Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal pada Investasi Trading Emas Online dengan Value at Risk

(1)

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL

PADA INVESTASI

TRADING

EMAS

ONLINE

DENGAN

VALUE AT RISK

SKRIPSI

VALENTIN PANGGABEAN

090803041

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(2)

PADA INVESTASI TRADING EMAS ONLINE DENGAN VALUE AT RISK

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

VALENTIN PANGGABEAN

(090803041)

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

PERSETUJUAN

Judul : Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal pada Investasi Trading Emas Online dengan Value at Risk

Kategori : Skripsi

Nama : Valentin Panggabean

Nomor Induk Mahasiswa : 090803041

Program Studi : Sarjana (S1) Matematika Departemen : Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, Juli 2013

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2, Pembimbing 1,

Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si Dr. Esther Sorta M. Nababan, M.Sc NIP. 19531218 198003 1 003 NIP. 19610318 198711 2 001

Disetujui Oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

Prof. Dr. Tulus,M.Si. Ph.D. NIP.19620901 198803 1 002


(4)

PERNYATAAN

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL PADA INVESTASI TRADING EMAS ONLINE

DENGAN VALUE AT RISK

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2013

VALENTIN PANGGABEAN 090803041


(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasihNya dan setiap pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Studi Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal pada Investasi Trading Emas online dengan Value at Risk.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Esther Sorta M. Nababan, M.Sc dan Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, nasehat, motivasi, dan kepercayaan yang diberikan kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Terimakasih kepada Bapak Drs. Pasukat Sembiring, M.Si dan Bapak Drs. Marihat Situmorang, M.Kom sebagai Dosen Pembanding yang banyak memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih kepada Prof. Dr. Tulus, M.Si. Ph.D dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Sc selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika, Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan serta Pembantu Dekan FMIPA USU, seluruh Dosen dan Staff Administrasi Matematika FMIPA. Teristimewa kedua orang tua saya Bapak St. S. Panggabean dan Ibu D.A Siahaan serta Keluarga Besar Panggabean, atas doa, nasehat, bimbingan, dukungan moril dan materil, yang menjadi sumber motivasi bagi penulis untuk tetap semangat dalam perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Dan juga teman-teman seperjuangan di Matematika 2009. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Damai sejahtera dari Tuhan senantiasa menyertai kita semua.

Medan, Juli 2013 Penulis

Valentin Panggabean 090803041


(6)

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL PADA INVESTASI TRADING EMAS ONLINE

DENGAN VALUE AT RISK

ABSTRAK

Manajemen risiko digunakan untuk penanggulangan risiko, untuk mengetahui dan menganalisis risiko, dan untuk mengantisipasi dan meminimalisasi adanya risiko-risiko yang terjadi dalam dunia investasi. Dalam meminimal risiko-risiko digunakan analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental membahas tentang isu-isu atau berita yang beredar di pasar yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga emas. Dalam analisis teknikal digunakan 3 indikator yaitu : Moving Average, Relative Strength Index dan Stokastik Osilator untuk menentukan sinyal jual/sinyal beli dalam investasi trading. Selain itu juga dihitung nilai risiko dengan Value at Risk (VaR) dengan pendekatan normal serta pendekatan skewness dan kurtosis. Dengan hasil perhitungan dengan menggunakan VaR pendekatan normal terjadi penurunan harga sebesar $ 1.563,66 per tray once dan VaR dengan pendekatan skewness dan kurtosis $ 1.562,97 per tray once.

Kata kunci : Analisis Teknikal, Analisis Fundamental, Moving Average, Relative Strength Index, Stokastik Osilator, VaR.


(7)

FUNDAMENTAL ANALYSIS AND TECHNIKAL ANALYSIS ON INVESTING GOLD TRADING ONLINE

WITH VALUE AT RISK

ABSTRACT

Risk management is used to control risk, to identify and analyze risks, and to anticipate and minimize the risks that occur in the investment world. In minimizing the risk to use fundamental analysis and technical analysis. Fundamental analysis discusses the issues or the news circulating in the market that could affect the gold price fluctuations. In technical analysis used three indicators are: Moving Average, Relative Strength Index and Stochastic Oscillator signals to determine the sell / buy signals in trading investments. It also calculated the value of risk with Value at Risk (VaR) approach and approach normal skewness and kurtosis. With the results of calculations using the VaR approach normal decline in price of $ 1,563.66 per tray once and VaR approach to skewness and kurtosis $ 1,562.97 per tray once.

Keywords : Technical Analysis, Fundamental Analysis, Moving averages, Relative Strength Index, Stochastic Oscillator, VaR.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Abstrak iv

Abstract v

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1

1.2. Perumusan Masalah 2

1.3. Batasan Masalah 2

1.4. Tujuan Penelitian 3

1.5. Manfaat Penelitian 3

1.6. Tinjauan Pustaka 3

1.7. Metodologi Penelitian 4

BAB 2. Landasan Teori 2.1. Investasi 6

2.1.1. Pengertian Investasi 6

2.1.2. Jenis- Jenis Investasi Emas 6

2.1.3. Investasi Trading Emas Online 7

2.2. Pengujian Kenormalan Data 8

2.3. Analisis Fundamental 9

2.4. Analisis Teknikal 12

2.4.1. Simple Moving Average 14

2.4.2. Relative Strength Index 16

2.4.3. Stokastik Osilator 18

2.5. Perhitungan Value at Risk 19

BAB 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Pengumpulan Data 22

3.2. Pengujian Data 24

3.3. Analisis Fundamental 25

3.3.1. Kondisi Perekonomian Amerika Serikat 25

3.3.2. Permintaan dan Penawaran 25

3.4 Analisis Teknikal 27

3.4.1 Penggunaan Simple Moving Average 27

3.4.2 Perhitungan Relative Strength Index 30


(9)

3.5 Analisis Data 35 3.6 Metode Value at Risk 43 BAB 4. Kesimpulan dan Saran

4.1. Kesimpulan 48

4.2 Saran 48

Daftar Pustaka 49


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Pergerakan Harga Emas Tahun 2011 12

Tabel 3.2. Uji Kenormalan Liliefors 24

Tabel 3.3. Berita Fundamental yang Beredar selama Tahun 2012 26

Tabel 3.8. Analisis Data (Periode 23 s/d 26) 36

Tabel 3.9. Analisis Data (Periode 34 s/d 39) 36

Tabel 3.10. Analisis Data (Periode 39 s/d 43) 36

Tabel 3.11. Analisis Data (Periode 47s/d 52) 36

Tabel 3.12. Analisis Data (Periode 57 s/d 61) 37

Tabel 3.13. Analisis Data (Periode 61 s/d 63) 37

Tabel 3.14. Analisis Data (Periode 65 s/d 68) 37

Tabel 3.15. Analisis Data (Periode 71 s/d 72) 37

Tabel 3.16. Analisis Data (Periode 75 s/d 76) 38

Tabel 3.17. Analisis Data (Periode 81 s/d 82) 38

Tabel 3.18 Analisis Data (Periode 96 s/d 97) 38

Tabel 3.19. Analisis Data (Periode 104 s/d 105) 38

Tabel 3.20. Analisis Data (Periode 107 s/d 108) 38

Tabel 3.21. Analisis Data (Periode 122 s/d 129 ) 39

Tabel 3.22. Analisis Data (Periode 131 s/d 136) 39

Tabel 3.23. Analisis Data (Periode 139 s/d 140) 39

Tabel 3.24. Analisis Data (Periode 142 s/d 143) 39

Tabel 3.25. Analisis Data (Periode 146 s/d 151) 40

Tabel 3.26. Analisis Data (Periode 152 s/d 159) 40

Tabel 3.27. Analisis Data (Periode 161 s/d 162) 40

Tabel 3.28. Analisis Data (Periode 169 s/d 170) 40

Tabel 3.29. Analisis Data (Periode 188 s/d 192) 41

Tabel 3.30. Analisis Data (Periode 193 s/d 197) 41

Tabel 3.31. Analisis Data (Periode 201 s/d 202) 41

Tabel 3.32. Analisis Data (Periode 204 s/d 207) 41

Tabel 3.33. Analisis Data (Periode 215 s/d 218) 42

Tabel 3.34. Analisis Data (Periode 219 s/d 222) 42

Tabel 3.35 Analisis Data (Periode 227 s/d 233) 42

Tabel 3.36. Analisis Data (Periode 234 s/d 235) 42

Tabel 3.37. Analisis Data (Periode 239 s/d 240) 43

Tabel 3.38. Distribusi Frekuensi Harga Emas 44


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Grafik Up Trend 13

Gambar 2.2. Grafik Down Trend 14

Gambar 2.3. Bulish (Beli) 15

Gambar 2.4. Bearish (Jual) 15

Gambar 2.5. Moving Average 2 Periode 16

Gambar 2.6. Grafik Relative Strength Index 18

Gambar 2.7. Grafik Stokastik Osilator 19

Gambar 3.1. Grafik Harga Harian Harga Emas

dari Januari s/d Desember 2012 23

Gambar 3.2. Grafik Simple Moving Average 5 Harian dan 21 Harian

Harga Emas 30

Gambar 3.3. Grafik Relative Strength Index 33


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel 3.1 Data Harian Harga Pembukaaan, Harga Tertinggi, Harga terendah dan Harga Penutupan Emas dari

Januari 2012 s/d Desember 2012

Lampiran 2. Tabel 3.4. Perhitungan Rata-rata bergerak 5 Harian dan 21 Harian Harga emas selama periode 1 Januari 2012 s/d Desember

Lampiran 3. Tabel 3.5. Perhitungan Relatif Strength Index Harga Emas selama periode 1 Januari 2012 s/d Desember

Lampiran 4. Tabel 3.6. Perhitungan Stokastik Osilator Harga Emas selama periode 1 Januari 2012 s/d Desember

Lampiran 5. Tabel 3.7. Analisis Data Lampiran 6. Tabel Sebaran Kumulatif Z


(13)

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL PADA INVESTASI TRADING EMAS ONLINE

DENGAN VALUE AT RISK

ABSTRAK

Manajemen risiko digunakan untuk penanggulangan risiko, untuk mengetahui dan menganalisis risiko, dan untuk mengantisipasi dan meminimalisasi adanya risiko-risiko yang terjadi dalam dunia investasi. Dalam meminimal risiko-risiko digunakan analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental membahas tentang isu-isu atau berita yang beredar di pasar yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga emas. Dalam analisis teknikal digunakan 3 indikator yaitu : Moving Average, Relative Strength Index dan Stokastik Osilator untuk menentukan sinyal jual/sinyal beli dalam investasi trading. Selain itu juga dihitung nilai risiko dengan Value at Risk (VaR) dengan pendekatan normal serta pendekatan skewness dan kurtosis. Dengan hasil perhitungan dengan menggunakan VaR pendekatan normal terjadi penurunan harga sebesar $ 1.563,66 per tray once dan VaR dengan pendekatan skewness dan kurtosis $ 1.562,97 per tray once.

