Efektivitas dance/movement therapy Terhadap penurunan tingkat stres Mahasiswa matrikulasi penerimaan mahasiswa baru Fakultas kedokteran universitas sumatera utara 2012 Berdasarkan depression, anxiety and stress scale

(1)

EFEKTIVITAS DANCE/MOVEMENT THERAPY TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES

MAHASISWA MATRIKULASI PENERIMAAN MAHASISWA BARU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012

BERDASARKAN DEPRESSION, ANXIETY AND STRESS SCALE Oleh :

JOEL NATHANIEL RICHARD JOSEPH 090100445

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2012


(2)

EFEKTIVITAS DANCE/MOVEMENT THERAPY TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES

MAHASISWA MATRIKULASI PENERIMAAN MAHASISWA BARU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012

BERDASARKAN DEPRESSION, ANXIETY AND STRESS SCALE KARYA TULIS ILMIAH

“ Karya Tullis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran ”

Oleh :

JOEL NATHANIEL RICHARD JOSEPH 090100445

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2012


(3)

ABSTRAK

Pendahuluan. Stres tidak dapat dihindari dan tidak mungkin untuk menghilangkan dari hidup kita sepenuhnya. Yang paling kita bisa lakukan dengan stres adalah untuk mengelola itu, jadi bahwa hal itu tidak mengganggu kehidupan kita sehari-hari dan tidak mengurangi produktivitas. Jika tidak dikelola dengan tepat, stres dapat menyebabkan berbagai jenis masalah fisik maupun mental. Salah satu cara untuk mengurangi atau mengelola stres adalah latihan latihan fisik bentuk apapun.

Metode. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui seberapa efektif Dance/Movement Therapy sebagai salah satu terapi stres. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental dengan menggunakan jenis studi eksperimental kuasi.

Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 61 responden skor rata-rata Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21) sebelum terapi adalah 19,18 dan skor rata-rata setelah terapi adalah 16,95. Dari hasil penelitian ini ditemukan adanya pengaruh Dance/Movement Therapy dengan penurunan tingkat stres yang ditunjukkan dengan nilai p=0,017 (p<0,05).

Kesimpulan: Dari hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh Dance/Movement Therapy dengan penurunan tingkat stres mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012. Walaupun pada penelitian ini telah membuktikan efektivitas antara kedua variabel di atas namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan di antaranya adalah desain penelitian, jumlah sampel dan pengendalian faktor-faktor yang lain. Oleh sebab itu diharapkan penelitian berikutnya dapat dilakukan dengan memperbaiki segala kekurangan pada penelitian ini demi hasil yang lebih baik.

Kata kunci: Dance/Movement Therapy, Stres, Mahasiswa baru, Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21)


(4)

ABSTRACT

Introduction. Stress is unavoidable and it is not possible to eliminate it from our lives entirely. The most we can do with stress is to manage it, so that it does not disrupt our daily lives and does not decrease productivity. If not managed properly, stress can cause a wide array of problems both mentally and physically. One of the ways to reduce or manage stress is to practice physical exercise of any form.

Methods. This study aims to determine the relationship between Dance Movement Therapy, and the stress levels among the students of the Batch 2012, Faculty of Medicine, University of North Sumatra as a form of stress therapy.. This study is an experimental study with the type, quasi experimental study.

Results. This study shows that out of the 61 respondents, the average score for the Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21) before therapy is 19,18 and after the therapy is 16,95. From the results of this study found the presence of influence of Dance/Movement Therapy with the reduction of stress which is shown in the value of p=0,017 (p<0,05).

Discussion. From the analysis of this data, it can be concluded that there is an influence of Dance/Movement Therapy with the reduction of stress of the students from the Medical Faculty of Universitas Sumater Utara 2012 batch, matriculation stream. Although this research has proven the effectiveness of the two variables above but there are some things to consider include the design of the study, the number of samples and control other factors. Therefore expected the future research can be done by improving any imperfection on research for the sake of a better outcome.

Key words: Dance/Movement Therapy, Stress, New students, Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21)


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan izinNya karya tulis ilmiah yang berjudul Efektifitas Dance/Movement Therapy terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Matrikulasi Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2012 Berdasarkan Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21).

Karya tulis ilmiah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan S1 Kedokteran Fakultas Kedokteran USU.

Dalam penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini, Peneliti banyak mendapat bimbingan daripada berbagai pihak yang sangat membantu semasa penulisan dilakukan. Untuk itu, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Elmeida Effendy, Sp KJ selaku dosen pembimbing karya tulis ilmiah dan seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang banyak memberi bantuan dan ilmu pengetahuan kepada peneliti.

2. Orang tua peneliti yang memberi dukungan kepada peneliti, moral dan material sehingga peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian dengan baik.

3. Teman-teman kelompok penulisan karya tulis ilmiah dan juga teman-teman lain yang telah banyak memberikan saran dan bantuan kepada peneliti selama melakukan penelitian.

4. Seluruh teman-teman Fakultas Kedokteran terutamanya setambuk 2009, atas dukungan yang telah membantu dalam bentuk doa, motivasi dan kasih sayang dalam penyusunan skripsi ini.


(6)

5. Semua pihak yang telah banyak membantu secara langsung maupun tidak langsung, namun tidak dapat disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman peneliti. Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang berguna untuk membaiki kesilapan dan juga buat menambah ilmu pengetahuan agar karya yang dihasilkan berkualitas.

Peneliti mengharapkan agar karya tulis ilmiah ini dapat memberikan sumbangan ilmiah kepada pihak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara serta kepada sesiapa yang ingin memanfaatkannya.

Medan, Mei 2012

Penulis

JOEL NATHANIEL NIM : 090100445


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ……….. iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... .viii

DAFTAR SINGKATAN ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Stres ... ... 4

2.1.1. Definisi Stres ... 4

2.1.2. Klasifikasi stres berdasarkan etiologi... 5

2.1.3 Penanggulan stress... ... 6

2.2. Remaja ... 6

2.2.1.Pengertian Remaja ... 6

2.2.2.Stres pada Remaja ... 7

2.3 Dance/Movement Therapy ... 9

2.3.1. Mekanisme Dance Movement Therapy ... 9

2.3.2. Program Dance Movement Therapy ... 10

2.4. Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21) ... 13

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL... 15

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 15

3.2 Defenisi Operasional ... 15

3.2.1. Variable Independen ... 15


(8)

3.3 Hipotesis ... 17

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 18

4.1. Desain/Jenis Penelitian ... 18

4.2. Waktu dan Lokasi ... 18

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 18

4.3.1 Populasi ... 18

4.3.2 Sampel ... 18

4.3.3 Kriteria inklusi dan eksklusi ... 19

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 21

4.5. Pengolahan dan Analisis Data ... 22

4.5.1 Pengolahan Data ... 22

4.5.2 Analisis Data ... 22

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 24

5.1 Hasil Penelitian ... 24

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 24

5.1.2.Karakteristik Individu ... 24

5.1.3. Distribusi Subjek Penelitian Sebelum dan Sesudah Terapi Berdasarkan Depression, Anxiety and Stress Scale ... 27

5.1.4.Hasil Analisis Data ... 29

5.2 Pembahasan ... 30

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 32

6.1 Kesimpulan ... 32

6.2 Saran ... 32


(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


(10)

DAFTAR SINGKATAN

DMT : Dance/Movement Therapy

DASS : Depression, Anxiety and Stress Scale

FK : Fakultas Kedokteran

PMB :Penyambutan Mahasiswa Baru USU : Universitas Sumatera Utara WHO : World Health Organization


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Sesi Free Association Dance and Movement ... 15

5.1 Distribusi Umur Responden ... 25

5.2 Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 25

5.3 Distribusi Suku Responden ... 26

5.4 Distribusi Alasan Responden Masuk Fakultas Kedokteran ... 26

5.5 Distribusi Tempat Tinggal Responden ... 27

5.6 Distribusi Frekuensi Sebelum Terapi ... 27

5.7 Distribusi Frekuensi Sesudah Pengukuran Tingkat Stres ... 28


(12)

DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar Riwayat Hidup

2. Lembar Penjelasan 3. Ethical Clearence 4. Kuesioner

5. Data Induk


(13)

ABSTRAK

Pendahuluan. Stres tidak dapat dihindari dan tidak mungkin untuk menghilangkan dari hidup kita sepenuhnya. Yang paling kita bisa lakukan dengan stres adalah untuk mengelola itu, jadi bahwa hal itu tidak mengganggu kehidupan kita sehari-hari dan tidak mengurangi produktivitas. Jika tidak dikelola dengan tepat, stres dapat menyebabkan berbagai jenis masalah fisik maupun mental. Salah satu cara untuk mengurangi atau mengelola stres adalah latihan latihan fisik bentuk apapun.

Metode. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui seberapa efektif Dance/Movement Therapy sebagai salah satu terapi stres. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental dengan menggunakan jenis studi eksperimental kuasi.

Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 61 responden skor rata-rata Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21) sebelum terapi adalah 19,18 dan skor rata-rata setelah terapi adalah 16,95. Dari hasil penelitian ini ditemukan adanya pengaruh Dance/Movement Therapy dengan penurunan tingkat stres yang ditunjukkan dengan nilai p=0,017 (p<0,05).

