Jenis Bahan Tambah Lainnya

seperti kuat tarik dan lentur dan modulus elastisitas berkaitan dengan kuat tekan seperti halnya beton dari semen portland. 3. Abu Terbang Fly Ash Fly ash atau abu terbang yang merupakan sisa-sisa pembakaran batu bara, yang dialirkan dari ruang pembakaran melalui ketel berupa semburan asap, yang telah digunakan sebagai bahan campuran pada beton. Fly ash atau abu terbang di kenal di Inggris sebagai serbuk abu pembakaran. Abu terbang sendiri tidak memiliki kemampuan mengikat seperti halnya semen. Tetapi dengan kehadiran air dan ukuran partikelnya yang halus, oksida silika yang dikandung oleh abu terbang akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida yang terbentuk dari proses hidrasi semen dan menghasilkan zat yang memiliki kemampuan mengikat. Di karenakan fly ash merupakan bahan pozzolanic yang mampu bereaksi secara kimia dengan kapur bebas.

2.4.4.4 Jenis Bahan Tambah Lainnya

Saat ini mulai dilakukan pengujian penambahan maupun pengganti material-material tertentu guna mencapai hasil ataupun mengetahui pengaruh dari penggunaan material tersebut. Bahan tersebut ditambahkan ke dalam campuran beton dengan berbagai tujuan, antara lain untuk mengurangi pemakaian semen, agregat halus maupun agregat kasar. Cara pemakaiannya pun berbeda-beda, sebagai bahan pengganti sebagian agregat atau sebagai tambahan pada campuran untuk mengurangi pemakaian agregat. Universitas Sumatera Utara 1. Kerang Kerang adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak moluska . Berasal dari bahasa lain, mollusscus yang berarti lunak, tubuhnya lunak dan tidak bersegmen, terbungkus oleh mantel yag terbuat dari jaringan khusus, dan umumnya dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang dapat menghasilkan cangkang. Semua kerang-kerangan memiliki sepasang cangkang disebut juga cangkok atau katup yang biasanya simetri cermin dan pada bagian tengah dorsal yang dihubungkan oleh jaringan ikat ligament , berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan cara mengencangkan dan mengendurkan otot. Jenis-jenis kerang yang telah diketahui hidup diperairan Indonesia adalah A.granosa kerang darah, A nodifera kerang darah, A inflate kerang bulu, A.rhombea, A.antoguata kerang gelatik dan A. Indica kerang mencos. Diantara ke-5 jenis kerang tersebut yang banyak tertangkap adalah kerang bulu. Kerang termasuk komoditas laut yang sudah dapat dibudidayakan. Kerang yang sering dibudidayakan antara lain adalah jenis kerang darah, kerang hijau, kerang bulu, dan abalone tiram. Kerang merupakan komoditas dengan pangsa pasar yang masih sangat terbuka. Komoditas ini dikenal dengan sebagai makanan dengan nilai eksklusif tinggi. Beberapa daerah mengembangkan budidaya kerang antara lain provinsi Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Universitas Sumatera Utara Cangkang kerang Cangkang adalah rangka luar pada kerang. Cangkang ini dibentuk oleh sel-sel cangkang epitel mantel yang mengeluarkan sekreta. Cangkang terdiri dari 3 lapisan dari luar kedalam adalah : a. Periostrakum, yang berwarna hitam, terbuat dari bahan tanduk yang disebut cocchiolin b. Prismatik, yang rsusun dari Kristal-kristal kalsium karbonat zat kapur yang berbentuk prisma. c. Lapisan nakreas mutiara, juga terdiri dari Kristal-kristal kalsium karbonat zat kapur yang berbentuk prisma tetapi susunannya lebih rapat. Engsel cangkang dibentuk oleh jaringan ikat yang disebut ligamentum. Kedua cangkang dapat membuka dan menutup, karena adanya dua otot adductor, satu terletak dibagian anterior dan satunya lagi terdapat dibagian posterior. Cangkang kerang mengandung kalsium karbonat CaCO 3 dalam kadar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan batu gamping, cangkang telur, keramik, atau bahan lainnya. Hal ini terlihat dari tingkat kekerasan cangkang kerang. Semakin keras cangkang, maka semakin tinggi kandungan kalsium karbonatCaCO 3 nya. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.11. Cangkang Kerang Abu Cangkang Kerang Abu cangkang kerang diperoleh dari proses pembakaran cangkang kerang hingga menjadi abu atau dimasukkan kedalam oven dengan suhu tertentu. Setelah itu cangkang kerang dengan sendirinya akan menjadi halus. Gambar 2.12. Abu Cangkang Kerang Universitas Sumatera Utara 2.7. Tabel Komposisi Senyawa Pada Abu Cangkang Kerang Komponen Kadar berat CaO 66.70 SiO 2 7.88 Fe 2 O 3 0.03 MgO 22.28 Al 2 O 3 1.25 Sumber : Siregar, S. M. 2009 2.Lokan Lokan Polimesoda expansa adalah hewan bercengkerang dari genus Polumesoda dan Famili Corbiculidae yang terdapat di kawasan berair di negara kita dan kawasan lain diseluruh dunia. Jenis lokan yang lebih besar adalah dari spesis Geloina expansa yang tingal dalam lumpur air payau. Hidupan ini terdapat dikawasn berair di tepi laut atau dikawasan tepi sungai yang mempunyai habitat sesuai untuk lokan hidup dalam pasir atau lumpur atu dikawasan berpasir. Lokan merupakan hidupan yang mempunyai 2 cengkerang yang keras dan mempunyai warna puih kelabu, kekuningan, belang kehitaman bergantung kepada habitat dimana ianya hidup. Saiz lokan diantara 4 - 15 cm yang berbentuk seperti kulit kerang tetapi permukaan kerang adalah licin dan ada juga yang berketak- ketak. Lokan paya bakau mampu hidup dalam keadaan tanpa air untuk jangkamasa yang lama. Kebanyakan lokan adalah hidup secara semulajadi terutama dikawasan paya bakau tepi laut. Universitas Sumatera Utara Tabel. 2.8 komposisi Lokam Komponen Kadar berat CaO 65.90 SiO 2 7.79 Fe 2 O 3 1.08 MgO 23.88 Al 2 O 3 1.35 Serbuk Lokan Cangkang lokan tersebut dibersihkan dahulu dengan cara mencuci lalu dikeringkan, kemudian dihancurkan secara manual, yaitu menggunakan tenaga manusia dengan menggunakan alat berupa palu. Untuk memperoleh gradasi ukuran butiran yang baik, maka proses penghancuran tidak dilakukan terlalu keras, karena proses pengancuran yang terlalu keras akan menghasilkan banyak ukuran agregat yang terlalu halus, menyerupai debu lolos saingan 200. Cangkang lokan yangtelah dihancurkan diperoleh berupa serbuk kemudian disaring dengan menggunakan saringanukuran dengan ukuran bervariasi antara 4,75 mm dan 0,15 mm standar saringan ASTM Universitas Sumatera Utara Gambar 2.13. Cangkang lokan Gambar 2.14. serbuk Lokan 3. Sikament NN Sikament NN adalah cairan Superplasticizer yang sangat efektif dengan aksi ganda untuk produksi beton yang mengalir atau bahan untuk mengurangi air beton untuk membantu menghasilkan kekuatan awal dan kekuatan akhir tinggi. Bebas klorin. Sesuai dengan ASTM C 494-92 Type F Sikament NN digunakan sebagai Superplasticizer dalam produksi beton yang mengalir untuk:  Pelat dan fondasi.  Dinding, kolom dan dermaga. Universitas Sumatera Utara  Bangunan ramping dengan penulangan rapat.  Permukaan dengan finishing bertekstur. Juga sebagai bahan pengurang air untuk beton dengan kekuatan awal tinggi untuk:  Beton pra-cetak.  Beton pra-tekan.  Jembatan dan struktur penyangga. Area dimana cetakan bekisting harus cepat dipindahkan atau segera dibeban. Karakteristik dan Kelebihan Sikament NN adalah : 1. Sebagai Superplasticizer: o Kelecakan workability meningkat tajam o Memudahkan pengecoran untuk struktur ramping dengan penulangan yang rapat. o Mengurangi jumlah getaran yang dibutuhkan. o Waktu pengerasan normal tanpa perlambatan retardation. o Mengurangi resiko pemisahan segregation secara signifikan. 2. Sebagai bahan pengurang air: o Pengurangan air hingga 20 akan memberikan peningkatan 40 kuat tekan dalam 28 hari Sikament NN dapat digunakan dengan dosis 0.30 - 2.30 dari berat semen tergantung pada kelecakan dan kuat beton yang diperlukan. Disarankan untuk melakukan beberapa percobaan terlebih dahulu untuk menentukan dosis yang tepat. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.15. Sikament NN Tabel. 2.9. Komposisi dari Plasticizer secara umum menjadi 5 kelas No. Komposisi 1 Asam Lignosulfonic dan kandungan garam-garam 2 Modifikasi dan turunan asam Lignisulfonic dan kandungan garam-garam 3 Hydroxylated carboxylic acids dan kandungan garam 4 Modifikasi Hydroxylated carboxylic acids dan kandungan garamnya Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Umum