Kata kunci : Analisis Teknikal, Analisis Fundamental, Moving Average, Relative Strength Index, Stokastik Osilator, VaR.


(14)

FUNDAMENTAL ANALYSIS AND TECHNIKAL ANALYSIS ON INVESTING GOLD TRADING ONLINE

WITH VALUE AT RISK

ABSTRACT

Risk management is used to control risk, to identify and analyze risks, and to anticipate and minimize the risks that occur in the investment world. In minimizing the risk to use fundamental analysis and technical analysis. Fundamental analysis discusses the issues or the news circulating in the market that could affect the gold price fluctuations. In technical analysis used three indicators are: Moving Average, Relative Strength Index and Stochastic Oscillator signals to determine the sell / buy signals in trading investments. It also calculated the value of risk with Value at Risk (VaR) approach and approach normal skewness and kurtosis. With the results of calculations using the VaR approach normal decline in price of $ 1,563.66 per tray once and VaR approach to skewness and kurtosis $ 1,562.97 per tray once.

Keywords : Technical Analysis, Fundamental Analysis, Moving averages, Relative Strength Index, Stochastic Oscillator, VaR.


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Investasi merupakan salah satu alternatif bisnis yang terus berkembang sampai saat ini, mulai dari investasi tanah dan bangunan sampai pada investasi surat-surat berharga (saham, obligasi, dana reksa, profitabilitas) dan lain sebagainya. Investasi adalah sebuah bisnis yang memberikan keuntungan tetapi juga berisiko. Semakin tinggi keuntungan yang dicapai dalam berinvestasi maka semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi sehingga diperlukan manajemen risiko yang sesuai agar dapat meminimalkan risiko.

Salah satu alternatif investasi yang memberikan keuntungan yang tinggi adalah investasi yang bergerak dibidang perdagangan trading emas. Trading emas online merupakan pembelian kontrak emas online lewat broker yang emas fisiknya disimpan oleh Bullion Association di London. Harga emasnya mengikuti New York Merchantile Exchange (pasar komoditas terbesar di dunia) Amerika.

Dalam melakukan trading emas seorang investor hanya perlu duduk di depan notebook/laptop dengan koneksi internet karena semua transaksinya dapat dilakukan pada satu layar atau biasa disebut platform online trading. Pada layar atau platform online trading tersebut, tertera harga beli dan harga jualnya secara running market atau harga yang berlaku pada waktu dan jam pada saat transaksi dilakukan. Segala transaksi yang dilakukan dilaporkan secara jelas dan terbuka

Dalam dunia investasi dikenal istilah “high risk high return". Sebuah investasi apapun jenisnya, memiliki risiko selain juga profit yang diharapkan. Manajemen risiko digunakan untuk penanggulangan risiko (Kasidi, 2010), untuk mengetahui dan menganalisis risiko (Darmawi, 2006), dan untuk mengantisipasi dan meminimalisasi adanya risiko-risiko yang terjadi dalam dunia investasi (Fabozzi, 1999).

Dengan adanya manajemen risiko dan berbagai analisis yang ditawarkan diharapkan nasabah mampu mengelola risiko yang ada. Namun permasalahan


(16)

yang timbul adalah banyaknya nasabah yang masih mengeluh tentang investasi trading emas online.

Sebuah poling yang pernah diadakan oleh salah satu forum terkenal di dunia, Moneytec. Poling tersebut ditujukan kepada para trader yang masih aktif bertrading. Pertanyaan pada poling tersebut hanya satu : selama aktif bertrading apakah mengalami keuntungan atau sebaliknya mengalami kerugian. Hasilnya 60% mengaku masih mengalami kerugian dalam bertrading. Sisanya 40% telah berhasil mengembangkan investasinya dari 10% hingga 40% perbulannya. Namun yang menyedihkan dari 60% yang mengalami kerugian, 90% diantaranya adalah pendatang baru (www.belajarinvestasi.com). Jadi pendatang baru harus lebih hati-hati dalam melakukan trading emas online dan harus benar-benar memahami teknik-tekniknya sehingga tidak hanya tergiur dengan keuntungan saja tetapi memperhatikan risiko yang ditimbulkan.

Diperlukan sebuah pengelolaan risiko yang sesuai agar kerugian yang akan dihadapi dapat dihindari. Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal pada Investasi Trading Emas Online dengan Value at Risk ”, Studi pada PT Monex Investindo Futures.

1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana mengidentifikasi dan menganalisis risiko, yang akan dihadapi dalam investasi trading emas online, dan apa yang akan diterapkan dalam menangani risiko yang akan dihadapi dengan menggunakan manajemen risiko.

1.3. Batasan Masalah

Batasan permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Investasi yang diteliti adalah investasi trading emas.


(17)

3. Dalam menganalisis data digunakan 3 indikator, yaitu Moving Average, RSI (Relative Strength Index) dan Stokastik Osilator.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang akan dihadapi dalam investasi trading emas dan juga dalam menekan risiko yang akan dihadapi digunakan pendekatan dengan analisis teknikal dan analisis fundamental untuk mengetahui apa yang harus dilakukan agar risiko yang dihadapi lebih kecil.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan bagi para trader (analisis pasar) untuk mengambil keputusan dalam memanajemenin risiko pada saat ber-trading sehingga mendapat gambaran manajemen risiko yang optimal untuk menghindari potensial kerugian (loss risk) yang cukup besar.

1.6. Tinjauan Pustaka

Dalam meminimalkan risiko digunakan manajemen risiko yaitu dengan menganalisis fluktuasi harga emas dengan menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal. Selain itu juga akan dicari nilai risiko yang bakal dihadapi seorang investor dengan menghitung VaR (Value at Risk) dalam investasi trading emas.

Adapun analisis analisis yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah : a. Analisis Fundamental

Analisis fundamental menganalisis faktor-faktor fundamental berdasarkan berita ataupun rumor yang beredar di pasar. Seperti informasi/berita yang berasal dari instansi resmi (pemerintah), media cetak (majalah, koran), media elektonik (website) dan perorangan. Sesuai dengan sumbernya maka metode fundamental


(18)

bersifat subyektif, tergantung derajat kepercayaan investor kepada sumber berita tersebut.

b. Analisis Teknikal

Analisis teknikal merupakan metode analisis data masa lalu dari pasar yaitu, data harga, volume dan open interest untuk memproduksi kecenderungan harga pada masa yang akan datang.

Pada prinsipnya metode untuk melakukan analisis teknikal ini adalah mengeplot data harga dan volume perdagangan historis hingga dapat membentuk charting (grafik) tertentu. Dalam analisis ini digunakan perhitungan matematis dan model-model peramalan seperti (Hendarto, 2005) :

1. Simple Moving Average (SMA)

Dihitung dengan cara mengambil nilai rata-rata dari harga suatu sekuritas pada rentang waktu tertentu.

2. Relative Strength Index (RSI)

Relative Strength Index adalah indikator momentum yang menghitung perbandingan antara besarnya perbedaan tingkat kenaikan harga dengan penurunan harga di dalam rentang waktu tertentu.

3. Stokastik Osilator

Stokastik Osilator terdiri dari dua garis yang disebut %K dan %D.

c. Perhitungan Value at Risk

VaR merupakan sebuah konsep yang digunakan dalam pengukuran risiko dalam manajemen risiko. Dengan rumus sebagai berikut :

1.7 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah metode penelitian yaitu mengumpulkan data yang dibutuhkan serta pengamatan pada proses pengambilan keputusan untuk menentukan manajemen yang sesuai dalam investasi.


(19)

Fluktuasi harga trading emas akan digunakan dengan metode analisis fundamental dan analisis teknikal. Untuk dapat meramalkan fluktuasi harga trading emas dirumuskan terlebih dahulu masalahnya.

Proses peramalan dengan metode analisis teknikal meliputi beberapa tahap:

1. Mengumpulkan data sekunder. 2. Pengujian data dengan Lilliefors.

3. Mengadakan peramalan harga dengan pendekatan indikator Moving Average, RSI, dan Stokastik Osilator.

4. Menggunakan manajemen risiko untuk menganalisis pengambilan keputusan jual atau beli.


(20)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Investasi

2.1.1. Pengertian Investasi

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana dengan harapan memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim 2005:4) atau investasi juga dapat didefenisikan sebagai bentuk pengelolaan dana guna memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana pada alokasi yang diperkirakan akan memberikan tambahan keuntungan atau coumpounding (Fahmi 2006:2).

Umumnya Investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: investasi pada aset-aset finansial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya (Halim 2005:4). Adapun pihak pihak yang melakukan investasi disebut investor.

Melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang tetap dimiliki. Sebagai investor harus rasional dalam menghadapi pasar jual beli saham. Selain itu, investor harus mempunyai ketajaman perkiraan masa depan investasi yang akan dibeli atau dijual.

2.1.2. Jenis-Jenis Investasi Emas

Emas adalah salah satu kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui, volume emas di dunia terbatas dan mengakibatkan harga emas cenderung stabil dan


(21)

cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu emas tidak terlalu dipengaruhi oleh perkembangan politik ataupun keamanan suatu negara. Ada 3 jenis investasi emas, yaitu :

1. Investasi Emas dalam bentuk fisik

Investasi emas dalam bentuk fisik emasnya atau dalam bentuk emas batangan. Emas dalam bentuk batangan dapat diperoleh di Antam (aneka tambang). Satuan atau potongan emas batangan biasanya dimulai dari 25gr, 50gr, 100gr, dan 1000g

2. Investasi Emas dalam bentuk perhiasan

Investasi emas dalam bentuk perhiasan berupa : cincin, kalung, anting, dan berbagai aksesoris lain yang terbuat dari emas

3. Investasi Emas dalam bentuk satuan trading

Trading emas online merupakan pembelian kontrak emas online lewat broker yang emas fisiknya disimpan di Bullion Association London, dan harganya mengikuti New York Merchantile Exchange (pasar komoditas terbesar di dunia) Amerika.

2.1.3. Investasi Trading Emas Online

Investasi trading emas online bersifat lebih aktif dari investasi emas fisik. Berikut adalah ciri-ciri investasi trading emas online :

1. Menggunakan one price system (pada saat yang sama harga jual-harga beli)

2. Satuan Harga dalam dollar Amerika ( US $ ) 3. Satuan Bobot TO (Tray Once)

4. Minimal Transaksi 1 lot atau 100 TO sama dengan 3,1 kg 5. Trading date : Senin - Jumat.

Broker adalah orang yang berfungsi sebagai perantara antara investor sebagai pelaku pasar dengan pasar komoditi. Broker meneruskan orderan (pesanan) ke clearing house untuk diperdagangkan di pasar komoditi . sedangkan


(22)

clearing house adalah lembaga yang merupakan salah satu sarana dalam future market yang berfungsi memperlancar terjadinya transaksi antara pelaku pasar di future market. Dan pada bagian ini PT Monex Investindo Futures berperan sebagai clearing house.

2.2. Menguji Kenormalan Data

Dalam pengujian kenormalan data penulis mengunakan pengujian dengan mengambil sampel dari data yang didapat sebelumnya. Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu : metode pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampel). Metode pengambilan sampel acak sederhana adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi dengan cara sedemikian rupa sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk diambil sebagai sampel (Sugiarto, 2001).

Adapun sampel yang diambil harus bersifat objektif sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya dan bersifat representatif (mewakili keadaan yang sebenarnya). Karena populasi berdistribusi normal makan sampel yang diambil diuji dengan menggunakan uji liliefors, yaitu uji kenormalan secara non parametrik.

Misalkan sampel acak dari hasil pengamatan adalah . Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa data tidak berdistribusi normal.

Prosedur untuk menguji hipotesis nol tersebut adalah sebagai berikut : a. Pengamatan dijadikan bilangan baku dengan

menggunakan rumus ̅ ( ̅ dan masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel)

b. Untuk tiap bilangan baku dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang =


(23)

c. Selanjutnya dihitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan . Jika proporsi ini dinyatakan oleh , maka

d. Hasil selisih kemudian ditentukan harga mutlaknya

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga harga mutlak selisih tersebut, sebutlah harga terbesar ini

Untuk menerima dan menolak hipotesis nol, maka harga dan nilai kritis yang diambil dari tabel dibandingakan dengan taraf nyata yang dipilih. Kriterianya adalah tolak hipotesis nol berdistribusi normal, jika yang diperoleh dari data pengamatan melebihi dari daftar. Dalam hal lainya hipotesis nol diterima.

2.3. Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah suatu cabang ilmu yang mengkaji bagaimana isu-isu yang berkaitan dengan ekonomi, politik, dan bencana alam mempengaruhi investor dalam membuat keputusan menjual atau membeli suatu saham atau mungkin menjauhkan diri dari pasar. Analisis fundamental juga menganalisis faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi fluktuasi harga emas.

Ada 2 utama faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga emas : 1. Permintaan dan penawaran

2. Suasanan ekonomi di US dan Negara-negara Eropa atau Euro zone.

Selain itu terdapat juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi naik turunnya harga emas, antara lain :

1. Cina sebagai salah satu Negara yang memproduksi emas terbesar di dunia 2. Harga Minyak dunia

Jika harga minyak melambung tinggi menyebabkan terjadinya inflasi. Dan emas adalah salah satu pelindung terbaik pada saat terjadi inflasi. Dan ini menyebabkan permintaan akan emas meningkat/kenaikan harga emas.


(24)

3. Ekonomi dan Infalsi

Setiap negara dalam menentukan kebijakan ekonomi biasanya akan melihat tingkat inflasi. Prediksi inflasi di suatu negara akan menjadi acuan dalam penetapan tingkat suku bunga dan lain-lain. Jika prediksi tingkat inflasi meleset dan melebihi yang diperkirakan maka akan mempengaruhi kenaikan harga emas. Menyimpan uang bukanlah langkah terbaik menangani inflasi karena pada saat inflasi terjadi nilai uang akan menurun sehingga banyak orang yang menyimpan uangnya dalam bentuk barang ataupun emas.

4. Pengaruh Amerika Serikat dan USD, sebagai mata uang utama dunia. Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat 2008, menyebabkan turunnya nilai tukar USD dan hal ini juga menyadarkan masyarakat bahwa emas adalah komoditi yang mempunyai harga stabil dan tidak dipengaruhi oleh ideologi ekonomi sebuah Negara. Dengan kata lain USD berbanding terbalik dengan harga emas.

5. India pengguna emas terbesar dunia

Musim pernikahan di India menyebabkan permintaan akan emas semakin tinggi, hal ini juga dilandasi dengan tradisi yang mewajibkan penggunaan emas dalam setiap perayaan yang dilakukan.

6. Eurozone

Krisis ekonomi di Negara-negara Eropa juga mempengaruhi harga emas. Krisis hutang yang melanda Negara-negara di Eropa membuat IMF (Internasional Monetery Fund) mengambil kebijakan yang akhirnya mempengaruhi harga emas.

Berikut adalah statistik pergerakan harga emas tahun 2011


(25)

Tabel 2.1. Pergerakan Harga Emas Tahun 2011 Tanggal

(2011)

Harga Emas (USD)

Kejadian – Kejadian yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Emas

2 Februari 1342,40 Krisis anti kerajaaan di Egypt. Lebih dari 200.000 rakyat Egypt berkumpul di dataran cairo meminta Presiden Hosni Mubarak meletakan jabatan.

4 Maret 1434,60 Pasar mulai bimbang terhadap kebijakan polisi Federal Reserve berkaitan dengan isu hutang Tresuries bernilai $600 billion

7 april 1466,20 European Central Bank (ECB) menaikan suku bunga 1,25%

9 Mei 1527,70 Kematian Osama Bin Laden telah meningkatkan kemarahan dan kebencian kumpulan al-Qaeda kepada AS. Kumpulan ini berikrar untuk meneruskan ancaman dan membalas dendam.

1 Agustus 1633,10 Perbincangan untuk menaikan kadar hutang AS yang berjumlah $14,3 billion mencapai puncaknya.

8 Agustus 1721,70 Standart dan Poor’s menurunkan kredit rating AS dari status AAA.

22 Agustus 1906,80 Keadaan pasar ekuiti semakin parah. Para pemain pasar berahli ke emas.

21 September 1817,8 US federal reserve melancarkan “Operation Twist” yang bernilai $400 billion.

30 September 1752,10 US Federal Reserve mengkoordinasi langkah 6 bank untuk memberikan pinjaman dari Euro akses kepada US Dollar yang lebih murah.


(26)

2.4. Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah sebuah metode peramalan gerak harga saham, indeks atau instrumen keuangan lainnya dengan menggunakan grafik berdasarkan data historis (masa lalu). Jadi objek yang dianalisis dalam analisis teknikal adalah pola (pattern) dan pergerakan harga itu sendiri, yang memberi indikasi apakah harga emas melemah atau menguat. Pengertian analisis teknikal menurut beberapa ahli (Firmansyah, 2001) :

1. Alexander Elder (“Trading For a Living”)

Analisis teknikal adalah studi psikologi massa, sebagiannya ilmiah sebagiannya lain adalah seni.

2. John J Murphy (“Technician Analysis for Financial Markets”)

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan harga (trends) harga di masa yang akan datang.

3. Stuart Frost (“Technician Analysis for Financial Markets”)

Analisis teknikal adalah studi tentang gerak harga yang juga mencakup volume atau hal lain yang lebih luas.

Tujuan dari analisis teknikal adalah memperhitungkan supply dan demand dari sebuah saham sehingga dapat diprediksi. Analisis teknikal berusaha untuk mendekteksi perilaku pasar yang dapat diidentifikasi karena pernah terjadi sebelumnya dan sesuai dengan indikator teknis yang digunakan untuk memprediksi harga yang akan datang. Dalam analisis teknikal diperlukan perhitungan matematis dan dibantu dengan dengan menggunakan software dalam menggambarkan grafik dan dalam proses pengolahan data.

Alat-alat pengukuran yang digunakan dalam analisis teknikal, yaitu : a. Chart/Grafik

Penggunaan grafik sebagai alat pengukuran di dalam analisis teknikal akan mendominasi analisis untuk meramalkan fluktuasi harga emas karena pada hakekatnya, analisis teknikal mempelajari pola/pattern dan pergerakan menggunakan grafik.


(27)

b. Trendine

Trend adalah suatu garis yang mengambarkan kecenderungan pergerakan harga di dalam pasar modal secara garis besar. Trend terbagi atas :

1. Up Trend : menggambarkan trend naik (Gambar 2.1.) 2. Down Trend : menggambarkan trend turun (Gambar 2.2.)


(28)

Gambar 2.2. Grafik Down Trend

Indikator analisis adalah suatu formula atau metode kuantitatif untuk tujuan prediksi pergerakan harga dengan cara mengelola data dari serangkaian pergerakan harga sebelumnya. Indikator-indikator yang digunakan dalam pendekatan analisis teknikal adalah :

2.4.1 Simple Moving Average

Simple Moving Average (SMA) dihitung dengan mengambil nilai rata-rata dari harga suatu sekuritas pada rentang waktu tertentu. Perhitungan SMA diambil dari nilai rata-rata harga penutupan berdasarkan periode waktu tertentu. SMA adalah indikator yang mengikuti trend dan akan lebih baik digunakan pada saat harga bergerak di dalam trend. Ketika harga tidak bergerak dalam trend maka indikator SMA ini bisa memberikan signal yang salah untuk kebutuhan forecast pergerakan harga sekuritas.

