Penelitian tentang pengaruh industrial music terhadap produktivitas kerja dilakukan oleh Fox pada tahun 1971 dan 1983
dengan setting laboratorium dan setting industri Oborne, 1995. Dalam setting laboratorium, subyek mengalami peningkatan
performansi kerja. Sedangkan dalam setting industri, subyek menunjukkan pengurangan kesalahan, pengurangan turnover,
manajemen waktu yang lebih baik, serta meningkatkan kualitas output dan kualitas produksi.
4. Fungsi dan Manfaat Musik
Menurut Banoe 2013, musik mempunyai beberapa fungsi yang bersifat:
a. Psikologis, bahwa seorang yang mendengar musik akan dapat
terpengaruh jiwanya yang berarti dapat berfantasi, mengingat suatu kejadian yang telah lau, memikirkan, berasosiasi, mereproduksi dan
memproduksi sesuatu. b.
Pedagogis, yaitu musik dapat bersifat mendidik sehingga musik dapat merupakan katarsis atau pembersihan jiwa manusia.
c. Sosiologis, bahwa musik berguna dalam kehidupan sehari-hari,
seperti berlayar sambil bernyanyi, bekerja, menumbuk padi, radio, dll.
d. Kultural, yaitu bahwa musik sendiri dapat membangun budaya baru
melalui proses akulturasi yang tidak lepas dari 3 dimensi hidup yakni masa dulu, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
Menurut Campbell dalam Dewi, 2009, musik memiliki beberapa manfaat, yaitu: 1 Musik menutupi bunyi dan perasaan yang tidak
menyenangkan; 2 Musik dapat memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak; 3 Musik mempengaruhi pernapasan; 4 Musik
mempengaruhi denyut jantung, denyut nadi, dan tekanan darah; 5 Musik mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak serta
koordinasi tubuh; 6 Musik juga mempengaruhi suhu badan; 7 Musik dapat mengatur hormon
‐hormon yang berkaitan dengan stres; 8 Musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran; 9 Musik mengubah persepsi
kita tentang waktu; 10 Musik dapat meningkatkan produktivitas; 11 Musik meningkatkan asmara dan seksualitas; 12 Musik merangsang
pencernaan; 13 Musik meningkatkan daya tahan; 14 Musik meningkatkan penerimaan tak sadar terhadap simbolisme; dan 15
Musik dapat menimbulkan rasa aman dan sejahtera.
5. Teori tentang Musik
Packalen 2008 dalam tulisannya yang berjudul Music, Emotions, and Truth, menerangkan bahwa ada tiga teori yang dapat menjelaskan
tentang musik dan emosi, yaitu arousal theories, cognitivist theories,
dan symbol theories.
a. Arousal theories
Dasar dari arousal theories yaitu bahwa musik memiliki sifat yang mampu membangkitkan emosi dan perasaan pendengarnya
Packalen, 2008. Arousal adalah keadaan emosi seseorang yang berkaitan dengan gairah, nafsu, semangat, termotivasi, atau
kebangkitan. Jadi, arousal dapat bergerak dari keadaan yang
penuh semangat, gairah, atau kebangkitan, sampai pada keadaan sebaliknya yakni tidak bersemangat tidak bergairah sama sekali
atau malas. b.
Cognitivist theories Dalam cognitivist theories, ekspresi terhadap musik dijelaskan
sebagai pengalaman kesamaan antara musik dan ekspresi emosi manusia Packalen, 2008. Jadi, musik sebagai ekspresi emosi
manusia mempunyai
sifat yang
dalam beberapa
cara mengingatkan manusia terhadap ekspresi emosinya, bukan untuk
membangkitkan emosi dan perasaan manusia. c.
Symbol theories Dalam symbol theories, jika musik memiliki konten emosional,
konten tersebut merupakan simbol; musik bukanlah penyebab atau penghilang perasaan, akan tetapi merupakan ekspresi yang
logis Packalen, 2008. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Pengaruh Musik