objek, visible untuk diteliti serta hasilnya memiliki frekuensi relevansiaksiologis cukup.
b. Kepustakaan yang berhubungan dengan teori sastra umum Dimensi kesusastraan
sangat luas. Di samping karya sastra sebagai objek, ada beberapa dimensi yang berhubungan dengan eksistensi sastra, yaitu dimensi kepengarangan sebagai bagian
dari penciptaan karya, dunia sebagai acuan dari karya sastra, dan dimensi pembaca sebagai
pemkmat sastra.
Untuk mengungkapkan
sejauh mana
hubungan kepemimpinan ideal dalam karya sastra dengan masyarakat penghasil karya, terlebih
dahulu mempelajari ontologi sastra, mempelajari sebatas mana toleransi ilmu sastra supaya tidak terjadi over-literer.
c. Kepustakaan yang berhubungan dengan sosiolog: sastra. Sosiologi sastra digunakan
sebagai landasan teori dalam menafsirkan data. d.
Kepustakaan yang berhubungan dengan teori pendekatan Pengetahuan ini untuk menyusun rancangan penelitian. Tahap awal analisis menggunakan kajian struktural.
B. Analisis data
Analisis data berdasarkan kerangka berpikir deduktif-induktif Dalam tahapan analisis data diadakan pembacaan secara heuristik dan hermeunitik. Tahapan pertama dalam analisis
data, menyusun cerita pendek dalam bentuk parafrase. Penyajian parafrase dengan pembacaan heuristik, kemudian mengabstraksinya. Kemudian dilakukan pemahaman
hermeunitik.
a Penyusunan alur
Penyusunan alur dilakukan dengan cara pembacaan berkali-kali, kemudian peristiwa- peristiwa ditafsirkan, diklasifikasi ke dalam events major dan events minor. Karena tidak
seluruh peristiwa mengandung kepemimpinan, maka peristiwa yang disajikan dalam kajian alur hanya events major. Tujuan lain, untuk menggambarkan peristiwa secara menyeluruh.
Pada pengungkapan kepemimpinan ideal, disajikan pula events minor namun hanya events yang mendukung terhadap pengungkapan kepemimpinan ideal.
b Pembahasan tokoh dan penokohan.
Tokoh-tokoh diinventarisasi, kemudian diidentifikasi untuk menentukan fungsi tokoh dalam cerita dan menentukan penokohannya. Ditentukan tokoh utama dan tokoh bawahan,
yang akan dibahas lebih luas.
c Pembahasan latar.
Unsur-unsur yang mengandung indikator tempat, waktu, dan sosial diinventarisasi kemudian diklasifikasi menurut ciri-ciri, termasuk latar tempat, latar waktu dan latar sosial.
d Penentuan tema.
Dari alur, tokoh penokohan, dan latar diinterpretasikan ide dasar dari cerita.
e Kepemimpinan ideal.
Setiap cerpen dari unsur struktur alur, tokoh penokohan, latar, dan tema diungkapkan melalui penafsiran tentang kepemimpinan idealnya yaitu meliputi, ide-ide, percakapan,
perilaku baik yang diungkapkan secara eksplisit maupun secara implisit
C. Generalisasi dan transferisasi
Generalisasi berdasarkan kerangka berpikir induktif Kepemimpinan ideal dari setiap cerpen digabungkan untuk menelusuri kepemimpinan yang mendasar dari delapan cerpen
yang diteliti. Hasil generasi kemudian ditafsirkan dengan realitas seputar penciptaan karya.
D. Menarik kesimpulan dari seluruh hasil penelitian.