Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang menjadi sarana penyelidikan dan sesuatu itu menunjukkan variasi, baik dalam jenis maupun tingkatannya Hadi, 2000, h.224. Adapun variabel-variabel yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian adalah: 1. Variabel Kriterium : Tingkat Kesepian 2. Variabel Prediktor : Efektivitas Komunikasi Orangtua dan Remaja

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati Azwar, 1998, h.74. Batasan operasional dari variabel penelitian tersebut diperlukan untuk menghindari terjadinya salah pengertian mengenai data yang dikumpulkan. Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah: 1. Tingkat Kesepian Tingkat kesepian adalah suatu rentang tinggi atau rendahnya perasaan subyektif individu yang berupa perasaan-perasaan negatif seperti terasing, tertolak, ataupun 44 kegelisahan, ketika individu mengalami tidak adanya kedekatan dengan orang lain, tidak adanya teman atau kelompok untuk melakukan aktivitas bersama, serta tidak terpenuhinya kesempatan untuk melakukan hubungan dengan orang lain seperti yang diharapkan. Tingkat kesepian tersebut diukur berdasarkan indikator perilaku dari dimensi-dimensi kesepian dari Gierveld dan Tillburg 1990, h.265, yaitu: karakteristik emosi, bentuk keterpisahan sosial, dan perspektif waktu. Dimensi-dimensi tersebut akan diungkap melalui skala tingkat kesepian: semakin tinggi skor yang diperoleh subyek maka tingkat kesepian subyek semakin tinggi dan semakin rendah skor yang diperoleh subyek maka tingkat kesepian subyek semakin rendah. 2. Efektivitas Komunikasi Orangtua dan Remaja Efektivitas komunikasi orangtua dan remaja adalah rentang seberapa jauh proses pertukaran makna atau penyampaian pesan dalam komunikasi yang dilakukan orangtua dan remaja secara timbal balik dapat saling mengungkapkan pendapat dan ide-ide, dapat diinterpretasi sesuai dengan maksud pesan, serta dapat saling memberikan umpan balik sesuai dengan maksud pesan. Efektivitas komunikasi orangtua dan remaja akan diukur berdasarkan dimensi-dimensi efektivitas komunikasi dari Tubbs dan Moss 2000, h.23-27; Rakhmat, 2003, h.13-16, yaitu pengertian, kesenangan, mempengaruhi sikap, hubungan sosial yang baik, dan tindakan yang akan diungkap melalui skala efektivitas komunikasi orangtua dan remaja. Semakin tinggi skor yang diperoleh berarti penilaian subyek terhadap komunikasi orangtua dan remaja adalah efektif dan semakin rendah skor yang 45 diperoleh maka penilaian subyek terhadap komunikasi orangtua dan remaja adalah semakin tidak efektif.

C. Populasi dan Sampel