8 ¾ Menganalisis interaksi yang ada saat ini dan yang akan terjadi di pusat-
pusat pertumbuhan growth pole dengan adanya pembangunan jalan regional.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dilihat dari dua aspek yaitu aspek substansi yang menjadi batasan kajian dalam studi ini dan ruang lingkup wilayah yang menjadi
batasan wilayah kajian studi.
1.4.1 Ruang Lingkup Substansi
Studi ini dibatasi pada kajian mengenai potensi yang dapat ditumbuh kembangkan serta peluang interaksi wilayah dengan adanya jaringan jalan yang
menghubungkan Lamno – Kota Jantho – Keumala. Ruang lingkup substansial yang diangkat dalam studi adalah meliputi:
Kajian terhadap ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial meliputi sarana pendidikan, kesehatan, perkantoran, transportasi dan fasilitas ekonomi
seperti pusat perdagangan, bank, pasar dan klaster pertokoan yang merupakan faktor yang menentukan struktur wilayah berdasarkan hierarki kota dan sistem
kota. Kajian terhadap potensi di masing-masing wilayah untuk melihat sektor basis
yang dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah belakang.
Kajian peluang interaksi wilayah belakang Lamno – Jantho – Keumala dengan dibangunnya dua ruas jalan regional yang menghubungkan tiga kabupaten
yaitu Aceh Jaya, Aceh Besar dan Pidie.
9
1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah adalah batasan wilayah yang menjadi kajian studi yaitu wilayah Lamno Kecamatan Jaya, Kecamatan Kota Jantho, Kecamatan
Titeu Keumala. Ruang lingkup wilayah secara makro adalah wilayah Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya, Kecamatan Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar dan
Kecamatan TiteuKeumala Kabupaten Pidie dalam konteks regional sebagai wilayah utara Provinsi NAD yang saling berinteraksi dengan kecamatan lain di
dalam kabupaten maupun dengan Kota Banda Aceh sebagai daerah sentralnya. Sementara secara mikro ruang lingkupnya adalah obyek studi yang menjadi
daerah belakang yang meliputi wilayah Lamno Kecamatan Jaya, wilayah Kota Jantho Kecamatan Jantho yang juga merupakan Ibukota Kabupaten Aceh Besar
dan wilayah Keumala Kecamatan TiteuKeumala. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.2. yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
¾ Ruang lingkup wilayah makro adalah Kota Banda Aceh sebagai wilayah pusat pertumbuhan secara fungsional wilayah diarsir warna merah dengan
Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie wilayah diarsir warna hijau.
¾ Ruang lingkup wilayah Mikro adalah Jantho, Lamno dan Keumala Wilayah diarsir warna hijau merupakan wilayah belakang dari Kota Banda Aceh yang
dikaji potensi dan peluang interaksinya baik antarwilayah belakang maupun dengan wilayah pusatnya, yaitu Kota Banda Aceh.
10