Formula :


(29)

Dengan :

= harga penutupan pada periode t = Jumlah hari

Pada umumnya penggunaan Moving Average adalah untuk mengidentifikasi arah trend yang sedang dan akan terjadi serta digunakan untuk mengidentifikasi sinyal jual/beli. Apabila harga aktual bergerak naik di atas garis Moving Average yang berada dibawahnya, maka hal ini menujukkan bahwa trend bullish (beli) akan terjadi. Sedangkan kondisi bearish (jual) terjadi apabila garis Moving Average bergerak turun di atas harga asli. Dan untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :

Gambar 2.3. Bullish (Beli) Gambar 2.4. Bearish (Jual) Dalam penggunaan dua Moving Average, Moving Average yang lebih lama periodenya digunakan sebagai pengidentifikasi trend, dan yang lebih pendek

periodenya digunakan untuk menentukan “timing”. Timing berarti kapan suatu saham akan dibeli dan sebaiknya dijual.

Sinyal beli dalam penggunaan dua Moving Average terjadi apabila harga asli berada diatas MA yang periodenya lebih pendek bergerak dari bawah dan memotong keatas MA yang periodenya lebih panjang. Sinyal jual terjadi jika MA yang periodenya lebih pendek bergerak dari atas dan memotong ke bawah MA yang lebih panjang periodenya serta harga aslinya di bawah persilangan (cross-over). Dan untuk lebih jelas diperlihatkan pada gambar berikut :


(30)

Gambar 2.5. Moving Average 2 periode

2.4.2 Relative Strength Index (RSI)

Relative strength Index menghitung rasio dari rata-rata kenaikan harga penutupan dengan rata-rata penurunan harga penutupan dalam periode tertentu. RSI merupakan salah satu indikator yang banyak dipergunakan oleh user untuk menentukan titik balik suatu saham. RSI diperkenalkan pertama kali oleh Welles Wilder dalam bukunya yang berjudul ‘New Concept in Technical Trading’. Kenaikan dan penurunan harga di interprestasikan dalam suatu chart dengan range penilaian antara 0 – 99 dan Wilder menganjurkan pemakaian dengan menggunakan periode perhitungan sebanyak 14 periode.

Formula :

RS (Relative Strength) periode pertama :


(31)

RSI Periode selanjutnya adalah :

(Relatif Strength Smooth), RS untuk periode selanjutnya :

[( )] [( )] Dengan :

Total gain : Total kenaikan harga dalam periode Total losses : Total penurunan harga dalam periode

Harga : Harga penutupan

Average Gain : Rata-rata kenaikan harga Average Losses : Rata-rata penurunan harga

PAG : Rata-rata kenaikan harga periode sebelumnya PAL : Rata-rata penurunan harga periode sebelumnya

RSI berkisar di antara 0 – 99, harga yang berada di atas level index 70 (kondisi bullish) menandakan saham dinilai telah overbought, sedangkan harga yang berada di bawah level 30 (kondisi bearish) dinilai telah oversold.


(32)

Gambar 2.6. Grafik Relative Strength Index

2.4.3 Stokastik Osilator

Stokastik Osilator dikembangkan oleh George C. Lane. Indikator stokastik osilator membandingkan harga penutupan relatif terhadap range harga pada periode tertentu (misal 5 hari). Jika harga bergerak naik maka harga penutupan cenderung dekat dengan harga tertinggi pada periode tersebut, sedangkan jika harga menurun, harga penutupan cenderung dekat dengan harga terendah pada periode tersebut.

Stokastik Osilator diperlihatkan dengan 2 garis. Garis pertama dinamakan %K dan garis kedua disebut %D yang mengidentifikasikan perubahan rata-rata (Moving Average) atas nilai %K.

Formula :

( )


(33)

Keterangan :

Recentlose = harga penutupan terakhir

Lowestlow = harga terendah selama periode yang ditentukan Hightesthigh = harga tertinggi selama periode yang ditentukan

George C. Lane merekomendasikan bahwa suatu sinyal beli dihasilkan bila %K atau %D turun ke bawa level 20 dan kemudian naik melewati level tersebut, sedangkan sinyal jual terjadi bila %K atau %D naik di atas level 80 dan kemudian bergerak turun melewati level tersebut. Selain itu, sinyal beli juga muncul bila garis %K naik ke atas garis %D dan sinyal jual muncul jika garis %K turun ke bawah garis %D.

Gambar 2.7. Grafik Stokastik Osilator

2.5. Perhitungan Value at Risk (VaR)

Tingginya kebutuhan untuk mengukur risiko dalam manajemen risiko secara lebih tepat, menyebabkan banyak metode-metode pengukuran yang diusulkan baik dari peneliti maupun praktisi. Dari sekian banyaknya metode pengukuran risiko yang


(34)

ada, hanya Value at Risk (VaR) yang paling banyak digunakan dan menjadi faktor standart penggunaan risiko.

Dalam analisis risiko keuangan, perhitungan Value at Risk (VaR) merupakan pengukuran kemungkinan kerugian terburuk dalam kondisi pasar yang normal pada kurun waktu T dengan tingkat kepercayaan tertentu . Dari pernyataan tersebut, secara sederhana dapat dilihat 3 variabel yang penting : besar kerugian, selang waktu, dan besar tingkat kepercayaan. VaR sendiri disimbolkan dengan .

Dengan :

Nilai Value at Risk (VaR) Nilai rata-rata

Standart deviasi Tingkat kepercayaan

Data-data keuangan biasanya menunjukan pola skewness dan leptokurtis. Parameter skewness menunjukan derajat ketidaksimetrisan dari distribusi diantara nilai rata-ratanya. Nilai negative dari skewness nenunjukkan asimetri yang condong ke kiri sementara sebaliknya condong ke kanan. Nilai skewness ini memberikan gambaran intuitif kearah mana kira kira bentuk asimetri dari ekor gemuk. Di sisi lain, kurtosis menunjukan tinggi rendahnya sebuah distribusi data relatif terhadap distribusi normal. Data data keuangan yang menunjukan pola leptokurtis atau ekor gemuk, dengan tingginya kejadian pada bagian ekor, menunjukkan bahwa terdapat banyak kejadian yang ternyata berada jauh dari nilai rata-rata, kontras dengan apa yang ditunjukkan pada distribusi normal. Karena ada perbedaan itu akhirnya dihitung nilai VaR dengan menggunakan skewness dan kurtosis.

Dengan terlebih dahulu mencari nilai :


(35)

Dengan :

Nilai VaR dengan kesalahan skewness dan kurtosis. Nilai rata-rata.

Tingkat kepercayaan yang dicari dengan menggunakan skewness dan kurtosis.


(36)

BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Pengumpulan Data

Dalam menyelesaikan suatu masalah diperlukan suatu data sebagai bahan penunjang yang diharapkan dapat mendekati masalah. Data yang diambil merupakan data historis dari harga emas yang berlaku di dunia, dan untuk mendapatkannya penulis mengadakan pengambilan data dan informasi di salah satu perusahan bursa saham dan Futures, yakni di PT MONEX INVESTINDO FUTURES. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dipergunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penulisan ini. Untuk mendapatkan sinyal yang tepat dalam melakukan transaksi, maka data yang dikumpulkan adalah :

1. Data Harian Harga Emas

Data harian yang digunakan meliputi harga pembukaan emas dalam satu hari, harga tertinggi, harga terendah, harga penutupan dan volume. Semua data diperoleh dari perusahaan

2. Informasi mengenai faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga emas. Berikut ini adalah data yang didapat dari perusahaan dan data tersebut diambil dari periode 1 Januari 2012 s/d 31 Desember 2012 dibuat dalam Tabel 3.1 (lampiran) yang dapat di sajikan dalam Gambar 3.1 berikut ini :


(37)

(38)

3.2. Pengujian Data

Pada pengujian data yang dilakukan, diambil sampel berupa harga penutupan dari awal, pertengahan dan akhir bulan kemudian dilakukan uji kenormalan data dengan menggunakan uji kenormalan liliefors, diperlihatkan pada tabel berikut :

Tabel 3.2. Uji Kenormalan Liliefors

| |

1568,30 -1,39 0,0823 0,10 0,0177

1611,10 -0,71 0,2389 0,23 0,0056

1631,30 -0,39 0,3483 0,33 0,0150

1642,20 -0,22 0,4129 0,43 0,0204

1710,30 0,86 0,8051 0,80 0,0051

1720,25 1,02 0,8461 0,83 0,0128

1734,75 1,25 0,8944 0,90 0,0056

1759,50 1,64 0,9495 0,93 0,0162

1784,15 2,03 0,9788 1,00 0,0212

1676,55 0,33 0,6293 0,73 0,1040

1643,05 -0,20 0,4207 0,47 0,0460

1644,05 -0,19 0,4247 0,50 0,0753

1668,65 0,20 0,5793 0,63 0,0540

1673,95 0,28 0,6103 0,67 0,0564

1677,50 0,34 0,6331 0,77 0,1336

1675,00 0,30 0,6179 0,70 0,0821

1653,85 -0,03 0,5120 0,53 0,0213

1638,20 -0,28 0,3897 0,37 0,0230

1641,30 -0,23 0,4090 0,40 0,0090

1664,65 0,14 0,5557 0,60 0,0443

1661,85 0,09 0,5359 0,57 0,0308

1593,30 -0,99 0,1611 0,20 0,0389

1584,20 -1,13 0,1292 0,17 0,0375

1538,65 -1,85 0,0322 0,03 0,0011

1560,80 -1,50 0,0668 0,07 0,0001

1619,85 -0,57 0,2843 0,30 0,0157

1616,75 -0,62 0,2676 0,27 0,0009

1573,20 -1,31 0,0951 0,13 0,0382

1735,00 1,25 0,8944 0,90 0,0056

1776,85 1,91 0,9719 0,97 0,0052

Dari kolom | | diambil harga terbesar dan didapat dengan , taraf nyata . Dari daftar nilai kritis untuk uji


(39)

liliefors didapat yang lebih besar dari sehingga hipotesis nol diterima. Kesimpulannya adalah bahwa populasi berdistribusi normal.

3.3. Analisis Fundamental

3.3.1. Kondisi Perekonomian Amerika Serikat

Resesi ekonomi global 2008-2012 sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Kondisi yang kurang baik ini mengakibatkan tingkat pengangguran semakin tinggi, indeks kepercayaan konsumen rendah dan pendapatan rumah tangga menurun. Dengan tingkat pengangguran 7,8% (September 2012), inflasi (CPI) 1,7% dan angka kemiskinan sebesar 15,1% pertumbuhan perekonomian Amerika Serikat sangat lambat.

Kondisi perekonomian Amerika sangat berpengaruh terhadap naik turunnya harga emas hal ini disebabkan karena United State Dollar (USD) adalah mata uang resmi Amerika. Mata uang USD juga banyak diperdagangkan dan dipertukarkan dengan mata uang Negara lain. Jika USD mengalami penurunan otomatis harga saham yang lain pun ikut mengalami penurunan. Hal ini akan merisaukan investor dan akhirnya investor beralih pada investasi emas yang harganya lebih stabil. Harga emas lebih stabil karena emas bersifat independen (tidak dipengaruhi oleh mata uang Negara mana pun).

3.3.2. Permintaan dan Penawaran

Permintaan dan penawaran adalah salah faktor utama yang mempengaruhi fluktuasi harga emas selain perekonomian AS. Di atas telah dijelaskan tentang pertumbuhan perekonomian Amerika Serikat selama tahun 2012. Berikut ini akan dipaparkan lebih lagi tentang faktor-faktor ekonomi ataupun kebijakan yang dilakukan oleh Negara-negara yang mempunyai pengaruh besar terhadap naik turunnya pemintaan dan penawaran emas di pasar bursa, yang berakibat pada naik turunnya harga emas di pasaran.


(40)

Tabel 3.3. Berita Fundamental yang Beredar Selama Tahun 2012

Bulan Berita Fundamental

Januari Permintaan emas Cina (Tahun Baru Imlek) meningkat melebihi permintaan India.

Kebijakan Fed mempertahankan suku bunga rendah.

Februari Tingkat pengangguran AS yang mengalami penurunan pada posisi 8,3%.

Positif kabar Cina yang akan menyalurkan bantuan untuk pemulihan krisis finansial di kawasan Eropa.

Maret Jelang kepastian mengenai pelunasan hutang luar negeri yunani yang jatuh tempo.

April Fed menyatakan belum mengeluarkan kebijakan pemberian stimulus perekonomian. Investor dihadapkan pada posisi was-was terhadap kekokohan perekonomian AS.

Mei Menguatnya sektor manufakturing global.

Juli ECB memangkas suku bunga dan ketua ECB mempertahankan Euro.

Agustus Bank sentral mengenjot perekonomian.ECB tidak menepati janji.

Data ekonomi AS dan Cina bagus serta harapan akan turunnya dana stimulus.

September Fed membarikan dana stimulus. Perlambatan pertumbuhan ekonomi. Data NFP dan pengangguran buruk

Oktober FOMC meeting

November Obama terpilih menjadi Presiden AS yang keduakalinya. Desember ECB memangkas suku bunga. Brazil meningkatkan


(41)

3.4. Analisis Teknikal

Fluktuasi harga emas selama tahun 2012 ini sangat beragam sehingga diperlukan sebuah analisis agar mendapat gambar dalam menentukan sinyal yang tepat dalam melakukan transaksi emas. Pada bagian ini akan dilakukan analisis secara aritmatik dan matematis, fluktuasi harga emas dengan menggunakan grafik/chart. Selain itu, digunakan indikator yang tersedia untuk dapat mengetahui harga emas dalam keadaan bearish (sinyal jual) ataupun bullish (sinyal beli) sehingga seorang investor dapat menentukan tindakan yang harus dilakukan dari sinyal jual ataupun sinyal beli yang ditunjukan indikator untuk memperoleh keuntungan yang optimal dengan meminimalkan risiko. Selain itu dalam menggambarkan grafik digunakan software MetaStock. MetaStock merupakan software yang secara khusus dirancang untuk keperluan Analisis Teknikal baik untuk saham maupun opsi.

3.4.1 Penggunaan Simple Moving Average

Pada indikator ini perhitungan yang dilakukan adalah dengan menghitung rata-rata bergerak harga saham dalam periode 5 harian dan periode 21 harian. Data harga harian yang telah data dari perusahaan diolah dengan menggunakan rumus Simple Moving Average sebagai berikut :

Periode Harga Penutupan

Moving Average 5 Harian

Moving Average 21 Harian

1 1.603,65

2 1.611,85

3 1.622,40

4 1.616,35

5 1.611,15 1.613,08

6 1.632,15 1.618,78

7 1.641,60 1.624,73

8 1.649,75 1.630,20

9 1.637,45 1.634,42

10 1.644,10 1.641,01

11 1.652,05 1.644,99

12 1.659,60 1.648,59

13 1.658,40 1.650,32

14 1.666,40 1.656,11


(42)

( ) Perhitungan Simple Moving Average 5 Harian :

Perhitungan Simple Moving Average 21 Harian :

16 1.665,65 1.665,29

17 1.710,00 1.675,37

18 1.720,55 1.687,80

19 1.737,70 1.702,06

20 1.729,65 1.712,71

21 1.737,30 1.727,04 1.661,15

22 1.743,60 1.733,76 1.667,81

23 1.759,00 1.741,45 1.674,82

24 1.724,90 1.738,89 1.679,70

25 1.719,90 1.736,94 1.684,63

. . .

. . .

. . .

. . .


(43)

Hasil perhitungan menggunakan indikator ini dibuat dalam bentuk grafik (Gambar 3.2) dan tabel perhitungannya dalam lampiran (Tabel 3.4). Hasil dari indikator ini digunakan untuk meramalkan harga emas dalam periode yang telah ditentukan, yang akan digunakan untuk membantu dalam menganalisis sinyal jual atau pun sinyal beli, yang diberikan oleh indikator RSI dan Stokastik Osilator.


(44)

Gambar 3.2. Grafik Simple Moving Average 5 Harian dan 21 Harian Harga Emas

3.4.2 Perhitungan Relative Strength Index

Indikator ini menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga. Kenaikan dan penurunan harga diinterpresentasikan dalam suatu chart dengan range penilaian antara 0 – 99. Harga yang berada diatas level index 70 menandakan saham berada dalam overbought (sinyal jual), sedangkan harga yang berada dibawah level 30 dinilai telah oversold (sinyal beli).

Berikut ini adalah analisis dari perhitungan RSI dengan 14 periode : Periode Harga

Penutupan

Perubahan Gain Loss Total Gain

Total Loss

Average Gain

Average Loss

RS RSI Sinyal

1 1.603,65 0,00 0,00

2 1.611,85 8,20 8,20 0,00

3 1.622,40 10,55 10,55 0,00

4 1.616,35 -6,05 0,00 6,05

5 1.611,15 -5,20 0,00 5,20

6 1.632,15 21,00 21,00 0,00

7 1.641,60 9,45 9,45 0,00

8 1.649,75 8,15 8,15 0,00


(45)

10 1.644,10 6,65 6,65 0,00

11 1.652,05 7,95 7,95 0,00

12 1.659,60 7,55 7,55 0,00

13 1.658,40 -1,20 0,00 1,20

14 1.666,40 8,00 8,00 0,00 87,50 24,75 6,25 1,77 3,54 77,95 Jual

15 1.676,40 10,00 10,00 0,00 97,50 24,75 6,96 1,77 3,97 79,88 Jual

16 1.665,65 -10,75 0,00 10,75 89,30 35,50 6,38 2,54 2,68 72,86 Jual

17 1.710,00 44,35 44.35 0,00 123,10 35,50 8,79 2,54 3,86 79,43 Jual

18 1.720,55 10,55 10.55 0,00 133,65 29,45 9,55 2,10 3,79 79,11 Jual

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

258 1.660,95 3,75 3,75 0,00 21,25 72,95 1,52 5,21 0,29 36,02 Jual


(46)

RSI periode selanjutnya adalah :

( Relative Strength Smooth ), RS periode selanjutnya :

[( )] [( )] [ ] [( )]

Jika nilai RSI (0 – 99) diketahui dan nilai RS tidak diketahui maka nilai RS dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Dari rumusan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jika nilai RSI = 70 berarti nilai RS = 2,3333 yang artinya rata-rata kenaikan harga lebih besar 60 poin dari rata-rata penurunan harga dan hal ini mengidentifikasikan adanya sinyal jual. Sedangkan jika RSI = 30 berarti nilai RS = 0,4285 yang artinya rata rata kenaikan lebih kecil 60 poin dari rata-rata penurunan harga dan hal ini mengidentifikasikan adanya sinyal beli. Untuk RSI yang bernilai 45 – 50 akan mengarah ke atas diimbangi dengan penguatan volume mengidentifikasikan adanya sinyal beli dan sebaliknya bila nilai 50 sudah mengarah ke bawah dengan volume yang cukup besar akan memberikan sinyal jual. Berikut adalah gambar grafik hasil perhitungan menggunakan rumus Relative Strength Index dan perhitungannya selanjutnya dapat dilihat pada lampiran (Tabel 3.5).


(47)

Gambar 3.5. Grafik Relative Strength Index Harga Emas 3.4.3 Stokastik Osilator

Strategi mnggunakan indikator ini adalah : jika %K menembus ke atas dari %D merupakan sinyal beli. Sebaliknya jika %K menembus ke bawah dari %D maka peluang adanya pola pembalikan arah. %K merupakan garis yang menjadi pengamat bagi user pada saat berada di posisi lebih kecil atau sama dengan 20 (merupakan posisi oversold). Sebaliknya jika nilai lebih besar atau sama dengan 80 point merupakan potensi adanya overbought yang berarti jangka pendek berpeluang melemah.