Kesimpulan: Dari hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh Dance/Movement Therapy dengan penurunan tingkat stres mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012. Walaupun pada penelitian ini telah membuktikan efektivitas antara kedua variabel di atas namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan di antaranya adalah desain penelitian, jumlah sampel dan pengendalian faktor-faktor yang lain. Oleh sebab itu diharapkan penelitian berikutnya dapat dilakukan dengan memperbaiki segala kekurangan pada penelitian ini demi hasil yang lebih baik.

Kata kunci: Dance/Movement Therapy, Stres, Mahasiswa baru, Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21)


(14)

ABSTRACT

Introduction. Stress is unavoidable and it is not possible to eliminate it from our lives entirely. The most we can do with stress is to manage it, so that it does not disrupt our daily lives and does not decrease productivity. If not managed properly, stress can cause a wide array of problems both mentally and physically. One of the ways to reduce or manage stress is to practice physical exercise of any form.

Methods. This study aims to determine the relationship between Dance Movement Therapy, and the stress levels among the students of the Batch 2012, Faculty of Medicine, University of North Sumatra as a form of stress therapy.. This study is an experimental study with the type, quasi experimental study.

Results. This study shows that out of the 61 respondents, the average score for the Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21) before therapy is 19,18 and after the therapy is 16,95. From the results of this study found the presence of influence of Dance/Movement Therapy with the reduction of stress which is shown in the value of p=0,017 (p<0,05).

Discussion. From the analysis of this data, it can be concluded that there is an influence of Dance/Movement Therapy with the reduction of stress of the students from the Medical Faculty of Universitas Sumater Utara 2012 batch, matriculation stream. Although this research has proven the effectiveness of the two variables above but there are some things to consider include the design of the study, the number of samples and control other factors. Therefore expected the future research can be done by improving any imperfection on research for the sake of a better outcome.

Key words: Dance/Movement Therapy, Stress, New students, Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21)


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bagaimanapun bijaksananya, cerdasnya seseorang, suatu waktu pasti pernah dan akan berhadapan dengan keadaan-keadaan yang disebut frustrasi, kehilangan, perubahan, dan konflik (Sarafino, 2006). Keadaan ini disebut sebagai stresor, yaitu sesuatu yang berpotensi menyebabkan reaksi stres (Greenberg, 2002). Seperti dikatakan Solomon (1993) hubungan antara tubuh dan psikososial kesejahteraan telah diamati sepanjang sejarah dan kebudayaan.

Menurut Omizo (1988) dalam Santrock (2003), banyak stresor yang dialami remaja terjadi secara terus-menerus, setiap harinya. Tekanan akademis dan kompetisi, tujuan karir dan pendidikan yang lebih tinggi, tekanan dari teman sebaya, harapan dari orang tua seringkali memerlukan dilakukannya penanganan stres dan adaptasi oleh remaja. Pada banyak kasus, ditemukan bahwa ada lebih dari satu stres yang muncul dalam suatu masa dikehidupan remaja. Para peneliti menemukan bahwa ketika beberapa stres digabung, efeknya pun akan semakin berlipat ganda. Sejalan dengan suatu penelitian oleh psikiater Michael Rutter (1979) dalam Santrock (2003) anak laki-laki dan perempuan yang mengalami dua


(16)

stres kronis dalam kehidupannya memiliki kecendrungan empat kali lebih besar untuk memerlukan pelayanan psikologis dibandingkan mereka yang menghadapi satu stres kronis.

Mahasiswa tahun pertama memiliki tingkat stres lebih tinggi dibandingkan mahasiswa lainnya, hal ini karena mahasiswa tahun pertama harus menyesuaikan diri jauh dari rumah untuk pertama kalinya, ingin memperoleh prestasi akademis yang tinggi, dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru. (Ross 1999)

Dance Movement Therapy memiliki sikap filosofis yang berbeda. DMT dilihat sebagai terapi yang alamiah karena komponennya yang fisik, emosional mahupun spiritual (Goodill 2005). Sifat timbal balik yang dinamis antara pikiran dengan tubuh adalah premis dasar dari DMT (Schmais 1974).

Atas latar belakang ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian efektifitas Dance Movement Therapy terhadap tingkat stres pada Mahasiswa Matrikulasi Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (PMB FK USU 2012).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka diperlukan suatu penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu sehingga tahap mana efektifitas dance therapy terhadap tingkat Stres mahasiswa Matrikulasi PMB (Penyambutan mahasiswa baru) FK USU 2012 berdasarkan Depression, Anxiety and Stress Scale.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran stres dan efektifitas dance therapy terhadap penurunan tingkat stres mahasiswa Matrikulasi PMB (Penyambutan mahasiswa baru) FK USU 2012


(17)

Untuk mengetahui Efektifitas Dance/Movement Therapy terhadap Tingkat Penurunan Stres Mahasiswa Matrikulasi PMB FK USU 2012 berdasarkan

Depression, Anxiety and Stress Scale.

1.4 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Mengetahui tingkat stres bagi mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2. Menjadi masukan bagi yang ingin melakukan penelitian selanjutnya

3.Bagi subjek penelitian diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mereka mengenai Dance Movement Therapy sebagai terapi alternatif untuk menurunkan tingkat stres yang mereka alami setiap harinya.


(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres

Stres merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan seseorang. Stres dapat dialami oleh siapa saja baik yang masih muda maupun yang sudah tua dan ini merupakan sesuatu yang wajar (Atkinson, 2000)

2.1.1 Definisi stres

Menurut American Institute of Stress (2010), tidak ada definisi yang pasti untuk stres karena setiap individu akan memiliki reaksi yang berbeda terhadap stres yang sama. Stres bagi seorang individu belum tentu stres bagi individu yang lain. Sedangkan menurut National Association of School Psychologist (1998), stres adalah perasaan yang tidak menyenangkan dan diinterpretasikan secara berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya.

Istilah stres digunakan untuk menunjukkan adanya reaksi fisik dan psikis seseorang terhadap keadaan tertentu yang mengancam (Carlson, 2005). Menurut Rasmun (2004), stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap kebutuhan tubuh yang terganggu. Stres merupakan suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta akan dialami oleh setiap orang. Stres memberi dampak secara total pada individu yaitu dampak terhadap fisik, psikologis, intelektual, sosial, dan rohani.

2.1.2 Klasifikasi stress berdasarkan etiologi Stres mahasiswa (Student stress).


(19)

Stres mahasiswa itu dipicu oleh dunia perkuliahan. Sewaktu perkuliahan terdapat tiga kelompok stresor yaitu stresor dari segi personal dan sosial, gaya hidup dan budaya, serta stresor yang dicetuskan oleh faktor akademis kuliah itu sendiri (Rice, 1999).

Stres Pekerjaan (Job Stress).

Stres pekerjaan adalah stres yang dipicu oleh pekerjaan seseorang. Persaingan di kantor, tekanan pekerjaan, terlalu banyak kerjaan, target yang terlalu tinggi, usaha yang diberikan tidak berhasil, persaingan bisnis adalah beberapa hal umum yang dapat memicu munculnya stres akibat karir pekerjaan.

Stres Bio-ekologi (Bio-Ecological Stress).

Stres bio-ekologi adalah stres yang dipicu oleh dua hal. Hal yang pertama adalah ekologi atau lingkungan seperti polusi serta cuaca. Sedangkan hal yang kedua adalah kondisi biologis seperti menstruasi, demam, asma, jerawatan, dan lain-lain.

Stres Psikososial (Psychosocial Stress).

Stres psikososial adalah stres yang dipicu oleh hubungan dengan orang lain di sekitarnya ataupun akibat situasi sosialnya. Contohnya stres ketika mengadaptasi lingkungan baru, masalah keluarga, stres macet di jalan raya dan lain-lain.

Stres Kepribadian (Personality Stress).

Stres kepribadian adalah stres yang dipicu oleh masalah dari dalam diri seseorang. Berhubungan dengan cara pandang pada masalah dan kepercayaan atas dirinya. Orang yang selalu bersikap positif akan memiliki risiko yang kecil terkena stres keperibadian.

2.1.3 Penanggulan stres

Selye (1974, 1979) dalam Rice (1992) menggolongkan stres menjadi dua golongan. Penggolongan ini didasarkan atas persepsi individu terhadap stres yang dialaminya :


(20)

Selye menyebutkan distress merupakan stres yang merusak atau bersifat tidak menyenangkan. Stres dirasakan sebagai suatu keadaan dimana individu mengalami rasa cemas, ketakutan, khawatir, atau gelisah sehingga individu mengalami keadaan psikologis yang negatif, menyakitkan, dan timbul keinginan untuk menghindarinya.

b) Eustress (Stres Positif)

Selye menyebutkan bahwa eustress bersifat menyenangkan dan merupakan pengalaman yang memuaskan. Eustress dapat meningkatkan kesiagaan mental, kewaspadaan, kognisi, dan performansi individu. Eustress juga dapat meningkatkan motivasi individu untuk menciptakan sesuatu.

2.2 Remaja

2.2.1 Pengertian Remaja

Menurut Piaget dalam Hurlock (1999), masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak.

Sadock & Sadock (2007) membagi remaja menjadi tiga tahap, yaitu: 1) Remaja awal

Dari usia 12-14 tahun. Pada tahap ini, remaja mulai mengkritik kebiasaan-kebiasaan di keluarga, mempunyai kesadaran yang lebih tinggi terhadap penampilan, dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya.

2) Remaja pertengahan

Dari usia 14-16 tahun. Pada tahap ini, remaja berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan mereka secara mandiri, prilaku seksual meningkat, bergaul dengan teman yang memiliki ketertarikan yang sama, sering terjadi konflik dengan orang tua menyangkut otonomi remaja.


(21)

Dari usia 17-19 tahun. Pada tahap ini, minat remaja meningkat pada fungsi intelektual, prestasi akademik, berpartisipasi dalam aktivitas olahraga, mengambil tanggung jawab dalam suatu kelompok sosial.

2.2.2 Stres pada remaja

Menurut Windle dan Mason (2004) dalam Indri (2007) ada empat faktor yang dapat membuat remaja menjadi stres, yaitu penggunaan obat-obat terlarang, kenakalan remaja, pengaruh negatif, dan masalah akademis. Menurut Walker (2002), ada tiga faktor yang dapat menyebabkan remaja menjadi stres, yaitu:

1. Faktor biologis, yaitu :

a. Sejarah depresi dan bunuh diri di dalam keluarga

b. Penggunaaan alkohol dan obat-obatan di dalam keluarga c. Siksaan secara seksual dan fisik di dalam keluarga

d. Penyakit yang serius yang diderita remaja atau anggota keluarga

e. Sejarah keluarga atau individu dari kelainan psikiatri seperti skizofrenia, manik depresif, gangguan perilaku dan kejahatan

f. Kematian salah satu anggota keluarga

g. Ketidakmampuan belajar atau ketidakmampuan mental atau fisik h. Perceraian orang tua

i. Konflik dalam keluarga

2. Faktor kepribadian, yaitu :

a. Tingkah laku impulsif, obsesif, dan ketakutan yang tidak nyata b. Tingkah laku agresif dan antisosial

c. Penggunaan dan ketergantungan obat terlarang, tertutup

d. Hubungan sosial yang buruk dengan orang lain, menyalahkan diri sendiri dan merasa bersalah


(22)

3. Faktor psikologis dan sosial, yaitu :

a. Kehilangan orang yang dicintai, seperti kematian teman atau anggota keluarga, putus cinta, kepindahan teman dekat atau keluarga

b. Tidak dapat memenuhi harapan orang tua, seperti kegagalan dalam mencapai tujuan, tinggal kelas, dan penolakan sosial.

c. Tidak dapat menyelesaikan konflik dengan anggota keluarga, teman sebaya, guru, pelatih, yang dapat mengakibatkan kemarahan, frustrasi, dan penolakan d. Pengalaman yang dapat membuatnya merasa rendah diri dapat mengakibatkan remaja kehilangan harga diri atau penolakan

e. Pengalaman buruk seperti hamil atau masalah keuangan

Menurut Gunarsa dan Gunarsa (1995) masalah yang dihadapi oleh mahasiswa adalah:

1. Bersumber pada kepribadian

Aspek motivasi penting agar gairah untuk belajar dan menekuni ilmu bisa berlangsung lancar. Kegairahan yang ditandai oleh disiplin diri yang kuat dan ditampilkan dalam ketekunan belajar dan menyelesaikan tugas-tugas.

2. Prestasi akademik

Kegagalan dalam prestasi akademik bisa disebabkan karena kemampuan dasarnya tidak menyokong atau bakatnya kurang menunjang. Kegagalan juga bisa disebabkan mahasiswa yang kurang bisa mempergunakan cara belajar yang tepat atau kurangnya fasilitas.

3. Kondisi yang kurang menunjang

Keadaan lingkungan perumahan yang tidak mendukung mahasiswa belajar dengan baik, misalnya penerangan, ventilasi, meja belajar, bising. Demikian pula keadaan psikologis di rumah, baik dalam hubungan dengan orang tua maupun dengan saudara-saudara. Bahkan juga lingkungan sosial dengan tuntutan yang


(23)

memaksa untuk menyesuaikan diri. Kampus dengan ketersediaan fasilitas bisa menjadi sumber yang menghambat kelancaran belajar mahasiswa.

2.3 Dance/Movement Therapy (DMT)

Dance/movement therapy (DMT) dedefinisi sebagai penggunaan psikoterapi gerakan sebagai proses yang lebih mengintegrasi sifat emosional, kognitif, sosial dan fisik individu (American Dance Therapy Association n.d.). Banyak tesis Lusinan Master telah mengeksplorasi konsep-konsep dan aplikasi DMT dengan populasi medis dan banyak presentasi profesional konferensi telah diberikan pada topik ini. (Ascheim et al. 1992; Cannon et al. 1997).

2.3.1. Mekanisme Dance Movement Therapy

Menurut Chaiklin (2009), DMT dibagi atas dua model yang berfokus pada kapasitas kreativitas yang tiada akhir dan kualitas estetik dari tubuh yang bergerak sebagai suatu fundamental yang unik dan spesifik untuk proses terapi, yaitu :

1. The Intra-Actional System

Sistem ini berhubungan dengan individu dan persepsi tubuh dan dirinya (spesifiknya, sikap tubuh dan konsep diri sendiri).

2. Interactional System

Sistem ini lebih mengarah pada individu dan kapasitas mereka yang berhubungan dengan dunia sebagai mahluk sosial (spesifiknya, komunikasi dan dinamika interpersonal).

2.3.2 Program Dance Movement Therapy

Adapun program DMT ini terdiri dari 12 sesi, yaitu 6 sesi asosiasi bebas dan 6 sesi tari terstruktur. Remaja berpartisipasi 6 kali seminggu satu sesi per hari. Empat puluh lima menit pertama setiap sesi adalah sesi tari terstruktur berupa pop dance yang dikoreograferi oleh instruktur tari yang profesional. Peneliti, yang


(24)

juga fasilitator gerakan tari dan program intervensi, dapat menerima pelatihan dari instruktur tari untuk memfasilitasi sesi tari terstruktur.

Kaban (2003) menyatakan bahwa kebutuhan anak-anak atau remaja yang akan berpartisipasi dalam tarian dan gerakan intervensi program akan terus-menerus berubah sehingga program intervensi tiap sesi DMT harus fleksibel. Oleh karena itu, walaupun setiap sesi memiliki tema tertentu dan setiap sesi terdiri dari aspek-aspek tertentu, peneliti/fasilitator harus fleksibel dan siap untuk menyesuaikan sesi untuk kebutuhan remaja. Untuk meningkatkan partisipasi kelompok dan eksplorasi tema tertentu, beberapa aspek tertentu dari setiap sesi harus terstruktur dan sebagian lagi lebih fleksibel.

Aspek yang terstruktur dari setiap sesi ditujukan untuk menciptakan rutinitas selama periode dua minggu, yang mana memberikan rasa stabilitas, kontrol dan konsistensi pada para peserta. Peneliti/fasilitator memilih untuk mengimplementasikan program intervensi dalam format grup untuk meningkatkan hubungan interpersonal serta keterampilan sosial peserta dan memberikan kesempatan pada para peserta untuk mendukung satu sama lain. (Kaban, 2003).

Sesi Asosiasi Bebas

Gerakan kreatif atau sesi asosiasi bebas dan sesi tari terstruktur memiliki sesi pemanasan dan pendinginan. Sesi ini memungkinkan para peserta untuk meregangkan otot-otot mereka, dengan demikian mencegah cedera, dan memungkinkan mereka untuk rileks dan menenangkan diri sebelum dan sesudah setiap gerakan kreatif atau tari terstruktur. Sesi pemanasan dan pendinginan ini dilakukan karena penelitian sebelumnya telah membuktikan hal tersebut sangat efektif dalam mendukung program DMT (Carter, 2004; Kaban 2003 ; Jeppe, 2006).

Sesi pertama setiap hari ialah ekspresi emosional yang kreatif dan sesi kedua, gerakan tari terstruktur. Pada sesi pertama setiap harinya, sesi pemanasan dan pendinginan masing-masing dilakukan selama 7 menit yang terdiri dari peregangan dan latihan untuk meningkatkan relaksasi serta pernafasan peserta . Relaksasi tidak hanya menyebabkan pengurangan tingkat stres tetapi juga


(25)

mempengaruhi respon endokrin seseorang sehingga sistem saraf otonomnya lebih stabil. (Choi et al., 2008).

Pada sesi kedua, sesi pemanasan dilakukan selama sepuluh menit dan pendinginan lima menit lama. Bagian ini termasuk peregangan dan latihan pernapasan.

Tabel 2.1 : Sesi Free Association Dance and Movement (Merwe, 2010)

Sesi Tema Aktivitas

1 Attachment Pengenalan

Latihan Mirroring 2 Relationships Latihan Mirroring

3 Feelings Mengeksplorasi emosi

Jumping exercise 4 Control and

Helplessness

Personal space activity Body control activity Improvisation exercise

5 Grief, loss and rejection Mengeksplorasi emosi negatif 6 Fears, hopes and dreams Mengeksplorasi emosi positif

Tema dalam dua sesi awal, attachment and relationships, ditujukan untuk membangun hubungan dan rasa nyamanan dalam kelompok. Dua sesi ini berfokus pada pembangunan hubungan, kepercayaan dan rapor.(Gibson et al. 2002).

Tema pada sesi ketiga adalah feeling. Ini adalah tema yang relatif luas di mana emosi positif dan negatif dieksplorasi. Hal ini memungkinkan para peserta lebih banyak waktu untuk merasa nyaman ketika membahas tema ini.

Sesi keempat dan kelima adalah dua tema secara emosional paling sulit, control and helplessness, dieksplorasi. Sesi terakhir memiliki tema lebih positif yaitu, fears, hopes and dreams.


(26)

Latihan khusus yang terkait dengan setiap tema sekarang akan dibahas: Sesi pertama, dengan tema attachment, adalah sesi pendahuluan dan selama sesi ini dihabiskan peserta dan peneliti/fasilitator untuk mengenal satu sama lain. Selama sesi ini, peneliti/fasilitator menjelaskan prosedur yang akan dijalani para peserta dan memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya.

Latihan mirroring dilakukan pada tema awal ini. Mirroring adalah tari konstruktif dengan gerakan yang mengikuti gerakan kelompok lain (Kaban, 2003). Mirroring meningkatkan pengembangan attachment dan pembangunan kepercayaan (Kaban, 2003).

Pada awal pelaksanaan, peneliti/fasilitator melakukan gerakan-gerakan tubuh tertentu dan mendorong seluruh kelompok untuk mengikutinya. Lalu kelompok dibagi menjadi pasangan dan melakukan mirroring bergiliran untuk melaksanakan gerakan. Selama latihan ini, peserta didorong untuk tidak berbicara agar fokus pada gerakan pasangannya. Untuk memotivasi remaja untuk terus bergerak, peneliti/fasilitator terus mengubah musik, irama dan gerakannya sehingga para peserta mengikutinya.

Tema sesi kedua ialah relationship, latihan mirroring ini sekali lagi dilakukan. Peserta saling berpasangan di mana salah satu peserta diminta untuk bergerak dan peserta pasangannya mengikuti pergerakan tersebut sambil diiringi musik. Pada saat musik berhenti secara acak, peserta haruis berhenti dan bertukar posisi. Pada saat musik mulai lagi, peserta melakukan mirroring kembali. (Payne, 1993).

Tema sesi berikutnya adalah feeling. Pertama, seorang peserta mengambil kertas yang berisi emosi yang berbeda dari topi secara acak dan peserta tersebut menggambarkan emosi ke grup menggunakan gerakan dan tari. Teman sekelompoknya harus menebak emosi apa yang digambarkan. Setelah sesi ini selesai, peserta ditanya mengenai emosi apa yang mereka sulit gambarkan pada teman sekelompoknya.

Pada sesi keempat dengan tema, control and helplessness. Para peserta harus mengulurkan tangan dan kakinya dan bergerak di sekitar kamar


(27)

khayalannya, menjelajahi ruang pribadi mereka dan ruang pribadi orang lain (Kaban, 2003).

Tema sesi akhir yang akan dieksplorasi adalah hopes and dreams. Peserta diminta mengeksplorasi apa yang membuat mereka merasa takut, mendengarkan musik yang dapat menyebabkan seseorang merasa takut, dan bergerak secara bebas sesuai musik. Mereka diberitahu bahwa mereka bisa menggambarkan suatu peristiwa dan bergerak sesuai emosi mereka. Pada akhir sesi mereka diizinkan untuk menggunakan musik, menyanyi, berbicara untuk menggambarkan harapan mereka.

Sesi Gerakan terstuktur

Sesi gerakan terstruktur ini bermanfaat untuk pemahaman para peserta mengenai tema dari tarian setiap sesi. Waktu yang dibuthkan untuk tiap sesi tarian yang terstruktur ini adalah tiga puluh menit. Berdasarkan pertimbangan usia peserta maka sesi tari terstruktur ini adalah pop dance.

Waktu untuk rutinitas pop dance adalah satu setengah menit. Peneliti/fasilitator menekankan bahwa tidak penting bagi para peserta untuk melakukan gerakan dengan sempurna melainkan meminta mereka menikmati setiap gerakan yang mereka lakukan. (Kaban, 2003)

2.4 Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21)

Stres merupakan suatu konsep yang sulit diartikan bahkan lebih sulit untuk menilainya. Meskipun demikian, berdasarkan bukti yang ada, stres memiliki hubungan yang moderat dengan kesehatan dan merupakan salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit (Sarafino, 2006). Skala Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21) yang dirancang untuk menilai keparahan depresi, kecemasan atau ketegangan, selama minggu sebelumnya. Bersama, skala ini memberikan penelitian luas untuk mengukur tekanan psikologis, menunjukkan tingkat keparahan dan frekuensi gejala. (Lovibond, 1993).

Setiap kejadian tersebut diukur berdasarkan frekuensi terjadinya dalam satu bulan, dalam bentuk skala sebagai berikut:


(28)

0 Tidak berlaku untuk saya sama sekali 1 Diterapkan untuk saya kadang-kadang saja

2 Diterapkan untuk saya cukup, atau bagian yang baik dari waktu saya 3 Diterapkan untuk saya sangat banyak, atau sebagian besar waktu saya

Semua penilaian diakumulasikan, kemudian disesuaikan dengan tingkatan stres sebagai berikut:

a) Stres normal, jika total skor 0-14 b) Stres ringan, jika total skor 15-18 c) Stres sedang, jika total skor 19-35 d) Stress parah jika total skor 26-33 e) Stress sangat parah jika total skor >34


(29)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini telah diteliti hubungan antara Dance/Movement Therapy terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Matrikulasi PMB FK USU 2012 berdasarkan Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21)..

Variabel dependen pada penelitian ini adalah tingkat stres sedangkan variabel independennya adalah Dance/Movement Therapy.

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Gambar 3.1 : Kerangka Konsep 3.2 Definisi Operasional

3.2.1 Variable Independen.

Dance Movement Therapy terdiri dari : 1. Efektifitas Dance Movement Therapy

a. Definisi operasional : Efektifitas Dance Movement Therapy adalah seberapa efektitas psikoterapi menggunakan gerakan sebagai proses yang lebih lanjut dari emosional, kognitif, integrasi sosial Variabe Independan:

Dance/Movement Therapy

Variabe dependan: Tingkat stress


(30)

dan fisik individu (American Dance Therapy Association) dalam Goodill (2005).

b. Cara pengukuran adalah dengan metode angket yaitu berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden pada instrumen kuesioner Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21).

3.2.2 Variabel Dependen

Penurunan stres, terdiri dari : 1. Tingkat stres

a. Definisi operasional : tingkat stres adalah tingkatan dari suatu pengalaman emosional negatif yang berupa respon tubuh yang tidak spesifik terhadap stresor yang dapat mencetuskan kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang serta mengganggu keseimbangan fisiologis dan psikologis (Rice,1998).

b. Cara pengukuran dengan menggunakan Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS 21) pada kuesioner. DASS 21 adalah suatu skala yang terdiri dari kejadian umum yang tidak menyenangkan bagi para mahasiswa, terdiri atas 21 pertanyaan yang akan diisi oleh rersponden. Setiap kejadian tersebut diukur berdasarkan frekuensi terjadinya, dalam bentuk skala sebagai berikut :

0 Tidak berlaku untuk saya sama sekali 1 Diterapkan untuk saya kadang-kadang saja

2 Diterapkan untuk saya cukup, atau bagian yang baik dari waktu saya

3 Diterapkan untuk saya sangat banyak, atau sebagian besar waktu saya

c. Hasil pengukuran yang diperoleh berupa total skor penilaian dari kuesioner DASS 21 diakumulasikan, kemudian disesuaikan dengan tingkatan stres sebagai berikut :


(31)

a) Stres normal, jika total skor 0-14 b) Stres ringan, jika total skor 15-18 c) Stres sedang, jika total skor 19-35 d) Stress parah jika total skor 26-33 e) Stress sangat parah jika total skor >34

d. Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala ordinal dan rasio. .

Subjek Penelitian:

a) Sampel penelitian ini adalah mahasiswa mahasiswa matrikulasi Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan tahun 2012.

b) Subjek penelitian ini merupakan dewasa muda yang berusia sekitar 18-24 tahun c) Jenis kelamin terdiri dari pria dan wanita.

d) Suku adalah suku mahasiswa, terdiri dari Jawa, Batak, Melayu, Tionghoa, dan suku yang tidak disebutkan dimasukkan ke kategori lainnya

e) DASS 21 adalah alat ukur tingkatan stres berdasarkan penyebabnya yang berupa kuesioner yang akan diisi oleh responden, terdiri dari 21 item. .

Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala ordinal dan rasio.

3.3 Hipotesis

Dengan mempertimbangkan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penelitian ini menganut hipotesi dua arah, yaitu adanya efektifitas Dance Movement Therapy terhadap penurunan tingkat stres di kalangan mahasiswa matrikulasi Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun Masuk 2012.


(32)

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian

Desian penelitian ini adalah penelitian experimental dengan menggunakan jenis studi eksperimental quasi (quasi experimental-within group design) yang bertujuan untuk menentukan hubungan antara efektifitas Dance/Movement Therapy Terhadap Tingkat Penurunan Stress Mahasiswa Matrikulasi PMB FK USU 2012 Berdasarkan Depression, Anxiety and Stress Scale.

