E. Media
Media merupakan bahan atau subsrat yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroba, yang terdiri dari nutrisi atau
zat-zat makanan. Media biasanya mengandung semua kebutuhan untuk pertumbuhan mikroorganisme, yaitu sebagai sumber energi, sumber nitrogen,
serta ion organik esensial dan kebutuhan lain seperti vitamin dan asam amino. Selain itu media juga harus mempunyai suhu dan pH yang sesuai untuk
pertumbuhan mikroorganisme. Media sebelum dipergunakan harus dalam keadaan steril, artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan Unus,
1985.
F. Sterilisasi
Bahan ataupun peralatan yang dipergunakan dalam bidang mikrobiologi, harus dalam keadaan steril. Artinya pada bahan atau peralatan tersebut tidak
didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang akan mengganggu atau merusak media ataupun mengganggu kehidupan dan proses
yang sedang dikerjakan. Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh mikroorganisme yang
ada, sehingga bila ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembangbiak Fardiaz, 1992.
G. Metode Pengujian Potensi Antibakteri 1. Metode difusi
Prinsip metode difusi yaitu pengukuran potensi antimikroba berdasarkan pengamatan luas daerah hambatan pertumbuhan mikroba karena berdifusinya obat
dari titik awal pemberian ke daerah difusi Jawetz, Melnick, Adelberg, 1991. Metode difusi meliputi :
a. Cara Kirby Bauwer Kapas lidi steril dicelupkan dalam suspensi bakteri atau jamur yang
konsentrasi 10
8
CFUml, lalu ditekankan pada dinding tabung hingga kapasnya tidak terlalu basah. Kemudian kapas lidi ditekankan pada permukaan media rata.
Pada permukaan media diletakkan kertas cakram atau disk yang mengandung larutan antimikroba dan diinkubasikan pada suhu 37
o
C selama 18-24 jam Edber, 1986.
b. Cara sumuran Pada agar yang telah ditanami mikroba, dibuat sumuran dengan garis
tengah tertentu. Dan ke dalam sumuran diberi larutan uji dan diinkubasikan pada 37
o
C selama 18-24 jam Edber, 1986. c. Cara pour plate
Metode ini dilakukan dengan cara menambahkan suspensi bakteri pada agar pada suhu 45
o
sampai 50
o
C, dicampur sampai homogen didalam petri steril dengan teknik aseptis kemudian dibiarkan membeku dan diinkubasi Atlas, 1997.
2. Metode dilusi
Prinsip metode dilusi adalah obat atau senyawa antimikroba diencerkan sehingga diperoleh beberapa konsentrasi. Prosedur uji dilusi digunakan untuk
mencari Kadar Hambat Minimal KHM yaitu konsentrasi terendah yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba dan Kadar Bunuh Minimal KBM yaitu
konsentrasi terendah yang dapat membunuh mikroba Anonim, 1993. Pada dilusi masing-masing konsentrasi larutan uji ditambahkan suspensi mikroba dalam
media cair kemudian diamati pertumbuhan mikroba uji yang tampak berdasarkan kekeruhan media Jawetz dkk.,1991.
H. Escherichia coli
Escherichia coli merupakan bakteri berbentuk batang pendek dengan
ukuran 0,5 µm x 3,0 µm gram negatif, bergerak atau tidak bergerak Salle, 1961. E. coli
adalah bakteri yang banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Tumbuh dengan mudah pada medium nutrien sederhana
Pelczar Chan, 1988. Tumbuh optimal pada suhu 37
o
C, membentuk koloni bulat konveks, halus dengan pinggir nyata pada biakan. Dinding sel mengandung kompleks
lipopolisakarida sebagai endotoksin yang sering dilepaskan jika kuman mengalami lisis. Efek pada fisiologis terjadi demam, leukopeni, hipoglikemi,
hipotensi, shock, gangguan perfusi organ-organ penting Jawetz, Melnick, Adelberg, 1986. Enteropathogenic E. coli menyebabkan diare, terutama pada
bayi. Enterotoxigenic E. coli menyebabkan Secretory Diarrhea seperti pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kolera. Enteroinvasive E. coli menyebabkan diare seperti disentri yang disebabkan oleh Shigella Karsinah, Lucky, Suharto, Mardiastuti, 1994.
I. Antibakteri
Antibakteri merupakan obat pembasmi bakteri, khususnya bakteri yang merugikan manusia. Obat ini harus bersifat sangat toksik untuk bakteri, namun
relatif tidak toksik untuk hospes. Sifat toksik selektif yang absolut belum atau mungkin juga tidak akan diperoleh Sulistia, 1995.
Berdasarkan sifat toksisitas selektif, antibakteri bersifat menghambat pertumbuhan bakteri, dikenal sebagai aktivitas bakteriostatik dan bersifat
membunuh bakteri, dikenal sebagai aktivitas bakterisid. Kadar minimal yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dikenal sebagai Kadar
Hambat Minimal KHM sedangkan kadar minimal untuk membunuh bakteri dikenal dengan istilah Kadar Bunuh Minimal KBM Sulistia, 1995.
J. Keterangan empiris