Berdasarkan tabel di atas diperoleh penjelasan bahwa: 1. Nilai T-statistik dari variabel komitmen profesi sebesar 3.9948 lebih dari 1,96
yang artinya variabel komitmen profesi memberikan dampak positif dan signifikan terhadap perilaku etis sehingga hipotesis yang menyebutkan
”terdapat pengaruh positif komitmen profesi terhadap perilaku etis” teruji kebenarannya.
2. Nilai T-statistik dari variabel locus of control sebesar 1.4762 kurang dari 1,96 yang artinya variabel locus of control memberikan dampak negatif dan tidak
signifikan terhadap perilaku etis sehingga hipotesis yang menyebutkan ”terdapat pengaruh positif locus of control terhadap perilaku etis” tidak teruji
kebenarannya. 3. Nilai T-statistik dari variabel locus of control sebesar 7.3147
lebih dari 1,96 yang artinya variabel locus of control memberikan dampak positif dan
signifikan terhadap komitmen profesi sehingga hipotesis yang menyebutkan ”terdapat pengaruh positif locus of control terhadap komitmen profesi” teruji
kebenarannya.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
4.4.1. Pengaruh Locus Of Control terhadap Perilaku Etis
Dalam penelitian ini Nilai T-statistik dari variabel locus of control sebesar 1.4762 kurang dari 1,96 yang artinya variabel locus of control memberikan
dampak negatif dan tidak signifikan terhadap perilaku etis. Hal ini tidak didukung oleh penelitian sebelumnya dari Maulana dan Habbe namun penelitian ini
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jurica dan Endro, yang menyebutkan bahwa locus of control tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perilaku etis. Hasil penelitian ini juga didukung oleh argumen Aristotelian yang menegaskan bahwa perilaku etis individu bukan dipengaruhi oleh pengetahuannya
tentang tindakan-tindakan yang baik, melainkan dipengaruhi oleh kecenderungan dari dirinya sendiri untuk melakukan tindakan-tindakan etis yang dibentuk dari
kebiasaan. Berbeda dari Plato yang menekankan pengaruh pengetahuan tentang tindakan-tindakan etis, Aristoteles menekankan pengaruh keutamaan moral yang
tebentuk dari kebiasaan melakukan tindakan-tindakan etis sesuai dengan pilihan kebijaksanaan praktis individu. Kebijaksanaan praktis merupakan salah satu
keutamaan intelektual yang berkenaan dengan tindakan-tindakan sebagai fokus obyeknya.
Dalam penelitian ini locus of control bisa merepresentasikan kebijaksanaan
praktis yang
harus dikembangkan
bersamaan dengan
pengembangan keutamaan moral melalui pembiasaan melakukan tindakan- tindakan etis. Sejalan dengan pendapat Aristoteles bahwa kebijaksanaan praktis
Phronesis dan keutamaan moral Moral Virtue berpengaruh pada perilaku etis individu. Hal ini menunjukkan bahwa locus of control merupakan bagian dari
karakter individu yang berkembang bersamaan dengan kecerdasan emosional, pilihan tindakan etis tidak secara langsung ditentukan oleh locus of control dan
tidak selalu terkait langsung dengan rasa keadilan Equity Sensitivity tetapi ditentukan oleh karakter individu yang berkeutamaan yaitu individu yang
memiliki keutamaan moral Moral Virtue dan kebijaksanaan praktis Phronesis.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya serta pendapat dari Gibson, dkk 1996: 186-188 dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi locus of
control seorang individu yaitu: a. Faktor keluarga
Lingkungan keluarga tempat seorang individu tumbuh dapat memberikan pengaruh terhadap locus of control yang dimilikinya. Orangtua yang mendidik
anak, pada kenyataannya mewakili nilai-nilai dan sikap atas kelas sosial mereka. Kelas sosial yang disebutkan di sini tidak hanya mengenai status
ekonomi, tetapi juga memiliki arti yang luas, termasuk tingkat pendidikan, kebiasaan, pendapatan dan gaya hidup. Individu dalam kelas sosial ekonomi
tertentu mewakili bagian dari sebuah sistem nilai yang mencakup gaya membesarkan anak, yang mengarah pada pembangunan karakter kepribadian
yang berbeda. Dalam lingkungan otokratis di mana perilaku di bawah kontrol yang ketat,
anak-anak tumbuh sebagai pemalu, suka bergantung. locus of control eksternal. Di sisi lain, ia mengamati bahwa anak-anak yang tumbuh dalam
lingkungan yang demokratis, mengembangkan rasa individualisme yang kuat menjadi mandiri, dominan, memiliki keterampilan interaksi sosial, percaya
diri, dan rasa ingin tahu yang besar locus of control internal. b. Faktor motivasi
Kepuasan kerja, harga diri, peningkatan kualitas hidup motivasi internal dan pekerjaan yang lebih baik motivasi eksternal dapat mempengaruhi locus of
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
control seseorang. Reward dan punishment motivasi eksternal juga berpengaruh terhadap locus of control.