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian 4.2.1 Waktu Penelitian

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus tahun 2012.

4.2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, provinsi Sumatera Utara.

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi

Populasi target adalah seluruh mahasiswa matrikulasi Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2012.

4.3.2. Sampel penelitian

Sampel penelitian adalah subyek yang diambil dari populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi serta tidak termasuk dalam kriteria eksklusi.


(33)

1. Kriteria Inklusi

a. Mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012 yang telah terdaftar namanya di absen pada saat acara matrikulasi PMB FK USU 2012 berlangsung.

b. Bersedia menjadi sampel penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan (informed consent).

2. Kriteria Eksklusi

a. Sampel pernah mengikuti acara yang serupa, baik di Fakultas Kedokteran maupun di fakultas lain.

b. Sampel pernah mengalami gangguan mental dan kejiwaan.

c. Sampel mengalami penyakit yang menyebabkan dirinya tidak dapat melakukan aktivitas sedang dan berat, seperti : penyakit jantung, penyakit pada saluran pernafasan, penyakit pada bagian ekstremitas, dan sebagainya.

d. Kuesioner yang diisi tidak lengkap

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling dimana semua sampel yang didapat dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi (Wahyuni, 2008). Adapun jumlah sampel yang diperlukan dihitung berdasarkan rumus Sastroamoro (2008) di bawah ini:

dimana :


(34)

Z1-α /2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu Z1-β = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada b tertentu Po = proporsi di populasi

Pa = perkiraan proporsi di populasi

Pa-Po = perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi di populasi

Pada penelitian ini, ditetapkan nilai α sebesar 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) sehingga untuk uji hipotesis satu arah diperoleh nilai sebesar 1,645. Nilai β yang

digunakan adalah 0,05 atau dengan kata lain besarnya kekuatan (power) dalam penelitian ini adalah 80%, sehingga diperoleh nilai sebesar 0,842.

Menurut Notoatmodjo (2010), jika proporsi dalam populasi tidak diketahui maka nilai Po yang digunakan adalah 0,5. Beda klinis yang dianggap penting adalah 0,2 sehingga nilai Pa adalah 0,7. Maka dengan menggunakan rumus di atas, besarnya sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: :

n = n = 30,20

Dengan demikian besar sampel minimal yang diperlukan adalah 30,20 orang, dibulatkan menjadi 31 orang. Pada penelitian ini sampel yang diambil berjumlah 31 orang.

4.4 Metode Pengumpulan Data

{

1,645 + 0,842

}

2


(35)

Pengumpulan data dilakukan berbentuk pre and post test atau before and after test. Individu atau sampel yang jadi kelompok kontrol dan eksperimental adalah sama, kemudian diberi intervensi (terapi) dan tanpa terapi (kontrol) secara bergantian dan berulang-ulang ini disebut juga time series design (Mukhtar, 2011)

Pengukuran efek dilakukan dengan memberikan kuesioner DASS 21 kepada setiap mahasiswa. Setiap kejadian yang terdapat dalam kuesioner diukur berdasarkan frekuensi terjadinya dalam satu bulan, dalam bentuk skala sebagai berikut:

a) 0 Tidak berlaku untuk saya sama sekali b) 1 Diterapkan untuk saya kadang-kadang saja

c) 2 Diterapkan untuk saya cukup, atau bagian yang baik dari waktu saya d) 3 Diterapkan untuk saya sangat banyak, atau sebagian besar waktu saya Kemudian semua penilaian diakumulasikan dan disesuaikan dengan tingkatan stres sebagai berikut:

a) Stres normal, jika total skor 0-14 b) Stres ringan, jika total skor 15-18 c) Stres sedang, jika total skor 19-35 d) Stress parah jika total skor 26-33 e) Stress sangat parah jika total skor >34

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner

2. Alat tulis 3. Audio

4.5 Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1 Pengolahan Data


(36)

Pengolahan data dilakukan dengan metode SPSS. Data yang dikumpulkan ditabulasi dalam bentuk distribusi frekuensi. Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara tertentu (Wahyuni, 2008) yaitu :

1. Editing

Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data. 2. Coding

Data yang telah dikumpul dan dikoreksikan ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode secara manual sebelum diolah dengan komputer. 3. Entri

Data dibersihkan kemudian dimasukkan ke program komputer . menggunakan program SPSS.

4. Cleaning data

Pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data. 5. Saving

Penyimpanan data untuk siap dianalisa. 4.5.2 Analisis Data

1. Analisis univariat

Analisis data univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari seluruh variabel penelitian. Penyajian akan didistribusikan dalam bentuk tekstual dan table

2. Analisis bivariat

Analisis data bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Efektifitas Dance Movement Therapy terhadap penurunan tingkat stres pada mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012 yang dianalisis menggunakan paired T-test (uji dua kelompok dependen), jika datanya tidak berdistribusi normal dapat dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon sedangkan untuk


(37)

mengetahui perbedaan tingkat stres pada mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012 antara sebelum dan sesudah diberikan Dance Movement Therapy di uji dengan menggunakan uji satistik independent t-test, jika datanya tidak berdistribusi normal dapat dilakukan dengan uji Mann Whitney.

Menurut Wahyuni (2008), dari uji tersebut akan diperoleh nilai p, yaitu nilai yang menyatakan besarnya peluang hasil penelitian (misalnya adanya perbedaan mean). Kesimpulan hasinya diinterpretasikan dengan membandingkan

niali p dan nilai alpha (α = 0.05). Bila nilai p ≤ α, maka keputusannya adalah Ha


(38)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian

5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di ruang kelas A1/B1 semester V-VI Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), Medan. Ruang kelas A1/B1 semester V-VI Fakultas Kedokteran USU memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan penelitian, seperti ruangan kelas yang dilengkapi alat pengeras suara/mic untuk berbicara dengan benar, proyektor untuk pemvisualisasian gerakan DMT, pendingin ruangan untuk kenyamanan peserta sampel penelitian. Penelitian dilaksanakan di ruang kelas A1/B1 semester V-VI Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang terletak di lantai 1 gedung kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Gedung kuliah Fakultas Kedokteran USU terletak di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Jl. Dr. Mansyur No.5 Kampus USU Medan dengan batas wilayah:

Batas Utara : Jalan dr. Mansyur, Padang Bulan Batas Selatan : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Batas Timur : Jalan Universitas

Batas Barat : Fakultas Psikologi USU 5.1.2.Karakteristik Individu

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012. Dari 72 mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012 seluruhnya mengikuti sesi Dance/Movement Therapy, sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan total subjek penelitian adalah 61 orang.


(39)

Berdasarkan umur, didapatkan sebaran subjek penelitian sebagai berikut ini: Tabel 5.1 Distribusi Umur Responden

Nomor Umur Frekuensi

(Orang)

Persentase (%)

1 15 Tahun 1 1.6

2 16 Tahun 3 4.9

3 17 Tahun 25 41.0

4 18 Tahun 32 52.5

Total 61 100

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penelitian ini diikuti oleh mahasiswa matrikulasi yang berumur 15-18 tahun. Seperti yang terlihat pada tabel diatas, responden umur 18 tahun memiliki frekuensi dan persentase terbesar yaitu 32 orang dengan 52,5%, kemudian diikuti oleh umur 17 tahun yaitu 25 orang (41%).

Berdasarkan jenis kelamin, didapatkan sebaran subjek penelitian sebagai berikut ini:

Tabel 5.2 Distribusi Jenis Kelamin Responden

Nomor Jenis Kelamin Frekuensi

(Orang)

Persentase (%)

1 Laki-Laki 21 34.4

2 Perempuan 40 65.6

Total 61 100

Tabel diatas menunjukkan sebagian besar mahasiswa matrikulasi adalah perempuan dengan jumlah 40 orang (65,6%), kemudian laki-laki 21 orang (34,4%).

Berdasarkan suku, didapatkan sebaran subjek penelitian sebagai berikut ini: Tabel 5.3 Distribusi Suku Responden


(40)

(Orang) (%)

1 Jawa 8 13.1

2 Batak 33 54.1

3 Melayu 3 4.9

4 Tionghoa 1 1.6

5 Lain-Lain 16 26.2

Total 61 100

Dari tabel diatas dapat dilihat sebagian besar responden adalah suku batak yaitu sebanyak 33 orang (54,1%).

Berdasarkan alasan masuk Fakultas Kedokteran, didapatkan sebaran subjek penelitian sebagai berikut ini:

Tabel 5.4 Distribusi Alasan Responden Masuk Fakultas Kedokteran Nomor Alasan Masuk

Fak. Kedokteran

Frekuensi (Orang)

Persentase (%)

1 Minat 56 91.8

2 Coba-Coba 1 1.6

3 Keinginan Orang Tua 4 6.6

Total 61 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa alasan responden masuk Fakultas Kedokteran adalah karena minat mereka sendiri, yaitu sebesar 91,8% (56 orang).

Berdasarkan tempat tinggal, didapatkan sebaran subjek penelitian sebagai berikut ini:

Tabel 5.5 Distribusi Tempat Tinggal Responden

Nomor Tempat Tinggal Frekuensi

(Orang)

Persentase (%)


(41)

2 Tinggal Sendiri (Kos) 22 36.1

Total 61 100

Berdasarkan tabel diatas, responden yang tinggal serumah dengan orang tua lebih banyak dari pada tinggal sendiri (kos). Responden yang tinggal serumah dengan orang tua yaitu sebanyak 39 orang (63,9%).

5.1.3. Distribusi Subjek Penelitian Sebelum dan Sesudah Terapi Berdasarkan Depression, Anxiety and Stress Scale

Dilakukan pengukuran tingkat stres dengan skala Depression, Anxiety and Stress Scale sebelum dan sesudah terapi untuk mengetahui tingkat stres subjek penelitian. Selanjutnya dilakukan pengukuran efektivitas DMT terhadap tingkat stres subjek penelitian. Kemudian didapatkan tingkat stres sebelum dan sesudah terapi sebagai berikut:

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Sebelum Terapi Nomor Penggolongan Tingkat Stres

(DASS 21)

Frekuensi (Orang)

Persentase (%)

1 Normal 20 32.8

2 Mild 12 19.7

3 Moderate 16 26.2

4 Severe 10 16.4

5 Very Severe 3 4.9

Jumlah 61 100.0

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa mahasiswa matrikulasi PMB FK USU sebelum dilakukan DMT tingkat stres Normal (normal) adalah dua puluh orang (32,8%), tingkat stres Mild (ringan) adalah dua belas orang (19,7%), tingkat stres Moderate (sedang) adalah tujuh belas orang (26,2%), tingkat stres Severe (parah) adalah sepuluh orang (16,4%) dan tingkat stres Very Severe (sangat parah) adalah tiga orang (4,9%).


(42)

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Sesudah Pengukuran Tingkat Stres Nomor Penggolongan Tingkat Stres

(DASS 21)

Frekuensi (Orang)

Persentase (%)

1 Normal 23 37.7

2 Mild 11 18.0

3 Moderate 14 23.0

4 Severe 10 16.4

5 Very Severe 3 4.9

Jumlah 61 100.0

Distribusi frekuensi sesudah pengukuran tingkat stres menunjukkan bahwa mahasiswa matrikulasi PMB FK USU setelah dilakukan DMT tingkat stres Normal (normal) adalah 23 orang (37,7%), tingkat stres Mild (ringan) adalah sebelas orang (18,0%), tingkat stres Moderate (sedang) adalah sepuluh orang (16,4%), tingkat stres Severe (parah) adalah sepuluh orang (16,4%) dan tingkat stres Very Severe (sangat parah) adalah tiga orang (4,9%).


(43)

5.1.4.Hasil Analisis Data

Tabel 5.8 Uji t-dependen

Mean N SD

Pre-test 19.18 61 9.535

Post-test 16.95 61 9.923

Mean SD t Sig. (2 Tailed)

Pre-test - Post-test 2.230 7.083 2.458 0.017

Untuk menilai pengaruh efektivitas Dance/Movement Therapy terhadap penurunan tingkat stres pada mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012 dilakukan uji statistik t-dependen.

Dari tabel diatas dapat dilihat skor rata-rata pre-test Dass 21 adalah 19.18 (SD=9.535) dan skor rata-rata post-test Dass 21 adalah 16.95 (SD=9.923). Hasil uji t didapatkan 2.458 dan p-value adalah 0.017. Hal ini berarti terdapat pengaruh DMT terhadap penurunan tingkat stres mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012 (p<0,05).

Penelitian ini menggunakan hipotesis dua arah (two-tailed) dengan tingkat kepercayaan 95%, yang berarti jika didapati p-value < 0,05, berarti hipotesis nol penelitian ditolak (hipotesis satu diterima).

Dari tabel di atas, dapat kita lihat nilai p-value yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, yaitu p-value = 0.017. Maka hipotesis nol dalam penelitian ini ditolak, yang berarti bahwa ada pengaruh DMT dengan penurunan tingkat stres mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012.


(44)

5.2. Pembahasan

Dance/Movement Therapy didefinisikan sebagai suatu psikoterapi

menggunakan gerakan sebagai proses yang lebih lanjut dari emosional, kognitif, integrasi sosial dan fisik individu (American Dance Therapy Association) dalam Goodill (2005).

Stres didefinisikan sebagai suatu pengalaman emosional negatif yang disertai dengan perubahan biokimia, fisiologi, kognitif dan perilaku yang dapat diramalkan di mana diarahkan baik terhadap usaha untuk mengubah kejadian stres ataupun mengakomodasikan efek dari stres tersebut (Taylor, 2009).

Mahasiswa baru merupakan status yang disandang oleh mahasiswa di tahun pertama kuliahnya. Memasuki dunia kuliah merupakan suatu perubahan besar pada hidup seseorang termasuk transisi dari seorang senior di Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi mahasiswa baru di Perguruan Tinggi (PT) (Santrock, 2010). Greenberg (2004) secara khusus merangkum penyebab stres pada mahasiswa yang memasuki perkuliahan setelah lulus dari SMA, yaitu perubahan gaya hidup, nilai, jumlah mata kuliah yang diambil, masalah pertemanan, cinta, rasa malu, dan kecemburuan. Dengan mengetahui berbagai perubahan besar pada hidup seseorang yang mengalami masa transisi sebagai salah satu penyebab stres, maka kita dapat melakukan suatu usaha untuk mengurangi stres yang akan timbul, salah satunya dengan Dance/Movement Therapy.

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui seberapa efektifkah DMT ini sebagai salah satu terapi penurunan stress pada mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012, diukur dengan skala DASS 21, yang notabene adalah mahasiswa baru stambuk 2012, Fakultas Kedokteran USU, kota Medan. Seperti yang sudah disebutkan di atas, masa transisi seorang siswa menjadi mahasiswa merupakan salah satu penyebab timbulnya stres.


(45)

Pada penelitian ini dengan uji t dependen didapatkan nilai p = 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan adanya pengaruh positif DMT terhadap penurunan stres mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012 yang diukur dengan skala DASS 21.

Karena penelitian ini merupakan penelitan Dance Movement Therapy pertama untuk remaja yang mengalami masa transisi dalam pendidikannya di Indonesia sehingga penelitian ini cenderung singkat dan mengikuti kondisi yang ada. Perubahan yang diamati pada penelitian ini bisa dikarenakan efek dari proses DMT dan pengaruh simultan pada tubuh, pikiran dan jiwa.


(46)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari data yang diperoleh, adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas Dance/Movement Therapy terhadap penurunan stres mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012 adalah sebesar 11%.

2. Rata-rata tingkat stres pada mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012 sebelum mendapatkan Dance Movement Therapy sebesar 19,18 (tingkat stres sedang).

3. Rata-rata tingkat stres pada mahasiswa matrikulasi PMB FK USU 2012 sesudah mendapatkan Dance Movement Therapy sebesar 16,95 (tingkat stres ringan).

6.2. Saran

Beberapa hal yang dapat direkomendasikan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi subjek penelitian

Perlunya DMT ini diaplikasikan sebagai alternatif terapi untuk

menurunkan stres pada mahasiswa baru, mengingat lingkungan baru yang akan dihadapinya yang tidak pernah terlepas dari faktor-faktor yang dapat menimbulkan stres.


(47)

2. Bagi masyarakat

Dapat mengetahui informasi tentang DMT dengan lebih jelas sebagai alternatif terapi untuk menurunkan stres pada remaja sehingga dapat diterapkan dalam kesehariannya.

3. Bagi Penelitian selanjutnya

Mengingat banyaknya alternatif terapi yang dapat menurunkan stres pada mahasiswa baru sebaiknya perlu dilaksanakan lebih banyak penelitian tentang DMT ini. Selain itu, sebaiknya desain penelitian berupa desain true experimental, yakni dengan pembagian grup kontrol dan eksperimen sehingga hasil yang didapat akan lebih akurat.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Ascheim, F., Meizel Binder, M., Coolidge, L. and Leavitt, J. (1992) “At the growing edge of dance/movement therapy: Working in the rehabilitation setting.” Paper presented at the American Dance Therapy Association 27th Annual Conference, October, Columbia, MD.

Blasing, B., Puttke, M., and Schack, T., 2010. The Neurocognition of Dance: Mind, Movement and Motor Skills. New York: Psychology Press.

Cannon, L., Hammond, M., Kasovac, N., Meizel Binder, M., Petrone, K. and Pratson, D.(1997) “Dance/movement therapy as a psychosocial service in medical settings.” Paper presented at the American Dance Therapy Association 32nd Annual Conference, November, Philadelphia, PA.

Chaiklin, S. And Wengrover, H., 2009. The Art and Science of Dance/Movement Therapy: Life is Dance. New York: Routledge.

Gibson K. et al., 2002. Counselling and Coping. Pretoria, RSA: Oxford University Press.

Goodill, S.W., 2005. An Introduction to Medical Dance/Movement Therapy: Health Care in Motion. London: Jessica Kingsley Publishers.

Kaban, M.J., 2003. A dance/movement therapy teratment model for foster childeren(Unpublished master’s thesis). Philadelphia : Drexel University.

Lazarus, R.S., 1999. Stress and Emotion: A New Synthesis. New York: Springer Publishing Company, Inc.


(49)

Melly, 2008. Hubungan antara Kreativitas dan Stres pada Mahasiswa Tahun Pertama Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia. Universitas Indonesia. Skripsi. Available form:

Merwe, S.V.d, 2010. The effect of a dance and movement intervention program on the perceived emotional well-being and self-esteem of a clinical sample of adolescents. South Africa : University of Pretoria.

Mukhtar, Z., dkk, 2011. Desain Penelitian Klinis dan Statistika Kedokteran. Medan: USU Press.

Payne, H., 1992. Dance Movement Therapy: Theory and Practice. New York: Routledge.

Rice, P.L., 1999. Stress and Health. Third Edition, Brooks/Cole Publishing Company, USA.

Sadock, B.J. and Sadock, V.A., 2007. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. 10th ed. New York: Lippincott Williams & Wilkins.

Santrock, J.W., 2010. Life Span Development. 13th ed. New York: McGraw-Hill. Sarafino, E.P. and Smith, T.W., 2011. Health Psychology: Biopsychosocial


(50)

Walker, Joyce, 2002. Teens in Distress Series Adolescent Stress and Depression, Minnesota University. Available from:

The American Institute of Stress, 2012. Stress, Definition of Stress, Stressor, What is Stress?, Eustress. Available from:

National Association of School Psychologists, 2011. Childhood Stress: how Parents Can Help. Available from:


(51)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Joel Nathaniel Richard Joseph

Tempat / Tanggal Lahir : Pulau Pinang, Malaysia / 24 Agustus 1990

Agama : Katolik

Alamat : Blok J-11, Taman Setia Budi, Medan Riwayat Pendidikan

:

Riwayat Oganisasi: 1. Ahli Persatuan Kebangsaan Pelajar-Pelajar 1. Ahli Persatuan Kebangsaan Pelajar-Pelajar

Malaysia Di Indonesia.

2. Ahli Kelab Kebudayaan India Malaysia. 3. Ahli Perwakilan Mahasiswa USU.

1. SD St.Paul’s Institution 1997

2. SMA Seremban 2 2003

3. Lincoln College 2008

4. Fakultas Kedokteran USU 2009


(52)

LAMPIRAN 2

LEMBAR PENJELASAN Dengan hormat,

Saya, Joel Nathaniel Richard Joseph, adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) angkatan 2009. Saat ini, saya sedang menjalankan penelitian dengan judul “Efektivitas Dance Movement Therapy terhadap Penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Matrikulasi PMB FK USU 2012”. Penelitian ini dilakukan sebagai syarat pendidikan di Fakultas kedokteran USU.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif Dance Movement Therapy (DMT) sebagai salah satu terapi penurunan stres. Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan Adik untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Saya memohon kesediaan Adik untuk menjalani beberapa perlakuan DMT meliputi tarian dan pengisian kuesioner. Jika Adik bersedia, silahkan menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelawanan Adik.

Identitas pribadi Adik sebagai partisipan akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Adik dapat bertanya langsung pada saya atau dapat menghubungi saya di nomor 087766345852. Atas perhatian dan kesediaan Adik menjadi partisipan dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Joel Nathaniel


(53)

(54)

(55)

Silakan membaca setiap pernyataan dan lingkaran nomor 0, 1, 2 atau 3 yang menunjukkan berapa banyak pernyataan tersebut diterapkan untuk Anda minggu lalu. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Jangan menghabiskan terlalu banyak waktu di salah satu pernyataan.

Skala tingkatan adalah sebagai berikut: 0 Tidak berlaku untuk saya sama sekali 1 Diterapkan untuk saya kadang-kadang saja

2 Diterapkan untuk saya cukup, atau bagian yang baik dari waktu saya 3 Diterapkan untuk saya sangat banyak, atau sebagian besar waktu saya

1 Saya merasa sulit untuk beristirahat 0 1 2 3

2 Saya menyadari kekeringan mulutku 0 1 2 3

3 Aku tidak bisa untuk mengalami perasaan positif apapun sama sekali 0 1 2 3 4 Saya mengalami kesulitan bernapas (cth, pernapasan yang terlalu cepat,

terengah-engah walaupun tidak melakukan aktivitas fisik)

0 1 2 3 5 Saya merasakan sulit untuk mencari inisiatif untuk melakukan tugas 0 1 2 3 6 Saya cenderung untuk bertindak berlebihan untuk situasi 0 1 2 3

7 Saya mengalami gemetar (cth, pada tangan) 0 1 2 3

8 Saya merasa bahwa saya menggunakan banyak energi karena gugup 0 1 2 3 9 Saya khawatir tentang situasi dimana saya mungkin panik dan

mempermalukan diri

0 1 2 3 10 Saya merasa bahwa aku tidak punya apa-apa untuk menantikan untuk masa depan 0 1 2 3

11 Saya mendapati diriku sering gelisah 0 1 2 3

12 Saya merasa sulit untuk bersantai 0 1 2 3

13 Saya sering merasa kecewa dan sedih 0 1 2 3

14 Saya tidak toleran terhadap apa pun yang membuat saya tidak bisa melakukan apa yang saya lakukan

0 1 2 3

15 Saya merasa dekat dengan perasaan panik 0 1 2 3

16 Saya tidak mampu antusias tentang apa-apa 0 1 2 3

17 Saya merasa saya tidak berguna sebagai seseorang 0 1 2 3

18 Saya merasa bahwa saya agak sensitif 0 1 2 3

19 Saya sadar aksi dari jantung saya pada saat tidak ada tenaga fisik (cth, peningkatan laju denyut jantung)

0 1 2 3


(56)

(57)

LAMPIRAN 5

DATA INDUK

No. NAMA DASS1 DASS2

1 Astry Amelia Harahap 20 22 2 Ade Fatmawati 20 13 3 Arjumardi Azrah K Harahap 20 31 4 Alsya Daifa Mahron Nst 16 16 5 Anugrah Octa Pamungkas Hasibuan 24 10 6 Ayu Yusriani Nasution 18 12 7 Arvia Dwi Royani 10 7 8 Arini Azani 39 34 9 Atika Kharisma 3 0 10 Anggina Wahyuni Hrp 13 29 11 Andy Hasan 11 6 12 Adit Muhammad Prasetya Hutagalung 8 2 13 Citra Ayu Dystira 7 5 14 Citra Ulina Sitorus 30 8 15 Dessy Ratnasari Mariza 25 30 16 Dumora Fatma 15 23 17 Dina Firanda RJ. B 14 17 18 Dini Alfitri Yuzar 20 22 19 Emilia Dwi Pratiwi 18 8 20 Finda Redhiza 13 5 21 Hesti Afriani 10 12 22 M. Ikhsan Fadilllah 12 24 23 Jaka Madda Sukma Perdana 19 20 24 Jessica Esmeralda Ginting 27 16 25 Kiko Michael Valentino Sihombing 25 31 26 Khairunnisa 33 35 27 Khairul Imami 5 8 28 Khansa Salsabila 28 26 29 Lingga Rahmad Hasibuan 14 12 30 Laila Purnama Pasaribu 23 28 31 M. Rizky Priyanka A 11 20 32 Maryam Balqis Salimah 36 35 33 Mahindika 12 13 34 Muhammad Mahadi Hasibuan 24 38 35 Muhammad Yamin 17 18 36 Muhammad Syahwildan 19 26 37 Marizka Jasmine 28 35


(58)

38 Muhammad Fachrul Rozi Lubis 15 17 39 Muhammad Ferhat E. S. 24 21 40 Nur Harini Purba 17 19 41 Putri Nahrisa Nst 18 15 42 R. Sindhi Triagustin K. M. 15 5 43 Ridha Amalia 15 7 44 Roy Rinaldi Marpaung 0 2 45 Rezky Prianka 6 0 46 Rahma Saenah Nst 14 14 47 Rahmi Permata Sury Lubis 19 15 48 Renno JuniaHawan 32 30 49 Rico Andryan Simatupang 29 26 50 Rafida Adelina Siregar 13 18 51 Riski Hakiki 15 17 52 Sandra M Nauli Hasibuan 25 32 53 Santri Mei 32 29 54 Syaida Maysarah Panjaitan 11 6 55 Sumawar Diyanti 31 21 56 Sri Mutia Hamdani 15 1 57 Tri Nidia Lubis 11 2 58 Vriancha Admira Putri 31 32 59 Wendy Isman Sitepu 22 19 60 Wahyudi Simatupang 54 32 61 Yovi Eko Azhra 19 16


(59)

LAMPIRAN 6

OUTPUT DATA SPSS

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 15 1 1.6 1.6 1.6

16 3 4.9 4.9 6.6

17 25 41.0 41.0 47.5

18 32 52.5 52.5 100.0

Total 61 100.0 100.0

JenisKelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 21 34.4 34.4 34.4

Perempuan 40 65.6 65.6 100.0

Total 61 100.0 100.0

Suku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Jawa 8 13.1 13.1 13.1

Batak 33 54.1 54.1 67.2

Melayu 3 4.9 4.9 72.1

Tionghoa 1 1.6 1.6 73.8

Lain-Lain 16 26.2 26.2 100.0


(60)

AlasanMasukFK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Minat 56 91.8 91.8 91.8

Coba-Coba 1 1.6 1.6 93.4

Keinginan Orang Tua 4 6.6 6.6 100.0

Total 61 100.0 100.0

TempatTinggal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Serumah dengan orang tua 39 63.9 63.9 63.9

