Kerangka Pikir Jenis Penelitian

41 sedikit. Sedikit ataupun banyak yang dibeli, harga per unit tidak akan mengalami perubahan. 5. Bahwa ada sinkronisasi di dalam perusahaan yang bersangkutan menjual atau memproduksi hanya satu jenis barang. Jika ternyata lebih dari satu jenis produk, maka produk tersebut harus dianggap satu jenis produk dengan kombinasi yang selalu tetap. http:celicarose.wordpress.com20100430artikel- akuntansi

2.3. Kerangka Pikir

Sales Cost Semivariable Cost Variable Cost Fixed Cost Contribution Margin Break Even Point Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 Setiap perusahaan berusaha memperoleh keuntungan profit dari penjualan yang mereka lakukan. Dimana untuk memperoleh keuntungan tersebut maka perusahaan harus mengurangkan biaya variabel yang mereka keluarkan dalam operasional terhadap pendapatan penjualan tersebut. Secara terori, biaya berdasarkan perilakunya dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu: biaya variabel, biaya tetap dan biaya semivariabel. Namun berhubung untuk keperluan analisis marjin kontribusi dan break even point, maka biaya semivariabel disini perlu dipisahkan kedalam elemen biaya variabel dan biaya tetap. Setelah seluruh biaya dapat dipisahkan menjadi biaya variabel dan biaya tetap, maka dapat dihitung besarnya marjin kontribusi yang diperoleh perusahaan. Dan pada akhirnya kita akan dapat menghitung berapa banyak produk yang harus terjual agar suatu perusahaan mampu mencapai titik pulang pokok impas, yaitu kondisi dimana perusahaan tidak memperoleh laba maupun menderita kerugian. Planning Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana penerapan marjin kontribusi dengan pendekatan biaya tunai sebagai alat penetapan harga produk dan break even point produk, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah studi untuk mengeksplorasi suatu atau beberapa struktur sistem atau kasus secara detail. Dengan pendekatan ini peneliti berada dalam posisi tidak bisa mengontrol objek penelitian. Penelitian ini memerlukan interaksi antara peneliti dengan objek yang bersifat interaktif untuk memahami realitas objek. Menurut Sugiyono 2005:1 metode penelitian kualitatif sering disebut metode naturalistik karena penelitiannya dilakukan dengan kondisi yang alamiah natural setting. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43 secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekan makna daripada generalisasi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan temuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya Strauss dan Corbin dalam Yuhertiana, 2009. Adapun karakteristik penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif adalah: Yuhertiana, 2009:4 a. Menekankan pada pola berfikir induktif. Pada dasrnya penelitian kualitatif berfokus untuk mengamati secara subyektif berbagai tema dari sebuah realita sosial, menghubungkan berbagai tema yang muncul sehingga akan menjadi sebuah pernyataan teori. Hal ini berbeda dengan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melakukan generalisasi, setiap hipotesis hendaknya dapat diuji kebenarannya secara deduktif sesuai atau tidak dengan kenyataan di lapangan. b. Melihat pada setting manusia sebagai satu kesatuan, secara holistik utuh. Penelitian kualitatif memandang sebuah realita sosial secara holistik, menyeluruh dan utuh, dengan menggunakan pola piker holistik pula. Berpikir holistik berarti berpikir sebagai aktivitas gabungan antara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 44 dimensi-dimensi spiritual moral, etika, tujuan hidup, psikososial motivasi, empati, rasional dan fisikal eksekusi, implemensi, menerima feedbacks. Kecerdasan pada dimensi-dimensi tersebut dilabeli dengan istilah SQ spiritual, EQ emosional, IQ rasional, dan PQ fisikal. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang berdasarkan pada pola pikir reduktif, melakukan penyederhanaan pada sebuah sistem sosial yang sebenarya amatlah kompleks. c. Memahami perilaku manusia dari sudut pandang mereka sendiri- verstehen. Hal ini di lakukan dengan cara melakukan empati pada orang yang di teliti dalam upaya memahami bagaimana mereka melihat berbagai hal dalam kehidupan. Pemahaman mengandung makna pemahaman dari dalam verstehen yang mempunyai arti bahwa peneliti dalam melakukan penelitian hendaknya memahami permasalahan dari dalam konteks masalah yang diteliti, oleh karena itu peneliti kualitatif tidak mengambil jarak dengan yang diteliti. d. Lebih mementingkan proses penelitian daripada hasil penelitian. Bukan pemahaman yang di cari melainkan pemahaman mendalam tentang kehidupan sosial. Proses awal, getting in, mendekati informan, mencoba memahami latar belakangnya dan mengapa informan berpendapat atau berperilaku demikian. Terlebih lagi pada proses getting along, ber-relasi untuk dapat menjaga kepercayaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 45 sehingga memahami benar-benar obyek yang diteliti adalah lebih penting daripada hasil penelitian itu sendiri. e. Bersifat humanities. Peneliti mencoba memahami secara pribadi orang yang di teliti dan ikut mengalami apa yang dialami orang yang diteliti dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian kualitatif jauh lebih subjektif daripada penelitian atau survey kuantitatif dan mengunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam. Dengan digunkan metode kualitatif maka data yang didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Penggunaan metode kualitatif ini, bukan karena metode baruu, tetapi permasalahan akan lebih tepat diperoleh datanya dengan metode kualitatif. Dengan metode kualitatif, hanya bisa diteliti beberapa variabel saja, sehingga seluruh permasalahan yang telah dirumuskan tidak akan terjawab dengan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif hanya dapat digali fakta-fakta yang bersifat empirik dan terukur. Fakta-fakta yang tidak tampak oleh indra akan sulit diungkapkan.

3.2. Alasan Ketertarikan Peneliti