Semen Portland Bahan-Bahan Penyusun Beton

3.2 Bahan-Bahan Penyusun Beton

Bahan penyusun beton terdiri dari semen portland, agregat halus, agregat kasar dan air. Sering pula ditambah bahan campuran tambahan yang sangat bervariasi untuk mendapatkan sifat-sifat beton yang diinginkan. Biasanya perbandingan campuran yang digunakan adalah perbandingan jumlah bahan penyusun beton yang lebih ekonomis dan efektif.

3.2.1 Semen Portland

Semen Portland adalah suatu bahan pengikat hidrolis hydraulic binder yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama-sama dengan bahan utamanya. Semen Portland yang dipakai untuk struktur harus mempunyai kualitas tertentu yang telah ditetapkan agar dapat berfungsi secara efektif. Menurut SNI 0031-81, semen Portland dibagi menjadi lima tipe, yaitu Tipe I Ordinary Portland Cement OPC, semen untuk penggunaan umum,tidak memerlukan persyaratan khusus panas hidrasi, ketahanan terhadap sulfat, kekuatan awal Tipe II Moderate Sulphate Cement, semen untuk beton yang tahan terhadap sulfat sedang dan mempunyai panas hidrasi sedang. Tipe III High Early Strength Cement, semen untuk beton dengan kekuatan awal tinggi cepat mengeras Tipe IV Low Heat of Hydration Cement, semen untuk beton yang memerlukan panas hidrasi rendah, kekuatan awal rendah. Universitas Sumatera Utara Tipe V High Sulphate Resistance Cement, semen untuk beton yang tahan terhadap kadar sulfat tinggi. Semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen jenis OPC Ordinary Portland Cement atau Tipe I, yang diproduksi oleh PT. SEMEN PADANG dalam kemasan 1 zak 50 kg. Abu Cangkang Kerang Abu cangkang kerang diperoleh dari proses pembakaran cangkang kerang, proses pembakaran cangkang kerang dilakukan secara manual, pembakaran cangkang tersebut menggunakan kayu bakar dan dilapisi diatasnya kawat untuk tempat cangkang kerang, pembakaran dilakukan selama ± 10 menit, setelah pembakaran cangkang kerang selama ± 10 menit, cangkang kerang ditumbuk sampai halus hingga menjadi abu. Abu cangkang kerang tersebut digunakan sebagai subsitusi semen dengan syarat lolos dengan ayakan No. 200 Gambar 3.2 Pembakaran cangkang kerang Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Abu Cangkang Kerang yang Lolos Ayakan No.200

3.2.2 Agregat Halus