Apabila perubahan panjang otot berlangsung secara tiba-tiba maka kontraksi akan
semakin kuat.
2.5 Active Isolated Stretching AIS.
Active Isolated Stretchingmerupakan suatu teknik atau metode stretching yang menggunakan adaptasi suatu kontraksi otot agonis secara aktif dan
merelaksasikan otot antagonisnya melalui inhibisi timbal balik Reciprocal Inhibition yang menyebabkan terjadinya peregangan pada otot antagonis tanpa
meningkatkan ketegangan otot Muscle Tension pada otot agonis Longo, 2009. Teknik Active Isolated Stretchingatau yang biasa disebut dengan metode Mattes
merupakan suatu pengembangan metode myofascial technique yang memiliki tujuan untuk pemulihan fisiologis dan fungsi otot, tendon, ligamen, dan
persendian untuk memfasilitasi mobilitas dari permukaan jaringan fascia. Menurut Longo 2009 Active Isolated Stretching sangat baik untuk
mengoptimalkan fleksibilitas pada otot, gerakan aktif yang memungkinkan otot antagonis untuk relaksasi, sehingga terjadi peningkatan fleksibilitas tanpa
hambatan pada otot antagonisnya. Adapun tujuan dari pemberian Active Isolated Stretchingadalah untuk mencegah dan atau mengurangi tightness serta mengulur
struktur jaringan lunak soft tissue yang berkaitan dengan spasme sehingga dapat meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas pada struktur soft tissue.
2.5.1 Respon Fisiologis Active Isolated StretchingTerhadap Peningkatan Panjang Otot.
Secara umum Active Isolated Stretching dilakukan untuk mendapatkan penambahan panjang dari otot dan jaringan ikat. Dalam prosedur Active Isolated
Stretching pasien menunjukkan suatu kontraksi isotonik pada otot agonis dan pada otot yang mengalami pemendekan shortness, secara aktif akan memanjang.
Alasan penerapan teknik ini adalah bahwa kontraksi isotonik yang dilakukan saat Active Isolated Stretching secara fisiologis akan merespon otot antagonis untuk
menghasilkan pemanjangan secara maksimal dan juga tanpa perlawanan. Adanya kontraksi isotonik akan membantu menggerakkan stretch reseptor dari Muscle
Spindel untuk segera mengulur panjang otot yang maksimal. GTO akan terlibat dan menghambat ketegangan otot bila otot sudah mengulur maksimal sehingga
otot dapat dengan mudah di stretching. Menurut Wismanto 2011, pemberian Active Isolated Stretching dapat
mengurangi iritasi terhadap saraf Aδ dan saraf tipe C yang menimbulkan nyeri akibat adanya abnormal cross link. Hal ini dapat terjadi karena pada saat diberikan
Active Isolated Stretching serabut otot ditarik keluar sampai panjang sarkomer penuh. Ketika hal ini terjadi maka akan membantu meluruskan kembali beberapa
serabut atau abnormal cross link pada otot yang memendek. Active Isolated Stretching dapat bermanfaat pada serabut otot yang mengalami pemendekan.
Serabut otot yang terganggu akan menyebabkan penurunan elastisitas otot akibat adanya taut band dalam serabut otot. Sarkomer sebagai komponen elastis di
dalam serabut otot akan mengalami gangguan. Pemberian Active Isolated Stretchingyang dilakukan secara perlahan akan menghasilkan peregangan pada
sarkomer sehingga peregangan akan mengembalikan elastisitas sarkomer yang
terganggu. Active Isolated Stretching dapat mencegah dan atau mengurangi tightness atau pemendekan otot dan perasaan yang tidak nyaman. Active Isolated
Stretchin gmerupakan stretching yang efektif, karena berpengaruh terhadap semua otot hamstring yang membatasi gerakan.
2.5.2 Prosedur Pelaksanaan Metode Active Isolated Stretching. Prosedur tindakan metode Aktive Isolated Stretching adalah sebagai berikut:
1. Sampel diminta untuk berbaring diatas matras dalam posisi yang nyaman
2. Sampel diminta untuk memasang yoga strap yang direkatkan permukaan
telapak kaki. 3.
Sampel diminta untuk mengangkat kakinya dengan lutut dalam posisi full extensi dan ankle dalam posisi dorsi flexion sehingga membentuk hip dalam
posisi fleksi. 4.
Sampel menahan posisi tersebut selama 2 detik dan dilakukan pengulangan sebanyak 10 kali dan 2 set.
5. Sebelumnya sampel diberi demo terlebih dahulu oleh Fisioterapis.
Gambar 2.4 Memasang Yoga Strap Sebelum Stretching Amin, 2015.
Gambar 2.5 Penguluran Otot Hamstring Amin, 2015.
2.6 Massage