c. Faktor pelatihan Program pelatihan telah terbukti efektif mempengaruhi locus of control
individu sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan peserta pelatihan dalam mengatasi hal-hal yang memberikan efek buruk. Pelatihan adalah
sebuah pendekatan terapi untuk mengembalikan kendali atas hasil yang ingin diperoleh. Pelatihan diketahui dapat mendorong locus of control internal yang
lebih tinggi, meningkatkan prestasi dan meningkatkan keputusan karir.
4.4.2. Pengaruh Komitmen Profesi terhadap Perilaku Etis
Dalam kaitan dengan komitmen profesi, sikap dan perilaku etis yang dimiliki seseorang akan berdampak pada peningkatan loyalitas terhadap profesi
atau peningkatan terhadap komitmen profesi orang tersebut dikarenakan loyalitas, tekad dan harapan seseorang dengan dituntun oleh sistem nilai atau norma akan
mengarahkan orang tersebut untuk bertindak atau bekerja sesuai dengan prosedur- prosedur tertentu dalam menjalankan tugasnya sehingga akan menumbuhkan rasa
bangga dan bertanggungjawab terhadap profesi yang digelutinya sehingga akan membentuk komitmen profesi terhadap perilaku etis.
Penelitian terdahulu dari Habbe juga menyatakan bahwa faktor idealisme sikap etis seseorang akan mempengaruhi tingkat komitmen terhadap profesinya,
makin tinggi idealisme sikap etis maka akan semakin tinggi pula tingkat komitmen terhadap profesinya. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penemuan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Shaub et al. yang menyelidiki hubungan antara orientasi etika dengan komitmen profesional.
Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa
orientasi etika
mempengaruhi tingkat komitmen seorang individu terhadap profesi yang akan melakukan upaya memadai atas nama profesi dan berkeinginan untuk menjadi
bagian dari profesi akuntan. Hasil penelitian ini sependapat dengan uraian tersebut di atas yaitu
variabel komitmen profesi memberikan dampak positif dan signifikan terhadap perilaku etis, dilihat dari nilai T-statistik dari variabel komitmen profesi sebesar
4,0449 lebih dari 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa Mahasiswa Akuntansi memiliki komitmen profesi yang tinggi untuk berperilaku etis dalam profesinya.
4.4.3. Pengaruh Locus Of Control terhadap Komitmen Profesi
Dalam kaitannya dengan Komitmen Profesi adalah ketika seorang individu memiliki Locus Of Control yang tinggi maka seorang akan berkomitmen tinggi
dalam menjalankan profesinya dikarenakan komitmen profesional terjadi jika individu merasa yakin dengan nilai dan tujuan profesi, sanggup mengutamakan
kepentingan profesi dan menjaga keanggotaan dalam profesi sehingga individu yang memiliki Locus Of Control yang tinggi maka individu tersebut akan
berkomitmen terhadap profesinya dan akan melaksanakan tugas berdasar pedoman, norma dan aturan yang berlaku.
Hasil penelitian ini sependapat dengan Robbins 2001: 56 yang menjelaskan bahwa segala hasil yang didapat, baik atau buruk adalah karena
tindakan, kapasitas dan faktor – faktor dari dalam diri mereka sendiri sebab
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
individu tersebut yakin dengan suatu nilai dan tujuan profesinya. Penelitian ini sependapat dengan uraian sebelumnya serta pendapat dari Robbins 2001:56
yaitu variabel locus of control memberikan dampak positif dan signifikan terhadap komitmen profesi, dilihat dari nilai T-statistik dari variabel locus of
control sebesar 7.3147 lebih dari 1,96 yang artinya variabel locus of control
memberikan dampak positif dan signifikan terhadap komitmen profesi. Hal ini menunjukkan bahwa Mahasiswa Akuntansi memiliki locus of control yang tinggi
untuk berkomitmen profesi dalam profesinya sebagai seorang akuntan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN