Strategi komunikasi Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui mobil perpustakaan keliling sebagai bentuk pelayanan bagi Warga Kota Bandung

(1)

Data Pribadi

Nama : Lusitania Virgsetian

Nama Panggilan : Uchi

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 17 Agustus 1991

Agama : Islam

Telepon : 083820602786

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Rejo

Pekerjaan : Wiraswasta

Nama Ibu : Tasriyah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang Tua : Jln Terusan Pasir Koja Gg.Raden Dewi II No.59 Rt07/Rw02 Bandung 40232


(2)

No Tahun Uraian Keterangan 1 2008-2012 Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi

Humas. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Berijazah

2 2005-2008 SMA Pasundan 3 Bandung Berijazah

3 2002-2005 SMPN 25. Bandung Berijazah

4 1996-2002 SDN.Pabaki. Bandung Berijazah

Pengalaman Organisasi

No Tahun Uraian Keterangan

1 2008-2011 Karang Taruna -

2 2006-2008 PKS SMA Pasundan 3.Bandung -

3 2002-2005 PMR SMPN 25.Bandung -

Pendidikan Non Formal

No Tahun Uraian Keterangan

1 2012 Peserta, “Fun With Office 2010” Bersertifikat 2 2011 Jurnalisme&Peluang Menjadi Broadcaster Dalam dan

Luar Negeri VOA Bandung

Bersertifikat

3 2010 Seminar Fotografi,Loba Foto Essay dan Apresiasi Seni.UNIKOM.Bandung

Bersertifikat

4 2010 StudyTour Ke Media Massa RCTI.UNIKOM.Bandung Bersertifikat 5 2009 Workshop Penyiaran Radio.UNIKOM.Bandung Bersertifikat 6 2009 Pelatihan Melejit Potensi dan Pengembangan Diri.

UNIKOM.Bandung

Bersertifikat


(3)

9 2009 Bersertifikat

Pengalaman Kerja


(4)

(5)

(6)

(7)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh:

Lusitania Virgestian NIM.41808034

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(8)

x

LEMBAR PERSEMBAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACK ...v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI...x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Pertanyaan Makro ...8

1.2.2 Pertanyaan Mikro ...8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian ...9

1.3.2 Tujuan Penelitian ...9

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis ...10

1.4.2 Kegunaan Praktis ...11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka ...12


(9)

xi

2.1.4 Tujuan Komunikasi ...20

2.1.5 Fungsi Komunikasi ...21

2.1.6 Konteks Komunikasi ...23

2.1.7 Proses Komunikasi...24

2.2 Tinjauan tentang Strategi ...26

2.3 Tinjauan tentang Perpustakaan ...27

2.4 Tinjauan tentang Pelayanan ...30

2.5 Tinjauan penelitian terdahulu ...31

2.6 Kerangka Pemikiran ...32

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ...35

3.1.1 Sejarah Kantor Perpustakaan ...35

3.1.2 Visi Kantor Perpustakaan ...38

3.1.3 Misi Kantor Perpustakaan ...38

3.1.4 Struktur dan Tugas Pokok ...39

3.1.5 Sarana dan Prasarana ...43

3.1.6 Jenis Layanan Perpustakaan ...45

3.1.7 Koleksi Buku ...46

3.1.8 Tinjauan Mobil Perpustakaan Keliling ...47

3.2 Metode Penelitian...48

3.2.1 Desain Penelitian ...48


(10)

xii

3.3 Jadwal Penelitian ...59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Identitas Informan ...64

4.1.1 Identitas Informan ...66

4.2 Deskriptif Hasil Penelitian ...69

4.3 Pembahasan ...78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...85

5.2.1 Saran Bagi Lembaga ...87

5.2.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya ...87

DAFTAR PUSTAKA ...89

LAMPIRAN ...92


(11)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Bagan Alur Pemikiran ...34

Gambar 4.1 Foto Drs.H.Tata ...66

Gambar 4.2 Foto Neni Sunarsih ...67

Gambar 4.3 Foto Mobil Perpustakaan Keliling ...71


(12)

xiv

Hal

Tabel 3.1 Sarana dan Prasarana ...44

Tabel 3.2 Identitas Informan ...53

Tabel 3.4 Schedule Penelitian ...58

Tabel 4.1 Identitas Informan ...65


(13)

xv

Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian ...93

Lampiran 3 : Surat Balasan Ijin Penelitian ...94

Lampiran 4 : Berita Acara Bimbingan ...95

Lampiran 5 : Lembar Revisi Usulan Penelitian...96

Lampiran 6 : Surat Rekomendasi Pembimbing Sidang Skripsi ...97

Lampiran 7 : Pengajuan Pendaftaran Sidang ...98

Lampiran 8 : Identitas Informan ...99

Lampiran 9 : Lembar Revisi Sidang Skripsi ...101

Lampiran 10 : Pedoman Wawancara ...102


(14)

vi

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini berjudul “Strategi Komunikasi Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti merasa senang mendapatkan saran dan kritik yang membangun bagi peneliti. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Mamah Papah tercinta yang telah banyak memberikan doa, kasih sayang, serta dukungan materi yang tiada henti, adik, dan semua keluarga yang telah mendukung.

Tidak lupa juga, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terormat :

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

2. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah banyak membantu baik saat penulis melakukan


(15)

vii

yang telah banyak membantu baik saat penulis melakukan kegiatan perkuliahan.

4. Ibu Rismawary S.Sos., M.Si,. selaku dosen wali yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan dukungan kepada penulis. 5. Bapak Olih Solihin, S.Sos., M.Si,. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan penelitian, memberikan saran, kebijaksanaan, masukan dan telah meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis dari awal sampai akhir perkuliahan. 7. Astri Ikawati, A.Md,Kom dan Rr.Sri Intan Fajarini, S.I.Kom selaku

sekertaris prodi yang telah banyak membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan perkuliahan, serta penelitian skripsi.

8. Ratna Widiastuti, A.Md, selaku sekertariat dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

9. Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung Dr.H.Muhammad Anwar,M.Si , yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian skripsi.


(16)

viii tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

11.Keluarga Tercinta, mamah papah, nenek kakek, ade-ade nurul, annisa, nadira, sidiq dan semua keluarga yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih semuanya yang tak pernah berhenti memberikan dukungan materil, moril dan semangat spiritualnnya yang begitu berrati.

12.Oza yang selalu memberikan dukungan dan memberi spirit kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

13.Sahabat-sahabatku, Waritsa Asri , Fanany Hidayati Asmara, Stefani Budi Hartanti, Fitri Siti Nur’aini , Meillyn Rayindra Putri, Ade Fitriana Simbolon, kalian yang selalu memberikan semangat dan motivasi terima kasih.

peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini masih diperlukan penyempurnaan dari berbagai sudut, baik dari segi isi maupun pemakaian kalimat dan kata-kata yang tepat, oleh karena itu, peneliti mengaharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan penelitian skripsi ini.

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut serta membantu peneliti dalam melakukan penyusunan penelitian skripsi ini dan semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat


(17)

ix Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bandung, Juli 2012


(18)

DAFTAR PUSTAKA A. Buku

Arifin, Anwar. 1994. Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Bandung : CV. Armiko.

