Pengujian Parasetamol Penetapan Kadar Parasetamol Dalam Tablet Produksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

2.2.2 Farmakodinamik

Menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek sentral. Efek anti-inflamasinya sangat lemah, oleh karena itu parasetamol tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol merupakan penghambat biosintetis prostaglandin yang lemah. Efek iritasi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada obat ini, demikian juga gangguan pernapasan dan keseimbangan asam basa Ganiswarna S.G, dkk, 1995

2.3 Pengujian Parasetamol

2.3.1 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT atau biasa disebut dengan HPLC high perfomance liquid chromatography dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Kegunaan umum Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT adalah untuk pemisahan sejumlah senyawa organik, anorganik, maupun senyawa biologis; analisis ketidak murnian impurities; analisis senyawa yang mudah menguap non-volatil; analisis senyawa yang tidak ionik, maupun zwitter ion; isolasi dan pemurnian senyawa; pemisahan senyawa-senyawa yang strukturnya hampir sama; pemisahan senyawa-senyawa dalam jumlah sekelumit trace elements, dalam jumlah banyak, dan dalam skala proses industri. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT merupakan metode yang tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT paling sering digunakan untuk: menetapkan kadar senyawa-senyawa tertentu seperti sama-asam amino, asam- asam nukleat, dan protein-protein dalam cairan fisiologis; menentukan kadar senyawa-senyawa aktif obat, produk hasil samping proses sintetis, atau produk- produk degradasi dalam sediaan farmasi; memonitor sampel-sampel yang berasal dari lingkungan; memurnikan senyawa dalam suatu campuran; memisahkan polimer dan menentukan distribusi berat molekulnya dalam suatu campuran; kontrol kualitas; dan mengikuti jalannya reaksi sintetis Rohman, 2006 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT dapat memisahkan dan menentukan jumlah zat berkhasiat disamping hasil peruraiannya dalam bentuk sediaannya . Banyak metode analisis lama yang dipakai sebagai metode pemeriksaan resmi berangsur-angsur digantikan oleh metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT yang lebih spesifik, peka dan teliti. Lachman, 1994 Alat utama Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT terdiri dari : 1. Tandon Pelarut Bahan Tandon harus lembam terhadap fase gerak berair dan tidak berair. Sehingga baja anti karat jangan dipakai pada pelarut yang mengandung ion halida dan jika tandon harus bertekanan, hindari penggunaan gelas. Daya tampung tandon harus lebih dari 500 ml digunakan selama 4 jam untuk kecepatan alir 1-2 mlmenit. 2. Pipa Pipa merupakan penyambung dari sluruh bagian sistem. Garis tengah dalam pipa sebelum penyuntikan tidak berpengaruh hanya saja harus lembam, tahan tekanan dan mampu melewati pelarut dengan volume yang memadai. 3. Pompa Pompa harus lembam terhadap semua pelarut. Bahan yang umum digunakan adalah gelas, baja antikarat, teflon, dan batu nilam. Aliran pelarut dalam pompa harus tanpa denyut atau direndam untuk menghilangkan denyut, karena denyut alir pelarut dapat menyebabkan hasil yang rancu bagi beberapa detektor. Kecapatan alir pompa harus tetap, baik untuk keperluan jangka pendek maupun jangka panjang. 4. Penyuntik Sistem Penyuntik Cuplikan Teknik penyuntikan harus dilakukan dengan cepat untuk mencapai ketelitian maksimum analisis kuantitatif. Yang terpenting sistem harus dapat mengatasi tekanan balik yang tinggi tanpa kehilangan cuplikan. Pada saat pengisian cuplikan, cuplikan dialirkan melewati lingkaran cuplikan dan kelebihannya dikeluarkan kepembuangan. Pada saat penyuntikan, katup diputar sehingga fase gerak mengalir melewati lingkar cuplikan ke kolom. 5. Kolom Kolom merupakan jantung kromatografi, keberhasilan atau kegagalan analisi bergantung pada pilihan kolom dan kondisi kerja yang tepat. Dianjurkan untuk memasang penyaring 2 μm dianjurkan antara penyuntik dan kolom, untuk menahan partikel yang dibawa fase gerak dan cuplikan. Hal ini dapat memperpanjang umur kolom. Munson, 1991 Kolom kromatografi untuk pengaliran oleh gaya tarik bumi Gravitasi atau sistem bertekanan rendah biasanya terbuat dari kaca yang dilengkapi kran jenis tertentupada bagian bawahnya untuk mengatur aliran pelarut. Salah satu konsep penting KCKT adalah mengusahakan volum pelarut antara penjerap dan detektor atau farksinator sekecil mungkin untuk mencegah pencampuran kembali fraksi- fraksi setelah terpisah. Gritter, 1991 6. Detektor Detektor harus memberi tanggapan pada cuplikan, tanggapan yang dapatdiramal, peka, hasil yang efisien dan tidak terpengaruh oleh perubahan suhu atau komposisi fasgerak. Detektor yang dipakai pada Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT biasanya adalah UV 254 nm. Bila tanggapan detektor lebih lambat dari elusi sampel timbullah pelebaran jalan pita yang memburuk pemisahan. Pemilihan detektor Kromatogrfai Cair Kinerja Tinggi KCKT tergantung pada sifat sampel, fase gerak dan kepekaan yang tinggi dicapai. 7. Penguat sinyal Pada umunya sinyal yang berasal dari detektor diperkuat terlebih dahulu sebelum disampaikan pada alat perekam potensiometrik. Dapat pula sinyal dikirimkan kepada suatu integrator digital elektronik untuk mengukur luas puncak kromatogram secara otomatik. 8. Perekam Perekam merupakan salah satu dari bagian peralatan yang berfungsi untuk merekam atau menunjukkan hasil pemeriksaan suatu senyawa berupa peak puncak. Dari daftar tersebut secara kualitatif kita dapat menentukan atau mengetahui senyawa apa yang diperiksa, luas dan tinggi puncak berbanding lurus dengan konsentrasi. Dari data ini dapat pula dipakai untuk memperoleh secara kuantitatif. Sebagai perekam biasanya dipakai bersama-sama dengan integrator Munson, 1991 BAB III METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat