baik rekan-rekan sejawat maupun masyarakat pengguna yang dilayaninya; c Mempunyai wawasan yang luas, pandangan yang jauh ke depan, memahami
beban kerja, hambatan-hambatan serta bersikap sabar, tetapi tegas, adil, objektif dalam melaksanakan tugasnya; dan d Mampu berkoordinasi, baik dengan
sesama pustakawan maupun dengan cara pembinanya dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan kendala, sehingga mampu meningkatkan kinerja unit
organisasinya. Pustakawan diharapkan mampu berperan ganda di suatu lingkungan
masyarakat tertentu. Di dunia pendidikan, seorang pustakawan dapat berperan ganda yakni sebagai penyaji informasi dan sekaligus sebagai pendidik.
2.2 Pengertian dan Kompetensi Pustakawan
Perpustakaan dan pustakawan saat ini dituntut mampu berubah mengikuti perubahan sosial pemakainya. Untuk mengantisipasi tuntutan tersebut pustakawan
seharusnya memiliki kompetensi.
2.2.1 Pengertian Kompetensi
Seseorang yang berkompetensi berarti memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan nilai dasar yang diterapkan dalam melaksanakan tugasnya. Karena itu,
kompetensi bagi seorang tenaga perpustakaan adalah standar minimum kemampuan dan keahlian yang perlu dipenuhinya dalam melakukan segala hal
yang berkenaan dengan perpustakaan, dan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Terdapat dua kosa kata yang terkait kompetensi yaitu kompeten dan
kompetensi. Dalam Longman Dictionary of Contemporary English 1995:
“Competency a. the ability and skill to do what is needed, b. the
special area of knowledge, c. a skill is needed to do a particular job. Sedangkan kata competent a having enough skill or knowledge to do
something to a satisfactory standard b. a piece work, performance, etc that is competent is satisfactory but not especially good.”
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Kompetensi a.
kemampuan dan keterampilan untuk melakukan apa yang dibutuhkan, b. daerah khusus pengetahuan, c. keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan tertentu. Sedangkan kata yang kompeten a memiliki keahlian atau pengetahuan yang cukup untuk melakukan sesuatu dengan standar yang
memuaskan b. sebuah karya sepotong, kinerja, dan lain-lain yang kompeten memuaskan tapi tidak sangat baik.
Dewiyana 2006:23 mendefinisikan bahwa: “kompetensi sebagai pengetahuan, ketrampilan, kemampuan atau karakteristik, yang berhubungan
dengan tingkat kinerja suatu pekerjaan seperti pemecahan masalah, pemikiran analitik atau kepemimpinan.”
Sedangkan Bambang Supriyo Utomo dalam Hermawan 2006:174 menyatakan bahwa “kompetensi adalah kemampuan, pengetahuan dan
ketrampilan, sikap, nilai, perilaku dan karakteristik seseorang yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu dengan tingkat kesuksesan secara
optimal.” Mirabile dalam Saleh 2004:2 menambahkan “kompetensi sebagai
pengetahuan, dan ketrampilan yang dituntut untuk melaksanakan dan atau untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan, yang merupakan dasar bagi penciptaan nilai
dalam suatu organisasi.” Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan kompetensi
sebagai sebuah kumpulan dari ketrampilan, pengetahuan dan perilaku seseorang agar dapat melaksanakan tugasnya secara efisien dan mampu bertahan dalam
dunia kerja dan melaksanakan kinerja sesuai dengan standard yang dimiliki profesinya, pustakawan dapat dikatakan memiliki kompetensi jika telah memiliki
kinerja yang baik. Hal itu dikarenakan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan kemampuan saja tidaklah cukup, harus diwujudkan dalam bentuk tindakan yang
nyata.
2.2.2 Kompetensi Pustakawan