Posisi terbaik untuk melakukan beli dapat dilakukan dilevel 10 – 15 dan indikator mengarah ke atas (oversold). Sedangkan sinyal jual dapat dilakukan pada posisi 85-90 dapat melakukan penjualan overbought.

Perhitungan dengan Stokastik Osilator dengan 14 periode : Periode Harga

Tertinggi

Harga Terendah

Harga Penutupan

%K %D Sinyal

1 1.607,25 1.566,70 1.603,65 2 1.618,40 1.592,50 1.611,85 3 1.625,70 1.596,65 1.622,40 4 1.631,05 1.608,50 1.616,35 5 1.623,50 1.604,90 1.611,15 6 1.640,20 1.608,35 1.632,15


(48)

7 1.647,10 1.629,95 1.641,60 8 1.661,85 1.640,00 1.649,75 9 1.649,55 1.625,20 1.637,45 10 1.646,95 1.631,35 1.644,10 11 1.667,60 1.641,60 1.652,05 12 1.662,25 1.642,55 1.659,60 13 1.669,95 1.649,00 1.658,40

14 1.666,60 1.644,95 1.666,40 96,56 Jual

15 1.681,25 1.662,35 1.676,40 94,54 Jual

16 1.679,80 1.661,40 1.665,65 81,56 90,89 Jual 17 1.712,85 1.648,90 1.710,00 97,36 91,15 Jual 18 1.730,90 1.702,85 1.720,55 91,79 90,24 Jual

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 258 1.668,65 1.655,05 1.660,95 29,13 28,81 Beli

( ) ( ) ( )


(49)

Hasil perhitungan menggunakan indikator Stokastik Osilator periode selanjutnya dapat dilihat dalam lampiran (Tabel 3.6) dan Gambar 3.4 berikut ini :

Gambar 3.4. Grafik Stokastik Osilator Harga Emas 3.5. Analisis Data

Hasil perhitungan dengan menggunakan ketiga indikator Simple Moving Average, Relative Strength Index dan Stokastik Osilator dianalisis dan dibandingkan penggunaan indikator mana yang paling tepat dan keputusan apa yang harus diambil oleh seorang investror agar tidak mengalami kerugian melainkan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Hasil analisis tersebut dilampirkan (Tabel 3.7) dan beberapa titik yang memberikan perbedaan yang cukup signifikan dianalisis dan diidentifikasi. Dari analisis data yang dilakukan, terdapat pada beberapa data ada perbedaan sinyal yang diberikan oleh indikator RSI dan Stokastik Osilator. Diperlukan analisis lebih lanjut dengan perbedaan tersebut yaitu dengan menghitung peluang profit dan risikonya, berikut adalah analisis yang dilakukan :


(50)

Pada periode-periode berikut terjadi perbedaan sinyal :

Tabel 3.8. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode 23 s/d 26) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

23 1.759,00 Jual Jual

24 1.724,90 Jual -34,10 Beli +34,10

25 1.719,90 Beli +5,00 Beli -5,00

26 1.745,05 Jual +25,15 Jual +25,15

Total Profit -3,85 +54,25

Tabel 3.9. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode 34 s/d 39 ) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

34 1.721,70 Beli Beli

35 1.734,55 Beli -12,85 Jual +12,85

36 1.758,95 Beli -24,40 Jual +24,40

37 1.775,90 Beli -16,95 Jual +16,95

38 1.780,50 Jual +4,60 Beli -4,60

39 1.772,05 Jual -8,45 Jual -8,45

Total Profit -58,05 +41,15

Tabel 3.10. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode 39 s/d 43) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

39 1.772,05 Jual Jual

40 1.767,45 Jual -4,60 Beli +4,60

41 1.783,95 Beli -16,50 Jual +16,50

42 1.696,60 Jual -87,35 Beli +87,35

43 1.718,05 Beli -21,45 Beli -21,45

Total Profit -129,90 87,00

Tabel 3.11. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode 47 s/d 52) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

47 1.684,70 Beli Beli

48 1.699,60 Beli -14,90 Jual +14,90

49 1.711,90 Beli -12,30 Jual +12,30


(51)

51 1.673,85 Jual -27,25 Beli +27,25

52 1.644,35 Beli +29,50 Beli +29,50

Total Profit -35,37 +94,75

Tabel 3.12. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode 57 s/d 61) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

57 1.650,15 Beli Beli

58 1.645,70 Jual -4,45 Beli +4,45

59 1.662,50 Jual +16,80 Beli -16,80

60 1.689,90 Beli -27,40 Jual +27,40

61 1.680,45 Beli +9,45 Beli +9,45

Total Profit -5,60 +24,50

Tabel 3.13. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 61 s/d 63) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

61 1.680,45 Beli Beli

62 1.663,45 Jual -17,00 Beli +17,00

63 1.661,35 Beli +2,10 Beli +2,10

Total Profit -14,90 +19,10

Tabel 3.14. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 65 s/d 68) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

65 1.677,55 Jual Jual

66 1.645,95 Jual -31,60 Beli +31,60

67 1.620,45 Jual -25,50 Beli +25,50

68 1.631,00 Jual +10,55 Jual +10,55

Total Profit -46,55 +67,65

Tabel 3.15. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 71 s/d 72) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

71 1.658,75 Beli Beli

72 1.675,50 Jual +16,75 Beli -16,75


(52)

Tabel 3.16. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 75 s/d 76) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

75 1.649,35 Jual Jual

76 1.642,00 Jual -7,35 Beli +7,35

Total Profit -7,35 +7,35

Tabel 3.17. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 81 s/d 82) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

81 1.643,35 Beli Beli

82 1.657,20 Beli -13,85 Jual +13,85

Total Profit -13,85 +13,85

Tabel 3.18. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 96 s/d 97) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

96 1.539,55 Beli Beli

97 1.573,95 Beli -34,4 Jual +34,4

Total Profit -34,4 +34,4

Tabel 3.19. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 104 s/d 105) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

104 1.575,25 Jual Jual

105 1.554,80 Jual -20,45 Beli +20,45

Total Profit -20,45 +20,45

Tabel 3.20. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 107 s/d 108) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

107 1.560,15 Jual Jual

108 1.622,05 Beli +61,9 Jual -61,9


(53)

Tabel 3.21. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 122 s/d 129) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

122 1.566,00 Beli Beli

123 1.572,70 Jual +6,70 Beli -6,70

124 1.584,20 Jual +11,50 Jual +11,50

125 1.572,65 Jual -11,55 Beli +11,55

126 1.574,10 Jual +1,45 Beli -1,45

127 1.552,55 Jual -21,55 Jual -21,55

128 1.598,30 Beli -45,75 Jual +45,75

129 1.596,80 Jual -1,50 Jual -1,50

Total Profit -60,70 37,60

Tabel 3.22. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 131 s/d 136) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

131 1.614,75 Jual Jual

132 1.604,30 Jual -10,45 Beli +10,45

133 1.583,80 Jual -20,50 Beli -20,50

134 1.587,35 Jual +3,55 Beli -3,55

135 1.567,05 Jual -20,30 Beli +20,30

136 1.576,10 Jual +9,05 Jual +9,05

Total Profit -38,65 +15,75

Tabel 3.23. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 139 s/d 140) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

139 1.589,15 Jual Jual

140 1.583,05 Jual -6,1 Beli +6,1

Total Profit -6,1 +6,1

Tabel 3.24. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 142 s/d 143) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

142 1.581,10 Jual Jual

143 1.583,95 Jual +2,85 Beli -2,85


(54)

Tabel 3.25. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 146 s/d 151) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

146 1.604,10 Jual Jual

147 1.615,20 Beli -11,10 Jual +11.10

148 1.623,80 Beli -8,60 Jual +8.60

149 1.621,85 Beli +1,95 Jual -1.95

150 1.614,10 Beli +7,75 Jual -7.75

151 1.599,45 Beli +14,65 Beli +14.65

Total Profit +4,65 24.65

Tabel 3.26. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 152 s/d 159) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

152 1.588,20 Beli Beli

153 1.602,80 Beli -14,60 Jual +14,60

154 1.610,40 Beli -7,60 Jual +7,60

155 1.612,00 Beli -1,60 Jual +1,60

156 1.611,95 Beli +0,05 Jual -0,05

157 1.617,05 Beli -5,10 Jual +5,10

158 1.620,55 Beli -3,50 Jual +3,50

159 1.609,50 Beli +11,05 Beli +11,05

Total Profit -21,30 +43,40

Tabel 3.27. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 161 s/d 162) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

161 1.602,90 Beli Beli

162 1.614,75 Beli -11,85 Jual +11,85

Total Profit -11,85 +11,85

Tabel 3.28. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 169 s/d 170) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

169 1.663,80 Jual Jual

170 1.666,65 Jual +2,85 Beli -2,85


(55)

Tabel 3.29. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 188 s/d 192) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

188 1.773,15 Jual Jual

189 1.764,15 Jual -9,00 Beli +9,00

190 1.760,45 Jual -3.70 Beli +3,70

191 1.752,55 Jual -7.90 Beli +7,90

192 1.777,00 Jual +24.45 Jual +24,45

Total Profit +3,85 +45,05

Tabel 3.30. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 193 s/d 197) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

193 1.773,40 Jual Jual

194 1.775,10 Jual +1,70 Beli -1,70

195 1.774,25 Jual -0,85 Beli +0,85

196 1.777,85 Jual +3,60 Beli -3,60

197 1.790,20 Jual +12,35 Jual +12,35

Total Profit +16,80 +7,90

Tabel 3.31. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 201 s/d 202) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

201 1.762,10 Beli Beli

202 1.767,00 Beli -4,90 Jual +4,90

Total Profit -4,90 +4,90

Tabel 3.32. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 204 s/d 207) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

204 1.737,10 Beli Beli

205 1.747,25 Beli -10,15 Jual +10,15

206 1.749,80 Beli -2,55 Jual +2,55

207 1.741,10 Beli +8,70 Beli +8,70


(56)

Tabel 3.33. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 215 s/d 218) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

215 1.709,35 Beli Beli

216 1.720,40 Beli -11,05 Jual +11,05

217 1.714,00 Beli +6,4 Jual -6,4

218 1.677,85 Beli +36,15 Beli +36,15

Total Profit +31,50 +40,80

Tabel 3.34. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 219 s/d 222) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

219 1.684,70 Beli Beli

220 1.715,70 Beli -31,00 Jual +31,00

221 1.717,40 Beli -1,70 Jual +1,70

222 1.731,15 Jual +13,75 Jual +13,75

Total Profit -18,95 +46,45

Tabel 3.35. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 227 s/d 233) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

227 1.715,55 Beli Beli

228 1.711,75 Beli +3,80 Jual -3,80

229 1.731,40 Beli -19,65 Jual +19,65

230 1.726,80 Beli +4,60 Jual -4,60

231 1.728,55 Beli -1,75 Jual +1,75

232 1.730,05 Beli -1,50 Jual +1,50

233 1.750,55 Jual +20,5 Jual +20,50

Total Profit +6,00 35,00

Tabel 3.36. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 234 s/d 235) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

234 1.748,40 Jual Jual

235 1.741,85 Jual -6,55 Beli +6,55


(57)

Tabel 3.37. Analisis Data Hasil Perhitungan 3 Indikator (Periode : 239 s/d 240) Periode Penutupan Sinyal RSI Profit RSI Sinyal SO Profit SO

239 1.715,80 Beli Beli

240 1.697,25 Jual -18,55 Beli +18,55

Total Profit -18,55 +18,55

Dari hasil yang didapat dengan menganalisis sinyal yang diberikan oleh masing-masing indikator dan mempertimbangkan risiko terkecil dari indikator tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sinyal yang akan dipilih adalah sinyal yang memberikan profit yang lebih besar.

3.6. Metode Value at Risk

Tingginya kebutuhan untuk mengukur risiko secara lebih tepat, menyebabkan banyak metode-metode pengukuran yang ada, namun hanya Value at Risk (VaR) yang paling banyak digunakan dan menjadi faktor standart dalam pengukuran risiko.

Pada penelitian kali ini akan dihitung juga nilai risiko yang akan diperoleh dalam berinvestasi trading emas online. Dengan menggunakan data harga penutupan emas akan dicari seberapa besar risiko yang akan di dapat. Untuk itu akan dihitung terlebih dahulu nilai statistik deskriptif yang meliputi nilai rata-rata, standart deviasi, skewness dan kurtosis. Dan cara pengerjaannya dilakukan secara manual dan dibuat dalam tabel dengan hasil perhitungan sebagai berikut :


(58)

Tabel 3.38. Tabel Distribusi Frekuensi Harga Emas

Rata –rata :

̅ ∑

̅ ̅ Standart deviasi :

√∑ ̅ √

Skewness :

̅

Kelas Interval ̅ ̅ ̅

1.539,55 – 1.567,55 11 1.553,55 17.089,05 -115.30 13.293,393 146.227,321 1.567,56 – 1.595,56 28 1.581,56 44.283,68 -87.29 7.619,016 213.332,457 1.595,57 – 1.623,57 39 1.609,57 62.773,23 -59.28 3.513,760 137.036,639 1.623,58 – 1.651,58 27 1.637,58 44.214,66 -31.27 977,624 26.395,844 1.651,59 – 1.679,59 42 1.665,59 69.954,78 -3.26 10.608 445,532 1.679,60 – 1.707,60 22 1.693,60 37.259,20 24.75 612.712 13.479,668 1.707,61 – 1.735,61 48 1.721,61 82.637,28 52.76 2.783.937 133.628,958 1.735,62 – 1.763,62 19 1.749,62 33.242,78 80.77 6.524.281 123.961,344 1.763,63 – 1.791,63 22 1.777,63 39.107,86 108.78 11.833.746 260.342,415


(59)

Median :

Kuartil pertama :

Kuartil ketiga :

Persentil 10 :


(60)

Persentil 90 :

Kurtosis :

Dari hasil perhitungan di atas, dapat dibuat kesimpulan nilai-nilai statistik sebagai berikut :

Tabel 3.39. Hasil Perhitungan Nilai Statistik

Rata-rata Standart deviasi Skewness Kurtosis

1.668,85 63,94 0,06 0,307

Dengan memperhatikan Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa parameter skewness menunjukkan derajat ketidaksimetrisan dari distribusi diantara nilai rata-ratanya.


(61)

Pada harga emas, hasil perhitungan skewness 0,06 berarti menunjukan kemiringan positif dan dekat kepada nol maka nilai kurvanya miring ke kanan.

Perhitungan VaR yang digunakan pada harga Emas dilakukan dengan menggunakan pendekatan skewness dan kurtosis dan membandingkan juga dengan asumsi normal dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Perhitungan Value at Risk dengan kesalahan normal dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95% dengan nilai yang didapat dari distribusi z adalah 1,645 dinyatakan sebagai :

Dan perhitungan VaR dengan pendekatan skewness dan kurtosis dinyatakan sebagai :

( ) ( ) ( )

( )

Sehingga :

Terlihat ada perbedaan antara perhitungan VaR dengan pendekatan normal dan pendekatan skewness. Perbedaan ini terjadi karena kondisi leptokurtik dari data keuangan menunjukkan bahwa kejadian-kejadian yang terjadi sering menghasilkan perubahan harga yang besar, walaupun pada kasus ini perbedaan yang ada tidak terlalu besar.


(62)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari uraian pada bab hasil dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Pada analisis teknikal yang dilakukan dengan rumus dan perhitungan dengan menggunakan pendekatan indikator Moving Average, Relative Strength Index dan Stokastik Osilator, didapat keputusan yang tepat dalam menentukan sinyal jual atau sinyal beli dalam investasi trading emas. Sinyal yang tepat yang akan dipilih berfungsi untuk menekan risiko yang akan didapat.

2. Dengan perhitungan VaR yang dilakukan dengan tingkat kepercayaan = 95% dapat diambil kesimpulan bahwa harga emas dengan pendekatan normal ( ) = 1563,66 dan harga saham dengan pendekatan skewness dan kurtosis ( ) = 1562,97. Hal ini berarti harga saham akan mencapai nilai terendah pada harga 1562,97 dollar per Tray Once

3. Perhitungan VaR dengan pendekatan normal dan VaR dengan pendekatan skewness dan kurtosis tidak terlalu jauh, hal ini sebabkan data harga emas berada pada distribusi normal dengan nilai skewness = 0,06.

4.2. Saran

1. Untuk mencari peramalan yang lebih akurat, sebaiknya pergunakan data historis sebanyak mungkin, baik berupa data fundamental maupun data teknikal yang berasal dari grafik pergerakan harga emas.

2. Pergunakanlah kombinasi analisis teknikal dan analisis fundamental karena masing analisis tersebut mempunyai keunggulan masing-masing.


(63)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurhaman, maman.2011. Dasar Dasar Metode Statistika untuk penelitian. Pustaka Setia. Bandung.

Budi, prawira, triton, 2008. Forex On-Line Trading. Cemerlang Publishing. Yogyakarta.

Fabozzi, Frank J. 1999. Manajemen Investasi. Salemba Empat. Jakarta.

Fahmi, irham. 2006. Analisis Investasi dalam Perspektif Ekonomi dan Politik. PT Refika Aditama. Bandung.

Fakhruddin, M. Firmansyah, M. & Sopian Hadianto. 2001. Analisis Teknikal Saham dengan Metastock. PT Elex Media Komputindo. Jakarta

Harper, D. 2004. Introduction to Value at Risk (VAR).Investopsedia.URL Hendarto, Kusumarno. 2005. Belajar Trading. Andi. Yogyakarta.

Kasidi. 2010. Manajemen Risiko. Ghalia Indonesia. Bogor.

Murhadi, Werner R. 2009. Analisis Saham Pendekatan Fundamental. PT Indeks. Jakarta.

Situngkir, H dan Surya, Y. 2006. Value at Risk yang memperhatikan sifat statistika distribusi return. MPRA Paper No.895 : 2-7.

Sofyan, iban. 2005. Manajemen risiko. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sudjana, 2005. Metoda Statistika. PT Tarsito. Bandung.


(64)

z .00 .01 .02 .03 .04 .05 .06 .07 .08 .09 0.0 .5000 .5040 .5080 .5120 .5160 .5199 .5239 .5279 .5319 .5359 0.1 .5398 .5438 .5478 .5517 .5557 .5596 .5636 .5675 .5714 .5753 0.2 .5793 .5832 .5871 .5910 .5948 .5987 .6026 .6064 .6103 .6141 0.3 .6179 .6217 .6255 .6293 .6331 .6368 .6406 .6443 .6480 .6517 0.4 .6554 .6591 .6628 .6664 .6700 .6736 .6772 .6808 .6844 .6879 0.5 .6915 .6950 .6985 .7019 .7054 .7088 .7123 .7157 .7190 .7224 0.6 .7257 .7291 .7324 .7357 .7389 .7422 .7454 .7486 .7517 .7549 0.7 .7580 .7611 .7642 .7673 .7704 .7734 .7764 .7794 .7823 .7852 0.8 .7881 .7910 .7939 .7967 .7995 .8023 .8051 .8078 .8106 .8133 0.9 .8159 .8186 .8212 .8238 .8264 .8289 .8315 .8340 .8365 .8389 1.0 .8413 .8438 .8461 .8485 .8508 .8531 .8554 .8577 .8599 .8621 1.1 .8643 .8665 .8686 .8708 .8729 .8749 .8770 .8790 .8810 .8830 1.2 .8849 .8869 .8888 .8907 .8925 .8944 .8962 .8980 .8997 .9015 1.3 .9032 .9049 .9066 .9082 .9099 .9115 .9131 .9147 .9162 .9177 1.4 .9192 .9207 .9222 .9236 .9251 .9265 .9279 .9292 .9306 .9319 1.5 .9332 .9345 .9357 .9370 .9382 .9394 .9406 .9418 .9429 .9441 1.6 .9452 .9463 .9474 .9484 .9495 .9505 .9515 .9525 .9535 .9545 1.7 .9554 .9564 .9573 .9582 .9591 .9599 .9608 .9616 .9625 .9633 1.8 .9641 .9649 .9656 .9664 .9671 .9678 .9686 .9693 .9699 .9706 1.9 .9713 .9719 .9726 .9732 .9738 .9744 .9750 .9756 .9761 .9767 2.0 .9772 .9778 .9783 .9788 .9793 .9798 .9803 .9808 .9812 .9817 2.1 .9821 .9826 .9830 .9834 .9838 .9842 .9846 .9850 .9854 .9857 2.2 .9861 .9864 .9868 .9871 .9875 .9878 .9881 .9884 .9887 .9890 2.3 .9893 .9896 .9898 .9901 .9904 .9906 .9909 .9911 .9913 .9916 2.4 .9918 .9920 .9922 .9925 .9927 .9929 .9931 .9932 .9934 .9936 2.5 .9938 .9940 .9941 .9943 .9945 .9946 .9948 .9949 .9951 .9952 2.6 .9953 .9955 .9956 .9957 .9959 .9960 .9961 .9962 .9963 .9964 2.7 .9965 .9966 .9967 .9968 .9969 .9970 .9971 .9972 .9973 .9974 2.8 .9974 .9975 .9976 .9977 .9977 .9978 .9979 .9979 .9980 .9981 2.9 .9981 .9982 .9982 .9983 .9984 .9984 .9985 .9985 .9986 .9986 3.0 .9987 .9987 .9987 .9988 .9988 .9989 .9989 .9989 .9990 .9990 3.1 .9990 .9991 .9991 .9991 .9992 .9992 .9992 .9992 .9993 .9993 3.2 .9993 .9993 .9994 .9994 .9994 .9994 .9994 .9995 .9995 .9995 3.3 .9995 .9995 .9995 .9996 .9996 .9996 .9996 .9996 .9996 .9997 3.4 .9997 .9997 .9997 .9997 .9997 .9997 .9997 .9997 .9997 .9998