Effendy,Onong Uchjana. 2008. Dinamika Komunikasi Cetakan Ketujuh. Bandung : Remaja Rosdakarya

Iriantara, Yosal., 2003. Manajemen Strategis Public Relations, Ghalia Indonesia, Bandung

Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Cetakan Keduabelas. Bandung : Remaja Rosdakarya

Rahmayanti, Nina. 1986 Teori-teori Komunikasi.Aubrey Fisher. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya

Rakhmat. Jalaluddin. 2009. Metode Penelitian Komunikasi Cetakan Keempatbelas. Bandung : Remaja Rosdakarya

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian Public Relations & Komunikasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta


(19)

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &D

--- 2010. Memahami Penelitian Kualitatif Cetakan Keenam. Bandung : CV Alfabeta

Sumber lain :

Modul Sekilas Tentang Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung

Farah Galarina Khadija. 2011. Stretegi Pengajaran Lembaga Creative Bandung Dalam Berinteraksi Dengan Siswa Challenging Behavior (Berperilaku Menantang). (Studi Deskritif Mengenai Strategi Pengajaran Yang Dilakukan Para Pengajar Creative Bandung Dengan Para Siswanya Yang Tergolong Challenging Behavior. Bandung

Kiqien, Afyatien. 2011. Strategi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” Melalui Mobil Keliling Sebagai Bentuk Pelayanan Dalam Meningkatkan Kepuasan Pengunjungnya. Bandung

Gilang, Akbar Prambadi. 2011. Strategi Humas Museum Geologi Bandung melalui Pameran Keliling dalam Upaya Pemenuhan Informasi Pelajar di Kota Bandung. Bandung


(20)

Internet :

http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-minat-membaca.html (diakses pada tanggal 9 Maret 2012, pukul 17.00 WIB)

http://moblib.blogsome.com/2006/10/09/minat-baca/ (diakses pada tanggal 12 April 2012, pukul 14.00 WIB)


(21)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perpustakaan pada umumnya sering kita jumpai di sekolah-sekolah maupun di sebuah perguruan tinggi, tetapi ketika perpustakaan hanya berada di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi orang yang pendidikannya putus di tengah jalan atau bahkan tidak mengenyam bangku pendidikan sama sekali tidak dapat ikut merasakan layanan perpustakaan. Perpustakaan yang berada didalam sekolah-sekolah pada umumnya hanya bisa dirasakan oleh siswa-siswi yang sekolah ditempat tersebut tetappi pada sebuah perguruan tinggi terbuka untuk umum hanya saja ketika kita masuk perpustakaan tersebut kita harus menunjukan identitas diri seperti KTM atau Kartu Tanda Mahasiswa.

Sekarang ini banyak tempat bacaan yang dapat dikunjungi, baik sekadar untuk membaca-baca buku atau bahkan meminjam buku. Salah satunya yaitu Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung yaitu memberikan jasa pelayanan kepustakaan dan layanan arsip. Layanan perpustakaan yang sekarang terletak di Jalan Caringin No.13 ini membuka layanan dari hari senin sampai jumat dari jam 09.00-12.00 kemudian tutup untuk istirahat jam 12.00-13.00 dan dibuka kembali pada pukul 13.00 sampai dengan jam 15.00.


(22)

Adapun tujuan dari Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung ini untuk lebih meningkatkan pendidikan dan pengetahuan. Untuk merealisasikan gagasan tersebut dilakukan dengan menyusun strategi-strategi dalam mencapai kepuasan pengunjungnya.

Perpustakaan umum mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sebagai wahana belajar sepanjang hayat untuk mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional. Serta merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa, hal ini sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 yaitu sebagai wahana mencerdaskan kehidupan bangsa (Daryono,22009:1).

Menurut Hendro Wicaksono ( 2005:1 ) perpustakaan umum yang ideal tidak hanya meningkatkan produktifitas dan taraf hidup masyarakat tetapi juga menjadikan komunitas pemakainya menjadi orang-orang yang kritis, berwawasan luas dan tanggap problem sosial yang ada.

Selain itu, Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung menjadi sarana informasi dan pendidikan bagi generasi penerus, juga sebagai tempat belajar dengan berbagai jenis buku dan pelayanan yang disediakan oleh Kantor Perpustakaan dan


(23)

Arsip Daerah Kota Bandung. Fasilitas pelayanan terus diperbaharui guna memenuhi kebutuhan pengunjung sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengunjungnya.

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan atau pengunjung. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI dijelaskan bahwa pelayanan sebgai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan seseorang.

Secara etimologi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, dkk.,1995:646) menyatakan pelayanan ialah “usaha melayani kebutuhan orang lain”. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak terwujud dan tidak dapat dimiliki. Sejalan dengan hal tersebut, Norman (1994 : 14) menyatakan karakteristik pelayanan sebagai berikut :

a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya.

b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial.

Tujuan pelayanan adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan focus pelayanan kepada masyarakat. Berkaitan dengan pelayanan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota


(24)

Bandung memiliki koleksi buku yang cukup lengkap mulai dari buku non fiksi, fiksi, buku daerah, kliping, karya murni, filsafat, agama, ilmu social, bahasa, ilmu pengetahuan murni, teknologi, karya seni, rekreasi, sport, sastra, sejarah geografis, dan biografi. Selain itu pula disediakan terbitan berkala berupa majalah dan surat kabar , baik terbitan dalam kota maupun luar Kota Bandung, antara lain : majalah Tempo, majalah Trubus, majalah Mangle, Tabloid Nova, Manajemen Qolbu (MQ), Koran Pikiran Rakyat, Tribun Jabar, Koran Galamedia Indonesia dan Koran Kompas.

Seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat dan meningkatnya kebutuhan informasi di era globalisasi ini, pada umumnya masyarakat perkotaan dan pedesaan makin haus akan informasi yang akurat, tepat, dan cepat, baik cetak maupun elektronik. Namun demikian, mengingat keterbatasan sarana dan prasarana, masyarakat pedesaan agak lamban dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Untuk mengatasi kesenjangan informasi ini pemerintah daerah (pemda) berusaha memberikan layanan informasi tertulis kepada warga antara lain dengan menyediakan layanan perpustakaan keliling (mobile library).

Layanan jenis ini perlu dikembangkan dan diperkenalkan kepada masyarakat, agar mereka dapat memanfaatkan perpustakaan keliling sebagai suatu sarana pengembangan pribadi dalam pendidikan nonformal. Perpustakaan keliling merupakan salah satu perangkat penyelenggaraan pendidikan nonformal yang berupaya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diamnatkan oleh UUD 1945. Berdasarkan amanat ini, perpustakaan keliling bertugas mengumpulkan,


(25)

memililih, dan menyajikan karya-karya manusia kepada pembacanya (masyarakat) yang tidak terlayani oleh perpustakaan umum (di kota) (Hardjoprakoso)

Perpustakaan “berpindah-pindah” ini dimaksudkaustakaan keliling untuk mempercepat penyebaran informasi kepada masyarakat luas. Dilihat dari sejarahnya, bantuan untuk perpustakaan keliling di Indonesia sudah ada sejak tahun 1975. Pemerintah melalui proyek pembangunan Depdikbud telah merencanakan perpustakaan keliling sebagai salah satu layanan perpustakaan public. Tujuan utamanya adalah mendekati informasi kepada masyarakat di daerah terpencil, sebab masyarakat desa sampai saat ini belum mampu mencapai informasi semaksimal mungkin (Perpustakaan Nasional, 1992).

Pada saat peneliti melakukan PKL di Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, peneliti melihat masih sedikit pengunjung yang datang ke Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung. Mungkin ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu letaknya yang kurang strategis ditambah lagi ketidaktauan warga akan mengenai keberadaan dari Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung sendiri.

Untuk menunjang program tersebut maka, Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung dalam kedudukan peran serta fungsinya terus berupaya meningkatkan diri guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga Kota Bandung yaitu dengan pengadaan mobil perpustakaan keliling. Dalam memberikan pelayanan


(26)

biasanya ada hal-hal yang perlu diperhatikan atau bahkan ada strategi yang sudah direncanakan untuk mencapai suatu tujuan.

Untuk mencapai sasaran tersebut dan tercapainya tujuan perusahaan, diperlukan strategi. Menurut Anwar Arifin dalam bukunya Strategi Komunkasi merumuskan bahwa suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi komunikasi, berarti memperhitungkan kondisi situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi di masa depan, guna mencapai efektifitas. Dengan strategi komunikasi ini, berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat.

Bagian promosi dalam sebuah perusahaan swasta ataupun pada lembaga instansi pemerintahan mempunyai fungsi yang sama, hanya saja bagian promosi pada perusahaan swasta lebih bertujuan kepada peningkatan suatu prosuk, maupun jasa yang disediakan. Tetapi pada instansi pemerintahan lebih untuk mempromosikan keberadaan dari instansi itu sendiri dan menginformasikan layanan yang disediakan oleh instansi pemerintahan tersebt.

Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan dan membawa bahan pustaka serta memberikan layanan jasa perpustakaan kepada pengguna di daerah yang tidak terjangkau oleh perpustakaan umum atau menetap (Sulistiyo-Basuki,1991:48).


(27)

Tujuan perpustakaan keliling perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang dan mendesak. Jika hasil kerja atau manfaat perpustakaan keliling kurang dirasakan masyarakat, maka dukungan masyarakat terhadap keberadaan perpustakaan keliling akan semakin berkurang. Dan apabila kondisi yang kurang menguntungkan ini berlarut-larut, maka perpustakaan keliling akan terancam ditinggalkan oleh para pembaca (Perpustkaan Nasional RI,1992:20).

