3 Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang pelaporan yang
sama selama periode 2010-2014, yaitu mata uang Rupiah. 4
Perusahaan manufaktur yang mengeluarkan laporan keuangan dan menyajikan close price dan book value untuk menghitung price to book
value pada periode 2010-2014. 5
Perusahaan manufaktur yang menyajikan earnings per share untuk menghitung price earnings ratio pada periode 2010-2014.
6 Perusahaan manufaktur yang menyajikan dividend per share untuk
menghitung dividend payout ratio pada periode 2010-2014.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan menganalisis data
sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur. Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data antara lain dari Bursa Efek Indonesia,
Bank Indonesia, jurnal-jurnal, artikel-artikel dan catatan lain dari media cetak maupun elektronik.
D. Definisi Operasional
Analisis data pada penelitian ini menggunakan variabel nilai perusahaan, keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi,
dan suku bunga. Definisi dari keenam variabel tersebut secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
a Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual Husnan, 2000. Sedangkan
menurut Keown 2004 nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar.
b Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah keputusan yang menyangkut pengalokasian dana yang berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari luar
perusahaan pada berbagai bentuk investasi Purnamasari dkk, 2009.
c Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan adalahsebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan. Sumber pendanaan di
dalam suatu perusahaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal Septia, 2015.
d Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan keputusan yang berkaitan dengan penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham dan laba
tersebut dapat dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk
diinvestasikan kembali Husnan, 2013. e
Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga barang- barang yang berlaku dalam suatu perekonomian Sadono Sukirno, 2002;15. Secara
sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.
f Suku Bunga
Pengertian dari suku bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan
pada saat ini dan akan dikembalikan pada saat mendatang Herman, 2003.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan maksud untuk mengolah data-data yang telah berhasil dikumpulkan sehingga hasilnya dapat digunakan dalam
pemecahan suatu masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan beberapa variabel independen seperti keputusan investasi,
keputusan pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi dan suku bunga dengannilai perusahaan sebagai variabel dependen.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pengolahan data ini, sebagai berikut:
1. Mengumpulkan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2014. Mengumpulkan data harga per lembar saham dan nilai buku per lembar saham untuk menghitung price to book value. Mengumpulkan
dataharga per lembar saham dan laba per lembar saham untuk menghitung price earnings ratio. Mengumpulkan data total hutang dan total ekuitas
untuk menghitung debt to equity ratio. Mengumpulkan data dari laba per lembar saham dan dividen per lembar saham untuk menghitung dividend
payout ratio. Mengumpulkan data tingkat inflasi dan suku bunga yang diambil langsung dari situs www.bi.go.id.
2. Menghitung Price to Book Value, Price Earnings Ratio, Debt to Equity
Ratio, Dividend Payout Ratio, Tingkat Inflasi dan Suku Bunga
1 Menghitung Price to Book Value PBV
Nilai perusahaan diukur dengan rasio price to book value, dengan rumus sebagai berikut:
2 Menghitung Price Earnings Ratio PER
Keputusan investasi diukur dengan price earnings ratio, dengan rumus sebagai berikut:
3 Menghitung Debt to Equity Ratio DER
Keputusan pendanaan diukur dengan debt to equity ratio, dengan rumus sebagai berikut:
4 Menghitung Dividend Payout Ratio DPR
Kebijakan dividen diukur dengan dividend payout ratio, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: DPR = Rasio Pembayaran Dividen Dividend Payout Ratio
DPS = Dividen per Lembar Saham Dividend Per Share EPS = Laba per Lembar Saham Earning Per Share
5 Tingkat Inflasi
Mengumpulkan data inflasi dari situs www.bi.go.id yang diolah
kembali dari data inflasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia per 31 Desember setiap tahunnya selama periode tahun 2010-2014 dan
dinyatakan dalam satuan persentase
6 Tingkat Suku Bunga
Mengumpulkan data suku bunga dari situs www.bi.go.id yang diolah kembali dari data suku bungayang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
per 31 Desember setiap tahunnya selama periode tahun 2010-2014 dan dinyatakan dalam satuan persentase
3. Melakukan Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum
dan minimum Ghozali, 2011. Mean digunakan untuk memperkirakan deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata populasi yang diperkirakan
dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai
maksimum dan minimum dari populasi. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau mendeskripsi data menjadi sebuah
informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami.
4. Mengklasifikasi Data
Penelitian ini menggunakan analisis statistik non-parametrik. Statistik non-parametrik disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik non-
parametrik tidak mensyaratkan bentuk parameter populasi. Statistik non- parametrik dapat digunakan pada data yang memiliki sebaran normal atau
tidak. Statistik non-parametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data nominal atau ordinal. Metode untuk mengklasifikasikan
data menggunakan metode seriaton secara kelompok. Metode ini digunakan untuk menyusun data dalam kelompok-kelompok berdasarkan
kelas interval tertentu sehingga dapat diperoleh secara tepat data yang terkecil dan yang terbesar dan mengelompokkan data menjadi beberapa
bagian apakah menjadi dua bagian atau lebih Boedijoewono, 2012: 35- 36.
a. Mengklasifikasi Data Price to Book Value
Ukuran data Price to Book ValuePBV untuk menghitung nilai perusahaan
memiliki ukuran
data berskala
rasio, pada
pengklasifikasian ini ukuran data diubah menjadi skala ordinal. Skala ordinal merupakan skala peringkat yang datanya dinyatakan dalam
bentuk kategori, dan posisi data tidak sama derajatnya Wuri: 2016. Menurut Abdurrakhman 2015 Price to Book Value PBV dapat
menggambarkan tentang ukuran harga saham berada diatas overvalue atau di bawah nilai bukunya undervalue. Semakin tinggi
angka Price to Book Value semakin tinggi juga nilai perusahaan dan sebaliknya semakin rendah angka Price to Book Value semakin
rendah juga nilai perusahaan. Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti mengklasifikasikan data Price to Book Value ke dalam 2
kategori tingkatan. Klasifikasi data ini akan dilakukan dengan membagi angka yang dihasilkan dari perbandingan antara close price
dan book value, kemudian dibuat kategori sebagai berikut: Overvalue
=1 : 1 Undervalue
1 : 2
b. Mengklasifikasi Data Price Earnings Ratio
Ukuran data Price Earnings Ratio PER untuk menghitung keputusan investasi memiliki ukuran data berskala rasio, pada
pengklasifikasian ini ukuran data diubah menjadi skala ordinal. Skala ordinal merupakan skala peringkat yang dimana data dinyatakan
dalam bentuk kategori, dan posisi data tidak sama derajatnya Wuri: 2016. Menurut Hadi 2013 Price Earnings Ratio yang besar
menunjukan prospek perusahaan yang bagus dan resikonya rendah dan berlaku sebaliknya.Semakin tinggi angka Price Earnings Ratio
semakin tinggi juga nilai perusahaan dan sebaliknya semakin rendah angka Price Earnings Ratio semakin rendah juga nilai perusahaan.
Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti mengklasifikasikan data Price Earnings Ratio ke dalam 3 kategori tingkatan. Pengklasifikasian
ini didasarkan dari distribusi frekuensi yang terbentuk pada hasil histogram melalui SPSS, kemudian membuat kategori Price Earnings
Ratio sebagai berikut: Rendah
0 - ≤ 10,00
: 1 Sedang
10,00 - ≤ 20,00 : 2
Tinggi 20,00
: 3
c. Mengklasifikasi Data Debt to Equity Ratio
Ukuran data Debt to Equity Ratio DER untuk menghitung keputusan pendanaan memiliki ukuran data berskala rasio, pada
pengklasifikasian ini ukuran data diubah menjadi skala ordinal. Skala ordinal merupakan skala peringkat yang data dinyatakan dalam bentuk
kategori, dan posisi data tidak sama derajatnya Wuri: 2016. Semakin tinggi angka Debt to Equity Ratio semakin tinggi juga nilai
perusahaan dan sebaliknya semakin rendah angka Debt to Equity Ratio semakin rendah juga nilai perusahaan.Menurut Sariningsih,
Paminto, Nadir 2012, dalam pendekatan konservatif besarnya hutang maksimal sama dengan modal sendiri, artinya Debt to Equity
maksimal 100. Jika lebih dari 100 akan meningkatkan resiko gagal
bayar. Berdasarkan
pernyataan tersebut,
peneliti mengklasifikasikan data Debt to Equity Ratio ke dalam 2 kategori
tingkatan, yaitu: Baik
=100 : 1
Buruk 100
: 2
d. Mengklasifikasi Data Dividend Payout Ratio
Ukuran data Dividend Payout Ratio DPR untuk menghitung kebijakan dividen memiliki ukuran data berskala rasio, pada
pengklasifikasian ini ukuran data diubah menjadi skala ordinal. Skala ordinal merupakan sekala peringkat yang dimana data dinyatakan
dalam bentuk kategori, dan posisi data tidak sama derajatnya Wuri:2016. Semakin tinggi angka Dividend Payout Ratio semakin
tinggi juga nilai perusahaan dan sebaliknya semakin rendah angka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dividend Payout Ratio semakin rendah juga nilai perusahaan. Menurut Sutrisno 2001:6 pembagian dividen yang besar bukannya
tidak dinginkan investor, tetapi jika Dividend Payout Ratio lebih besar dari 25 dikuatirkan akan terjadi kesulitan likuidasi keuangan
perusahaan dimasa yang akan datang. Hasilnya dividen biasanya akan dipertahankan pada jumlah konstan dan dinaikan, jika manajer yakin
bahwa relatif mudah untuk mempertahankan kenaikan pembayaran tersebut dimasa yang akan datang.Berdasarkan pernyataan tersebut,
peneliti mengklasifikasikan data Dividend Payout Ratio ke dalam 2 kategori tingkatan, yaitu:
Baik =25
: 1 Buruk
25 : 2
e. Mengklasifikasi Data Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi memiliki ukuran data berskala rasio, pada pengklasifikasian ini ukuran data diubah menjadi skala ordinal. Skala
ordinal merupakan skala peringkat yang datanya dinyatakan dalam bentuk kategori, dan posisi data tidak sama derajatnya Wuri: 2016.
Semakin tinggi angka inflasi semakin rendah nilai perusahaan dan sebaliknya semakin rendah angka inflasi semakin tinggi nilai
perusahaan. Menurut Waluyo 2003: 122, jika dilihat dari parah tidaknya inflasi dapat dibagi menjadi 4 kategori: inflasi ringan
10tahun, inflasi sedang 10-30tahun, inflasi berat 30- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100tahun, hiperinflasi 100tahun. Data mengenai tingkat inflasi yang peneliti terima masuk ke dalam kategori inflasi
ringan.Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti akan membagi kategori inflasi kedalam 3 kategori inflasi ringan, yaitu:
Rendah 3,00 -
≤ 4,00 : 1 Sedang
4,00 - ≤ 5,00 : 2
Tinggi 5,00
: 3
f. Mengklasifikasi Data Tingkat Suku Bunga
Suku bunga
memiliki ukuran
data berskala
rasio,pada pengklasifikasian ini ukuran data diubah menjadi skala ordinal. Skala
ordinal merupakan skala peringkat yang data dinyatakan dalam bentuk kategori, dan posisi data tidak sama derajatnya Wuri: 2016. Semakin
tinggi angka suku bunga semakin rendah nilai perusahaan dan sebaliknya semakin rendah angka suku bunga semakin tinggi nilai
perusahaan. Indonesia masuk kedalam negara yang memiliki suku bunga tinggi alpari.comsuku_bunga_dunia.
Berdasarkan pernyataan tersebut, data yang peneliti terima dari tahun 2010-2014 semua data
suku bunga masuk ke dalam kategori tinggi, oleh karena itu peneliti akan mengklasifikasikan suku bunga ke dalam 3 kategori suku bunga
tinggi, yaitu: Rendah
5,50 - ≤ 5,75 : 1
Sedang 5,75 -
≤ 6,00 : 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tinggi 6,00
: 3
5. Melakukan Analisis Tabulasi Silang Crosstabs
Analisis tabulasi silang crosstabs adalah suatu teknik untuk membandingkan dua variabel klasifikasi, teknik ini menggunakan tabel
yang memiliki sejumlah baris dan kolom yang berhubungan dengan tingkat atau nilai dari masing-masing kategori Cooper dan William,
1998:38. Data yang digunakan pada analisis tabulasi silang adalah data skala rasio yang telah diklasifikasi dan diubah menjadi skala ordinal.
Setelah itu, menganalisa koefisien korelasi dengan menggunakan uji Spearman’s Rho. Pengujian ini merupakan ujistatistik yang ditujukan
untuk mengetahui hubungan antar dua atau lebih variabel berskala ordinal. Selanjutnya, untuk menguji tingkat hubungan antar variabel yang
dikorelasikan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi oleh Spearman’s Rho, yaitu:
Keterangan : Rho = koefisien korelasi rank-order
d = perbedaan antara pasangan jenjang
Σ = sigma atau jumlah
N = jumlah individu dalam sampel
1 = bilangan konstan
6 = bilangan konstan
Pengujian korelasi Spearman dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS 22
.
Dengan kriteria pengujian kekuatan hubungan antar variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kriteria Pengujian Kekuatan Hubungan antar Variabel
Berdasarkan nilai Koefisien Korelasi Spearman’s rho
Nilai Spearman’s rho + dan - Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Lemah 0,20
– 0,399 Lemah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,00
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2009
a. Hubungan Keputusan Investasi dengan Nilai Perusahaan
Melakukan tabulasi silang antara keputusan investasi dan nilai perusahaan. Menguji kekuatan hubungan menggunakan koefisien
Spearman’s Rho. 1.
Menganalisis hasil tabulasi silang antara keputusan investasi dan nilai perusahaan.
2. Menganalisis koefisien hubungan antara keputusan investasi dan
nilai perusahaan berdasar kan nilai Spearman’s Rho yang diperoleh.
b. Hubungan Keputusan Pendanaan dengan Nilai Perusahaan
Melakukan tabulasi silang antara keputusan pendanaan dan nilai perusahaan. Menguji kekuatan hubungan menggunakan koefisien
Spearman’s Rho. 1.
Menganalisis hasil tabulasi silang antara keputusan pendanaan dan nilai perusahaan.
2. Menganalisis koefisien hubungan antara keputusan pendanaan dan
nilai perusahaan berdasar kan nilai Spearman’s Rho yang diperoleh.
c. Hubungan Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan
Melakukan tabulasi silang antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan. Menguji kekuatan hubungan menggunakan koefisien
Spearman’s Rho. 1.
Menganalisis hasil tabulasi silang antara kebijakan dividen dan nilai perusahaan.
2. Menganalisis koefisien hubungan antara kebijakan dividen dan
nilai perusahaan berdasar kan nilai Spearman’s Rho yang diperoleh.
d. Hubungan Tingkat Inflasi dengan Nilai Perusahaan
Melakukan tabulasi silang antara tingkat inflasi dengan nilai perusahaan. Menguji kekuatan hubungan menggunakan koefisien
Spearman’s Rho. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Menganalisis hasil tabulasi silang antara tingkat inflasi dan nilai
perusahaan. 2.
Menganalisis koefisien hubungan antara tingkat inflasi dan nilai perusahaan berdasar
kan nilai Spearman’s Rho yang diperoleh.
e. Hubungan Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Perusahaan
Melakukan tabulasi silang antara tingkat suku bunga dengan nilai perusahaan. Menguji kekuatan hubungan menggunakan koefisien
Spearman’s Rho. 1.
Menganalisis hasil tabulasi silang antara tingkat suku bunga dan nilai perusahaan.
2. Menganalisis koefisien hubungan antara tingkat suku bunga dan
nilai perusahaan berdasar kan nilai Spearman’s Rho yang diperoleh.
6. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan pada penelitian ini diambil berdasarkan hasil analisis pada tabel tabulasi silang crosstab antar variabel, serta dengan melihat
kekuatan hubungan dan arah hubungan b erdasarkan nilai Spearman’s Rho.
55
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN