Rumusan Masalah Manfaat Penelitian 1 Meningkatkan kesadaran pada masyarakat tentang keuntungan pemberian ASI

menyertakan Hepatitis B ke dalam program imunisasi nasional. Target di tahun 2007 adalah Indonesia bebas dari Hepatitis B. Sebesar 50 dari ibu hamil pengidap Hepatitis B akan menularkan penyakit tersebut kepada bayinya Bratawidjaja, 2000. Bayi yang tidak mendapat imunisasi sesuai dengan umurnya mempunyai risiko menderita ISPA sebesar 2,6 kali. Pemberian imunisasi dapat mencegah kematian akibat ISPA sebesar 25 . Imunisasi dan menyusui memberi kontribusi dalam menurunkan kejadian ISPA pada bayi, sehingga tidak berlanjut menjadi pneumonia Bratawidjaja, 2000.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran riwayat pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi pada bayi usia 0-1 tahun yang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut di RSUP HAM tahun 2010 ?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Melihat bayi usia 0-1 tahun yang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut dengan riwayat pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2010. Universitas Sumatera Utara

1.3.2. Tujuan Khusus.

1 Mendapatkan gambaran frekuensi dan lama pemberian ASI eksklusif pada bayi yang menderita ISPA. 2 Mendapatkan gambaran pemberian kolostrum dan makanan pendamping ASI pada bayi menderita ISPA. 3 Mendapatkan gambaran pemberian status imunisasi yang tidak lengkap pada bayi yang menderita ISPA.

1.4. Manfaat Penelitian 1 Meningkatkan kesadaran pada masyarakat tentang keuntungan pemberian ASI

eksklusif yang mempunyai nilai gizi yang paling sempurna dan keuntungan pemberian imunisasi yang meningkatan kekebalan tubuh bayi. 2 Tenaga kesehatan dan institusi dapat menerapkan studi ini dalam rancangan untuk mengedukasi para ibu dalam kebaikan memberi ASI eksklusif dan imunisasi kepada bayi. 3 Bagi peneliti dapat digunakan sebagai suatu pengalaman belajar dan meningkatan wawasan dalam penerapan ilmu yang diperoleh. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA

2.1.1. Definisi ISPA adalah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang berlangsung sampai 14 hari lamanya. Saluran pernafasan adalah organ yang bermula dari hidung hingga alveoli beserta segenap adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Sedangkan yang dimaksud dengan infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisma ke dalam tubuh dan berkembang biak sehingga menimbulkan penyakit Depkes, 2000. 2.1.2. Etiologi Mayoritas penyebab dari ISPA adalah oleh virus, dengan frekuensi lebih dari 90 untuk ISPA bagian atas, sedangkan untuk ISPA bagian bawah frekuensinya lebih kecil. Penyakit ISPA bagian atas mulai dari hidung, nasofaring, sinus paranasalis sampai dengan laring hampir 90 disebabkan oleh viral, sedangkan ISPA bagian bawah hampir 50 diakibatkan oleh bakteri. Saat ini telah diketahui bahwa penyakit ISPA melibatkan lebih dari 300 tipe antigen dari bakteri maupun virus tersebut WHO, 1986. WHO 1986, juga mengemukakan bahwa kebanyakan penyebab ISPA disebabkan oleh virus dan mikoplasma, dengan pengecualian epiglotitis akut dan pneumonia dengan distribusi lobular. Adapun virus-virus agen non bakterial yang banyak ditemukan pada ISPA bagian bawah pada bayi dan anak-anak adalah Respiratory Syncytial Virus RSV, adenovirus, parainfluenza, dan virus influenza A B. Universitas Sumatera Utara