di dapat data yang lebih akurat, karena kedua access point sama-sama mengakses ke web server yang sama.
4.2.2.1 Delay
Tabel D. 9: Delay di situs yang sama
Delay ms REAL
ACCESS POINT
VIRTUAL ACCESS
POINT Pengujian1
14.82 21.37
Pengujian2 18.18
15.66 Pengujian3
27.05 15.76
Pengujian4 25.3
28.11 Pengujian5
22.79 20.5
Gambar D. 15: Grafik delay di situs yang sama Pada pengukuran pertama, delay yang terjadi pada saat melakukan
browsing di situs yang sama memperlihatkan perbedaan jumlah delay sebesar
D e
la y
m s
6.55 ms antara Real Access Point dan Virtual Access Point. Sementara di pengukuran kedua, Virtual Access Point memiliki jumlah delay yang lebih
kecil, yaitu berbanding 2.52 ms dengan Real Access Point. Di percobaan ketiga terjadi selisih delay yang mencolok. Real Access Point memiliki jumlah delay
27.05 ms, 11.29 ms lebih lambat jika dibandingkan dengan Virtual Access Point yang jumlah delaynya hanya 15.76 ms. Lalu selanjutnya, Virtual Access
Point memiliki jumlah delay lebih besar daripada Real Access Point di pengukuran sebelumnya,yaitu 28.11 ms. Namun begitu, jumlah delay Virtual
Access Point di pengukuran keempat ini hanya selisih sedikit dengan Real Access Point yang memiliki jumlah delay 25.3 ms. Di pengukuran kelima,
jumlah delay Real Access Point dan Virtual Access Point sama-sama mengalami penurunan dari pengukuran sebelumnya. Namun jumlah delay
keduanya tetap di atas angka 20 ms.
4.2.2.2 Throughput
Tabel D. 10: Throughput di situs yang sama
Throughput bytes
REAL ACCESS
POINT VIRTUAL
ACCESS POINT
Pengujian1 18,914.70
12,847.98 Pengujian2
19,316.51 31,564.12
Pengujian3 11,357.02
30,174.33 Pengujian4
13,567 8,723
Pengujian5 16,881
19,071
Gambar D. 16: Throughput di situs yang sama Sementara untuk throughput yang terjadi pada saat pengukuran di situs
yang sama juga terjadi jumlah throughput yang berubah-ubah dan cenderung tidak stabil antara kedua access point, terutama untuk Virtual Access Point.
Seperti pada pengukuran pertama jumlah throughput untuk Virtual Access Point 12,847 bytes, lalu di pengukuran kedua jumlah throughput meningkat
100 lebih menjadi 31,564 bytes. Kemudian hanya turun bebeReal Access Pointa angka di pengukuran ketiga, tetapi di pengukuran ketiga jumlah
throughput turun jauh menjadi hanya 8,723 bytes dan di pengukuran terakhir meningkat lagi menjadi 19,071 bytes.
Untuk jumlah throughput yang terjadi pada Real Access Point memang lebih kecil dibanding dengan jumlah throughput untuk Virtual Access Point.
Hanya pada pengukuran pertama dan keempat saja jumlah throughput Real
T h
ro u
g h
p u
t b
y te
s
Access Point bisa lebih besar dibanding Virtual Access Point. Tetapi terlihat pada grafik jumlah throughput untuk Real Access Point lebih stabil, yaitu
diantara 10,000 – 20,000 bytes.
4.2.3 Pengukuran untuk paket UDP