Fungsi perpustakaan keliling perpustakaan keliling merupakan perpanjangan atau perluasan jangkauan layanan perpustakaan umum yang berfungsi untuk mempertemukan bahan bacaan dengan pembancanya didaerah yang relative jauh dari perpustakaan umum atau karena situasi dan kondisi tertentu, tidak sempat datang ke perpustakaan umum. Walaupun masih terdapat banyak kendala dalam perwujudannya, fungsi utama dari perpustakaan keliling adalah mendekatkan informasi kepada masyarakat desa, karena mereka belum mampu memperoleh informasi secara mandiri. Dengan kata lain, hakekat keberadaan perpustkaan keliling adalah pelayanan bagi pembaca.

Dengan mobil perpustakaan keliling ini menjadi strategi bagian promosi dalam memberikan pelayanan kepada warga khususnya bagi warga Kota Bandung. Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung sendiri menggunakan 2 unit mobil perpustkaan keliling yaitu 1 unit mobil Minibus Suzuki Carry dan 1 unit mobil Toyota Hi-Lux.


(28)

1.2 Rumusa Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah diatas maka peneliti meyusun rumusan masalah sebagai berikut :

1.2.1 Pertanyaan Makro

“Bagaimana Strategi Komunikasi Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling

Sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung”.

1.2.2 Pertanyaan Mikro

Berdasarkan pertanyaan makro diatas peneliti menarik sub judul yang akan dijabarkan seperti dibawah ini sesuai dengan definisi strategi yang dikemumakakan oleh Anwar Arifin dalam buku Stragei Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas.

1. Bagaimana Tujuan Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung ?

2. Bagaimana Keputusan Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung ?

3. Bagaimana Tindakan Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung ?


(29)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjabarkan dan menjelaskan “Bagaimana Strategi Komunikasi Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Suatu penelitian tentunya memiliki tujuan, dimana tujuan dari penelitian yang dilakukan akan dijelskan seperti yang dibawah ini.

1. Untuk mengetahui Tujuan Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui Keputusan Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui Tindakan Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung


(30)

4. Untuk mengetahui Strategi Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

Dalam suatu penelitian diharapkan dapat memberikan suatu manfaat atau kegunaan yang dapat digunakan oleh masyarakat luas, adapun kegunaan penelitian ini dapat dilihat dari segi teoritis dan praktis, yaitu sebagi berikut :

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoristis penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu komunikasi secara umum, sedangkan kegunaan teoritis secara khusus diharapkan dapat meningkatkan penegembangan ilmu mengenai Strategi Komunikasi Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Adapun hasil penelitian ini secara praktis, diharakan bisa memberikan suatu masukan referensi tambahan yang dapat diaplikasikan dan menjadi pertimbangaan. Kegunaan secara praktis pada penelitian ini sebagai berikut :


(31)

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi sebuah pengetahuan dan pengalaman serta penerapan ilmu yang diperoleh dan menambah wawasan peneliti dalam bidang Ilmu konsentrasi Humas, khususnya mengenai strategi bagian promosi.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan sebagai literature bagi mahasiswa Unikom secara umum dan mahasiswa Ilmu Komunikasi secara khusus, yang dapat dijalankan sebagai literatur dan referensi tambahan terutama bagi yang akan melakukan penelitian pada kajian yang sama.

3. Bagi Lembaga yang Diteliti

Hasil penelitan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengembangan dalam perencanaan dan evaluasi bagi Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung sebagai bentuk pelayanan bagi warga Kota Bandung.


(32)

13 2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Definisi Komunikasi

Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang saling ketergantungan satu sama lain dan sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa lepas dari aktivitas komunikasi. Komunikasi merupakan bagian yang penting dari kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Pentingnya berkomunikasi dapat dilihat dari beberapa pengertian menurut para ahli.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin yaitu communis yanag berarti “sama”. Istilah communis merupakan istilah pertama yang paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Menurut Everett M. Rogers “Komunikasi adalah proses di mana suatu ide diahlihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.” Ada yang meneyebutkan bahwa komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu.


(33)

14 pikiran, fakta, atau pendapat.

Definisi komunikasi dalam arti sempit menyebutkan bahwa komunikasi adalah penyampaian pesan melalui media elektronik. Sedangkan definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan yang terjadi di dalam diri seseorang atau di antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Terdapat beberapa definisi tentang komunikasi dari beberapa para ahli, diantaranya :

Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambing-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).

Definisi komunikasi menurut Yosal Iriantara, bisa dijelaskan sebagai berikut :

“ Komunikasi adalah proses penyampaian informasi -informasi, pesan-pesan, gagasan-gagasan atau pengertian-pengertian dengan menggunakan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna bai secara verbal mapun nonverbal dari seseorang atau sekelompok orang kepada


(34)

15

merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, “dan dengan akibat apa”atau “hasil apa”, (who says what in which channel to whom with what effect).

Berdasarkan definisi Laswell dapat diturunkan 5 unsur komunikasi yaitu :

a. Sumber (pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi).

b. Pesan (apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima).

c. Saluran atau media (alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesan kepada penerima). d. Penerimaan (orang yang menerima pesan dari sumber). e. Efek (apa yang terjadi pada penerima setelah ia

menerima pesan tersebut).

Definisi dari Hovland Cs, memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah mengubah atau membentuk perilaku.


(35)

16

atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).

Wilbur Schramm (Ashadi, 1987) menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagai (sharing proses), Schramm menguraikannya demikian :

“komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagi informasi, ide, dan sikap.

Dari uraian Schramm itu dapat disimpulkan bahwa sebuah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness) ; kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima ( audience-receiver)-nya. Sebuah komunikasi akan benar-benar efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti apa yang dikehendaki penyampai.


(36)

17

kita perlu mengetahui juga tentang proses dari komunikasi itu sendiri. Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahaminya informasi oleh komunikan. Komunikasi adalah suatu proses atau suatu kegiatan yang berlangsung secara terus menerus.

Wiliam G.Scott mengutip pendapat Babcock dalam Thoha (1977) mengatakan bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi proses komunikasi :

1. The Act (Perbuatan)

Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-lambang yang dapat dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan yang dilakukan oleh manusia. Pada umumnya lambang tersebut dinyatakan dengan bahasa atau dalam keadaan tertentu tanda-tanda lain dapat pula dipergunakan. 2. The Scene (Adegan)

Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan hubungannya dengan lingkungan komunikasi. Adegan ini menjelaskan apa yang akan dilakukan, symbol apa


(37)

18

apa, sesuatu itu dapat dikomunikasikan. 3. The Agent (Pelaku)

Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi dinamakan pelaku-pelaku komunikasi. Pengirim dan penerima yang terlibat dalam hubungan komunikasi ini, adalah contoh dari pelaku-pelaku komunikasi tersebut. Dan peranannya seringkali saling menggantikan dalam situasi komunikasi yang berkembang.

4. The Agency (Perantara)

Alat-alat yang dipergunakan dalam berkomunikasi dapat membangun terwujudnya perantara itu (the agency). Alat-alat itu selain dapat berwujud komunikasi lisan, tatap muka, dapat juga alat komunikasi tertulis, seperti surat perintah, memo, bulletin, nota, surat tugas, dan lainnya yang sejenis.


(38)

19

a. Tujuan Fungsional (The Functional Goals) ialah tujuan yang secara pokok bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi/lembaga.

b. Tujuan Manipulasi ( The Manipulative Goals) tujuan ini dimaksudkan untuk menggerakkan orang-orang yang mau menerima ide-ide yang disampaikan baik sesuai atau pun tidak dengan nilai dan sikapnya sendiri.

c. Tujuan Keindahan (The Aesthetics Goals) tujuan ini dimaksudkan untuk menciptakan tujuan-tujuan yang bersifat kreatif. Komunikasi ini dipergunakan untuk memungkinkan seseorang mampu mengungkapkan perasaan tadi dalam kenyataan.

d. Tujuan Keyakinan (The Confidence Goals) tujuan ini bermaksud untuk meyakinkan atau mengembangkan keyakinan orang-orang pada lingkungan.


(39)

20

bahwasannya 5 unsur komunikasi meliputi :

1. Sumber (Source)

Nama lain dari sumber adalah sender, communicator, speaker, encoder atau originator. Merupakan pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber bisa saja berupa individu , kelompok, organisasi, perusahaan bahkan negara.

2. Pesan (Message)

Merupakan seperangkat symbol verbal atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud dari sumber (source). Menurut Rudolph F Verderber, pesan terdiri dari 3 komponen yaitu makna, symbol yang digunakan untuk menyampaikan makna dalam bentuk/organisasi pesan.

3. Saluran (channel,media)

Merupakan alat atau wahana yang digunakan sumber (source) untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran pun merujuk pada bentuk pesan dan cara penyajian pesan.


(40)

21

merupakan orang yang menerima pesan dari sumber. 5. Efek (effect)

Merupakan apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut.

Point-point diatas bersumber pada statement Harold Laswell yaitu “cara terbaik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan “who says what in which channel to whom with what effect ? “( Mulyana,2007 : 69-71 )

2.1.4 Tujuan Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Perubahan sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat yang tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi yang disampaikan.


(41)

22

3. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan akhirnya supaya masyarakat mau merubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan.

2.1.5 Fungsi Komunikasi

Harold Laswell mengemukakan bahwa fungsi komunikasi antara lain :

1. Manusia dapat mengontrol lingkungannya.

2. Beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada.

3. Melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi berikutnya.

Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi mempunyai pendapat sebagai berikut :

1. Memberikan Informasi kepada masyarakat.

Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar


(42)

23

sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication.

2. Mendidik masyarakat

Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberikan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi yang dapat menambah kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi dan juga berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling efektif adalah melalui kegiatan Komunikasi Interpersonal antara penyuluh dengan anggota


(43)

24

Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung pilihannya dalam pemilu.

4. Menghibur masyarakat

Perilaku masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui sarana seni hiburan.

2.1.6 Konteks Komunikasi

Menurut Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi suatu pengantar, komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruang hampa sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Secara luas, konteks komunikasi disini berarti semua factor-faktor di luar orang-orang yang berkomunikasi yang terdiri dari :


(44)

25

2. Aspek Psikologis, seperti : sikap, kecenderungan, prasangka dan emosi para peserta komunikasi.

3. Aspek Sosial, seperti : norma kelompok, nilai sosial, dan karakteristik budaya.

4. Aspek Waktu, seperti : yaitu kapan berkomunikasi.

Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan konteks atau tingkatannya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi. Sehingga dikenal adanya komunikasi dengan diri sendriri (intrapersonal communication), komunikasi diadik (dyadic communication), komunikasi kelompok kecil (small group social location), komunikasi public (public communication), komunikasi organisasi (organization communication) dan komunikasi massa (mass communication). (Mulyana, 2002 :69-70)

2.1.7 Proses Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy, proses komunikasi terbagi menjadi 2 yaitu poses komunikasi secara primer dan sekunder, dimana akan dijelaskan seperti dibawah ini :


(45)

26

dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan sebagainya yangs secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.

2. Proses komunikasi sekunder adalah merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan emnggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua dalam berkomunikasi karena sasaran komunikannya banyak jumlahnya dan jauh jaraknya dari tempat komunikator itu. Media tersebut bisa berupa surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, tv dan film. ( Effendy , 2002 : 11 -16 )

Berlo untuk pertama kalinya membahas proses dalam kaitannya dengan komunikasi pada tahun 1960 dalam bukunya yang berjudul The Process Of Communication sesuai dengan yang tertea dalam buku karya M Budyatna dan Nina Muthmainnah. Menurutnya proses menunjukkan adanya perubahan secara


(46)

27

Istilah strategi bersal dari kata Yunani Strategia (stratus = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal.Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkaan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepaat oleh organisasi (Glueck dan Jauch).

Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul “Strategi Komunikasi”, strategi merupakan keseluruhan kondisional yang akan dijalankan guna mencapai suatu tujuan. (Arifin, 1994 : 59 ). Jadi didalam merumuskan suatu strategi selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutama memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak. Untuk mencapainya maka diperlukan beberapa hal, sebagai berikut :

1. Mengenal khalayak atau sasaran. Mengenal khalayak merupakan langkah pertama bagi komunikator dalam usaha pencapaian strategi.


(47)

28

Menurut Onong Uchjana Effendi dalam bukunya yang berjudul Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, bahwasannya :

“Strategi pada hakikatnya adalah perencaanaan ( planning ) dana manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Tetap untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya “. (Effendi, 2008 : 32 )

2.1.9 Tinjauan Tentang Perpustakaan

Setiap orang pasti mempunyai pemahaman atau definisi mengenai perpustakaan. Hal ini tergantung dari sisi mana mereka melihatnya dan latar belakang masyarakat yang menilainya. Namun secara umum masyarakat mengidentifikan perpustakaan sebagai ruangan tempat penyimpanan dan peminjaman buku. Karena pemahaman yang sederhana itu membuat perpustakaan belum memiliki daya tarik yang besar. Padahal dalam pembentukan perpustakaan yang ideal membutuhkan kerjasama yang baik dengan pemakai. Karena tanggung jawab dalam membangun perpustakaan bukan hanya milik pemerintah dan pustakawan saja.


(48)

29

teknologi dari dasawarsa-dasawarsa dan dari abad ke abad, menyebabkan perpustakaan tidak lagi hanya menghimpun dan meminjamkan buku, melainkan juga bahan-bahan telaah lainnya, baik dalam bentuk media visual maupun media audio dan media audio-visual.

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa fungsi perpustakaan tidak lagi semata-mata sebagai sarana edukatif dan rekreatif, tetapi juga sebagai sarana informatif, kreatif, dan inovatif, sejalan secara simbiosis dengan perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi.

Menurut Sutarno NS (Tanggung Jawab Perpustakaan, 2005; 1), perpustakaan dalam arti luas merupakan salah satu lembaga ilmiah yakni yang bidang tugas pokonya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan dengan ruang lingkupnya mengelola informasi yang mencakup berbagai ilmu pengetahuan. Namun, pengertian perpustakaan akan mengalami perubahan seiring terwujudnya perpustakaan yang ideal yang mengikuti perkembangan zaman.


(49)

30

seperti Library of Congress di Washington, D.C., Amerika Serikat, dalam abad dan dasawarsa ini, dengan bahan-bahan dari kertas, seluloid, pita magnetic, dan penemuan-penemuan mutakhir, maka jelas bahwa kemajuan teknologi menimbulkan pengaruh pada perkembangan perpustakaan.

Banyak perpustakaan yang berdiri memiliki tujuan anggota organisasi dan kegiatan yng berbeda-beda. Faktor-faktor munculnya perpustakaan adalah; pertama, munculnya berbagai jenis media informasi, seperti media cetak (buku, majalah, surat kabar, laporan) dan media elektronik (film, foto, dan video). Kedua, adanya keperluan yang berbeda dari berbagai kelompok pembaca yang berbeda pula, seperti anak-anak, pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan lain-lain. Ketiga, adanya perbedaan kebutuhan terhadap spesialis subjek, karena beda intelektualitas pembaca, beda pula jenis koleksi yang dibutuhkan. Yang terakhir, pesatnya pertumbuhan perpustakaan yang tidak memungkinkan sebuah perpustakaan memiliki semuanya.

Atas sebab itulah perpustakaan berdasarkan visi dan misi dikelompokkan menjadi: Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum,


(50)

31 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

2.2.1 “Strategi Humas Museum Geologi Bandung melalui Pameran Keliling dalam Upaya Pemenuhan Informasi Pelajar di Kota

Bandung”

Ditulis oleh Gilang Akbar Prambadi , salah satu mahasiswa Unikom angkatan tahun 2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Hasil penelitian yaitu, dimana bagi para pelajar, museum adalah tempat yang tidak menarik sehingga Humas Museum Geologi membuat perencanaan melalui pameran keliling untuk memberikan informasi yang lebih menarik ketimbang yang ditampilkan museum, pelaksanaan dilakukan berdasarkan apa yang telah direncanakan dengan menggunakan minibus ke sekolah-sekolah yang kemudian ditampilkan koleksi andalan, dari segi evaluasi semua berjalan sesuai dengan rencana meskipun terdapat sedikit kendala yang ditemui, yaitu penggunaan teknologi yang kurang maksimal.


(51)

32

Ditulis oleh Kiqien Afyatien mahasiswi UNIKOM angkatan 2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Hasil penelitian yaitu, menunjukan bahwa TMII merancang strategi dengan merujuk pada tujuan yaitu wisata dan budaya dengan proses pelaksanaan yang meliputi kapan mulai dipergunakannya mobil keliling, adanya rute dengan jalur dalam dan jalur luar, penyampaian informasi oleh sopir kepada pengunjung sebagai salah satu kegiatan yang dilakukan, yang terakhir yaitu jam kerja mobil keliling selama 8 jam. Selanjutnya TMII menggemas pesan yang disesuaikan dengan sasaran dan mengemas pesan tergantung pada waktu penyampaian serta isi pesan yang terkandung untuk menyenangkan pengunjung dan memuaskan pengunjung. Strategi yang sudah dilakukan oleh bidang promosi TMII sudah terencana, terlihat bahwa tahapan-tahapan strategi sudah tepat. Dimulai dengan menetepkan target sasaran yang akan dituju sesuai dengan karakter masing-masing ,kemudian merancang pesan sesuai dengan visi-misi TMMI yaitu wisata dan budaya.


(52)

33

(Studi Deskriptif Mengenai Strategi Pengajaran Yang Dilakukan Para Pengajar Creative Bandung Dengan Para Siswanya Yang Tergolong Challenging Behavior)

Ditulis oleh Farah Galarina Khadija mahasiswa UNIKOM angkatan 2007, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Hasil penelitian, pengajaran yang dipersiapkan oleh pengajar diawali dengan membuat peraturan dikelas agar anak-anak challenging behavior bisa tertib dan kondusif didalam kelas. Hal ini dilakukan karena anak-anak challenging behavior membutuhkan kestrukturan. Rencana pengajaran pun harus dimodifikasi dimana aktivitas pembelajaran dibagi menjadi team work dan dilakukan dalam jangka waktu yang pendek. Hal ini dilakukan karena anak-anak challenging behavior mudah bosan dan tingkat konsentrasi mereka sangat kecil untuk fokus pada sesuatu dalam jangka waktu yang panjang.


(53)

34

Dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan apapun yang berkaitan dengan pencapain tujuan dan sasaran merupakan strategi yang selalu dibutuhkan dalam semua kegiatan . secara sederhana, strategi merupakan pencapaian tujuan. Strategi terencana dan dapat tercermin dari tindakan-tindakan yang dilaksanakan, serta keputusan-keputusan yang dibuat oleh individu organisasi.

Strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan khusus, dengan menggunakan pesan media tertentu.

Menurut Anwar Arifin dalam bukunya Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan, jadi dalam merumuskan strategi komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutama memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak atau sasaran. Kemudian berdasarkan pengenalan serta komunikator dipilh, sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada.

Sedangkan menurut Djaslim Saladin yang dikutip dari William F. Glueck dan Lawarence Jauch mengartikan strategi sebagai berikut :


(54)

35

utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi”. (Saladin. 2004 : 1)

2.3.2 Kerangka Pemikiran Konseptual

Maka peneliti akan mengaplikasikan sub-fokus dengan uraian sebagai berikut :

1. Tindakan

Agar strategi yang dilakukan dapat berhasil diperlukan suatu tindakan nyata, karena suatu strategi tidak akan dapat tercapai jika belum dapat terlaksana jadi harus ada sikap yang diambil.

2. Tujuan

Setiap perusahaan atau instansi-instansi tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai, tujuan khususnya dalam instansi pemerintahan yaitu memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat atau warganya tentunya dengan fasilitas yang telah disediakan.

. 3. Strategi


(55)

36 Gambar 2.1

Bagan Alur Pemikiran Peneliti Adapun bagan alur pemikiran peneliti sebagai berikut :

Sumber : Peneliti 2012 Bagian Promosi

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung

Strategi

1 Tindakan 2 Tujuan 3 Strategi

Sebagai bentuk pelayanan Mobil Perpustakaan

Keliling

Bagi Warga Kota Bandung


(56)

(57)

38


(58)

(59)

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Tinjauan Tentang Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung 3.1.1 Sejarah Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 474 Tahun 2008 tanggal 17 Juni 2008 tentang pembentukan susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah, maka nomenklatumnya awalnya Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Bandung menjadi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung (kata umum dihilangkan). Keputusan tersebut berdasarkan perkembangan zaman saat ini.

Sejarah perjalanan Lembaga Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung dari pembentukan sampai dengan sekarang. Lembaga Perpustakaan awalnya bernama Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perpustakaan Umum dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Madya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1990 tentang pengesahan Susunan Organisasi UPTD Perpustakaan Umum pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotamadya daerah tingkat II Bandung, yang lokasi kantornya di Jalan Jenderal Ahmad Yani nomor 239 disebelah kiri Dinas P&K Kota Bandung.


(60)

tentang Pengembangan Organisasi atau Kelembagaan Unit Pelaksana Daerah (UPD) Perpustakaan Umum atau Kabupaten atau Kotamadya Daerah Tingkat II, surat persetujuan Menteri Penerbitan Aparatur Negara (MENPAN) No. 126/MK.Waspam/3/1999 tanggal 19 Maret 1999 dan surat izin prinsip dari Menteri Dalam Negeri Nomor 061/457/SJ tanggal 6 Maret 1999, statusnya ditingkatkan nama Lembaga Perpustakaan menjadi Unit Pelaksana Daerah (UPD) Perpustakaan Umum lah yang langsung bertanggung jawab kepada Walikota dan secara Administratif berada dibawah koordinasi Sekretaris Daerah, yang lokasi kantornya di Jalan Singaperbangsa Bandung. Kemudian keputusan Walikota Kodya Daerah Tingkat II Bandung No.599 Tahun 1999, Unit Pelaksana Daerah diubah menjadi Kantor Perpustakaan Umum Kota Bandung.

Peraturan Daerah Pemerintah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2001 tentang pembentukan dan susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, penggabungan 2 kantor yaitu, Kantor Arsip Daerah dan Kantor Perpustakaan Umum Kota Bandung menjadi Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Derah Kota Bandung.

Berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1987, Lembaga Kearsipan bernama Sub Bagian II Arsip dan Ekspedisi, kedudukan dibawah Bagian Umum Sekretariat Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung.


(61)

Bandung No.16 Tahun 1994 statusnya ditingkatkan, nama Lembaga Kearsipan menjadi Kantor Arsip Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung, yang menindaklanjuti Peraturan Menteri Dalam Negeri No.34 Tahun 1994 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Arsip Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II.

Berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kota Bandung Nomor 12 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, nama Lembaga Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, kata Umum pada Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Bandung dihilangkan menjadi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung berlokasi di Jalan Wastukencana No.2 Bandung. Tetapi karena keterbatasan tempat akhirnya Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung di bagi menjadi di 2 lokasi yaitu, Kantor Perpustakaan berpindah tempat ke Jalan Pelajar Pejuang’45 No.8 sedangkan untuk Pelayanan Arsip masih tetap yaitu di Jalan Wastukencana No.2 Bandung. Dan pada tahun 2012 ini Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung berpindah tempat yaitu letaknya menjadi di Jalan Caringin no 13 karena keterbatasan tempat dan lokasi yang kurang strategis ditempat sebelumnya.


(62)

Visi “Menjadikan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah sebagai Kegiatan Belajar Masyarakat dan Pusat Arsip Kota Bandung.”

Visi tersebut diatas diusung dalam rangka mendukung Program Pemerintah Kota Bandung yang tertuang pada visi Kota Bandung 2004 yakni, sebagai Kota Jasa BERMARTABAT.

3.1.3 Misi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung

Adapun yang menjadi Misi dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Mendorong masyarakat untuk belajar (learning society) menuju masyarakat madani yang sadar akan informasi.

2. Menyelamatkan, memelihara dan mengamankan arsip sebagai sarana informasi utama dalam penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel. 3. Meningkatkan pembinaan, pengembangan serta pendayagunaan berbagai

jenis perpustakaan dan tata kearsipan.

4. Meningkatkan kualitas jasa perpustakaan dan informasi kearsipan, baik untuk masyarakat maupun institusi.

5. Menarik, memelihara dan melestarikan karya cetak dan karya rekaan hasil budaya bangsa khususnya karya budaya daerah yang dihasilkan di Kota Bandung.


(63)

3.1.4 Struktur dan Tugas Pokok KAPUSARDA

Bagan Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan : YODI MAULANA,SE KEPALA KANTOR Dr.H.MUHAMMAD ANWAR,M.Si

Kelompok Jabatan Fungsional Pustakawan :

1. JAINUDIN SIMAMORA, SE Arsiparis:

1. IWAN SUYATMAN,A.Md 2. ADE YANTI,A.Md

KA.SUB.BAG.TATA USAHA Drs.H.TOMI PRAMUJI

Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan : YODI MAULANA,SE

Kepala Seksi Pengelolaan Arsip :

SRI SOPYANI, S.Pd

Kepala Seksi Bina Perpustakaan & Kearsipan


(64)

1. Kepala Kantor

Kepala kantor perpustakaan dan Arsip Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan lingkup Perpustakaan dan Arsip Daerah berdaasarkan asas otonomi dan pemerintahan

2 Sub Bagian Tata Usaha

a. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Derah di lingkup ketatausahaan.

b. Pelaksanaan ketatausahaan Kantor yang meliputi administrasi umum, keuangan dan kepegawaian.

c. Pengkoordinasi penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kantor;

d. Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan ketatausahaan. 3 Seksi Pengelolaan Perpustakaan

1) Seksi Pengelolaan Perpustakaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kantor Perpustakaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah di lingkup pengelolaan perpustakaan;

2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengelolaan Perpustakaan mempunyai fungsi :


(65)

perpustakaan;

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengelolaan perpustakaan;

c. Pelaksanaan lingkup pengelolaan perpustaaan yang meliputi menyeleksi, menghimun, mengolah, menyusun , memelihara, melestarikan, menyajikan, memberdayakan secara optimal, pemberian layanan Mobil Unit Perpustakaan Keliling, pemberian bantuan penelusuran literature, pengolahan bahan ppustaka, penyimpanan karya cetak dan karya reka khususnya koleksi kedaerahan serta penerbitan Bibliografi Daerah dan konservasi dan preservasi terhadap bahan pustaka;

d. Laporan pelaksanaan lingkup pengelolaan perpustakaan 4 Seksi Pengelolaan Arsip

1) Seksi pengelolaan Arsip mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah di lingkup pengelolaan Arsip;

2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengelolaan Arsip mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengelolaan Arsip; b. Menyusun petunjuk teknis lingkup pengelolaan Arsip;


(66)

penyimpanan dan penataan arsip inaktif, penataan dan pengolahan arsip, konservasi dan preservasi arsip serta entry data arsip kedalam aplikasi computer; dan

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengelolaan Arsip. 5 Seksi Bina Pustaka dan Kearsipan

1) Seksi Bina Pustaka dan Kearsipan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah di lingkup Bina Pustaka dan Kearsipan;

2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Pustaka dan Kearsipan mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Bina Pustaka dan Kearsipan

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup Bina Pustaka dan Kearsipan

c. Pelaksanaan lingkup Bina Pustaka dan Kearsipan yang meliputi pembinaan dan pengembangan minat baca kepada masyarakat, promosi perpustakaan dan kearsipan.

d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Bina Pustaka dan Kearsipan.


(67)

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandug merupakan Lembaga Teknis Daerah yang tugas pokoknya meneyelenggarakan Perpustaaan dan Kearsipan Daerah. Letak Gedung Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, terdiri dari 3 (tiga) lokasi :

1. Gedung Kantor / Ruangan Perpustakaan Kota Bandung berlokasi di Jl. Wastukencana No. 2 Bandung - 40117 Telepon (022) 421083, Gedung sebelah barat lantai I bersebelahan dengan Bagian Ketahanan Pangan Sekretariat Kota Bandung dengan luasya = 15 m x 40m = 600 m2 , meliputi Ruang Kepala Kantor, Ruang Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan, Ruang Seksi Pembinaan Perpustakaan da Kearsipan, Ruang Audio Visual dan Ruang Layanan Perpustakaan.

2. Ruang Basement ( ruang bawah tanah ) sebelah barat terdiri dari ruang Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Pengolahan Bahan Pustaka, ruang Staf Tata Usaha, ruang Arsiparis dan gudang perlengkapan/peralatan.

3. Depo Arsip/tempat penyimpanan Arsip di ruang Basement (ruang bawah tanah) sebelah timur, luasnya 750 M, meliputi ruang Kepala Seksi Pengelolaan Arsip serta ruang Depo Arsip/ penyimpanan Arsip Pemerintah Kota Bandung.


(68)

mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 160 Tahun 1980 tentang Pedoman Standarisasi Alat Perlengkapan, berupa Rak Arsip,Boks , Kertas Sampul, label da sebagainya yang tersebar ditiap Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

Tabel 3.1

Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana Jumlah

Roll O’Pack Putar 54 buah

Roll O’Pack Dorong 162 buah

Rak arsip Besi 264 buah

Rak Arsip Kayu 11 buah

Filling Cabinet 6 buah

Lemari Arsip Besi 10 Buah

Meja Pemilahan 3 Buah

Papan Informasi Kearsipan Berbasis Komputer

1 Buah


(69)

Lemari Buku 25 Buah

Printer 4 Buah

Telepon 3 Buah

Ruang Kepala Kantor 1 Buah

Internet Wifi 1 Buah

Sumber : Data Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung

3.1.6 Jenis Layanan Perpustakaan

Jenis layanan ada beberapa macam dan biasanya dipengaruhi oleh beberapa jenis perpustakaan dan warga yang dilayaninya. Beberapa jenis perpustakaan antara lain :

a. Layanan Peminjaman bahan pustaka (layanan sirkulasi), yaitu layanan kepada pemakai perpustakaan berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan.

b. Layanan Referensi, yaitu layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi-koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku tahunan yang berisi informasi teknis dan singkat. Koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh pengunjung dan hanya untuk dibaca ditempat.


(70)

berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca diperpustakaan. Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang akan tetapi mereka cukup membacanya diperpustakaan.

d. Layanan Audio Visual, yaitu layanan perpustakaan khusus untuk bahan audio visual. Layanan ini meliputi peminjaman dan pemutaran film, video, slide, filmstrip. Bahan yang disediakan berupa film cerita, film documenter, atau film pengetahuan.

e. Layanan Bercerita, layanan ini untuk perpustakaan anak-anak atau perpustakaan sekolah dasar.

3.1.7 Koleksi Buku

Adapun yang dimaksud koleksi adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah dan dilayankan. Keanekaragaman koleksi pada suatu perpustakaan dapat digolongkan kedalam beberapa jenis, yaitu :


(71)

Adalah buku cerita ciptaan seseorang pengarang berdasarkan khayalan. Buku ini merupakan buku yang dapat memberikan hiburan dan dapat pula mendidik para pembacanya.

2. Buku Non Fiksi

Adalah buku ilmu pengetahuan yang memuat hasil pikiran dan pengamatan seorang pengarang agar pengetahuan tersebut dapat disebarkan kepada siapa saja yang membaca atau mempelajarinya. 3. Penerbitan Berkala

Adalah terbitan yang diterbitkan secara berkala, seperti harian atau surat kabar, majalah mingguan atau bulanan dan lain-lain.

4. Bahan-bahan vertical file

Adalah informasi yang berupa guntingan dari surat kabar atau majalah (kliping).

3.1.8 Tinjauan Tentang Mobil Perpustakaan Keliling

Mobil Perpustakaan Keliling merupakan perpustakaan umum yang melaksanakan layanan kepada masyarakat secara berpindaah-pindah sesuai ketentuan yang direncanakan dan ditentukan. Secara operasional perpustakaan mobil keliling memberikan layanan kepada kelompok masyarakat karena sesuatu hal, tidak dapat menjangkau perpustakaan umum. (Dewanto, 1987:4).


(72)

Mobil Perpustkaan Keliling sebagai salah satu layanan yang dapat dinikmati oleh warga Kota Bandung. Mobil Perpustakaan Keliling disediakan untuk menjangkau warga Kota Bandung yang letaknya jauh dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung.

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung yang letaknya di Jalan Pelajar Pejuang No.45 yang dirasa kurang strategis tempatnya sulit dijangkau oleh kendaraan umum maka, dengan adanya Mobil Perpustakaan Keliling ini akan memudahkan warga Kota Bandung yang ingin merasakan layanan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung. Baik untuk sekadar membaca buku maupun meminjam buku tanpa harus datang jauh-jauh ke Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung cukup dengan hanya menunggu kedatangan Mobil Perpustakaaan Keliling saja di lingkungannya masing-masing.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memakai pendekatan kualitatif sebagai pendekatan penelitian.Pendekatan ini digunakan untuk meneliti suatu kondisi obyek yang alamiah. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskripsi yang


(73)

diamati.

Sedangkan metode yang dipakai adalah metode deskriptif. Menurut Ruslan (2004) yang mengemukakan bahwa “dalam penelitian deskriptif, untuk menggambarkan karakteristik (ciri-ciri), individu, situasi atau kelompok tertentu. Penelitian relative sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengajuan hipotesis tertentu.

Penelitian deskripstif juga berarti penelitian yang dimaksud untuk menjelaskan. Pendekatan ini bertujuan memperoleh pemahaman dan menggambarkan realitas yang kompleks (Nasution, 1992 :3).

Menurut Jalaludin Rakhmat (2004:25), penelitian deskriptif bertujuan untuk :

a. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala-gejala yang ada.

b. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku.

c. Membuat perbandingan atau evaluasi

d. Menentukan apa yang dihadapi orang lain dalam mengahdapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.


(74)

Data merupakan salah satu unsur komponen utama dalam penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Esterberg sebagaimana dikutip oleh Prof. Dr. Sugiyono dalam bukunya memahami Penelitian Kualitatif mendefinisikan wawancara sebagai berikut

“wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. a meeting of two persons to exchange information and idea through question and response, resulting in communication and join construction of meaning about a particular topic”. (Sugiyono 2005:72)

2. Studi Kepustakaan

Suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan menelaah teori-teori, pendapat-pendapat referensi buku serta pokok-pokok pikiran yang menunjang dan relevan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Adapun data-data yang dijadikan studi pustaka oleh peneliti diantaranya adalah :


(75)

Sumber data yang penulis anggap dapat dipercaya merupakan dari buku-buku bacaan yang berkaitan dengan semua penelitian yang penulis teliti.

b. Makalah ataupun Skripsi terdahulu

Sebagai bahan literature penulis, dimana penulis dapat membandingkan dengan masalah yang ada sebelumnya.

c. Oservasi

Yaitu peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang sedang diteliti (Susan Stainback : 1998)

d. Internet Searching

Adalah satu fasilitas internet yang dijalankan melalui browser untuk mencari informasi yang kita inginkan. Internet searching menampung database situs-situs dari seluruh dunia yang jumlahnya milyaran halaman web, cukup dengan memasukan keyword maka internet searching akan menampilkan bebarapa link yang dicari. Diantaranya melalui alamat-alamat website seperti www.wikipidia.com , jurnal-jurnal elektronik , berita-berita online dan lain-lain.


(76)

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi dapat berupa tulisan, gambar, atau karya tulis monumental dari seseorang. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data yang dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. (Moleong 2007 :216-217)

3.2.3. Teknik Penentuan Informan 3.2.3.1 Informan

Dalam penelitian kualitatif, penelitian tidak menggunakan subyek atau populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi social tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, maka peneliti membutuhkan sampel atau juga disebut dengan informan.

Penelitian kualitatif, untuk menentukan informan mana yang harus dipilih, peneliti harus menggunakan suatu teknik penentuian informan. Atas dasar kebutuhan peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam penelitian. Adapun definisi dari purposive sampling yaitu :


(77)

paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi social yang sedang diteliti.” (Sugiyono,2009:54)

Adapun pada penelitian ini, yang menjadi informan yaitu 3 informan terpilih yang bekerja di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, diantaranya adalah :

Tabel 3.2 Identitas Informan

No Nama Jabatan Lama Bekerja

1 Drs.H.Tata Bagian Promosi 3 Tahun

2 Neni Sunarsih Bagian Promosi 5 Tahun

3 Andi Petugas Mobil Perpustakaan Keliling

2 Tahun

Sumber : Data Peneliti 2012

Untuk melengkapi penelitian ini, peneliti menambahkan uji keabsahan data dengan pendekatan triangulasi data. Menurut Moleong dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif , “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain”. Teknik triangulasi data menurut Denzin (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai


(78)

teori.

Informan diatas dipilih atas pertimbangan peneliti yang dirasa sesuai dengan kebutuhan penelitian oleh peneliti, dikarenakan oleh kapabilitas informasi yang akan didapat secara maksimal.

3.2.4 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi).

Teknik analisa data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak penelitian memasuki lapangan untuk mengumpulkan data. Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan “ Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitan. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.


(79)

Setelah memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka, selanjutnya akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Penyeleksian Data

Penyeleksian data yakni memilah data yang didapatkan untuk dijadikan sebagai bahan laporan penelitian. Hal ini dilakukan agar data yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan dianggap relevan untuk dijadikan sebagai hasil laporan penelitian. Data yang diperoleh kemungkinan tidak sejalan dengan tujuan penelitian sebelumnya, oleh karena itu penyeleksian data yang dianggap layak sangat dibutuhkan.

2. Klasifikasi Data

Klasifikasi data yakni mengkategorikan data yang diperoleh berdasarkan bagian-bagian penelitian yang telah ditetapkan.

Collection

Conclusions : drawing/verifying Data


(80)

tersistematis menurut klasifikasinya. Kalsifikasi ini juga membantu penulis dalam memberikan penjelasan secara lebih setail dan jelas. 3. Merumuskan hasil penelitian

Semua data yang diperoleh kemudian dirumuskan menurut pengklasifikasian data yang telah ditentukan. Rumusan hasil penelitian ini memaparkan beragam hasil yang didapat di lapangan dan berusaha untuk menjelaskannya dalam bentuk laporan yang terarah dan sistematis.

4. Menganalisa hasil penelitian

Tahap yang terakhir adalah menganilsa hasil penelitian yang diperoleh dan berusaha membandingkannya dengan berbagai teori atau model atau dengan penelitian sejenis lainnya dengan data yang diperoleh secara nyata di lapangan. Menganalisa hasil penelitian dilakukan untuk dapat memperoleh jawaban atas penelitian yang dilakukan dan berusaha untuk membuahkan suatu kerangka pikir atau menguatkan yang ada.


(81)

3.2.5.1 Tempat Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di Kantor Perpustakaan dan Arip Daerah Kota Bandung di Jalan Caringin No.13.

3.2.5.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dilakukan peneliti adalah selama 6 bulan terhitung pada bulan Febuari 2012 sampai dengan Juli 2012. Mulai dengan proses persiapan, pelaksanaan hingga ke penyelesaian. Dengan time schedule waktu penelitian sebagai berikut :


(82)

Sumber : peneliti 2012

No Kegiatan

Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan Judul

2 Penulisan Bab I Bimbingan 3 Penulisan Bab II

Bimbingan

4 Pengumpulan Data

Lapangan 5 Penulisan Bab III

Bimbingan

6 Seminar UP

7 Penulisan Bab IV Bimbingan 8 Penulisan Bab V

Bimbingan 9 Penyusunan

Kesuluruhan Draft 10 Sidang Skripsi


(83)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang “Strategi Komunikasi Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung”.

Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara dengan informan sebagai bentuk pencarian data dan dokumentasi langsung dari lapangan yang kemudian peneliti analisis. Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang didasari oleh orang atau perilaku yang diamati.

Wawancara dilakukan pada hari Selasa 5 Juni 2012 , Kamis 7 Juni 2012, dan pada hari Rabu 13 Juni 2012. Pada tanggal 5 Juni 2012 bertempat di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung pada pukul 10.00-11.00 WIB dan pada tanggal 7 Juni 2012 bertempat di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung pada pukul 13.00-15.00 WIB

Peneliti melakukan wawancara bersama 3 orang informan yaitu Tata , Neni Sunarsih dan Andi . Untuk tahap analisis yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat daftar pertanyaan untuk wawancara, pengumpulan data, dan analisis data yang dilakukan sendiri oleh peneliti. Untuk dapat mengetahui sejauhmana informasi


(84)

:

1. Pertama, menyusun draft pertanyaan wawancara berdasarkan dari unsure-unsur kredibilitas yang akan ditanyakan kepada narasumber atau informan.

2. Kedua, melakukan dokumentasi langsung dilapangan untuk melengkapi data-data yang berhubungan dengan penelitian.

3. Ketiga, memindahkan data yang berbentuk draft dari semua pertanyaan yang diajukan kepada narasumber atau informan.

4. Keempat, menganilisis hasil data wawancara yang telah dilakukan.

Agar pembahasan lebih sistematis dan terarah maka peneliti membagi kedalam 3 pembahasan, yaitu :

1. Identitas Informan

Dalam sesi ini, peneliti akan mendeskripsikan siapa saja para informan penelitian yang menjadi narasumber untuk penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Narasumber ini bertugas memberikan informasi mengenai apa saja yang berkaitan dengan ruang lingkup penelitian yang dilakukan serta memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.


(85)

didapatkan peneliti melalui hasil wawancara dengan para informan penelitian yang dijadikan narasumber oleh peneliti.

3. Pembahasan

Dalam sesi ini, peneliti menganalisis hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan mencocokannya dengan teori yang telah ada dan tercantum dalam BAB II sripsi ini.

Untuk lebih jelasnya ketiga poin diatas akan dijabarkan sebagai berikut :

4.1 Identitas Informan

Peneliti melakukan wawancara dengan para informan pada penelitian ini terdapat 3 informan yang diwawancarai dari pihak Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung kedua informan ini bekerja di Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung dan satu lagi sebagai Pustakawan. Adapun daftar informan penelitian dapat dilihat di table berikut :


(86)

Identitas Informan Penelitian

No Nama Jabatan Tempat/Tanggal

Lahir

Lama Bekerja

1 Drs.H.Tata Karyawan Bagian

Promosi

Bandung, 17 Februari 1967

3 Tahun

2 Neni Sunarsih Karyawan Bagian

Promosi

Bandung, 8 Juli 1959

5 Tahun

3 Andi Sopir Mobil

Perpustakaan Keliling

Bandung, 19 Mei 1980 2 Tahun


(87)

1. Drs.H.Tata

Gambar 4.1

Drs.H.Tata (Karyawan Bagian Promosi/Informan Penelitian)

Sumber : Dokumentasi Peneliti,2012

Tata adalah seorang karyawan bagian promosi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung. Bapak Tata baru bekerja di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung selama 3 tahun.

Ketika pertama kali bertemu dengan dengan Bapak Tata, saya bertemu pada saat Praktek Kerja Lapangan tahun lalu, sekitar satu bulan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung. Setelah


(88)

sudah habis tetapi saya masih sering berkunjung ke Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung. Pak Tata seorang yang ramah, murah senyum, baik, dan pintar. Beliau sangat suka memberikan sesuatu berupa pengalaman, cerita dll untuk bisa dijadikan bahan acuan terhadap anak muda. Beliau merupakan alumni dari Fikom UNPAD sehingga beliau sangat faham akan arti komunikasi, sehingga setiap pembicaraan yang dilakukan pun tidak merasa canggung karena beliau pintar berkomunikasi.

Tata memiliki paras yang cukup wibawa sebagai seorang bapak pada umumnya, berambut hitam, lurus. Beliau termasuk orang yang sibuk menghadiri rapat atau acara baik di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung maupu diluar.


(89)

Gambar 4.2

Neni Sunarsih (Informan Penelitian)

Sumber : Dokumentasi Peneliti 2012

Lahir di Bandung, 8 Juli 1959 dan beralamatkan di Jalan H. Samsudin No. 10 . Ibu 2 orang anak ini adalah karyawan Bagian Promosi juga, ketika pertama kali bertemu dengan beliau yaitu pada saat saya PKL di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung sekilas wajahnya terlihat tidak bersahabat, teteapi setelah mencoba berkomunikasi dengan beliau ternyata dugaan saya salah. Ibu Neni Sunarsih orangnya sangat baik, ramah dan perhatian


(90)

peneliti melihat beliau mampu memberikan informasi yang berkenaan dengan penelitian yang sedang dilakukan ini.

3. Andi

Andi merupakan sopir dari Mobil Perpustakaan Keliling, beliau merasa senang menjadi bagian dari Kantor Perpustakaan Keliling, karena ujurnya dengan menjadi sopir mobil perpustakaan keliling dia bisa membantu warga kota Bandung dengan buku-buku yang dibawanya. Bapak yang satu ini tidak tahu mengapa enggan memberikan identitas lengkap. Beliau hanya member tahu nama asli dan asal kota saja.

Saat pertama kali berkomunikasi dengan beliau terlihat sedikit canggung tetpi lama-kelamaan suasana percakapan mulai menjadi biasa.

4.2 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian

Analisis deskriptif pada penelitian adalah analisis pada data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan 2 orang karyawan bagian promosi sebagai informan, 1 orang supir mobil perpustakaan keliling.

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber atau informan, maka peneliti dapat menganalisis tentang Strategi Komunikasi Bagian Promosi


(1)

Gambar 4.4 Gelar Baca Buku Santai

Sumber : Arsip Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung

Gambar 4.5

Perpustakaan Keliling ketika Beroperasi di Tegalega


(2)

Mobil Perpustakaan Keliling

Sumber : Dokumentasi Peneliti, Juli 2012

Gambar 4.6

Perpustakaan Elektronik Keliling


(3)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian-uraian dari bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai “Strategi Komunikasi Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui Mobil Perpustkaaan Keliling sebagai Bentuk Pelayanan Bagi Warga Kota Bandung” adalah sebagai berikut :

1. Tujuan yang dilakukan Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung melalui mobil perpustakaan keliling sebagai bentuk pelayanan yaitu ingin memperkenalkan keberadaan dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung serta ingin memberitahukan fasilitas-fasilitas yang disediakan salah satunya melalui mobil perpustakaan keliling, yang mana mobil perpustakaan keliling ini untuk menjangkau warga kota bandung yang letaknya jauh dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung. 2. Keputusan bagian Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung sudah

menentukan langkah apa yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan yang dilakukan yang tepat melalui serangkaian pilihan-pilihan yang disasarkan pada tujuan-tujuan yang akan dicapai untuk kepentingan instansi,


(4)

3. Tindakan atau kegiatan yang dilakuan melalui mobil perpustakaan keliling ini yaitu rutin menggelar baca buku santai di tempat-tempat umum agar warga dapat ikut merasakan kehadiran mobil perpustakaan keliling ini.

 Memberangkatkan mobil perpustakaan keliling sebanyak 3 unit yang kemudian disebar ketiga tempat umum lainnya.

 Perpustakaan keliling dibuka dengan membawa buku-buku koleksi baik ilmu pengetahuan maupun buku-buku cerita lainnya.

 Interaksi yang dilakukan oleh petugas mobil perpustakaan keliling yaitu melakukan arahan mengenai buku yang dibawanya.

4. Strategi yang dilakukan oleh Bagian Promosi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung sudah cukup baik yaitu dengan menggunakan mobil perpustakaan keliling sebagai media untuk memberikan pelayanan yang baik bagi warga kota Bandung.

5.2 Saran

Dalam sebuah penelitian, peneliti diharuskan untuk mampu memberikan suatu masukan berupa saran-saran yang bermanfaat bagi semua pihak yang berkaitan dengan penelitian. Khususnya penelitian ini. Adapun saran-saran yang peneliti berikan setelah meneliti permasalahan yang diangkat tersebut adalah :


(5)

5.2.1 Bagi Lembaga

1. Bagian Promosi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung agar lebih gencar lagi dalam melakukan promosi jangan sekadar hanya melalui brosur saja tetapi dengan menggunakan media online seperti website yang didalamnya menjelaskan mengenai keberadaan dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung karena warga sendiri banyak yang tidak mengetahui.

2. Kantor Perpustakaaan dan Arsip Daerah Kota Bandung hendaknya menambah mobil perpustakaan keliling agar dapat menjangkau semua warga Kota Bandung, karena dengan menggunakan 3 unit mobil saja tidak akan dapat menjangkau warga Kota Bandung seluruhnya.

3. Membuka peluang untuk sumber daya manusia yang baru melalui kegiatan pelatihan-pelatihan yang diadakan secara continue, agar adanya peningkatan sumber daya manusia.

5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Sebaiknya mahasiswa yang ingin melakukan penelitian, terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan pada perusahaan maupun instansi dimana akan melakukan penelitian, agar lebih mengenal lingkungan tempat yang akan diteliti.


(6)

2. Memperbanyak bahan-bahan referensi buku dalam penyusunan penelitian, sehingga hasil penelitian selanjutnya akan semakin baik. Dan meningkatkan ketelitian dalam proses penyusunan, agar mengurangi kesalahan.

3. Menyaring dan menyeleksi materi jika mendapatkan dari internet searching karena tidak semua informasi yang didapat dari internet benar.