B. Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas
Untuk mendirikan suatu badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas dibutuhkan beberapa persyaratan. Adapun persyaratan tersebut dibagi atas dua
yakni syarat formal dan syarat materiil.
19
1. Syarat Formal
Yang menjadi syarat formal dari pendirian PT adalah sebagai berikut:
a.
Perseroan didirikan oleh 2 dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
20
b.
Dalam hal setelah perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang saham menjadi kurang dari 2 dua orang, dalam jangka waktu
paling lama 6 enam bulan terhitung sejak keadaan tersebut pemegang saham yang bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada
orang lain atau perseroan mengeluarkan baru kepada orang lain.
21
c.
Dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 5 lima telah lampau, pemegang saham tetap kurang dari 2 dua orang, pemegang
saham bertanggungjawab secara pribadi atas segala perikatan dan kerugian perseroan, dan atas permohonan pihak yang berkepentingan, pengadilan
negeri dapat membubarkan perseroan tersebut.
22
Dari ketentuan di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa dalam UUPT, bila seseorang hendak mendirikan PT harus ada minimal 2 dua
orang. Dapat dilihat bahwa PT sebagai badan hukum dididirikan berdasarkan perjanjian.
Ibid, hal. 3
19
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 7 angka 1.
20
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 7 angka 5.
21
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 7 angka 6.
22
Universitas Sumatera Utara
2. Syarat Materiil
Adapun syarat materiil dalam pendirian PT adalah harus mempunyai modal. Modal dalam PT terdiri dari 3 tiga jenis, yakni sebagai berikut:
a. Modal dasar Authorized Capital atau Equity
b. Modal yang ditempatkan Issued Capital
c. Modal yang disetor Paid up Capital
Hal diatas berlaku bagi perseroan tertutup dan terbuka sedangkan syarat untuk perseroan yang merupakan Badan Usaha Milik Negara selanjutnya disebut
BUMN karena status dan karakteristiknya yang khusus, maka persyaratan jumlah pendiri diatur dalam peraturan perundang-undangan.
23
Hal ini dapat dilihat pada Pasal 7 angka 7 yang menyatakan ketentuan yang mewajibkan Perseroan didirikan oleh 2 dua orang atau lebih sebagaimana
dimaksud pada Pasal 7 angka 1, angka 5 serta angka 6 tidak berlaku bagi: a.
Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara; atau b.
Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian dan lembaga lain sebagaimana
diatur dalam Undang-undang tentang Pasar Modal. Mengenai kewarganegaraan pendiri PT tampak hanya disinggung pada
penjelasan Pasal 8 angka 2 huruf a UUPT, bahwa dalam mendirikan perseroan diperlukan kejelasan mengenai kewarganegaraan pendiri. Pada dasarnya badan
hukum Indonesia yang berbentuk perseroan didirikan oleh warga negara Indonesia, namun demikian kepada warga negara asing diberikan kesempatan
Untuk pendirian BUMN diatur dalam UU Nomor 19 Tahun 2003. Dalam Pasal 1 angka 1 disebutkan, BUMN adalah Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan.
23
Universitas Sumatera Utara
untuk mendirikan perusahaan sepanjang undang-undang mengatur bidang usaha perseroan tersebut memungkinkan, atau pendirian perseroan tersebut diatur
dengan undang-undang tersendiri. Dari penjelasan itu terlihat bahwa UUPT tidak melarang warga negara asing mendirikan PT di Indonesia.
24
Selanjutnya dalam pembuatan akta pendirian, pendiri dapat diwakili oleh orang lain berdasarkan
surat kuasa.
25
Akta pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan lain berkaitan dengan pendirian perseroan.
26
Keterangan lain sebagaimana dimaksud memuat sekurang-kurangnya:
27
a. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal dan
kewarganegaraan pendiri perseroangan atau nama, tempat kedudukan dan alamat lengkap serta nomor dan tanggal Keputusan Menteri mengenai
pengesahan badan hukum dari pendiri Perseroan. b.
nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, kewarganegaraan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang pertama
kali diangkat. c.
nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah saham dan nilai nominal saham yang telah ditempatkan dan
disetor. Setelah mengetahui isi minimal yang dimuat dalam akta pendirian,
undang-undang juga mengatur tentang hal-hal yang tidak boleh dimuat didalamnya. Anggaran Dasar tidak boleh memuat antara lain:
28
Gatot Supramono, Hukum Perseroan Terbatas Yang Baru, Jakarta: Djambatan, 1996, hal. 6-7
24
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 8 angka 3.
25
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 8 angka 1.
26
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 8 angka 2.
27
Universitas Sumatera Utara
a. ketentuan tentang penerimaan bunga tetap atas saham;
b. ketentuan tentang pemberian manfaat pribadi kepada pendiri atau pihak
lain. Dalam mendirikan PT tidak cukup dengan cara membuat akta pendirian
yang dilakukan dengan akta otentik. Merupakan suatu keharusan, akta pendirian PT setelah selesai dibuat mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman, agar PT
memperoleh status badan hukum. Untuk memperoleh Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan
hukum Perseroan, pendiri bersama-sama mengajukan permohonan melalui jasa telekomunikasi informasi sistem administrasi badan hukum secara elektronik
kepada menteri dengan mengisi format isian yang memuat sekurang-kurangnya:
29
a. nama dan tempat kedudukan Perseroan
b. jangka waktu berdirinya Perseroan
c. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan.
d. alamat lengkap Perseroan.
Permohonan untuk memperoleh Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 angka 1 harus diajukan kepada Menteri paling lambat
60 enampuluh hari terhitung sejak tanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai dokumen pendukung.
30
Dalam hal permohonan pengesahan ditolak maka penolakan itu harus diberitahukan kepada pemohon
secara tertulis beserta alasannya.
31
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 15 angka 3 huruf a dan b.
28
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 9 angka 1.
29
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 10 angka 1.
30
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 10 angka 3.
31
Universitas Sumatera Utara
Ketentuan dalam waktu paling lama 60 enampuluh hari adalah waktu untuk memberikan pengesahan atau penolakan dan bukan waktu terjadinya
pengesahan. Karena itu dalam hal, waktu 60 enampuluh hari itu telah berlalu tanpa ada pemberian pengesahan atau penolakan, hal ini tidak menjadikan
Perseroan Terbatas yang dimintakan pengesahannya itu otomatis menjadi sah atau menjadi badan hukum.
32
Daftar perseroan diterbitkan dan diselenggarakan oleh menteri dengan memuat data tentang perseroan yang meliputi:
33
a. Nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha,
jangka waktu pendirian dan permodalan; b.
Alamat lengkap perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5; c.
Nomor dan tanggal akta pendirian dan keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
angka 3; d.
Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan persetujuan Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 angka 2;
e. Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan tanggal
penerimaan pemberitahuan oleh Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 angka 1
f. Nama dan tempat kedudukan notaris yang membuat akta pendirian dan
akta perubahan anggaran dasar;
Hardijan Rusli, Perseroan Terbatas dan Aspek Hukumnya, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996, hal. 57
32
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 29 angka 1 dan 2.
33
Universitas Sumatera Utara
g. Nama lengkap dan alamat pemegang saham, anggota direksi, dan anggota
dewan komisaris perseroan; h.
Nomor dan tanggal akta pembubaran atau nomor dan tanggal penetapan pengadilan tentang pembubaran perseroan yang telah diberitahukan
kepada Menteri; i.
Berakhirnya status badan hukum perseroan; j.
Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan bagi perseroan yang wajib diaudit;
Data perseroan sebagaimana dimaksud di atas, dimasukkan dalam daftar perseroan pada tanggal yang bersamaan dengan tanggal:
34
a. Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan,
persetujuan atas perubahan anggaran dasar yang memerlukan persetujuan. b.
Penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar yang tidak memerlukan persetujuan; dan
c. Penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroan yang bukan
merupakan perubahan anggaran dasar. Ketentuan daftar perseroan juga berhubungan dengan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1998 dan aturan pelaksana yang diatur dalam Keputusan
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 12MPPKep11998 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Wajib Daftar
Perusahaan.
35
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 29 angka 3.
34 35
Perusahaan wajib mendaftarkan perusahaan yang terdiri atas : a.
Akta Pendirian sesuai dengan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia.
Universitas Sumatera Utara
Adapun tujuan dari pendaftaran perusahaan ini mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat secara benar dari suatu perusahaan dan merupakan sumber
informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan mengenai identitas perusahaan yang tercantum di dalam daftar perusahaan dalam rangka menjamin
kepastian berusaha.
36
Setiap perusahaan dan termasuk juga perusahaan asing yang berkedudukan di wilayah negara Republik Indonesia dan telah memiliki izin, wajib didaftarkan
dalam daftar perusahaan. Menteri mengumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia: a.
akta pendirian Perseroan beserta Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 angka 3;
b. akta perubahan anggaran dasar Perseroan beserta Keputusan Menteri
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 angka 1 c.
akta perubahan anggaran dasar yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri
Pengumuman sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilakukan oleh Menteri dalam waktu paling lambat 14 empatbelas hari terhitung sejak tanggal
diterbitkannya keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada aangka 1 huruf a dan b atau sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada angka
1 huruf c.
37
b. Akta perubahan anggaran dasar beserta surat persetujuan Menteri Hukum dan
HAM c.
Akta perubahan anggaran dasar beserta laporan kepada Menteri Hukum dan HAM. Jamin Ginting, Hukum Perusahaan Terbatas UU Nomor 40 tahun 2007, Bandung:
Citra Aditya Bakti, 2007, hal. 51
36
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 30 angka 2.
37
Universitas Sumatera Utara
Pengumuman perseroan dalam tambahan Berita Negara dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM. Dengan demikian, perihal pengumuman ini bukan
merupakan hal yang sangat prinsip bagi Direksi perseroan dalam hal pertanggungjawaban secara pribadi karena sahnya suatu perseroan menjadi badan
hukum bukan berdasarkan dari pengumuman dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.
C. Prosedur Lahirnya Badan Hukum Perseroan Terbatas