Matrikulasi Kurikulum 2013 di SMA
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
6 2.
Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah 4.
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
6. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
156928MPK.AKR2013 Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. 7.
Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0258MPK.AKR2014 - Nomor 420176SJ Tahun 2014
tentang Implementasi Kurikulum 2013
Matrikulasi Kurikulum 2013 di SMA
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
7
BAB II KERANGKA KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL
A. Konsep Matrikulasi
Sebagai nomenklatur pendidikan konsep matrikulasi sebagaimana kita pahamai saat ini, sudah lama dikenal sebagai program
aanvullen Bld yang artinya pemenuhan kekurangan, sama artinya dengan istilah
matriculation Inggris. Matrikulasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kekurangan atau kesenjangan
defisiensi dalam pengetahuan dan keterampilan yang berfungsi sebagai kemampuan awal atau
entry behavior yang diperlukan peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pada jenjang tertentu dengan baik. Matrikulasi diperlukan
manakala peserta didik dengan latar belakang yang beragam, diduga belum memiliki pengetahuan dan kemampuan standar yang dipersyaratkan. Program Matrikulasi
bertujuan pada dasarnya untuk mencapai “entry level” yang sama bagi seluruh
peserta didik, berisi pemantapan materi yang seharusnya sudah dikuasai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, matrikulasi berarti hal terdaftarnya
seseorang di perguruan tinggi. Dari definisi-definisi yang ada, Tim Kurikulum Direktorat Pembinaan SMA mengartikan matrikulasi di SMA sebagai kegiatan
pembelajaran untuk menyetarakan penguasaan kompetensi peserta didik kelas XI yang pada waktu mereka berada di kelas X tahun 20132014 belum mengikuti
Kurikulum 2013 sehingga pada tahun pelajaran 20142015 dapat mengikuti program pembelajaran kelas XI sesuai Kurikulum 2013.
Program matrikulasi bagi SMA pelaksana Kurikulum 2013 yang memulai pelaksanaannya pada tahun ajaran 20142015 untuk kelas X dan XI diperlukan secara
serentak mengingat terdapat kesenjangan beberapa KI-KD pada Kurikulum 2013 Permendikbud No 69 tahun 2013 dan SK-KD pada Kurikulum 2006 Permendiknas
No. 22 tahun 2006. Kesenjangan kompetensi itu akan memiliki konsekuensi pembelajaran di kelas XI. Program matrikulasi diharapkan dapat memfasilitasi capaian
taraf kemampuan atau entry level untuk menjamin keberhasilan pembelajaran di
kelas XI dan XII, termasuk untuk mengikuti Ujian Tingkat Kompetensi dan Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang akan dilaksanakan di kelas XI dan XII.
Matrikulasi Kurikulum 2013 di SMA
©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
8
B. Pengertian Oprasional Matrikulasi
Secara operasional program matrikulasi diartikan sebagai kegiatan pemenuhan kompetensi peserta didik agar kesenjangan antara muatansubstansi dan
pengalaman belajar learning experience dari kurikulum yang berbeda dapat dipenuhi sesuai dengan kompetensi yang harus dipenuhi. Kegiatan ini harus dikelola
satuan pendidikan
secara terencana,
terarah, terprogram,
dan dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, Dit PSMA memberikan panduan yang dapat dijadikan rujukan dalam melaksanakan program tersebut.
Melalui analisis dan identifikasi kompetensi peserta didik, secara cermat dapat diperoleh dua kelompok peserta didik dengan tindakan berbeda, yaitu kelompok
peserta didik yang perlu mengikuti matrikulasi dan kelompok peserta didik yang tidak perlu mengikuti kegiatan matrikulasi. Perhatikan skema berikut ini.
Gambar 1. Skema Pelaksanaan Matrikulasi Mata Pelajaran