(1)

Median :

Kuartil pertama :

Kuartil ketiga :

Persentil 10 :


(2)

Persentil 90 :

Kurtosis :

Dari hasil perhitungan di atas, dapat dibuat kesimpulan nilai-nilai statistik sebagai berikut :

Tabel 3.39. Hasil Perhitungan Nilai Statistik

Rata-rata Standart deviasi Skewness Kurtosis

1.668,85 63,94 0,06 0,307

Dengan memperhatikan Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa parameter skewness menunjukkan derajat ketidaksimetrisan dari distribusi diantara nilai rata-ratanya.


(3)

Pada harga emas, hasil perhitungan skewness 0,06 berarti menunjukan kemiringan positif dan dekat kepada nol maka nilai kurvanya miring ke kanan.

Perhitungan VaR yang digunakan pada harga Emas dilakukan dengan menggunakan pendekatan skewness dan kurtosis dan membandingkan juga dengan asumsi normal dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Perhitungan Value at Risk dengan kesalahan normal dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95% dengan nilai yang didapat dari distribusi z adalah 1,645 dinyatakan sebagai :

Dan perhitungan VaR dengan pendekatan skewness dan kurtosis dinyatakan sebagai :

( ) ( )

( )

( )

Sehingga :

Terlihat ada perbedaan antara perhitungan VaR dengan pendekatan normal dan pendekatan skewness. Perbedaan ini terjadi karena kondisi leptokurtik dari data keuangan menunjukkan bahwa kejadian-kejadian yang terjadi sering menghasilkan perubahan harga yang besar, walaupun pada kasus ini perbedaan yang ada tidak terlalu besar.


(4)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari uraian pada bab hasil dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Pada analisis teknikal yang dilakukan dengan rumus dan perhitungan dengan menggunakan pendekatan indikator Moving Average, Relative Strength Index dan Stokastik Osilator, didapat keputusan yang tepat dalam menentukan sinyal jual atau sinyal beli dalam investasi trading emas. Sinyal yang tepat yang akan dipilih berfungsi untuk menekan risiko yang akan didapat.

2. Dengan perhitungan VaR yang dilakukan dengan tingkat kepercayaan = 95% dapat diambil kesimpulan bahwa harga emas dengan pendekatan normal ( ) = 1563,66 dan harga saham dengan pendekatan skewness dan kurtosis ( ) = 1562,97. Hal ini berarti harga saham akan mencapai nilai terendah pada harga 1562,97 dollar per Tray Once

3. Perhitungan VaR dengan pendekatan normal dan VaR dengan pendekatan skewness dan kurtosis tidak terlalu jauh, hal ini sebabkan data harga emas berada pada distribusi normal dengan nilai skewness = 0,06.

4.2. Saran

1. Untuk mencari peramalan yang lebih akurat, sebaiknya pergunakan data historis sebanyak mungkin, baik berupa data fundamental maupun data teknikal yang berasal dari grafik pergerakan harga emas.

2. Pergunakanlah kombinasi analisis teknikal dan analisis fundamental karena masing analisis tersebut mempunyai keunggulan masing-masing.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurhaman, maman.2011. Dasar Dasar Metode Statistika untuk penelitian. Pustaka Setia. Bandung.

Budi, prawira, triton, 2008. Forex On-Line Trading. Cemerlang Publishing. Yogyakarta.

Fabozzi, Frank J. 1999. Manajemen Investasi. Salemba Empat. Jakarta.

Fahmi, irham. 2006. Analisis Investasi dalam Perspektif Ekonomi dan Politik. PT Refika Aditama. Bandung.

Fakhruddin, M. Firmansyah, M. & Sopian Hadianto. 2001. Analisis Teknikal Saham dengan Metastock. PT Elex Media Komputindo. Jakarta

Harper, D. 2004. Introduction to Value at Risk (VAR).Investopsedia.URL Hendarto, Kusumarno. 2005. Belajar Trading. Andi. Yogyakarta.

Kasidi. 2010. Manajemen Risiko. Ghalia Indonesia. Bogor.

Murhadi, Werner R. 2009. Analisis Saham Pendekatan Fundamental. PT Indeks. Jakarta.

Situngkir, H dan Surya, Y. 2006. Value at Risk yang memperhatikan sifat statistika distribusi return. MPRA Paper No.895 : 2-7.

Sofyan, iban. 2005. Manajemen risiko. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sudjana, 2005. Metoda Statistika. PT Tarsito. Bandung.


(6)

z .00 .01 .02 .03 .04 .05 .06 .07 .08 .09 0.0 .5000 .5040 .5080 .5120 .5160 .5199 .5239 .5279 .5319 .5359 0.1 .5398 .5438 .5478 .5517 .5557 .5596 .5636 .5675 .5714 .5753 0.2 .5793 .5832 .5871 .5910 .5948 .5987 .6026 .6064 .6103 .6141 0.3 .6179 .6217 .6255 .6293 .6331 .6368 .6406 .6443 .6480 .6517 0.4 .6554 .6591 .6628 .6664 .6700 .6736 .6772 .6808 .6844 .6879 0.5 .6915 .6950 .6985 .7019 .7054 .7088 .7123 .7157 .7190 .7224 0.6 .7257 .7291 .7324 .7357 .7389 .7422 .7454 .7486 .7517 .7549 0.7 .7580 .7611 .7642 .7673 .7704 .7734 .7764 .7794 .7823 .7852 0.8 .7881 .7910 .7939 .7967 .7995 .8023 .8051 .8078 .8106 .8133 0.9 .8159 .8186 .8212 .8238 .8264 .8289 .8315 .8340 .8365 .8389 1.0 .8413 .8438 .8461 .8485 .8508 .8531 .8554 .8577 .8599 .8621 1.1 .8643 .8665 .8686 .8708 .8729 .8749 .8770 .8790 .8810 .8830 1.2 .8849 .8869 .8888 .8907 .8925 .8944 .8962 .8980 .8997 .9015 1.3 .9032 .9049 .9066 .9082 .9099 .9115 .9131 .9147 .9162 .9177 1.4 .9192 .9207 .9222 .9236 .9251 .9265 .9279 .9292 .9306 .9319 1.5 .9332 .9345 .9357 .9370 .9382 .9394 .9406 .9418 .9429 .9441 1.6 .9452 .9463 .9474 .9484 .9495 .9505 .9515 .9525 .9535 .9545 1.7 .9554 .9564 .9573 .9582 .9591 .9599 .9608 .9616 .9625 .9633 1.8 .9641 .9649 .9656 .9664 .9671 .9678 .9686 .9693 .9699 .9706 1.9 .9713 .9719 .9726 .9732 .9738 .9744 .9750 .9756 .9761 .9767 2.0 .9772 .9778 .9783 .9788 .9793 .9798 .9803 .9808 .9812 .9817 2.1 .9821 .9826 .9830 .9834 .9838 .9842 .9846 .9850 .9854 .9857 2.2 .9861 .9864 .9868 .9871 .9875 .9878 .9881 .9884 .9887 .9890 2.3 .9893 .9896 .9898 .9901 .9904 .9906 .9909 .9911 .9913 .9916 2.4 .9918 .9920 .9922 .9925 .9927 .9929 .9931 .9932 .9934 .9936 2.5 .9938 .9940 .9941 .9943 .9945 .9946 .9948 .9949 .9951 .9952 2.6 .9953 .9955 .9956 .9957 .9959 .9960 .9961 .9962 .9963 .9964 2.7 .9965 .9966 .9967 .9968 .9969 .9970 .9971 .9972 .9973 .9974 2.8 .9974 .9975 .9976 .9977 .9977 .9978 .9979 .9979 .9980 .9981 2.9 .9981 .9982 .9982 .9983 .9984 .9984 .9985 .9985 .9986 .9986 3.0 .9987 .9987 .9987 .9988 .9988 .9989 .9989 .9989 .9990 .9990 3.1 .9990 .9991 .9991 .9991 .9992 .9992 .9992 .9992 .9993 .9993 3.2 .9993 .9993 .9994 .9994 .9994 .9994 .9994 .9995 .9995 .9995 3.3 .9995 .9995 .9995 .9996 .9996 .9996 .9996 .9996 .9996 .9997 3.4 .9997 .9997 .9997 .9997 .9997 .9997 .9997 .9997 .9997 .9998