Pengertian epidemiologi Konsep epidemiologi kecelakaan kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Epidemiologi Kecelakaan Kerja

2.1.1 Pengertian epidemiologi

Epidemiologi adalah studi mengenai apa yang menimpa penduduk, dalam arti luas dimaksudkan suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan, penyakit, dan perubahan penduduk, begitu juga determinan-determinan dan akibat yang terjadi pada kelompok penduduk Budiono, 2003. Sedangkan menurut Last dalam artikel Murti 2011, epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan keadaan dan peristiwa terkait kesehatan pada populasi, dan penerapannya untuk mengendalikan masalah kesehatan. Jadi, epidemiologi Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 mempelajari faktor determinan dari penyakit akibat kerja dan kejadian kecelakaan kerja dan distribusinya pada masyarakat pekerja.

2.1.2 Konsep epidemiologi kecelakaan kerja

Ditinjau dari epidemiologi, kecelakaan kerja terjadi karena ketidakserasian antara tenaga kerja host, pekerjaan agent, dan lingkungan kerja environment Tarigan, 2011 berikut penjabarannya: 1. Host, yaitu pekerja yang melakukan pekerjaan a. Umur Umur mempunyai pengaruh terhadap kejadian kecelakaan akibat kerja. Golongan umur tua mempunyai kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan akibat kerja dibandingkan dengan golongan umur muda karena umur muda mempunyai reaksi dan kegesitan yang lebih tinggi. Akan 7 tetapi umur muda pun sering pula mengalami kasus kecelakaan akibat kerja, hal ini bisa terjadi karena kecerobohan dan sikap suka tergesa-gesa. Orang-orang muda sering tidak memiliki tanggung jawab sebagaimana orang-orang yang berumur lebih tua dan cenderung untuk tidak berhati-hati. Menurut International Labour Organization ILO dalam penelitian tarigan 2011, diungkapkan bahwa pekerja yang berumur muda lebih banyak mengalami kecelakaan dibandingkan dengan pekerja yang lebih tua. Hal tersebut karena pekerja umur muda biasanya kurang berpengalaman dalam pekerjaanya. b. Jenis kelamin Jenis kelamin juga mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Pekerja pria dan wanita memiliki perbedaan fisiologis dan psikologis. Antara pekerja pria dan wanita memiliki perbedaan daya tahan tubuh, ukuran tubuh, dan postur tubuh yang dapat mempengaruhi cara kerja. Dijelaskan pada penelitian Swaputri 2009, kasus wanita lebih banyak daripada pria karena secara anatomis, fisiologis, dan psikologis tubuh wanita dan pria memiliki perbedaan sehingga dibutuhkan penyesuaian dalam beban dan kebijakan kerja, diantaranya yaitu hamil dan haid. 2. Agent, yaitu pekerjaan a. Jenis unit pekerjaan Jenis pekerjaan mempunyai pengaruh besar terhadap resiko terjadinya kecelakaan akibat kerja. Jumlah dan macam kecelakaan akibat kerja berbeda- beda di berbagai kesatuan operasi dalam suatu proses. Contohnya pada tenaga kerja jasa konstruksi memiliki tingkat risiko mengalami kecelakaan kerja yang lebih besar dibandingkan dengan tenaga kerja kantoran. b. Peralatan bekerja Peralatan bekerja yang digunakan oleh tenaga kerja juga berpengaruh terhadap risiko terjadinya kecelakaan kerja. Dengan peralatan yang tidak aman, nyaman, dan menimbulkan penyakit maka peralatan bekerja tersebut berdampak pada faktor penyebab kecelakaan kerja. Maka dari itu, semua peralatan kerja harus sesuai fungsinya dan tepat bagi orang yang mempergunakannya. 3. Environment, yaitu lingkungan kerja Lingkungan kerja merupakan bagian cukup penting dari sebuah tempat kerja, karena lingkungan kerja yang tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tenaga kerja dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja.

2.2 Kecelakaan Kerja