp 4.501.524.000,- atau 56,19 dari target semula. a. Retribusi Izin Trayek ditargetkan sebesar Rp 2.000.000,- dan realisasi pencapaian sebesar
Rp 940.000,- atau 47 dari target semula. Faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target adalah menurunnya tingkat pengurusan izin angkutan kota.
b. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan IMB ditargetkan sebesar Rp 8.000.000.000,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 4.488.034.000,- atau 56,10 dari target semula. Faktor
pendorong tidak tercapainya target penerimaan ini disebabkan : •
Adanya Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010, tentang penyelenggaraan Penataan Ruang, pasal 24 ayat 4, yang mana Pemerintah atau Pemerintah daerah tidak
memberikanmenerbitkan Izin Pemanfaatan Ruang sebelum RTRW ditetapkan, namun Pemerintah Kota Dumai menerbitkan surat izin mendirikan bangunan sementara pada
triwulan ke IV.
LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2016
I I
I -
c. Retribusi Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol ditargetkan sebesar Rp 9.950.000,- realisasi pencapaiannya Rp 12.550.000,- atau sebesar 126,13. Faktor yang mempengaruhi
tercapainya target penerimaan ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat Wajib Retribusi dalam memenuhi kewajibannya.
10. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah ditargetkan sebesar Rp 370.000.000,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 250.612.900,- atau 67,73 dari target semula.
a. Retribusi Pabrik Es Balok ditargetkan sebesar Rp 310.000.000,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 215.160.000,- atau 69,41 dari target semula. Faktor yang mempengaruhi tidak
tercapainya target penerimaan ini adalah alat mengalami kerusakan dan karena berkurangnya aktivitas nelayan dan pedagang-pedagang akibat kondisi perkeonomian yang
dipengaruhi kenaikan harga-harga yang berimbas menurunnya jumlah produksi Es Balok b. Retribusi Bibit Ikan, Benih Ikan ditargetkan sebesar Rp 60.000.000,- dan realisasi
pencapaian sebesar Rp 35.452.900,- atau 59,09 dari target semula. Faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target adalah akibat perubahan musim sehingga
pembibitan benih ikan tidak berhasil. 11. Retribusi Pemeriksaan Kualitas Air ditargetkan sebesar Rp 300.000.000,- dan realisasi
pencapaian sebesar Rp 307.640.000,- atau 102,55 dari target semula. Faktor pendorong tercapainya target penerimaan ini disebabkan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam
memenuhi kewajibannya. c Pendapatan Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan Pendapatan Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan ditargetkan sebesar Rp 960.686.971,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp
908.686.971,- atau 94,59 dari target semula. Perincian
lebih lanjut
realisasi dari
Pendapatan Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan adalah :
1. Bagian Laba Lembaga Keuangan Bank Riau ditargetkan sebesar Rp 908.686.971,- dan realisasai pencapaian sebesar Rp 908.686.971,- atau 100 dari target semula.
2. PT. Pembangunan Dumai ditargetkan sebesar Rp. 52.000.000,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 0,- atau 0,00 dari target semula.
d Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah ditargetkan sebesar Rp 80.097.374.450,- dan
realisasi pencapaian sebesar Rp 89.860.975.593,61 atau 112,19 dari target semula. A. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan ditargetkan sebesar Rp 807.530.689.837.12,- dan realisasi pencapaian
LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2016
I I
I -
sebesar Rp 689.119.140.681,- atau 85.34 pada Pendapatan Daerah 2016. Penerimaan ini terdiri dari :
a Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Dana
Bagi Hasil
Pajak Bagi
Hasil Bukan
Pajak ditargetkan
sebesar Rp.278.594.786.337,12 dan realisasi pencapaian sebesar Rp 188.564.181.908,- atau 67,08
dari target semula. Dana ini terdiri dari : 1 Dana Bagi Hasil Pajak ditargetkan sebesar Rp 60.226.536.025,- dan realisasi pencapaian
sebesar Rp 44.500.051.885,- atau 73,89 dari target semula. 2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak Sumber Daya Alam ditargetkan sebesar
Rp.218.368.250.312,12 dan realisasi pencapaian sebesar Rp 144.064.130.023,- atau 65,97 dari target semula.
b Dana Alokasi Umum DAU Dana Alokasi Umum DAU ditargetkan sebesar Rp 406.116.504.000,- dan realisasi
pencapaian sebesar Rp 406.116.504.000,- atau 100,00 dari target semula. c Dana Alokasi Khusus DAK
Dana Alokasi Khusus DAK ditargetkan sebesar Rp 122.819.399.500,- dan realisasi pencapaian sebesar Rp 94.438.454.773,- atau 76,89 dari target semula.
Faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak dari Pemerintah Pusat adalah :
- Tidak tersalurnya Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak dari Pemerintah Pusat sesuai yang ditetapkan dalam Perpres Nomor 66 tahun 2016.
B. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah