3. Tenera Varietas ini mempunyai sifat-sifat yang berasal dari kedua induknya, yaitu
dura dan pisifera. Varietas inilah yang banyak ditanam diperkebunan perkebunan pada saat ini. Tempurung sudah menipis, ketebalannya berkisar antara 0,5-4 mm,
dan terdapat lingkaran serabut disekelilingnya. Persentase daging buah terhadap buah tinggi, antara 60 - 96. Tandan buah yang dihasilkan oleh tenera lebih
banyak dari pada dura, tetapi ukuran tandannya relatif lebih kecil. 4. Macro carya
Tempurung sangat tebal, sekitar 5 mm sedangkan daging buahnya tipis sekali. Tim Penulis, 1997
2.1.3 Pemanenan dan Transportasi Panen
Tandan buah segar TBS dipanen saat kematangan buah tercapai dengan ditandai oleh sedikitnya 1 brondolan telah lepaskg tandan buah segar. Dengan kriteria
panen ini, diharapkan kandungan minyak dalam tandan buah segar optimal dengan kandungan asam lemak bebas yang sangat rendah dan biaya panen yang relatif lebih
ekonomis. Kematangan ini ditandai oleh warna buah. Buah sawit berwarna hitam bila
masih muda, dan berubah menjadi orange-merah pada saat matang. Buah di bagian dalam janjangan buah relatif gepeng, lebih kecil dan kurang berpigmen dibanding
buah di bagian luar. Pada minggu-minggu terakhir proses pematangan buah, pada saat poduksi minyak meningkat, warna buah berubah dengan cepat dari kuning menjadi
lebih kemerahan. Kandungan asam lemak bebas buah sawit yang baru di panen biasanya 0,3. Asam lemak bebas minyak yang diperoleh dari buah yang tetap
Universitas Sumatera Utara
berada pada janjang sebelum diolah dan tidak mengalami memar tidak pernah melewati 1,2. Sedangkan, asam lemak bebas brondolan biasanya sekitar 5,0. Di
lain pihak, sangat jarang diperoleh asam lemak bebas dibawah 2 pada crude palm oil hasil produksi perkebunan kelapa sawit, biasanya sekitar 3.
Peningkatan asam lemak bebas yang mencapai sekitar 20 kali ini terjadi karena kerusakan buah selama proses panen sampai tiba di ketel perebusan. Kemungkinan
penyebab utama kerusakan terjadi pada saat pengisian buah di tempat pemungutan, penurunan buah di tempat pengumpulan hasil, pengisian buah ke alat transpor
pembawa buah ke pabrik, penurunan buah di loading ramp dan pengisian buah ke lori. tandan buah segar yang memar juga akan membawa lebih banyak tanah dan kotoran
yang membantu mempercepat kenaikan asam lemak bebas oleh karena kontaminasi mikroorganisme, sekaligus menjadi sumber kontaminasi logam, di antara besi, yang
menjadi pro-oksidan proses hidrolisis minyak. Selain berpengaruh terhadap asam lemak bebas, kerusakan buah pada saat
panen juga menurunkan daya pemucatan crude palm oil yang diperoleh. Warna dan inti juga menjadi lebih gelap pada buah yang rusah atau lewat matang.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Kriteria Kematangan Buah
Fraksi buah Kategori
Persyaratan Jumlah brondolan
Fraksi 00 F-00 Fraksi 0 F-0
Sangat mentah afkir 0.0
Maks 3.0 Tidak ada
1-12.5 buah luar Fraksi 1
Fraksi 2 Fraksi 3
Kurang matang Matang I
Matang II F1+F2+F3
min 85 12.5-25 buah luar
25-50 buah luar 50-75 buah luar
Fraksi 4 Fraksi 5
Lewat matang Terlalu matang
Maks 10 Maks 2.0
75 buah luar Buah dalam
membrondol Brondolan
Tandan kosong Buah busuk
Panjang tangkai TBS
Maks 10 0.0
0.0 Maks 2.5
PPKS. Medan
2.1.4. Standar Mutu Kelapa Sawit