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kajian eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Secara umum urutan tahap penelitian meliputi : a. Penyediaan bahan penyusun beton. b. Pemeriksaan bahan. c. Perencanaan campuran beton Mix Design. d. Pembuatan benda uji. e. Pemeriksaan nilai slump. f. Pengujian kuat tekan beton umur 7, 28, dan 35 hari. g. Pengujian kuat tarik beton umur 7, 28, dan 35 hari. Universitas Sumatera Utara Diagram alur pembuatan beton normal dan beton subsitusi abu kerang dan serbuk lokan Gambar 3.1 Diagram alur pembuatan beton normal dan beton subsitusi abu Kerang, Serbuk lokan dan sikament NN. Mulai Persiapan Bahan dan Alat Pemeriksaan Bahan Uji Pendahuluan Perencanaan Campuran Beton Pembuatan Adukan Beton Slump Pengecekan Nilai Slump Pencetakan Beton Perawatan Beton Pengujian Data Pengujian Analisa Selesai Universitas Sumatera Utara

3.2 Bahan-Bahan Penyusun Beton

Bahan penyusun beton terdiri dari semen portland, agregat halus, agregat kasar dan air. Sering pula ditambah bahan campuran tambahan yang sangat bervariasi untuk mendapatkan sifat-sifat beton yang diinginkan. Biasanya perbandingan campuran yang digunakan adalah perbandingan jumlah bahan penyusun beton yang lebih ekonomis dan efektif.

3.2.1 Semen Portland