B. Keputusan Investasi
Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena
mempunyai konsekuensi jangka panjang. Fama 1978 menyatakan bahwa nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat
tersebut diartikan bahwa keputusan investasi itu penting karena untuk mencapai tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi
perusahaan. Teori-teori yang mendasari keputusan investasi, antara lain:
1 Signalling Theory
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Michael Spense di dalam artikelnya tahun 1973. Teori tersebut menyatakan bahwa pengeluaran
investasi memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai
indikator nilai perusahaan Wahyudi dan Pawestri, 2006. Teori ini menunjukkan bahwa pengeluaran investasi yang dilakukan oleh
perusahaan memberikan sinyal, khususnya kepada investor maupun kreditur bahwa perusahaan tersebut akan tumbuh di masa mendatang.
Pengeluaran investasi yang dilakukan oleh manajer pastinya telah memperhitungkan return yang akan diterima dan hal tersebut sudah pasti
akan memilih pilihan yang paling menguntungkan perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Fisherian’s Theory
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Irving Fisher, yang merupakan ekonom neoklasik berkebangsaan Amerika. Teori tersebut
menyatakan bahwa dengan adanya asimetri informasi antara investor dengan manajemen maka investor sebagai pihak luar tidak dapat melihat
perilaku manajemen dalam membuat keputusan investasi sehingga akan melakukan investigasi perilaku manajer melalui sisi lain Naiborhu, 2014.
Keputusan investasi merupakan keputusan yang menyangkut keputusan dalam pendanaan yang berasal dari dalam maupun dari luar
perusahaan pada berbagai bentuk investasi Purnamasari dkk, 2009. Keputusan investasi dapat dikelompokkan kedalam investasi jangka
pendek seperti investasi kedalam kas, surat-surat berharga jangka pendek, piutang, dan persediaan maupun investasi jangka panjang dalam bentuk
tanah, gedung, kendaraan, mesin, peralatan produksi, dan aktiva tetap lainnya Wiksuana dkk, 2001. Aktiva jangka pendek didefinisikan
sebagai aktiva dengan jangka waktu kurang dari satu tahun atau kurang dari satu siklus bisnis, dana yang diinvestasikan pada aktiva jangka pendek
diharapkan akan diterima kembali dalam waktu dekat atau kurang dari satu tahun dan diterima sekaligus. Aktiva jangka panjang didefinisikan sebagai
aktiva dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, dana yang ditanamkan pada aktiva jangka panjang akan diterima kembali dalam waktu lebih dari
satu tahun dan kembalinya secara bertahap Hidayat, 2010. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keputusan investasi yang tepat akan dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga memberikan suatu sinyal positif kepada investor yang
akan meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan. Sesuai dengan pernyataan signalling theory yang menyatakan pengeluaran investasi
memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai
perusahaan. Penelitian ini menggunakan proksi Price Earnings Ratio PER yang
merupakan indikasi penilaian pasar modal terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan potensial
perusahaan di masa datang. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak investor bersedia membayar untuk setiap laba yang dilaporkan Brigham
dan Houston, 2011. Semakin besar Price Earnings Ratio PER suatu saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap
pendapatan bersih per sahamnya. PER juga merupakan rasio yang menunjukkan tingkat pertumbuhan perusahaan. PER yang tinggi
menunjukkan prospek pertumbuhan perusahaan yang bagus dan risikonya rendah. Rumus PER menurut Septia, 2015:
C. Keputusan Pendanaan