Tinggal sendiri (kos) 22 36.1 36.1 100.0

Total 61 100.0 100.0

pretest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid normal 20 32.8 32.8 32.8

mild 12 19.7 19.7 52.5

moderate 16 26.2 26.2 78.7

severe 10 16.4 16.4 95.1

very severe 3 4.9 4.9 100.0


(61)

posttest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid normal 23 37.7 37.7 37.7

mild 11 18.0 18.0 55.7

moderate 14 23.0 23.0 78.7

severe 10 16.4 16.4 95.1

very severe 3 4.9 4.9 100.0

Total 61 100.0 100.0

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 19.1803 61 9.53504 1.22084

dass_02 16.9508 61 9.92375 1.27061

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dass_01 & dass_02 61 .736 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pair 1 dass_01 - dass_02


(62)

[DataSet1] C:\Users\ANNE\Desktop\master data dass.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 19.1803 61 9.53504 1.22084

dass_02 16.9508 61 9.92375 1.27061

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dass_01 & dass_02 61 .736 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02

2.22951 7.08377 .90698 .41527 4.04375 2.458 60 .017

[DataSet2] C:\Users\ANNE\Desktop\usia 16.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 25.6667 3 2.08167 1.20185


(63)

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dass_01 & dass_02 3 .435 .714

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02

3.33333 10.50397 6.06447 -22.75997 29.42664 .550 2 .638

[DataSet3] C:\Users\ANNE\Desktop\Umur 17.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 18.9200 25 7.51620 1.50324

dass_02 16.5200 25 9.64849 1.92970

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.


(64)

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02

2.40000 5.38516 1.07703 .17711 4.62289 2.228 24 .035

[DataSet4] C:\Users\ANNE\Desktop\Umur 18.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 18.5000 32 11.17312 1.97515

dass_02 16.5000 32 10.22647 1.80780

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dass_01 & dass_02 32 .709 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02


(65)

[DataSet5] C:\Users\ANNE\Desktop\laki laki.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 17.4286 21 11.15155 2.43347

dass_02 16.6667 21 9.24842 2.01817

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dass_01 & dass_02 21 .754 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02

.76190 7.36821 1.60787 -2.59206 4.11587 .474 20 .641

[DataSet6] C:\Users\ANNE\Desktop\Perempuan.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 20.1000 40 8.57785 1.35628


(66)

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dass_01 & dass_02 40 .751 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02

3.00000 6.89853 1.09075 .79374 5.20626 2.750 39 .009

[DataSet7] C:\Users\ANNE\Desktop\suku jawa.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 20.0000 8 11.57584 4.09268

dass_02 16.7500 8 12.95873 4.58160

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.


(67)

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02

3.25000 4.89168 1.72947 -.83955 7.33955 1.879 7 .102

[DataSet8] C:\Users\ANNE\Desktop\suku batak.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 20.1818 33 9.15647 1.59394

dass_02 17.9697 33 8.85821 1.54202

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dass_01 & dass_02 33 .586 .000

Paired Samples Test


(68)

(2-Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

tailed)

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02

2.21212 8.19969 1.42738 -.69536 5.11960 1.550 32 .131

[DataSet9] C:\Users\ANNE\Desktop\suku melayu.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 16.3333 3 7.09460 4.09607

dass_02 9.6667 3 10.26320 5.92546

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dass_01 & dass_02 3 .792 .418

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02


(69)

[DataSet10] C:\Users\ANNE\Desktop\suku lain lain.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 17.7500 16 10.23393 2.55848

dass_02 17.0000 16 10.63955 2.65989

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dass_01 & dass_02 16 .847 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02

.75000 5.77927 1.44482 -2.32956 3.82956 .519 15 .611


(70)

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 18.6607 56 9.51224 1.27113

dass_02 16.5714 56 9.97608 1.33311

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dass_01 & dass_02 56 .742 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02

2.08929 7.01240 .93707 .21135 3.96722 2.230 55 .030

[DataSet12] C:\Users\ANNE\Desktop\alasan masuk org tua.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 25.2500 4 9.87843 4.93921


(71)

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dass_01 & dass_02 4 .675 .325

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02

1.25000 7.36546 3.68273 -10.47009 12.97009 .339 3 .757

[DataSet13] C:\Users\ANNE\Desktop\tmpt tinggal org tua.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 19.3077 39 8.75441 1.40183

dass_02 18.2821 39 10.14617 1.62469

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dass_01 & dass_02 39 .760 .000

Paired Samples Test


(72)

(2-Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

tailed)

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02

1.02564 6.67867 1.06944 -1.13933 3.19061 .959 38 .344

[DataSet14] C:\Users\ANNE\Desktop\tmpt tinggal kos.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dass_01 18.9545 22 10.99990 2.34519

dass_02 14.5909 22 9.27187 1.97677

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dass_01 & dass_02 22 .744 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

dass_01 - dass_02


(1)

Paired Samples Test Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair

1

dass_01 - dass_02

3.25000 4.89168 1.72947 -.83955 7.33955 1.879 7 .102

[DataSet8] C:\Users\ANNE\Desktop\suku batak.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 dass_01 20.1818 33 9.15647 1.59394

dass_02 17.9697 33 8.85821 1.54202

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 dass_01 & dass_02 33 .586 .000

Paired Samples Test


(2)

(2-Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

tailed)

Lower Upper Pair

1

dass_01 - dass_02

2.21212 8.19969 1.42738 -.69536 5.11960 1.550 32 .131

[DataSet9] C:\Users\ANNE\Desktop\suku melayu.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 dass_01 16.3333 3 7.09460 4.09607

dass_02 9.6667 3 10.26320 5.92546

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 dass_01 & dass_02 3 .792 .418

Paired Samples Test Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair

1

dass_01 - dass_02


(3)

[DataSet10] C:\Users\ANNE\Desktop\suku lain lain.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 dass_01 17.7500 16 10.23393 2.55848

dass_02 17.0000 16 10.63955 2.65989

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 dass_01 & dass_02 16 .847 .000

Paired Samples Test Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair

1

dass_01 - dass_02

.75000 5.77927 1.44482 -2.32956 3.82956 .519 15 .611


(4)

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 dass_01 18.6607 56 9.51224 1.27113

dass_02 16.5714 56 9.97608 1.33311

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 dass_01 & dass_02 56 .742 .000

Paired Samples Test Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair

1

dass_01 - dass_02

2.08929 7.01240 .93707 .21135 3.96722 2.230 55 .030

[DataSet12] C:\Users\ANNE\Desktop\alasan masuk org tua.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 dass_01 25.2500 4 9.87843 4.93921


(5)

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 dass_01 & dass_02 4 .675 .325

Paired Samples Test Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair

1

dass_01 - dass_02

1.25000 7.36546 3.68273 -10.47009 12.97009 .339 3 .757

[DataSet13] C:\Users\ANNE\Desktop\tmpt tinggal org tua.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 dass_01 19.3077 39 8.75441 1.40183

dass_02 18.2821 39 10.14617 1.62469

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 dass_01 & dass_02 39 .760 .000

Paired Samples Test


(6)

(2-Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

tailed)

Lower Upper Pair

1

dass_01 - dass_02

1.02564 6.67867 1.06944 -1.13933 3.19061 .959 38 .344

[DataSet14] C:\Users\ANNE\Desktop\tmpt tinggal kos.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 dass_01 18.9545 22 10.99990 2.34519

dass_02 14.5909 22 9.27187 1.97677

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 dass_01 & dass_02 22 .744 .000

Paired Samples Test Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair

1

dass_01 - dass_02


Dokumen yang terkait

Informasi penerimaan mahasiswa baru program doktor ilmu komputer universitas indonesia tahun ajaran 2013:2014 • semester ganjil

1 131 5

Fungsi Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Pada Fakultas Ekonomi Universitas sumatera utara Medan

0 37 59

Efektivitas dance/movement therapy Terhadap penurunan tingkat stres Mahasiswa matrikulasi penerimaan mahasiswa baru Fakultas kedokteran universitas sumatera utara 2012 Berdasarkan depression, anxiety and stress scale

14 116 72

Hubungan Kebiasaan Berolahraga Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakultas kedokteran universitas sumatera utara tahun masuk 2008

53 191 56

Efektivitas berkumur ekstrak daun neem terhadap penurunan jumlah bakteri pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan

3 49 76

hubungan tingkat stressor psikososial dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2013 Fakultas Kedokteran Universitas Jember

0 6 16

Pengalaman stres praktik klinik dan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan tahun pertama dan tahun kedua praktik klinik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

4 17 86

Implementasi kualitas software penerimaan mahasiswa baru (PMB online) dampaknya terhadap citra dan minat calon mahasiswa baru di UNIKOM

0 6 1

BAB II LANDASAN TEORI A. Gaya Belajar Mahasiswa Tahfidz AlQuran 1. Pengertian Gaya Belajar - Gaya belajar mahasiswa tahfidz alquran dalam meraih prestasi akademik di prodi pendidikan agama islam universitas islam negeri sumatera utara medan - Repository U

1 2 41

Efektivitas dance/movement therapy Terhadap penurunan tingkat stres Mahasiswa matrikulasi penerimaan mahasiswa baru Fakultas kedokteran universitas sumatera utara 2012 Berdasarkan depression, anxiety and stress scale

1 0 12