Metode Analisis METODE PENELITIAN

 Penelitian Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari dan memahami buku-buku literatur dan referensi lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan landasan teori dan berbagai penjelasan mengenai masalah yang diteliti.

3.5. Metode Analisis

3.5.1 Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square PLS, metode Partial Least Square PLS merupakan metode analisis yang powerful karena dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar. PLS selain dapat digunakan sebagai konfirmasi teori juga dapat digunakan untuk membangun hubungan yang belum ada landasan teorinya atau untuk pengujian proposisi Ghozali, 2008:18. 1. Rancangan Model Struktural Inner Model Merupakan model yang menspesifikasi hubungan antar variabel laten atau bisa juga dikatakan menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan substantive theory Ghozali,2008:22.Perancangan Model Struktural hubungan antar variabel laten didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian. Persamaan Model Struktural: 1 = γ 11 ξ 1 + γ 12 ξ 2 + Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan: = Variabel Laten Endogen Variabel Terikat ξ = Variabel Laten Eksogen Variabel Bebas γ = Koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen = Galat model struktural Yamin, 2011: 38 2. Rancangan Model Measurement Outer Model Merupakan model yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikator-indikatornya atau bisa dikatakan bahwa outer model mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya Ghozali,2008:22. Hubungan antar variabel laten dengan variabel indikatornya bersifat reflektif yaitu perubahan pada variabel laten akan mempengaruhi indikator sebaliknya perubahan pada indikator tidak akan mempengaruhi variabel laten Yamin, 2011:10. Persamaan Model Pengukuran Variabel Eksogen Bebas: X 1 = X 1 1 +  1 X 2 = X 2  1 +  2 Keterangan: X adalah varibel indikator yang dipengaruhi variabel eksogen  adalah variabel laten eksogen X adalah loading faktor variabel eksogen  adalah galat pengukuran pada variabel eksogen.Yamin, 2011: 37 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Persamaan Model Pengukuran Variabel Endogen Terikat Y 1 = Y 1  1 +  1 Y 2 = Y 2  1 +  2 Dan seterusnya sampai Y 8 = Y 8  1 +  8 Keterangan: Y adalah variabel indikator yang dipengaruhi variabel endogen  adalah variabel laten endogen Y adalah loading faktor variabel endogen  adalah galat pengukuran pada variabel endogen.Yamin, 2011:38 3. Evaluasi Goodness Of Fit Outer Model Dievaluasi berdasarkan substantive conten-nya yaitu dengan melihat signifikansi dan weight yang meliputi: a. Convergent Validity merupakan nilai loading faktor pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang diharapkan lebih besar dari 0,5. b. Discriminant Validity merupakan nilai cross loading faktor yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk yang lain. Metode lain yang dapat digunakan adalah membandingkan nilai akar Average Variance Extracted setiap konstruk dengan korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Dimana nilai AVE atau Cross Loading lebih besar dari 0,05. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. c. Composite Reliability Nilai batas yang diterima untuk tingkat reliabilitas composit adalah lebih besar dari 0,7. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan Cronbach Alpha, nilai yang diharapkan lebih besar dari 0,6 untuk semua konstruk. www.statistikolahdata.com 4. Evaluasi Goodness Of Fit Inner Model Diukur dengan menggunakan Q-Square predictive relevance dimana intrprestasi Q² sama dengan koefisien determinasi total pada regresi. Model persamaan untuk Q-Square adalah: Q 2 = 1 – 1 – R 1 2 1 – R 2 2 Keterangan: R adalah R-Square variabel endogen dalam model

3.5.2 Uji Hipotesis

Hipotesis statistik untuk outer model adalah: Ho : λi = 0 : indikator yang digunakan memprediksi variabel laten. H1 : λi ≠ 0 : Indikator yang digunakan tidak dapat memprediksi variabel laten. Hipotesis Statistik untuk inner model adalah: H1 : γi = 0 : Terdapat pengaruh Locus Of Control terhadap Perilaku Etis. H1 : γi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh Locus Of Control terhadap Perilaku Etis. H2 : γi = 0 : Terdapat pengaruh Komitmen Profesi terhadap Perilaku Etis. H2 : γi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh Komitmen Profesi terhadap Perilaku Etis. H3 : γi = 0 : Terdapat pengaruh Locus Of Control terhadap Komitmen Profesi. H3 : γi ≠0: Tidak terdapat pengaruh Locus Of Control terhadap Komitmen Profesi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 41

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit dengan kesadaran etis sebagai variabel moderating

2 10 82

Pengaruh Locus Of Control Dan Komitmen Profesi Terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit

1 29 86

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TINGKAT PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN KOMITMEN PROFESI TERHADAP PERILAKU AUDITOR PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TINGKAT PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN KOMITMEN PROFESI TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AU

0 0 12

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESI DAN KESADARAN ETIS TERHADAP PERILAKU ETIK PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESI DAN KESADARAN ETIS TERHADAP PERILAKU ETIK AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT( SURVAI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA SUR

0 1 15

LOCUS OF CONTROL DALAM PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Akreditasi “A” Universitas Swasta di Surabaya).

6 32 70

LOCUS OF CONTROL DALAM PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Akreditasi “A” Universitas Swasta di Surabaya)

0 0 16

Pengaruh etika, komitmen profesional, sosialisasi antisipatif, dan locus of control mahasiswa akuntansi terhadap perilaku whistleblowing - UWKS - Library

0 0 13

PERTIMBANGAN ETIS DENGAN LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESI, DEMOGRAFI AUDITOR TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP DI SEMARANG)

0 0 39

ANALISIS PERBEDAAN PERILAKU ETIS AUDITOR BERDASARKAN LOCUS OF CONTROL, SENIORITAS, EQUITY SENSITIVITY, GENDER, SELF EFFICACY, DAN KOMITMEN PROFESI - Unika Repository

0 0 13

ANALISIS PERBEDAAN PERILAKU ETIS AUDITOR BERDASARKAN LOCUS OF CONTROL, SENIORITAS, EQUITY SENSITIVITY, GENDER, SELF EFFICACY, DAN KOMITMEN PROFESI - Unika Repository

0 0 13